PEDOMAN TESIS DISERTASI PPs UNSRI VERSI

PENDAHULUAN

A. Umum

Dijelaskan dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Jenjang pendidikan adalah suatu tahap dalam pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan para peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan pengajaran. Selanjutnya dijabarkan dalam PP No. 60 Tahun 1999 Pasal 1 bahwa pendidikan tinggi adalah pendidikan pada jalur pendidikan sekolah pada jenjang yang lebih tinggi daripada pendidikan menengah di jalur pendidikan sekolah yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Bila mengacu kepada Bab II Pasal 2 PP No. 60/1999, terdapat dua tujuan utama Pendidikan Tinggi, yaitu ;

  1. menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan/atau memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian,

  2. mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau kesenian serta mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Agar tujuan tersebut di atas dapat dicapai, maka penyelenggaraan kegiatan Pendidikan Tinggi perlu berpedoman pada tujuan pendidikan nasional, yaitu ;

  1. kaidah, moral dan etika ilmu pengetahuan,

  2. kepentingan masyarakat,

  3. memperhatikan minat, kemampuan dan prakarsa pribadi.

Perguruan tinggi diharapkan menjadi pusat penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan tinggi serta pemeliharaan, pembinaan dan pengembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan/atau kesenian sebagai suatu masyarakat ilmiah yang penuh cita-cita luhur,masyarakat berpendidikan yang gemar belajar dan mengabdi kepada masyarakat serta melaksanakan penelitian yang menghasilkan manfaat yang meningkatkan mutu kehidupan bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Program Pascasarjana merupakan salah satu jenjang Pendidikan Tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan akademik, dalam bentuk pendidikan program Magister dan pendidikan program Doktor. Tujuan mendasar penyelenggaraan pendidikan program Pascasarjana di Universitas Sriwijaya adalah untuk mendidik ilmuwan yang mampu meningkatkan skala peranannya dalam keilmuan dan pembangunan.

Tesis dan disertasi sebagai karya akademik hasil penelitian mendalam yang dilakukan oleh mahasiswa program Pascasarjana secara mandiri di akhir masa studi dan berisi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Penulisan tesi dan disertasi memberi peluang kepada setiap mahasiswa untuk membiasakan diri menyusun hasil penelitiannya dan menuangkannya ke dalam suatu tulisan/karangan ilmiah menurut cara-cara yang lazim digunakan di lingkungan akademik. Selain itu, melalui Tesis dan Disertasi ini mahasiswa dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan tentang masalah yang diteliti atau diamati, serta menambah pengetahuan orang lain melalui penemuan atau pemikiran yang dibahas dalam tulisan itu.

Tesis dan Disertasi ditulis berdasarkan hasil penelitian yang merupakan kegiatan akademik ilmiah menggunakan penalaran empiris atau non-empiris dan memenuhi syarat metodologi disiplin ilmu, dilaksanakan berdasarkan usulan penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing dan panitia penilai usulan penelitian. Pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis dan disertasi dibimbing oleh satu orang dosen atau lebih. Dosen pembimbing bertugas membimbing mahasiswa antara lain dalam pemilihan topik, ruang lingkup pembahasan, pemilihan variabel yang dianalisis, penggunaan teori, dan sistematika penulisan. Meskipun mendapat bimbingan dari dosen, tanggung jawab isi Tesis atau Disertasi tetap berada pada mahasiswa. Oleh karena itu, mahasiswa diharapkan jujur dalam penggunaan data dan bertanggungjawab terhadap penulisannya.

Secara umum tesis dan disertasi harus mempunyai karakteristik sebagai berikut :

  1. Disusun menurut format tesis dan disertasi yang ditetapkan,

  2. Menunjukkan kesahihan metodologi, ketajaman penalaran, dan kedalaman penguasaan teori,

  3. Menunjukkan sistematika pemikiran, kecermatan, perumusan masalah, batasan penelitian, dan kesimpulan, dan

  4. Merumuskan hal-hal baru dalam penelitian, terutama untuk disertasi.

Sebagai karya ilmiah, isi dan cara penulisan Tesis dan Disertasi dapat bervariasi, namun demikian tetap dipandang perlu adanya suatu pedoman umum. Buku pedoman penulisan Tesis dan Disertasi ini bertujuan memberikan pedoman bagi mahasiswa dalam menulis Tesis dan Disertasi, sehingga tercapai keseragaman format Tesis dan Disertasi serta memudahkan mahasiswa dalam menyusun rencana penelitiannya.

B. Tujuan

Buku Pedoman Penulisan Tesis ini, untuk seterusnya disebut buku pedoman sebagai revisi dari buku pedoman 2009, disusun dengan tujuan untuk memudahkan mahasiswa S2 dan menulis Tesis dan Disertasi. Buku pedoman ini hanya mengatur cara dan format penulisan Tesis dan Disertasi yang berlaku di Program Pascasarjana (PPs) Unsri.

Buku Pedoman ini tidak mengatur jumlah halaman, namun sangat dianjurkan agar penulisan tesis dan disertasi tetap berpijak pada prinsip efektivitas dan efisiensi, fokus pada pokok bahasan atau aspek yang diteliti, analisis yang tajam, serta komprehensif. Penulisan Tesis dan Disertasi oleh seluruh mahasiswa PPs Unsri harus mengacu pada semua ketentuan dan format yang dijelaskan dalam Buku Pedoman ini.

Meskipun Buku Pedoman ini berlaku bagi semua program studi, namun dalam batas tertentu kebebasan tetap diberikan kepada setiap program studi, terutama karena alasan kekhususan bidang ilmu pada program studi yang bersangkutan, asalkan tetap taat pada asas penulisan karya ilmiah penelitian dan asas konsitensi. Buku pedoman ini berusaha mencakup semua segi yang berkaitan dengan penulisan Tesis dan Disertasi meskipun dari semula sudah disadari masih terdapat kekurangan. Saran-saran perbaikan mohon disampaikan kepada PPs Unsri. Buku Pedoman Tesis dan Disertasi ini dapat diakses melalui situs PPs Unsri : http://www.pps.unsri.ac.id

II KETENTUAN PENULISAN TESIS DAN DISERTASI

A. Penampilan

Tesis dan Disertasi harus ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik baik dan benar, kecuali untuk Program Double Degree, Tesis dan Disertasi harus ditulis dalam Bahasa Inggris yang baik dan benar. Tesis harus diketik rapi, rata kanan, dan bebas dari coretan, kotoran tinta, sobekan, tempelan dan lain sebagainya. Tesis dalam keadaan tercoret, kotor oleh tinta, ada sobek dan tempelan, tidak akan diterima.

B. Bahan yang Digunakan

  1. Kertas yang digunakan untuk pengetikan adalah HVS ukuran A4 (210 x 297 mm) dengan berat 80 g m-1,

  2. Sampul (kulit luar) Tesis dan Disertasi setelah diujikan (final) berupa hard cover dari bahan karton buffalo warna biru tua (biru donker) untuk Tesis dan hard cover dari bahan karton buffalo warna hitam untuk Disertasi,

  3. Antara bab yang satu dengan bab lain diberi pembatas kertas doorslag warna biru muda berlambang logo Unsri,dan

  4. Naskah asli Tesis dan Disertasi dapat diperbanyak dengan membuat fotocopy pada kertas HVS berukuran dan berat yang sama.

C. Pengetikan

Pengetikan naskah Tesis dan Disertasi dilakukan dengan komputer dengan pengaturan lay-out sebagai berikut :

  1. Sembir (marjin) atas : 3 cm dari tepi kertas,

  2. Sembir (marjin) kiri : 4 cm dari tepi kertas,

  3. Sembir (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas, dan

  4. Sembir (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas.

Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran sebagai berikut :

  1. Judul bab diketik dengan Huruf Kapital ukuran 14 dan cetak tebal,

  2. Judul subbab dan sub-subbab diketik dengan Huruf Ukuran 12 dan tebal. Judul sub-bab dan sub-sub bab diketik dengan huruf kapital hanya pada awal kata (kecuali kata tugas seperti: dan, untuk, terhadap dll. diketik dengan huruf kecil),

  3. Isi Tesis dan disertasi diketik dengan ukuran huruf 12, dan

  4. Dokumen harus dicetak satu sisi dengan tinta hitam dan direkomendasikan untuk menggunakan Laser printer atau menggunakan printer tinta (ink jet) yang baik (bukan dot matrix).

Untuk catatan kaki (bila ada) ukuran huruf yang digunakan adalah ukuran ’10’ termasuk penulisan ”Superscripts” dan ”Subscripts”. Simbol-simbol yang dipergunakan dalam perhitungan matematis, notasi dan perhitungan lainnya harus tercetak dengan jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Paragraf baru yang dimulai pada bagian bawah halaman harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh sebelum berpindah halaman. Apabila ruang yang tersedia pada bagian bawah terlalu sempit, paragraf tersebut harus diletakkan di halaman berikutnya. Paragraf yang terletak di bagian atas halaman harus memiliki minimal 2 (dua) baris penuh.

Kata terakhir pada halaman tidak boleh dipotong strip (hyphenated). Apabila ruang yang tersedia untuk mengetik seluruh kata terlalu sempit, kata tersebut harus diletakkan di halaman berikutnya.

