Produktivitas Centrosema pubescens terhadap Pemberian Vermikompos dan Cacing tanah Eisenia fortida pada Tanah latosol Dramaga

PRODUKTIVITAS Centrosema pubescens TERHADAP PEMBERIAN
VERMIKOMPOS DAN CACING TANAH Eisenia foetida
PADA TANAH LATOSOL DRAMAGA

GANDHA BASTIAN

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER
INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Produktivitas
Centrosema pubescens terhadap Pemberian Vermikompos dan Cacing Tanah
Eisenia foetida pada Tanah Latosol Dramaga adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam
teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2014

Gandha Bastian
NIM D24100053

ABSTRAK
GANDHA BASTIAN. Produktivitas Centrosema pubescens terhadap Pemberian
Vermikompos dan Cacing Tanah Eisenia foetida pada Tanah Latosol Dramaga.
Dibimbing oleh ASEP TATA PERMANA dan IWAN PRIHANTORO.
Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari hasil perombakan bahan
organik yang dilakukan oleh cacing tanah. Eisenia foetida merupakan jenis cacing
tanah yang potensial untuk menghasilkan vermikompos dalam memperbaiki
produktivitas hijauan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
produktivitas dan kualitas nutrisi legum Centrosema pubescens terhadap level
vermikompos dan jumlah cacing tanah Eisenia foetida. Rancangan percobaan yang
digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial (3x3)
dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah level pemberian vermikompos 0% (0

g), 12.5% (625 g), dan 25% (1250 g) dan faktor kedua adalah jumlah cacing tanah
Eisenia foetida 0, 16 dan 32 ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penambahan vermikompos sebanyak 25% meningkatkan produktivitas dan
kandungan N, P, K tanaman Centrosema pubescens. Tetapi untuk level cacing
tanah Eisenia foetida tidak memberikan pengaruh positif dan terhadap produktivitas
dan kandungan nutrisi tanaman.
Kata kunci: Centrosema pubescens, Eisenia foetida, vermikompos

ABSTRACT
GANDHA BASTIAN. Productivity of Centrosema pubescens againts Giving
Vermicompost and Earthworm (Eisenia foetida) In the Soil Latosol Dramaga.
Supervised by ASEP TATA PERMANA dan IWAN PRIHANTORO.
Vermicompost is a compost that created by soil worm for organic matter
decomposition. Eisenia foetida is a kind of potential soil worm to produce
vermicompost and improving the productivity of forage. This study aimed to
knowing the productivity and nutritional quality of legume Centrosema pubescens
on level vermicompost and amount of earthworm Eisenia foetida. This study was
arranged in factorial Completely Randomized Design 3x3 with 3 replications. The
first factor was vermicompost level 0% (0 g), 12.5% (625 g), dan 25% (1250 g)
and the second factor was amount of Eisenia foetida 0, 16 and 32 worms. The result

showed that 25% vermicompost addition has a highest productivity and N, P, K
content plant. But the soil worm addition did not affected plant growth.
Keywords: Centrosema pubescens, Eisenia foetida, vermicompost

PRODUKTIVITAS Centrosema pubescens TERHADAP PEMBERIAN
VERMIKOMPOS DAN CACING TANAH Eisenia foetida
PADA TANAH LATOSOL DRAMAGA

GANDHA BASTIAN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Peternakan
pada
Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR

2014

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Skripsi ini
berjudul “Produktivitas Centrosema pubescens terhadap Pemberian Vermikompos
dan Cacing Tanah Eisenia foetida pada Tanah Latosol Dramaga” yang merupakan
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana peternakan di Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pakan merupakan salah satu faktor penting di bidang peternakan yang
dibutuhkan oleh ternak untuk hidup pokok dan produksi. Produktivitas ternak akan
optimal ketika ketersediaan pakan dan kualitas pakan terjamin. Centrosema
pubescens merupakan tanaman leguminosa dengan kualitas nutrisi tinggi yang
dapat ditanam secara monokultur maupun polikultur dan sebagai tanaman sisipan
pada padang penggembalaan. Vermikompos adalah kompos yang diperoleh dari
hasil perombakan bahan organik yang dilakukan oleh cacing tanah Eisenia foetida.
Penambahan vermikompos dengan cacing tanah ini cukup potensial
dikembangkan, karena mampu memperbaiki struktur tanah dan diharapkan dapat
meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kandungan N, P, K tanaman,
sehingga dapat memberikan informasi kepada masyarakat.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat memberikan
informasi baru dalam dunia peternakan dan bermanfaat bagi pembaca dan penulis
khususnya.