D. Spasi

Secara umum spasi yang digunakan adalah spasi satu setengah. Spasi SATU (single spacing) digunakan pada sampul (cover), halaman pengesahan, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, judul tabel, judul gambar, daftar pustaka dan catatan kaki (foot note). Secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

  1. Jarak antar baris adalah spasi 1,5,

  2. Judul tabel, keterangan tabel, judul gambar, keterangan gambar, daftar pustaka yang melebihi satu baris, diketik dengan spasi tunggal (satu spasi),

  3. Kalimat lanjutan setelah koma, titik, titik ganda, titik koma

  4. diketik satu ketukan setelah tanda-tanda tersebut,

  5. Kalimat diketik dengan alignment rata kiri dan kanan (justified) kecuali judul bab diketik dengan alignment tengah, sedangkan judul tabel dan judul gambar diketik rata kiri,

  6. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan judul bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah spasi satu,

  7. Jarak antara Judul bab dengan judul sub bab atau antara judul bab dengan teks pertama isi naskah adalah spasi empat,

  8. Jarak antara judul sub bab dengan baris pertama teks isi naskah adalah spasi dua,

  9. Kalimat pertama pada setiap alenia ditulis dengan menjorok ke dalam (indent) sejauh 1,0 cm,

  10. Jarak antara baris akhir teks ini dengan judul sub berikutnya adalah spasi empat,

  11. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah spsi tiga,

  12. Petunjuk bab dan judul bab selalu diketik pada halaman baru, dan

  13. Semua isi Tesis dan Disertasi dicetak dengan warna huruf hitam.

E. Penomoran Bab dan Subbab

  1. Penomoran bab menggunakan Angka Romawi Kapital di tengah halaman (misalnya BAB I, BAB II, dst) dan dicetak tebal,

  2. Penomoran subbab menggunakan Huruf Besar diketik pada pinggir sebelah kiri (misalnya A, B, C, D.... dst),

  3. Penomoran sub-subbab menggunakan Angka Arab diketik di tengah halaman (misalnya 1, 2, 3, 4.... dst), dan

  4. Contoh urutan penomoran sebagai berikut :

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

B.

Tujuan


Dst.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.

Gambaran Umum Kejahatan di Kota Palembang


.............................................................................................. dst.




1. Kenakalan Remaja


.............................................................................................. dst.

F. Penomoran Halaman

Seluruh halaman pada Tesis dan Disertasi harus diberi nomor halaman kecuali halaman judul luar, halaman depan, halaman persembahan atau quotation (jika ada), lembar persetujuan Tesis dan Disertasi, dan lembar pengesahan Tesis dan Disertasi. Nomor halaman Huruf Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst) digunakan di halaman-halaman pembuka, yaitu: abstrak, abstract, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar grafik, dan daftar lampiran dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Penomoran pada bagian awal Tesis dan Disertasi, mulai dari halaman Judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst),

  2. Halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/Promotor tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman (nomor halaman ini tidak diketik),

  3. Halaman Abstract/Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan Lembar Pengesahan Pembimbing/Promotor,

  4. Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan Bab Terakhir (SIMPULAN DAN SARAN) termasuk DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIAN menggunakan angka Arab (1, 2, dst.) sampai akhir Tesis dan Disertasi. Nomor halaman pada bab baru diletakkan di tengah pada bagian bawah dengan jarak 2,5 cm dari sisi bawah kertas. Nomor halaman selanjutnya diletakkan pada sudut kanan dengan 2,5 cm dari sisi atas kertas dan angka terakhir nomor haIaman lurus dengan marjin kanan teks,

  5. Tiap tabel, gambar dan lampiran diberi nomor urut dari awal sampai akhir dengan angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya), tidak untuk masing-masing bab.

G. Angka

Penulisan angka dalam Tesis dan Disertasi harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :

  1. Angka digunakan untuk menyatakan besaran tertentu dari ukuran variabel (panjang, massa, suhu dsb.), nomor halaman, tanggal, waktu bilangan dalam perhitungan aljabar dan dalam rumus termasuk bilangan pecahan, dan lain-Iainnya. Penulisan angka menggunakan angka Arab kecuali ditentukan lain,

  2. Tanda desimal dinyatakan dengan koma (contoh: dua setengah = 2,50),

  3. Bilangan lebih kecil dari sepuluh ditulis dengan kata-kata (misalnya lima perusahaan), tetapi lebih besar dari sepuluh dipergunakan angka (misalnya 20 petani contoh),

  4. Besaran bilangan tak tentu yang digunakan untuk menyatakan besaran secara umum ditulis dengan kata-kata (contoh: sepuluh tahun yang lalu, usia empat puluh tahun, setengah jam mendatang, lima kali sehari, beberapa ratus sentimeter),

  5. Bila angka-angka yang sangat besar diperlukan, gantilah sebagian dari angka tersebut misalnya 1.600.000 menjadi 1,6 juta atau tambahan kata-kata lainnya seperti mega, kilo mikro dan mili pada satuan ukuran,

  1. Kata bilangan yang mendapat akhiran -an ditulis seperti di bawah ini:

    • Tahun 50-an

    atau

    Tahun lima puluhan

    • Uang 5000-an

    atau

    Uang lima ribuan

    • Lima uang 1000-an

    atau

    Lima uang seribuan

  2. Penulisan kata bilangan tingkat dapat dilakukan sebagai berikut:

    • Pendidikan Perpajakan Angkatan IV dimulai tanggal 1 Juni 1998

    • Pendidikan Perpajakan Angkatan Ke-4 dimulai tanggal 1 Juni 1998

    • Pendidikan Perpajakan Angkatan Keempat dimulai tanggal 1 Juni 1998

  3. Awal sebuah kalimat tidak boleh dimulai dengan sebuah angka. Jika awal kalimat memerlukan bilangan atau angka, tulis bilangan tersebut dengan kata-kata, atau ubah susunan kalimat sedemikian rupa sehingga bilangan tadi tidak lagi terletak pada awal kalimat.

H. Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, intonasi, dan jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan. Penulisan tanda baca mengacu pada sistem yang berlaku pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan

I. Simbol

Simbol adalah sesuatu yang merepresentasikan ide atau suatu entitas fisik. Tujuan penggunaan simbol pada dasarnya adalah untuk komunikasi. Penulisan simbol dalam Tesis dan Disertasi harus mengacu pada aturan yang baku, seperti:

  1. Sebagai petunjuk umum, pilihlah simbol yang sudah lazim digunakan pada bidang anda,

  2. Untuk simbol ilmiah mengacu pada simbol ilmiah yang berlaku, misalnya simbol matematika, kimia, fisika, biologi, ekonomi, hukum sosiologi, lingkungan dsb.,

  3. Bila simbol ditulis dengan huruf Yunani, penulisannya berdasarkan abjad Yunani, misalnya α, µ, β, γ, η, π, dsb., dan

  4. Simbol dapat terdiri dari satu atau dua huruf. Simbol dapat diberi subskrip atau superskrip atau keduanya. Subskrip dapat berupa huruf atau angka atau keduanya, demikian juga superskrip, dan beberapa simbol ditulis dengan cetak miring.

J. Satuan

Beberapa aturan mengenai bilangan dan satuan adalah sebagai berikut:

  1. Untuk ilmu eksakta, penulisan satuan ukuran menggunakan sistem IU (International Unit System),

  2. Bilangan diketik dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat, misalnya 10 g bahan,

  3. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, misalnya berat telor 50,5 g,

  4. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya, misalnya m, g, kg, cal. Singkatan satuan ukuran, takaran, satuan mata uang dan lambang unsur kimia tidak diberi tanda titik, misalnya: kg (kilogram), cm (sentimeter), l (liter), ha (hektar), Rp (rupiah), Ca (kalsium), Cl (klorida), Zn (seng).

K. Persamaan

Setiap persamaan atau rumus matematik, statistik, reaksi kimia dan lain-lain diberi nomor dengan Angka Arab (1, 2, 3 dan seterusnya) yang diketik di antara dua kurung pada posisi tepi kanan di dekat batas tepi kanan dan sejajar dengan penulisan rumus atau persamaan tersebut. Contoh:

Y = a + bx ................................................................(1)

R1 = Rf + (Rm - Rf) ß1 ..............................................(2)

L. Penggandaan

Tesis harus diperiksa dan disetujui dahulu oleh Pembimbing, Ketua Program Studi, dan Asisten Direktur I sebelum dijilid. Seluruh lembaran persetujuan Tesis HARUS dibubuhi tandatangan ASLI dari Pembimbing, Ketua Program Studi, dan Direktur Program Pascasarjana Unsri.

Mahasiswa yang bersangkutan bertanggung jawab atas penggandaan dan fotokopi atas Tesisnya. Penggandaan atau proses fotokopi harus dilakukan dengan cermat untuk memastikan ketepatan dan konsistensi margin.

III KERANGKA PENULISAN

Buku panduan untuk penulisan tesis terbagi menjadi bagian awal, bagian inti, bagian akhir. Susunan penempatan bagian-bagian pada Proposal Tesis secara berurutan dari permulaan sampai dengan akhir disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Susunan penempatan bagian-bagian Tesis dan Disertasi

1

BAGIAN AWAL

1

Halaman Sampul Depan

2

Halaman Sampul Dalam

3

Halaman Pengesahan

4

Halaman Persetujuan Komisi Penguji

5

Halaman Pernyataan Orisinalitas

6

Halaman Persembahan (jika ada)

7

Abstrak (Bahasa Inggris)

8

Abstract (Bahasa Indonesia)

9

Halaman Kata Pengantar

10

Halaman Riwayat Hidup

11

Halaman Daftar Isi

12

Halaman Daftar Tabel

13

Halaman Daftar Gambar

14

Halaman Daftar Lampiran

15

Daftar Singkatan dan Istilah

Tabel 1. (Lanjutan)

2

BAGIAN INTI

BAB I

PENDAHULUAN


A

Latar Belakang


B

Rumusan Masalah


C

Tujuan Penelitian


D

Manfaat Penelitian


E

Hipotesis

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN


A.

Tempat dan waktu


B.

Bahan dan Alat


C.

Metode Penelitian

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


A

Kesimpulan


B

Saran

3

BAGIAN AKHIR

1

Daftar Pustaka

2

Lampiran

IV PENJELASAN BAGIAN AWAL TESIS DAN DISERTASI

A. Halaman Sampul Depan

Sampul tesis berwarna BIRU TUA. Judul Tesis dibuat sedemikian rupa sehingga membentuk kerucut terbalik dengan menggunakan huruf Kapital (kecuali untuk nama tanaman/hewan/bakteri/ jamur dalam bahasa latin dicetak miring) berukuran lebih besar menyerasikan antara 16-18. Sub judul (bila ada) dibuat di dalam tanda kurung dengan ukuran huruf lebih kecil daripada ukuran huruf pada judul utama. Contoh Halaman Sampul Depan Tesis dapat dilihat pada Gambar 1.

Aspek tipografi untuk Halaman Sampul Depan Tesis harus mengikuti ketentuan seperti tertera dalam Tabel 2.

Tabel 2. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Sampul Depan Tesis dan Disertasi

Judul Tesis

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 16-18 (menyesuaikan)

  • Cetak tebal (bold), letak di tengah halaman

Tabel 2. (Lanjutan)

Kata "TESIS"

:

Sama dengan Judul

Kalimat di bawah "TESIS"

:

  • Times New Roman

  • Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Huruf Besar pada awal Kalimat KECUALI pada kata sambung huruf kecil semua

Kata "Oleh"

:

  • Times New Roman

  • Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Huruf Besar pada awal kata

Nama Mahasiswa

:

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf 14, cetak tebal (bold)

NIM dan Nomor NIM

:

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf 14, cetak tebal (bold)

Lambang Unsri

:

  • Ukuran Tinggi dan Lebar : 5 cm x 5 cm

  • Kosong

Kalimat "PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SRIWIJAYA"

:

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf 14, cetak tebal (bold)

Bulan dan Tahun

:

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf dan angka 14, cetak tebal (bold)

Gambar 1. Contoh Halaman Sampul Depan Tesis dan Disertasi.

Pada punggung Sampul Depan Tesis ditulis “Nama, NIM, Judul Utama, Nama Program Studi dan Tahun Terbit dengan ukuran huruf 12 atau menyesuaikan dengan ketebalan Tesis seperti contoh pada Gambar 2.

ANDI DARUSSALAM

NIM. 209833330001

Analisis Fungsi Produksi Usahatani Tumpangsari Antara Tanaman Kelapa Sawit(Eleis Guinensis L.) dengan beberapa Jenis

Tanaman Pangan

ILMU EKONOMI

2011

Gambar 2. Contoh tulisan pada Punggung Halaman Sampul Tesis dan Disertasi.

Posisi tulisan pada punggung Tesis ditengah-tengah menyesuaikan dengan ketebalan Tesis. Semua informasi pada Halaman Sampul Depan dicetak dengan TINTA EMAS.

B. Halaman Sampul Dalam

Halaman ini berisi materi yang sama dengan Halaman Sampul Depan, tetapi menggunakan kertas putih. Semua informasi pada Halaman Sampul Depan dicetak dengan TINTA EMAS.

C. Halaman Pengesahan

Halaman ini memuat Judul Halaman, Judul Tesis, Nama dan NIM Mahasiswa, Nama Program Studi, Nama Bidang Kajian Utama, Tanda Tangan Pengesahan oleh Pembimbing, Ketua Program Studi dan Direktur PPs Unsri, serta Tanggal Lulus. Aspek tipografi untuk Halaman Pengesahan harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 3 dan Contoh Halaman Pengesahan Tesis dapat dilihat pada Gambar 3.

Tabel 3. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Pengesahan Tesis dan Disertasi

Judul Halaman "HALAMAN PENGESAHAN"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Judul Tesis

:

  • Times New Roman Kapital, ukuran huruf 12, dan cetak tebal (bold)

  • Huruf Besar pada awal kata kecuali pada kata sambung huruf kecil semua

Nama Mahasiswa

:

  • Times New Roman Huruf Besar, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

Tabel 3. (Lanjutan)

NIM dan Nomor NIM

:

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

Nama Program Studi

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Huruf Besar pada awal kata

Kata "Menyetujui: "

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Diletakkan di tengah halaman

Nama-Nama Pembimbing

:

  • Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi

  • Sediakan ruang untuk tandatangan

  • Dibawah nama pembimbing dituliskan jabatan pembimbing (i.e Pembimbing I, Pembimbing II, Pembimbing, dst.)

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Nama Pembimbing I di sebelah kiri dan Nama Pembimbing II di sebelah kanan

Nama Ketua Program Studi

:

  • Diawali dengan Kalimat "Ketua Program Studi" dan Nama Program Studi

  • Sediakan ruang untuk tandatangan

Tabel 3. (Lanjutan)



  • Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi

  • Dibawah nama Ketua Progam Studi dituliskan NIP

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)



  • Nama Pembimbing Ketua Program Studi di sebelah kiri, di bawah Nama Pembimbing I

Nama Direktur PPs Unsri

:

  • Diawali dengan Kalimat "Direktur Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya"

  • Sediakan ruang untuk tandatangan

  • Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi

  • Dibawah nama Direktur dituliskan NIP

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Nama Direktur PPs Unsri di sebelah kiri, di bawah Nama Pembimbing II

Tanggal, Bulan dan Tahun

:

  • Tanggal lulus yang dicantumkan adalah tanggal yudisium PPs Unsri

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf dan angka 14, cetak tebal (bold)

Gambar 3. Contoh Halaman Pengesahan Tesis dan Disertasi.

D. Halaman Persetujuan Komisi Penguji

Halaman Persetujuan Komisi Penguji ini hanya pada tesis yang sudah diujikan, memuat tentang surat Komisi Penguji yang terdiri dari Ketua Penguji, Sekretaris, dan Anggota Penguji. Halaman ini HARUS dilengkapi dengan tanda tangan Komisi Penguji, Ketua Program Studi, dan Direktur PPs Unsri. pengesahan oleh Dekan dan nama-nama Tim Penguji. Aspek tipografi untuk Halaman Persetujuan Komisi Penguji harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 4. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji dapat dilihat pada Gambar 4.

Tabel 4. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Persetujuan Komisi Penguji

Judul Halaman " HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Ketua, Sekretaris, Anggota

:

  • Diberi nomor urut 1, 2, 3, dst.

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, dan cetak tebal (bold)

Nama Komisi Penguji disertai dengan ruang tandatangan

:

  • Nama lengkap dengan gelar akademik

  • Setelah nama, sediakan ruang untuk tandatangan

  • Times New Roman Huruf Besar, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

Tabel 4. (Lanjutan)

Tempat, bulan dan tahun

:

  • Tuliskan "Palembang, (Nama Bulan) (Tahun)" saat Tesis tersebut disetujui. Letaknya di sebelah kanan setelah nama-nama komisi penguji

  • Ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

Nama Ketua Program Studi

:

  • Diawali dengan Kata "Program Studi" dan di bawahnya dituliskan (Nama Program Studi)

  • Nama Ketua program studi ditulis lengkap dengan gelar akademik yang resmi dan di bawahnya dituliskan NIP

  • Sediakan ruang untuk tandatangan

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

Nama Direktur PPs Unsri

:

  • Diawali dengan Kata "Mengetahui, "diikuti oleh Kalimat "Direktur Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya"

  • Ditulis dengan persetujuan, lengkap dengan gelar akademik yang resmi dan di bawahnya dituliskan NIP

  • Sediakan ruang untuk tandatangan

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak tebal (bold)

  • Times New Roman Huruf Besar

  • Ukuran huruf dan angka 14, cetak tebal (bold)

HALAMAN PERSETUJUAN KOMISI PENGUJI









1.


Ketua



:


Prof. Dr. Ir. Dorojatun, M.Sc.


( )


2.


Sekretaris


:


Dr. Ir. Mukarti, M.Sc.


( )


3.


Anggota


:


Prof. Dr. Bernadette Robiani, M.Sc.


( )


4.


Anggota


:


Dr. Azwardi, M.Si.


( )


5.


Anggota


:


Isnurhadi, M.B.A., Ph.D.


( )









Mengetahui,

Palembang, Agustus 2011


Direktur Program Pascasarjana

Universitas Sriwijaya


Ketua Program Studi

Agribisnis







Prof. Dr. dr. H.M.T. Kamaluddin, M.Sc., SpFK

Prof. Dr. Ir. Andi Mulyana, M.Sc.

NIP. 19..........

NIP. 19........

Gambar 4. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji Tesis dan Disertasi.

E. Halaman Pernyataan

Halaman Pernyataan ini memuat pernyataan tertulis dari penulis bahwa tesis yang disusun adalah hasil karya bukan plagiat dan ditulis dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. Aspek tipografi untuk Halaman Pernyataan harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 5. Contoh Halaman Persetujuan Komisi Penguji dapat dilihat pada Gambar 5.

Tabel 5. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Pernyataan

Judul Halaman "HALAMAN PERNYATAAN"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi dan Penutup

:

  • Tempat (Palembang), diikuti bulan dan tahun

  • Nama dan NIM mahasiswa


  • Sediakan ruang untuk tandatangan dan materai Rp. 6.000,-

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, dan cetak tebal

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 5. Contoh Halaman Pernyataan.

F. Halaman Persembahan

Mahasiswa diperbolehkan untuk memberikan pernyataan persembahan pada halaman ini. Halaman persembahan bukanlah keharusan. Akan tetapi bila ada, tidak boleh melebihi 1 halaman. Format halaman disesuaikan dengan persetujuan dosen pembimbing dan dibuat sedemikian rupa sehingga tidak melebihi satu lembar. Nomor Halaman (Romawi Kecil), diletakkan di tengah sisi bawah halaman.

G. Halaman Abstract (Dalam Bahasa Inggris)

Abstract harus ditulis dalam satu paragraf menggunakan Bahasa Inggris yang baik dan benar. Abstract ini berisi tujuan, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan dan saran, dimuat dalam satu paragraf (200-300 kata) dengan jarak baris 1 spasi, maksimum 1 (satu) lembar. Bagian akhir Abstract ini dilengkapi dengan kata kunci (keywords) sebanyak maksimum 5 (lima) kata.

Halaman ini dibuat sebagai halaman baru. Aspek tipografi untuk Halaman Abstract harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 6. Contoh Halaman Abstract dapat dilihat pada Gambar 6.

Tabel 6. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Abstract

Judul Halaman "ABSTRACT"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12

  • Jarak spasi 1

Kata Kunci

:

  • Maksimum 5 kata

  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak miring

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 6. Contoh Abstract.

Sumber :

a. Kemp, R. and P. Martens. 2007. Sustainable development: how to manage something that is subjective and never can be achieved? Sustainability: Science, Practice, & Policy 3: 5 - 14.).

b. Zhili He, Meiying Xu, Ye Deng, Sanghoon Kang, Laurie Kellogg, Liyou Wu, Joy D. Van Nostrand, Peter B. Reich, Sarah E. Hobbie, and Jizhong Zhou. 2010. Metagenomic analysis reveals a marked divergence in the structure of belowground microbial communities at elevated CO2. Ecology Letters 13: 564–575.)