Bogor, September 2014

Gandha Bastian

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
METODE PENELITIAN
Materi
Lokasi dan Waktu Penelitian

Prosedur Penelitian
Persiapan Media Tanam
Penanaman dan Pemeliharaan
Peubah yang Diamati
Tinggi Vertikal Tanaman
Jumlah Daun
Berat Segar
Rancangan Percobaan
Analisis Data
HASIL DAN PEMBAHASAN
Percepatan Pertumbuhan tanaman Centrosema pubescens
Produksi biomassa tanaman Centrosema pubescens
Mineral N, P dan K tanaman Centrosema pubescens
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
UCAPAN TERIMA KASIH


vi
vi
vi
1
1
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4

5
6
8
10
10
10
10
12
17
17

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6
7
8


Percepatan pertumbuhan tinggi tanaman Centrosema pubescens
Percepatan pertumbuhan daun tanaman Centrosema pubescens
Berat segar Centrosema pubescens
Berat kering Centrosema pubescens
Kandungan N pada tanaman Centrosema pubescens
Kandungan P pada tanaman Centrosema pubescens
Kandungan K pada tanaman Centrosema pubescens
Jumlah N, P dan K dalam jaringan tanaman Centrosema pubescens

5
5
6
7
8
8
9
9

DAFTAR LAMPIRAN

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Hasil analisis vermikompos
12
Hasil analisis ragam tinggi vertikal tanaman Centrosema pubescens
12

Hasil analisis ragam jumlah daun tanaman Centrosema pubescens
12
Hasil analisis ragam berat segar batang tanaman Centrosema
pubescens
12
Hasil analisis ragam berat segar daun tanaman Centrosema pubescens 12
Hasil analisis ragam berat kering batang tanaman
Centrosema pubescens
13
Hasil analisis ragam berat kering daun tanaman Centrosema pubescens 13
Hasil analisis ragam berat kering akar tanaman Centrosema pubescens 13
Hasil analisis ragam kadar nitrogen tanaman Centrosema pubescens 13
Hasil analisis ragam kadar fosfor tanaman Centrosema pubescens
14
Hasil analisis ragam kadar kalium tanaman Centrosema pubescens
14
Hasil analisis ragam kadar produk nitrogen tanaman
Centrosema pubescens
14
Hasil analisis ragam kadar produk fosfor tanaman
Centrosema pubescens
14
Hasil analisis ragam kadar produk kalium tanaman
Centrosema pubescens
15
Dokumentasi penelitian
16