H. Halaman Abstrak (Dalam Bahasa Indonesia)

Abstrak harus ditulis dalam satu paragraf menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Abstrak ini berisi tujuan, metodologi, hasil penelitian, dan kesimpulan dan saran, dimuat dalam satu paragraf (200-300 kata) dengan jarak baris 1 spasi, maksimum 1 (satu) lembar. Bagian akhir Abstrak ini dilengkapi dengan kata kunci (keywords) sebanyak maksimum 5 (lima) kata.

Halaman ini dibuat sebagai halaman baru. Aspek tipografi untuk Halaman Abstrak harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 7. Contoh Halaman Abstrak dapat dilihat pada Gambar 7.

Tabel 7. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Abstrak

Judul Halaman "ABSTRAK"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12

  • Jarak spasi 1

Kata Kunci

:

  • Maksimum 5 kata


  • Times New Roman, ukuran huruf 12, cetak miring

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 7. Contoh Abstrak.

Sumber :

Utomo, S.D., M. I. Surya, Ansori, H. M. Akin dan T. R. Basoeki. 2005. Pemanfaatan subspesies hypogaea dalam perakitan varietas unggulan kacang tanah (Arachis hypogaea L.) berbiji besar dan berpolong banyak di Indonesia. J. Ilmu Pertanian 12(2): 84 - 93.).

I. Halaman Kata Pengantar

Kata pengantar merupakan bagian Tesis yang disusun sedemikian rupa oleh penulis untuk menumbuhkan rasa tertarik para pembaca terhadap hasil penelitian yang telah dilakukan. Oleh karena itu, penulis harus dapat menonjolkan keistemewaankarya ilmiah yang disajikan.

Selain itu halaman ini juga dimanfaaatkan untuk menyampaikan ucapan ucapan terima kasih kepada individu atau lembaga yang dianggap penulis memiliki peran dalam proses belajar, penelitian, dan penyusunan Tesis. Kata Pengantar ditulis sedemikian rupa sehingga tidak melebihi 1 halaman. Aspek tipografi untuk Halaman Kata Pengantar harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 8. Contoh Halaman Kata Pengantar dapat dilihat pada Gambar 8.

Tabel 8. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Kata Pengantar

Judul Halaman "KATA PENGANTAR"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12

  • Jarak spasi 2

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 8. Contoh Halaman Kata Pengantar.

J. Halaman Riwayat Hidup

Riwayat hidup merupakan bagian yang tidak harus ada dalam sebuah tesis. Bila mahasiswa ingin mencantumkannya, maka riwayat hidup harus dimuat dalam bentuk narasi dan bukan dalam bentuk daftar/tabel, dan tidak melebihi 1 halaman. Aspek tipografi untuk Halaman Riwayat Hidup harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 9. Contoh Halaman Riwayat Hidup dapat dilihat pada Gambar 9.

Tabel 9. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Riwayat Hidup

Judul Halaman "RIWAYAT HIDUP"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi

:

  • Times New Roman, ukuran huruf 12

  • Jarak spasi 2

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 9. Contoh Halaman Riwayat hidup.

Sumber:

Estiko. 2011. Pengaruh kompos kulit buah kopi dan pembuatan teras terhadap aliran permukaan, erosi, kehilangan hara dan pertumbuhan kopi. Tesis pada Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya (Tidak dipubilkasikan).

K. Halaman Daftar Isi

Daftar Isi memuat semua bagian dalam tesis (Nomor Bab, Nomor Sub-bab, Judul Bab dan Judul Sub-bab) secara lengkap persis sama dengan yang tertulis pada isi tesis, dengan nomor halaman di mana bagian tersebut dimuat.

Aspek tipografi untuk Halaman Daftar Isi harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 10. Contoh Halaman Daftar Isi dapat dilihat pada Gambar 10.

Tabel 10. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Daftar Isi

Judul Halaman "DAFTAR ISI"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Isi

:

  • Judul Bab ditulis dengan huruf besar. Hanya huruf pertama setiap kata pada Judul Sub- bab dan seterusnya ditulis dengan huruf besar. Kata depan dan kata sambung (mis. dan di, pada, atau, terhadap, dll) ditulis dengan huruf kecil. Judul Bab, Sub-bab dan seterusnya tidak diakhiri dengan titik

  • Halaman Bab/Sub-bab diletakkan di sisi kiri, di ujung Judul-judul Bab/Sub-bab masing-masing

  • Jarak spasi 2 kecuali jika Judul Bab/Sub-bab melebih 1 baris dibuat spasi 1

  • Times New Roman, ukuran huruf 12

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, xi, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 10. Contoh Daftar Isi

Gambar 10. (Lanjutan).

L. Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran

Daftar Tabel merupakan bagian yang memuat Nomor dan Judul Tabel, Gambar dan Lampiran serta nomor halaman tempat tabel, gambar dan lampiran tersebut dimuat. Judul dan nomor tabel, gambar dan halaman lampiran sama dengan yang tertulis pada tabel, gambar dan lampiran yang dimaksud. Aspek tipografi untuk Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 11. Contoh Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran dapat dilihat berturut-turut pada Gambar 11, 12 dan 13.

Tabel 11. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Daftar Tabel

Judul Halaman "DAFTAR TABEL; DAFTAR GAMBAR; DAFTAR LAMPIRAN"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 11. Contoh Daftar Tabel.

Gambar 12. Contoh Daftar Gambar.

Gambar 13. Contoh Daftar Lampiran.

M. Halaman Istilah, Singkatan dan Lambang

Daftar Istilah, Singkatan dan Lambang adalah bagian tesis yang memuat istilah, singkatan, dan lambang yang dipergunakan/tercantum dalam tesis. Daftar ini bukan merupakan keharusan pada setiap tesis. Walaupun demikian, sangat dianjurkan bagi bidang-bidang ilmu yang dalam penulisan tesisnya banyak menggunakan istilah, singkatan dan lambang. Urutan penyusunannya dibuat menurut urutan abjad, dimulai dengan yang diawali huruf A. Aspek tipografi untuk Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran harus mengikuti ketentuan seperti dalam Tabel 12. Contoh Halaman Daftar Tabel, Gambar dan Lampiran dapat dilihat berturut-turut pada Gambar 14.

Tabel 12. Ketentuan jenis dan ukuran huruf dan angka untuk Halaman Daftar Tabel

Judul Halaman "DAFTAR ISTILAH, SINGKATAN DAN LAMBANG"

:

  • Times New Roman Kapital (Huruf Besar)

  • Ukuran huruf 14 dengan posisi di tengah halaman

  • Cetak tebal (bold)

Nomor Halaman


  • Romawi Kecil, diletakkan di tengah sisi bawah halaman

Gambar 14. Contoh Daftar Istilah.

V PENJELASAN BAGIAN INTI TESIS DAN DISERTASI

A. Umum

Secara umum inti sebuah tesis terbagi dalam beberapa bab, meliputi BAB I PENDAHULUAN, BAB II TINJAUAN PUSTAKA, BAB III METODE, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Apabila diperlukan, hasil dan pembahasan dapat dipisahkan menjadi BAB IV dan BAB V, sehingga Kesimpulan dan Saran menjadi BAB VI. Sementara itu, tambahan lain seperti Latar Belakang, Tujuan, Hipotesis, Kerangka Pemikiran, Manfaat, Permasalahan, Ruang Lingkup dan Perumusan Masalah dan lain-lain apabila ada, ditempatkan sebagai sub-bab dari BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan singkat masing-masing komponen dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Penjelasan komponen inti tesis dan disertasi

BAB I. PENDAHULUAN

Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi usulan penelitian.

A. Latar Belakang

Mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Oleh karena itu, dalam latar belakang ini diuraikan:

  1. Pernyataan tentang gejala/fenomena yang akan diteliti, boleh diangkat dari masalah teoritis atau diangkat dari masalah praktis,

  2. Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan permasalahan sebagai perbedaan antara konsep atau teori yang ada dengan kenyataan),

  3. Situasi yang melatarbelakangi masalah (yang dipermasaIahkan),

  4. Penelitian terdahulu yang bersangkut paut dengan masalah, dan

  5. Intisari dan kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk didalamnya mengemukakan identifikasi masalah, pemilihan masaIah, isu/tema sentral atau fokus penelitian.

B. Rumusan Masalah

Perumusan masalah, memuat penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar belakang masalah sehingga masalah ini dianggap menarik, dan penting untuk diteliti. Merumuskan masalah penelitian perlu memperhatikan:

  1. Menyatakan dengan jelas, tegas, dan konkret masalah yang akan diteliti,

  2. Relevan dengan waktu,

  3. Berhubungan dengan suatu persoalan teoretis atau praktis,

  4. Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge), dan

  5. Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah penelitian.

C. Tujuan Penelitian

Menegaskan tujuan penelitian yang terkait dengan pengembangan keilmuan atau manfaat praktis dari masalah yang akan diteliti. Tujuan Penelitian merujuk pada hasil yang akan dicapai atau maksud penelitian.

Tabel 13. (lanjutan)

D. Manfaat Penelitian

Mengungkapkan secara spesifik manfaat yang hendak dicapai dari:

  1. Aspek teoretis (keilmuan) dengan menyebutkan manfaat teoretis apa yang dapat dicapai dari masalah yang diteliti bagi pengembangan ilmu dan teknologi, dan

  2. Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan manfaat apa yang dapat dicapai dari penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian bagi bangsa dan negara/perusahaan/ penentu kebijakan atau masyarakat pada umumnya.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaannya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan sebaliknya pengamatan dengan teori. Hipotesis merupakan jawaban (simpulan probabilistik) sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.

Hipotesis harus dibuat karena alasan sebagai berikut:

  1. Hipotesis yang mempunyai dasar kuat menunjukkan bahwa peneliti telah mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian dibidang itu, dan

  2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data. Hipotesis dapat menunjukkan kepada peneliti prosedur apa yang harus diikuti dan jenis data apa yang harus dikumpulkan. Dengan demikian, dapat dicegah terbuang sia-sianya waktu dan jerih payah peneliti.

Penerimaan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENOLAK hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU BENAR.





Tabel 13. (lanjutan)

Penolakan suatu hipotesis terjadi karena TIDAK CUKUP BUKTI untuk MENERIMA hipotesis tersebut dan BUKAN karena HIPOTESIS ITU SALAH.





BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka menguraikan tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan yag berkaitan dengan topik yang akan diteliti. Pada hakikatnya, hasil penelitian seorang peneliti bukanlah satu penemuan baru yang berdiri sendiri melainkan sesuatu yang berkaitan dengan hasil penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, mahasiswa S2 harus mampu mengelaborasi hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang dikaji sedemikian rupa sehingga memberikan gambaran perkembangan pengetahuan yang mendasari penulisan tesis. Melalui elaborasi dalam Tinjauan Pustaka ini mahasiswa S2 harus mampu menunjukkan bahwa mahasiswa yang bersangkutan menguasai ilmu pengetahuan yang mendasari atau terkait dengan permasalahan yang diteliti.

Leedy (1997) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka mempunyai kegunaan untuk:

  1. Mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan penelitian yang (akan) dilakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya,

  2. Membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi TETAPI BUKAN menguraikan metoda dan/ataupun dasar-dasar teori yang sudah lazim maupun yang akan digunakan

  3. Mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya,

Tabel 13. (lanjutan)

  1. Mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -karya tulisnya lain yang mungkin terkait),

  2. Memperlihatkan kedudukan penelitian yang (akan) dilakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada,

  3. Mengungkapkan ide-ide dan pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya,

  4. Membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya), dan

  5. Mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan sistematika langkah intelektual dalam melaksanakan penelitian. Sistematika tersebut berisi tentang rancang bangun, populasi dan sampel, variabel penelitian, instrumen dan cara pengumpulan data serta analisis data. Oleh karena itu, bab ini harus menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian.

finansial, maka hal tersebut tidak selalu dapat diterapkan.

Ada 4 Metodologi Penelitian yang dapat diterapkan, yaitu :

  1. Kualitatif,

  2. Kuantitatif,

  3. Kombinasi Kualitatif dan Kuantitatif, dan

  4. Berorientasi kritik dan aksi (Critical and action oriented).

A. Tempat dan Waktu

Mengemukakan dengan tepat dan jelas tentang tempat/lokasi penelitian serta periode pelaksanaan penelitian.

Tabel 13. (lanjutan)

B. Bahan dan Alat

Mengemukakan dengan tepat, rinci dan jelas tentang bahan dan alat yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian.

C. Metode Penelitian

Argumentasi tentang pemilihan pendekatan atau metode dengan memperhatikan sifat-sifat variabel yang diteliti dan jenis informasi yang diperlukan, dengan:

  1. Menguraikan struktur penelitian atau masing-masing bagian penelitian yang meliputi perlakuan dan operasionalisasi variabel, dan

  2. Menguraikan strategi penelitian atau masing-masing bagian penelitian, termasuk didalamnya populasi, metode penarikan sampel, teknik pengumpulan data, metode analisis serta model penelitian yang akan digunakan.

D. Peubah Penelitian

Peubah Penelitian adalah pembatasan tentang parameter yang akan diukur, cara pengukuran, skala pengukuran. Semua itu harus dijelaskan secara rinci. Peubah diukur dan dikumpulkan sedemikian rupa dengan teknik yang baku dan standar, menggunakan piranti pengumpulan data yang disesuaikan dengan rancang bangun dan variabel penelitian. Piranti dapat berupa kuesioner, wawancara, form observasi, dokumen, dan pengukuran langsung.

E. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan ditata dengan baik, lalu diolah sedemikian rupa untuk menjawab tujuan penelitian. Proses menata data, mengolah data, lalu diikuti penelaahan secara kritis memerlukan kejujuran, pemahaman mendalam terhadap data itu sendiri dan terhadap piranti yang digunakan. Pengolahan dan analisis data dapat dilakukan secara deskriptif maupun dengan bantuan uji statistik.

Tabel 13. (lanjutan)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat hasil penelitian yang relevan dengan tujuan dan hipotesisnya. Penyajian data hasil penelitian dapat berupa tabel, grafik, gambar, bagan, foto atau bentuk penyajian data yang lain. Tata cara penyajian tabel, grafik, gambar, bagan, foto harus sesuai dengan ketentuan penulisan yang akan dijelaskan pada bagian lain.

Bagian ini memuat analisis hasil penelitian berupa adanya temuan yang menjadi isu strategis. Isu strategis ini diperoleh melalui logika, peraturan, kebijakan, pedoman, yang ditunjang oleh teori. Jika digunakan analisis statistik hanya dimuat tampilan akhir yang menunjukkan hasilnya, sedangkan perhitungan statistik dimuat sebagai lampiran (jika diperlukan). Di dalam analisis hasil penelitian, peneliti harus memaknakan dan menjelaskan hasil dan isu strategis yang didapat dari penelitiannya.

Hasil yang dijabarkan harus diikuti oleh pembahasan. Bagian ini merupakan bagian terpenting pada tesis dan bukan pengulangan hasil dan analisis data. Bagian ini menunjukkan tingkat penguasaan mahasiswa terhadap perkembangan ilmu, paradigma, konsep, dan teori, yang dipadukan dengan hasil penelitian. Pembahasan sekurang-kurangnya mencakup hal sebagai berikut:

  1. Penalaran hasil penelitian dengan memakai teori yang sudah ditulis pada Bab Tinjauan Pustaka, sehingga dapat menjawab rumusan masalah yang diajukan,

  2. Membandingkan temuan penelitian dengan hasil-hasil penelitian sebelumnya yang sejenis dan konsekuen serta pengembangannya di masa yang akan datang, dan

  3. Pemahaman terhadap keterbatasan penelitian yang dilakukan sehingga dapat memberikan saran bagi penelitian selanjutnya.

Tabel 13. (lanjutan)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan menyatakan temuan-temuan penting berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan. Meskipun Kesimpulan diletakkan di bagian akhir tesis tetapi kesimpulan juga merupakan bagian penting dari sebuah tesis. Tujuan utama menyajikan kesimpuan adalah untuk menegaskan/menyatakan/mendeklarasikan temuan (outcomes) penting penelitian tetapi harus disajikan dalam format yang singkat, informatif, dan meyakinkan. Perlu diingat bahwa kesimpulan BUKAN pengulangan pembahasan.

B. Saran

Saran dibuat atas dasar kesimpulan hasil penelitian sebagai implikasi/tindak lanjut terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan penggunaan praktis. Saran juga dapat ditujukan pada peneliti berikutnya bila ditemukan adanya keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.


DAFTAR PUSTAKA


Daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam teks. Cara penulisan lihat pedoman penulisan atau disesuaikan di PRODI masing-masing. Namun secara umum terdapat beberapa cara penulisan Daftar Pustaka, seperti dijelaskan pada bagian khusus buku pedoman ini



LAMPIRAN


Pelengkap informasi mengenai penelitian, seperti angket, kuesioner, atau pedoman wawancara dan foto, peta lokasi, data mentah dan hal-hal lain yang mendukung, disajikan dalam lampiran.

B. Pembuatan Rujukan

Studi literatur yang relevan dengan topik penelitian adalah bagian penting dalam proses penulisan Tesis dan Disertasi. Hasil penelitian, ide, atau pendapat orang lain tersebut ditulis sebagai sebuah kutipan atau rujukan. Terdapat dua cara untuk menulis kutipan, yaitu:

  1. Kutipan tidak langsung, yaitu ide atau konsep orang lain yang dikutip dengan menggunakan kata-kata penulis atau peneliti sendiri, dan

  2. Kutipan langsung, yaitu ide atau konsep orang lain yang disalin sesuai dengan aslinya.

Ada beberapa cara penulisan rujukan untuk kedua jenis kutipan tersebut. Walaupun demikian, dalam rangka keseragaman, cara penulisan rujukan yang digunakan di PPs Unsri adalah menuliskan nama akhir penulis dan tahun terbit. Beberapa kaidah dan contoh adalah sebagai berikut:

  1. Untuk penulisan di awal kalimat, tahun terbit ditulis dalam tanda kurung seperti berikut:

Menurut Nuryadi (1999) enzim dapat menguraikan berbagai senyawa organik.

Sementara itu, untuk penulisan di akhir kalimat, nama penulis dan tahun terbit keduanya ditulis di dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma seperti berikut:

Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan masyarakat (Nuryadi, 1999).

  1. Untuk rujukan yang dipublikasikan oleh lebih dari satu orang di awal kalimat, ditulis seperti berikut:

Menurut Asamara, Nuryadi, dan Arifin (1999) pembangunan infrastruktur jalan merupakan kebutuhan dasar yang mendesak untuk dipenuhi.

Sementara itu, penulisan di akhir kalimat, nama penulis dan tahun terbit keduanya ditulis di dalam tanda kurung dan dipisahkan dengan tanda koma seperti berikut:

Kerawanan sosial akan menghambat pembangunan seluruh sektir yang berkaitan dengan infrastruktur yang diperlukan untuk memacu pertumbuhan ekonomi (Asmara, Nuryadi dan Arifin, 1999).

Untuk publikasi dalam bahasa Inggris kata “dan” diganti dengan “and”. Sebagai contoh :

Butler and Day (2005) mengatakan bahwa enzim pengurai lignin juga akan menguraikan melanin jamur.

atau :

Penghambatan spora jamur di dalam tanah dipengaruhi oleh difusi gas-gas beracun (Ko and Lockwood, 2007).

  1. Untuk rujukan yang dipublikasikan oleh lebih dari tiga orang cukup ditulis nama akhir penulis pertama diikuti dengan kata “et al.” (dicetak miring dan ditambah "titik"). Penulisan diawal kalimat mengikuti cara sebagai berikut berikut:

Dijelaskan oleh Asmara et al. (1999) bahwa penyediaan fasilitas kesehatan merupakan prioritas dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.

Sementara itu, penulisan di akhir kalimat mengikuti kaidah sebagai berikut :

Populasi nyamuk meningkat jika air di dalam parit tergenang (Asmara et al., 1999).

  1. Untuk rujukan dari beberapa publikasi yang ditulis oleh orang yang sama pada tahun yang berbeda dan diletakkan di awal kalimat dapat dituliskan seperti berikut:

Asmara (1996 dan 1998) menyatakan bahwa kinerja para pegawai dapat ditingkatkan melalui pengawasan yang ketat.

Sementara itu, penulisan di akhir kalimat mengikuti kaidah sebagai berikut :

Peningkatan keterampilan para pegawai baik melalui pendidikan formal maupun informal sangat diperlukan untuk memperbaiki kinerja para pegawai sebuah perusahaan (Asmara, 1996 dan 1998).

Apabila diterbitkan pada tahun yang sama maka tahun terbitnya dibedakan dengan menggunakan huruf a dan b seperti berikut:

Asmara (1996a dan 1996b) menyatakan bahwa pendapatan perusahaan akan meningkat jika kinerja para pegawainya baik.

ATAU

Mutasi pegawai merupakan salah satu mekanisme penyegaran (Asmara, 1996a dan 1996b).

  1. Apabila dalam suatu kutipan terdapat lebih dari satu sumber pustaka dan diletakkan diawal kalimat, maka ditulis sebagai berikut:

Menurut Asmara (1996), Mahmud et al. (1997) dan Maimunah (2000) pendidikan usia dini diharapkan dapat mambantu pembentukan kecerdasan generasi muda

Sementara itu, penulisan di akhir kalimat mengikuti kaidah sebagai berikut :

Kemampuan berbahasa Inggris siswa berkorelasi positif dengan frekuensi siswa mendengarkan lagu dalam Bahasa Inggris (Asmara, 1996; Mahmud, 1997; Maimunah, 2000).

Jika penulisnya adalah penulis asing yang diletakkan di awal kalimat, maka ditulis sebagai berikut:

Shetty et al. (2004), Subbarao et al. (2006), dan Subarno (2007) melaporkan bahwa krisis air bersih merupakan persoalan global yang mungkin akan dihadapi umat manusia di masa yang akan datang.

Jika penulisnya diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis sebagai berikut :

Krisis air bersih terjadi karena sebagian sumber air telah tercemar oleh berbagai senyawa polutan (Shetty et al., 2004; Subbarao et al., 2006; dan Subarno, 2007).

  1. Apabila kutipan bersumber dari suatu lembaga sebagai penulis, maka ditulis sebagai berikut:

Jika diletakkan di awal kalimat :

Menurut hasil survai oleh Lembaga Survai Indonesia (2011) popularitas peserta pemilu bervariasi mulai dari 20 sampai 80%.

Jika diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis seperti berikut :

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang digunakan dalam penilaian kinerja pemerintah (Lembaga Survai Indonesia, 2011).

  1. Apabila kutipan bersumber dari website, maka caranya sama dengan mengutip dari sumber cetak, yaitu mencantumkan nama penulis dan tahun terbit, misalnya:

Jika diletakkan di awal kalimat :

Dilaporkan oleh Asmara, Nuryadi, dan Arifin (1999) bahwa kemampuan serap siswa seklah dasar terhadap suatu pelajaran dipengaruhi juga oleh alat peraga yang digunakan oleh para guru.

Jika diletakkan di akhir kalimat, maka ditulis seperti berikut :

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kemampuan serap siswa seklah dasar terhadap suatu pelajaran dipengaruhi juga oleh alat peraga yang digunakan oleh para guru (Asmara, Nuryadi dan Arifin, 1999).

  1. Rujukan dapat juga berupa kutipan langsung. Penulisan kutipan langsung harus sama dengan aslinya, baik yang berkenan dengan susunan kata-katanya, ejaannya maupun tanda bacanya (baik kutipan bahasa Indonesia maupun bahasa asing). Apabila rujukan merupakan kutipan langsung, maka bagian tersebut harus ditempatkan di antara dua tanda petikan (quotation mark). Untuk kutipan langsung yang berisi kurang dari 40 kata dapat ditempatkan/diintegrasikan dalam paragraf biasa seperti berikut:

Menurut Subrata (1990) “integritas merupakan komponen yang penting

ATAU

Dinyatakan bahwa “integritas merupakan komponen yang penting” (Subrata, 1990).

Bilamana kutipan langsung tersebut berisi lebih dari 40 kata, maka penyajiannya harus pada paragraf khusus seperti berikut:

Dijelaskan oleh Jones (1993) bahwa "Students often had difficulty usin APA style, esecially when it was the first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help".

ATAU :

Hasil studi Jones 1993 menunjukan hasil sebagai berikut : Students often had difficulty usin APA style, esecially when it was the first time citing sources. This difficulty could be attributed to the fact that many students failed to purchase a style manual or to ask their teacher for help.

  1. Pada beberapa program studi, terutama pada bidang Sosial, Hukum, dan Humaniora pembuatan Rujukan atau Pustaka dilakukan dengan membuat catatan kaki seperti dijelaskan di bawah ini.

C. Pembuatan Catatan Kaki (Foot Note)

Catatan kaki atau “foot notes” digunakan sebagai pengganti penulisan sumber rujukan yang bersifat non-ilmiah, seperti surat kabar, majalah populer, berita radio, TV dll. Cara pencantuman sumber referensi melalui fotetnote ditulis secara lengkap apabila sumber referensi baru pertama kali disebut atau dicantumkan. Cara penulisannya: nama pengarang/penulis, tahun terbit, judul buku (dengan cetak miring atau huruf italic), edisi (bila ada), penerbit, kota penerbit, dan halaman yang diacu. Font: Times New Roman, size: 10, line spacing: single (1 spasi). Angka penulisan fotenote bersambung dari bab 1 hingga bab terakhir. Pada tubuh tulisan (text body) penulisannya dilakukan dengan menggunakan “nomor dan tanda kurung superscript” seperti 1), 2)dst. Sementara itu, sumber rujukannya dibuat pada bagian bawah halaman dimana rujukan tersebut berada, diikuti dengan membuat garis mendatar sebagai pembatasnya seperti contoh berikut:

Para korban perlu mendapat santuan dari pihak pemerintah untuk meringankan biaya pengobatan yang harus ditanggung1).

Penegakan hukum yang adil merupakan alat untuk menciptakan keadilan di tengah masyarakat2).

(Baris terakhir halaman)

1 John Harding, 1982. Victims and Offenders: Needs and Responsibilities, Bedford Square Press, NCVO, London, UK. Hal.1.

2 Andrew, Karmen 1984. Crime Victim An Introduction to Victimology, Books/Cole Publishing Company Monterey, California.

Sumber referensi dalam fotenote tidak ditulis lengkap apabila sudah pernah disebutkan secara lengkap. Penulisan selanjutnyadipersingkat dengan mempergunakan singkatan :

ibid., op. cit., dan loc. cit.

Ibid kependekan dari ibidem, = “pada tempat yang sama” dipakai apabila suatu kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahuluinya dengan tidak disela oleh sumber lain.

Op. cit., kependekan dari opere citato artinya ”dalam karangan yang telah disebut”, dipakai untuk menunjuk kepada suatu buku yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap pada halaman lain dan telah diselingi oleh sumber-sumber lain. Dengan demikian yang dicantumkan nama pengarang, op. cit., dan nomor halaman. Apabila dari seorang penulis atau pengarang telah disebut dua macam buku atau lebih, maka harus ditambahkan nama buku untuk menghindarkan kekeliruan.

Loc. cit. kependekan dari loco citato artinya “pada tempat yang telah disebut” dipergunakan untuk menunjuk kepada halaman yang sama dari suatu sumber yang telah disebut. Dengan demikian yang dicantumkan: nama akhir pengarang, loc. cit.. Nomor halaman tidak perlu dicantumkan, sebab dengan sendirinya sama dengan halaman dalam buku yang telah disebut sebelumnya.

Contoh pemakaian ibid., op. cit., dan loc. cit. adalah sebagai berikut :

(Baris terakhir halaman)

3) Andrew Karmen, Crime Victim An Introduction to Victimology, Books/Cole Publishing Company Monterey, California, 1984, hal.9.

4) Ibid., hal. 27..

5) John Harding, Victims and and Offenders Needs and Responsibilities, Bedford Square Press\NCVO, 1982, hal.16.

6) Emilio C. Viano, Victims and Society, Visage Press Inc.\Washington D.C., 1976, hal. 626.

7) Andrew Karmen, op. cit.., hal. 186.

8) John Harding, loc.cit.

9) Andrew Karmen, loc. cit.

D. Penyajian dan Pembuatan Tabel

Tabel merupakan bagian Tesis/Disertasi yang berisikan data atau ringkasan data baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif untuk memberikan informasi. Pada dasarnya tabel memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus membaca tubuh tulisan karena di dalamnya terdapat pokok-pokok informasi. Tabel digunakan jika peubah / variabel yang diamati cukup banyak dan tidak sama satuannya. Tabel yang terlalu rumit perlu dihindari karena akan mengganggu pembahasan. Pembuatan tabel mengacu pada ketentuan sebagai berikut:

  1. Pada prinsipnya, pembuatan tabel dan judul tabel dilakukan sedemikian rupa sehingga mudah dibaca dan dipahami secara utuh, tanpa harus mencari tambahan informasi dari bagian lain. Untuk itu apabila diperlukan, keterangan simbol, singkatan dan satuan dapat diberikan di bawah tabel tersebut. Begitu pula dengan sumber data, untuk tabel yang memuat data sekunder,

  2. Judul tabel diawali dengan kata “Tabel” dan diikuti dengan nomor tabel menggunakan Angka Arab dan nama tabel. Penulisan judul tabel, secara umum menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata (kecuali kata depan dan kata sambung seperti: dan, untuk, terhadap dll.). Sebagai contoh; Tabel 1. Hubungan Krisis Ekonomi dengan Perceraian

  3. Judul tabel diletakkan di atas tabel dengan jarak dua spasi dari garis atas tabel. Akhir judul tabel tidak diberi tanda titik,

  4. Apabila penulisan judul tabel memerlukan lebih dari satu baris, maka dituliskan dengan jarak spasi satu. Judul mulai dituliskan pada sisi kiri dan apabila judul tabel melebihi satu baris, maka penulisan baris kedua dst sejajar dengan huruf pertama "nama tabel",

  5. Sangat dianjurkan bahwa suatu tabel hanya dimuat/disajikan pada satu halaman. Namun demikian, apabila tidak memungkinkan, dapat dibuat dalam beberapa halaman secara berurutan dengan menuliskan: Tabel 1. (Lanjutan) pada halaman lanjutannya,

  6. Penyajian sebuah tabel dapat dibuat dalam posisi vertikal (portrait) atau horizontal (landscape) dan apabila diperlukan dapat dibuat dalam kertas dengan ukuran yang lebih besar, tetapi harus dapat dilipat sedemikian rupa sehingga sama dengan ukuran standar (A4),

  7. Jarak antar baris dalam tabel satu spasi. Jarak antara tabel dengan keterangan tabel adalah satu spasi. Keterangan tabel ditulis dengan font berukuran 9. Tabel dibuat dengan sistem terbuka, tidak berbentuk sel-sel sebagai pertemuan antara baris dan kolom,

  8. Tabel yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama penulis atau nama sumber beserta tahunnya dan tuliskan di bawah tabel itu sendiri dan

  9. Secara umum contoh penyajian dan pembuatan tabel adalah sbb:

Tabel AA. Jumlah Perkara Tindak Pidana Umum menurut Kabupaten dan Kotamadya di Sumatera Selatan Tahun 1999

Kabupaten/Kotamadya Sisa perkara Banyaknya Diselesaikan

Sisa Perkara Tahun 1998*

Banyaknya Laporan

Diselesaikan


---------------------- Perkara ---------------------

Ogan Komering Ilir (OKI)

4

274

251

Ogan komering Ulu (OKU)

5

231

220

....

...

...

...

dst

...

...

...

Tabel AA. (Lanjutan)

Kabupaten/Kotamadya Sisa perkara Banyaknya Diselesaikan

Sisa Perkara Tahun 1998*

Banyaknya Laporan

Diselesaikan


---------------------- Perkara ---------------------

Ogan Komering Ilir (OKI)

4

274

251

Ogan komering Ulu (OKU)

5

231

220

....

...

...

...

dst

...

...

...

Jumlah

154

3.840

3.828

Sumber : Laporan Tahunan Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan Tahun 2000.

Keterangan : *Sisa perkara yang belum terselesaikan secara hukum di pengadilan

E. Penyajian dan Pembuatan Gambar, Grafik dan Foto

Gambar disajikan untuk memperjelas informasi dan pembahasan atau untuk memberikan gambaran konkrit tentang proses yang berlangsung. Gambar yang digunakan dapat berbentuk diagram alir, grafik, foto, dan gambar. Pada dasarnya penyajian dan pembuatan gambar, grafik, dan foto adalah sama dengan pembuatan tabel. Namun demikian, perbedaannya adalah bahwa judul gambar, grafik, atau foto ditempatkan di bawah bersama dengan keterangan dan sumber apabila gambar, grafik, atau foto tersebut merupakan data sekunder. Keterangan gambar atau grafik yang dibuat dengan komputer, dapat juga disajikan dalam bentuk “legend”. Penyajian gambar mengacu pada ketentuan sebagai berikut:

  1. Gambar, grafik, bagan alir, atau foto harus dibuat dalam satu halaman yang sama. Disamping itu, apabila diperlukan, gambar, grafik, atau foto, masing-masing dapat disajikan secara bersama dalam satu halaman dan satu judul (Composite) dengan cara menuliskan “(a), (b), (c), (d), … dst” pada setiap gambar, grafik, atau fotonya,

  2. Gambar diletakkan dengan jarak dua spasi dari kalimat terakhir di atasnya,

  3. Gambar diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak melampaui batas kertas yang boleh di ketik. Gambar diletakkan di tengah (simetris) terhadap batas kertas yang boleh diketik,

  4. Gambar dengan posisi potrait boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris kalimat teks. Garis batas atas gambar harus terletak dua spasi di bawah kalimat terakhir. Untuk posisi landscape, gambar sebaiknya dibuat pada halaman tersendiri tanpa teks naskah untuk memudahkan pembacaan,

  5. Judul gambar diawali dengan kata “Gambar” dan diikuti dengan nomor gambar menggunakan Angka Arab dan nama gambar. Penulisan judul gambar, secara umum menggunakan huruf kecil dan menggunakan huruf kapital pada setiap huruf awal kata (kecuali kata depan dan kata sambung seperti: dan, untuk, terhadap dll.). Sebagai contoh; Gambar 1. Hubungan Krisis Ekonomi dengan Perceraian,

  6. Judul dituliskan pada sisi kiri dan apabila judul gambar melebihi satu baris, maka penulisan baris kedua dst sejajar dengan huruf pertama "nama gambar" dengan jarak satu spasi,

  7. Gambar yang dikutip dari sumber lain dijelaskan dengan mencantumkan nama penulis atau nama majalah beserta tahunnya dan tuliskan di bawah gambar itu sendiri,

  8. Kalimat pertama setelah gambar berjarak dua spasi dari judul gambar, dan

  9. Secara umum contoh penyajian dan pembuatan gambar adalah sbb:

Gambar 15. Contoh cara menyajikan bagan alir

Sumber: Yudono (2011). Sinergi bakteri tanah dan tanaman pada proses bioremdiasi tanah terkontaminasi minyak bumi. Disertasi pada Program Studi S3 Ilmu-Ilmu Pertanian, program Pascasarjana Unsri (Tidak Dipublikasikan).

Gambar 16. Contoh cara menyajikan grafik (Relationship between fixed P and available P in Ultisols (a), fresh-water lowland Inceptisols (b), and tidal-swamp Inceptisols (c). ■ = Al-P, ○ = Fe-P)

Sumber: Sabarudddin, Marsi and Desti (2011). Optimum Population Size of Indigenous P-solubilizing Bacteria to Correct P Availability in Acid Soils. J. of Tropical Soil. 16(1): 55-62.

VI PENJELASAN BAGIAN AKHIR TESIS DAN DISERTASI

Bagian akhir dari sebuah Tesiss dan disertasi adalah Daftar Pustaka dan Lampiran. Namun demikian Lampiran bisa saja tidak ada jika memang tidak diperlukan.

A. Daftar Pustaka

Daftar Pustaka merupakan bagian Tesis/Disertasi yang memuat semua sumber rujukan yang digunakan dan tercantum pada tubuh Tesis/Disertasi. Sumber rujukan yang dibaca tetapi tidak tercantum dan dikutip dalam penyusunan Tesis/Disertasi tidak perlu dimasukkan dalam Daftar Pustaka.

Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam Daftar Pustaka haruslah selengkap mungkin sehingga dapat membantu pembaca mencari/menemukan/menelusuri sumber rujukan tersebut di perpustakaan. Secara umum unsur yang harus ada dalam penulisan Daftar Pustaka adalah:

  1. Nama penulis dengan urutan nama akhir, singkatan (huruf awal) nama depan, dan singkatan (huruf awal) nama tengah, tanpa gelar akademik apapun,

  2. Tahun penerbitan,

  3. Judul, termasuk anak judul (sub-judul) yang dipisahkan dengan menggunakan tanda “ : ,

  4. Nama Penerbit,

  5. Kota dan negara tempat penerbitan jika rujukan tersebut bersumber dari buku. Jika rujukan tersebut adalah jurnal maka harus dilengkapi dengan volume dan halaman dimana artikel yang dikutip terletak. Variasi dan perbedaan di antaranya terjadi tergantung dari jenis sumber rujukan (lihat masing-masing contoh).

Apabila penulis lebih dari satu, penulisan nama penulis kedua dan seterusnya dilakukan dengan singkatan (huruf awal) nama pertama, singkatan nama tengah, dan nama akhir ditulis lengkap. Semua nama penulis, tanpa kecuali harus dicantumkan dalam penulisan Daftar Pustaka.

Urutan penyajian sumber-sumber rujukan dalam Daftar Pustaka dilakukan sesuai urutan abjad (alphabetical order), yaitu dimulai dengan sumber rujukan yang diawali dengan huruf A,B,C dst. Apabila penulisan sebuah sumber rujukan memerlukan lebih dari satu baris, maka penulisan baris kedua dan selanjutnya dilakukan dengan jarak satu spasi dan mulai dituliskan dengan indent 1 cm dari sisi kiri. Secara umum contoh penulisan Daftar Pustaka untuk beberapa jenis sumber rujukan adalah sbb:

  1. Rujukan dari Buku atau Textbook (urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada). Penerbit-Kota-Negara tempat terbit) seperti contoh berikut:

1.

Penulis Tunggal :


Mahendra, O.A.A. 1993. Undang-undang Kejaksaan RI: Menempatkan kedudukan dan peranan kejaksaan. Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, Indonesia.


Myers, R.H. 1989. Classical and modern regression with applications (2nd ed.). PWS-KENT Publishing Company, Boston, USA

2.

Penulis dua atau Tiga :


Cone, J.D. and S.L. Foster. 1993. Diseertation and theses from start to finish. American Psychological Association. Washinton D.C., USA.


Fandeli, C., Kaharuddin dan Mukhlison. 2004. Perhutanan kota. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

3.

Penulis Lebih dari Tiga :


Barnes, B.V., D.R. Zak, S.R. Benton and S.H, Spurr. 1997. Forest ecology (4th ed.). John Wiley &Sons, Inc., USA.

4.

Rujukan dari Buku yang berisi Kumpulan Artikel/Tulisan dengan Editor


Hallauer, A.R. 1987. Maize breeding. In W.R. Fehr (Ed.). Principles of cultivar development. Mcmillan Publishing Company, New York, USA, Vol. 2, p. 110-125.


Lande. M. dan E.O. Ibrahim. 1985. Penelitian padi lahan kering. Dalam Subandi, M. Syam dan D. Dirja (Ed.). Kapita Selekta Penelitian Tanaman Pangan Indonesia Tahun 1970-1980. Gramedia, Jakarta, Indonesia, hal. 12-50.

5.

Rujukan dari Buku Terjemahan :


Steel, R.G.D. and J.H. Torrie. 1983. Prinsip dan Prosedur Statistika: Pendekatan Biometrik (Edisi ke-2). Terjemahan oleh: M. Badaraja dan R. Korawi. Gramedia, Jakarta, Indonesia.

2. Rujukan dari Jurnal dan Majalah Ilmiah (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada). Nama Jurnal-Volume/Tahun-Nomor-halaman) seperti contoh berikut:

1.

Jurnal :


Cotton, F.A. 1998. Kinetics of Gasification of Brown Coal. Journal of American Chemical Society 54: 38-43.


Fowler, D.J. and C.H. Rorke. 1983. The risk measurement when shares are subject to infrequent trading. Journal of Financial Economics 3(12): 279-289.


Granados, D., S. Pandey and L. Ceballos. 1995. Registration of acid soil tolerant maize populations. Crops Science 35(2): 1236-1242.


Kadir, S., K. Sakurai, Y. Kang, M. Hirota and S.J. Priatna. 2002. Effects of heating and rewetting on properties of Ultisols from South Sumatra Province, Indonesia. Tropics 12:19-33.

2.

Majalah :


Greenberg, G. 2001. As good as dead: Is there such thing as brain death? New Yorker, August 2001: 36-41.

(kata Jurnal dapat disingkat J., Sciences disingkat Sci, Economics disingkat Econ. Dsb. Sesuai dengan kelaziman)

3. Rujukan Prosiding, Risalah, Kumpulan Makalah Seminar (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judu:Anak Judul (bila ada)-Prosiding/Risalah, Nama Seminar-Lembaga Pelaksana Seminar-Tempat dan Tanggal, Bulan, tahun Pelaksanaan dan halaman) seperti contoh berikut:

1.

Tanpa Editor :


Irmawati, Y. Kobayashi, K. Ono, Sabaruddin and H. Ehara. 2011. Comparison of young seedling growth under low nutrient concentration in culture solution among rice cultivars. Proceeding of Internationa Syposium on New Frontier of Sustainable Agriculture and Rural Development in East and Southeast Asia. University of Mie, Mie, Japan. March 24, 2011. p. 45-48.


Rhue, D.R. and C.O. Grogan. 1976. Screening corn for aluminium tolerance. Proceeding Of Workshop in Plant Adaptation to Mineral Stress in Problem Soils. Departemen of Agronomy, Cornell University. Beltville, November 22-23, 1976. p. 20-35.

2.

Dengan Editor :


Damanik, M dan S. Saragih. 1995. Prospek budidaya jagung di lahan pasang surut. Dalam Subandi dan M. Syamsudin (Ed.). Risalah Hasil-Hasil Penelitian Jagung di Indonesia Tahun 1984-1994. Badan Litbang Pertanian. Bogor, 28-29 Maret 1995. hal. 45-55

4. Rujukan Makalah Seminar (Urutan penulisan: Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada)-Makalah Seminar ………-Lembaga Pelaksana Seminar-, Tempat dan Waktu pelaksanaan seminar.) seperti contoh berikut:

Muladi dan B.N. Arif. 1986. Ruang lingkup penegakan hukum pidana dalam kontek politik kriminal. Makalah disampaikan dalam Seminar Kriminologi, FH UNDIP, Semarang 11-13 Nopember 1986.

Rahayu, M. 2001. Pemanfaatan bahan nabati untuk pengendalian ppenyakit layu bakteri pada kacang tanah. Makalah disampaikan dalam Kongres XVI dan Seminar Nasional PFI, IPB, Bogor, 22-24 Agustus 2001

5. Rujukan dari Skripsi, Tesis/Disertasi, Disertasi, Laporan Penelitian yang tidak dipublikasikan (Urutan penulisan; Nama penulis-Tahun terbit-Judul: Anak Judul (bila ada)-Jenis penerbitan, Lembaga penerbit diakhiri dengan “tidak dipublikasikan” dalam tanda kurung) seperti contoh berikut:

Saleh, R.H.M dan M. Said. 1986. Studi kelayakan usaha perikanan tambak udang di Tanjung Api-api Palembang. Laporan Penelitian, Lembaga Penelitian Universitas Sriwijaya, Palembang (tidak dipublikasikan).

Susantia, A. 1997. Analisis fungsi produksi dan tingkat keuntungan usahatani kelapa sawit. Tesis pada Program Magister Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya, Palembang (tidak dipublikasikan).

6. Rujukan dari Laporan, Publikasi suatu Lembaga/Instansi yang dianggap sebagai Pengarang (Urutan penulisan: Nama lembaga pengarang. Tahun terbit. –Judul: Anak Judul (bila ada)-Nama dan tempat Penerbit.) seperti contoh berikut:

Biro Pusat Statistik. 1991. Statistik impor Indonesia Tahun 1980-1990. Biro Pusat Statistik, Jakarta.

Dinas Pertanian Kabupaten MUBA. 1987. Laporan tahunan bidang pertanian Kabupaten MUBA Propinsi Sumatera Selatan Tahun 1986. Dinas Pertanian Kabupaten MUBA, Sekayu, Sumatera Selatan.

7. Rujukan dari Dokumentasi Resmi Lembaga Pemerintah, Tanpa Pengarang (Urutan penulisan: Nama Dokumen, Tahun terbit. Nama dan tempat penerbit.) seperti contoh berikut:

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2, Tahun 1989 tentang Sistem pendidikan nasional. 1990. PT. Armas Duta Djaya, Jakarta

8. Rujukan dari Warta, News Letter, Brosur, Informasi yang diterbitkan suatu lembaga ada pengarangnya (Urutan penulisan: Nama Jenis dan Lembaga penerbit. Tahun terbit. –Judul: Anak Judul (bila ada) – Nama Jenis dan lembaga penerbit, nomor, tahun dll bila ada) seperti contoh berikut

Brosur Bursa Efek Jakarta. 1990. Insider trading dan bentuk-bentuk kecurangan lain di Bursa Efek Jakarta. Brosur Bursa Efek Jakarta No. 06 Tahun I, Juli 1990.

9. Rujukan dari Artikel Koran dan Majalah ada Nama Penulis (urutan penulisannya: Nama penulis. Tahun terbit. Judul/anak judul artikel. Nama Koran/majalah, Tanggal, Bulan, Tahun Terbit, Halaman

Malaranggeng, A. 1999. Otonomi daerah: Harapan dan Cita-cita. Kompas (Koran), 17 Juli 1999, Halaman V

10. Rujukan dari Artikel Koran dan Majalah tanpa Nama Penulis (Urutan penulisnya: Nama koran/mjalah. Tahun terbit,. Judul/Anak judul artikel. Nama Koran/majalah, Tanggal, bulan, tahun terbit, halaman) seperti contoh berikut:

Intisari. 1990. Otonomi daerah: Harapan dan cita-cita. Intisari (Majalah), 25 April 1990, Halaman 57-62.

11. Rujukan dari Artikel Jurnal dalam CD Room (Urutan penulisannya: Sama dengan rujukan dari sebuah jurnal dan diakhiri dengan …. (CD-Rom: Nama Jurnal. Penerbit dan Tahun dikeluarkannya CD-rom tersebut). Seperti contoh berikut:

Fowler, D.J., and C.H. Rorke. 1983. The Risk Measurement when Shares are Subject to Infrequent Trading. Journal of Financial Economics 3 (12): 279-289. (CD-ROM: Journal of Financial Economics, PF Book CD-ROM Company, 2001)

12. Rujukan dari Artikel Jurnal yang diakses dari Website melalui Internet (Urutan penulisannya: Sama dengan rujukan dari sebuah jurnal dan diakhiri dengan ……. (alamat lengkap website, tanggal, bulan, dan tahun diakses) seperti contoh berikut:

Goldman, G. 1998. Coordinating Family and School. Journal of Education 5(27), http://www.jour.Educat.ac.id/ejtk. Accessed on July 10, 2001.

Kumaidi. 1999. Pengukuran bekal awal belajar dan pengembangan tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan 4(5), http://www.malang.ac.id. Diakses pada 20 Januari 2000).

May, S. 1995. The Origin of Landsberg, Columbia and C24. Available from Protocols of NASC, http://nasc. Nott. Ac. Uk/protocols/ler.html. Accessed on September 2, 1999.

13. Rujukan dari Buku/Jurnal/Artikel/Majalah/dsb dengan tahun penerbitan yang sama dan ditulis oleh penulis yang sama maka penulisan tahun penerbitannya ditulis urut kronologi atau berdasar abjad judul bukunya

n

Cornet, L. and K. Weeks. 1995a. Career ladder plans. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta.

_____________________. 1995b. Planning career ladders. Career Ladder Clearinghouse, Atlanta.

Wright, D.A., K. Killham, L.A. Glover and J.I. Prosser. 1993. The effect of location in soil on protozoal grazing of a genetically modified bacterial inoculum. Geoderma 56: 633–640.

_______________________________________. 1995. Role of pore size location in determining bacterial activity during predation by protozoa in soil. Appl. Environ. Microbiol. 61: 3537–3543.

B. Lampiran

Secara umum, lampiran merupakan bagian Tesis/Disertasi yang berisi materi/bahan/informasi tambahan yang diperlukan dalam penyusunan Tesis/Disertasi. Lampiran juga dapat merupakan suatu bagian penting dari sebuah Tesis/Disertasi (misalnya gambar, design, foto, contoh perhitungan dll.) yang karena dianggap terlalu besar dan memerlukan terlalu banyak halaman untuk dimuat pada tubuh tulisan, maka bagian tersebut ditempatkan pada Lampiran.

Setiap lampiran dibuat sebagai halaman baru dengan menuliskan kata “Lampiran” diikuti dengan nomor judul lampiran seperti contoh berikut:

Lampiran 1. Daftar Pertanyaan (kuisioner) yang Digunakan dalam Penelitian

………………………………………………………...............……………………..

………………………………………………………...............……………………..

……………………………………………………...............………………………..

…………………………………………………………...............…………………..

Apabila sebuah lampiran memerlukan lebih dari satu halaman, maka pada halaman berikutnya dituliskan “Lampiran 1. Lanjutan”. Judul lampiran yang ditulis harus sama persis/identik dengan judul yang tercantum pada DAFTAR LAMPIRAN.