1

PENDAHULUAN
Pakan merupakan salah satu faktor penting di bidang peternakan yang
dibutuhkan oleh ternak untuk hidup pokok dan produksi. Produktivitas ternak akan
optimal ketika ketersediaan pakan dan kualitas pakan terjamin. Peternakan
ruminansia didominasi oleh peternakan rakyat yang kebanyakan menggunakan
hijauan pakan khususnya Graminae, sehingga perlu penambahan pakan hijauan
berkualitas tinggi yang bersumber pada leguminosa.
Leguminosa adalah salah satu jenis tanaman pakan yang mempunyai kualitas
nutrisi lebih baik dibandingkan rumput. Leguminosa memiliki keunggulan
dibandingkan dengan rumput karena kemampuan fiksasi N yang lebih baik
daripada rumput sehingga memiliki kandungan protein yang lebih tinggi. Selain
faktor kualitas nutrisi, ketersediaan hijauan cenderung mengalami kendala yang
disebabkan oleh musim dan tingkat kesuburan tanah yang rendah.
Penelitian ini menggunakan tanaman Centrosema pubescens yang merupakan
tanaman leguminosa dan dapat digunakan sebagai tanaman campuran dengan
berbagai jenis tanaman rumput maupun sebagai tanaman sisipan pada padang
penggembalaan. Centrosema pubescens relatif tahan terhadap kekeringan, hama
dan penyakit serta mudah tumbuh pada berbagai tipe tanah. Menurut Sutedi et al.
(2005) tanaman Centrosema pubescens mempunyai kandungan protein yang baik.
Tanaman ini mempunyai kandungan protein sekitar 22.45% (Nworgu dan
Fasogbon 2007). Tanaman ini dapat tumbuh pada derajat kemasaman (pH) 4.5
sehingga tergolong tanaman yang tahan terhadap kondisi masam. Centrosema
pubescens juga digunakan sebagai tanaman penutup tanah atau leguminosa penutup
tanah yang dikenal mampu memperbaiki kondisi tanah, sifat kimia tanah seperti
bahan organik, N total dan KTK serta dapat dimanfaatkan secara langsung bagi
penyediaan hijauan pakan ternak (Narendra dan Eka 2006).
Vermikompos diyakini mampu meningkatkan kesuburan tanah. Pembuatan
vermikompos diperoleh dari hasil perombakan bahan organik yang dilakukan oleh
cacing tanah Eisenia foetida. Menurut Marsono dan Sigit (2002) pada dasarnya
vermikompos merupakan campuran antara kotoran cacing tanah dengan sisa media
atau pakan yang digunakan selama pemeliharaan cacing tanah tersebut. Dalam
proses pembuatan vermikompos yang harus diperhatikan adalah sumber makanan,
kelembaban dan aerasi baik serta perlindungan terhadap suhu tinggi akibat proses
dekomposisi awal oleh mikroorganisme (Munroe 2004).
Cacing tanah mempercepat stabilisasi bahan organik dengan bantuan
mikroorganisme aerob dan anaerob yang terdapat di saluran pencernaan cacing
tanah. Cacing tanah Eisenia foetida termasuk dalam filum Annelida, Kelas
Clitellata, Sub Kelas Oligochaeta (Brusca dan Brusca 2003). Cacing tanah
merubah bahan organik secara alami menjadi bentuk yang halus, mengandung
humus dan vermikompos yang merupakan nutrisi penting bagi tumbuhan.
Mikroorganisme menyebabkan degradasi secara biokimia bahan organik dan
cacing tanah memiliki peran mengubah substrat melalui aktifitas secara biologi.
Mikroorganisme yang berperan pada proses pembuatan vermikompos adalah
bakteri, fungi, dan actinomycetes (Domininguez et al. 1997). Selain itu, cacing
tanah yang memiliki tingkat konsumsi bahan organik yang tinggi dan toleransi
terhadap perubahan lingkungan yang luas dapat digunakan di dalam proses

2

pembuatan vermikompos (Edwards et al. 1998; Dominguez et al. 2000).
Pemanfaatan vermikompos dan cacing tanah potensial dalam memperbaiki struktur
tanah dan pH, sehingga dapat memperbaiki produktivitas tanaman. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan kualitas nutrisi legum Centrosema
pubescens terhadap level vermikompos dan jumlah cacing tanah Eisenia foetida.

MATERI DAN METODE
Materi
Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah pot dengan
kapasitas 5 kg, piringan sebagai alas pot, sekop, alat penyiram, timbangan digital
skala 1 g, label, gunting, pisau, oven LW Scientific 60°C, dan alat-alat laboratorium
untuk analisis tanah dan vermikompos. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan
adalah benih Centrosema pubescens, vermikompos, cacing tanah Eisenia floetida,
pupuk NPK, kapur, pupuk kandang, dan tanah latosol Dramaga.

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan dari bulan Februari 2014 sampai
Mei 2014. Penelitian dilakukan di Laboratorium Lapang Agrostologi, Fakultas
Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis berat kering dan berat segar
dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura
Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Analisis tanah latosol, vermikompos,
dilakukan di Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik, Cimanggu. Analisis
nitrogen, fosfor dan kalium dilakukan di laboratorium Pusat Penelitian Sumberdaya
Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

Prosedur
Persiapan Media Tanam
Vermikompos didapatkan dari sisa media pemeliharaan cacing tanah
Eisenia foetida selama 3 bulan, dengan umur cacing berkisar antara 1-5 bulan.
Persiapan media diawali dengan persiapan pot sebanyak 27 buah. Kemudian
dilanjutkan dengan pencampuran antara tanah, vermikompos dengan level
pemberian 0% (0 g), 12.5% (625 g) dan 25% (1250 g), kapur sebanyak 12 g dan
pupuk NPK (16:16:16) sebanyak 1.25 g pada masing-masing pot. Tanah yang
digunakan adalah tanah Latosol Dramaga, kemudian 5 kg media yang telah
dicampur dimasukan ke dalam pot, lalu ditambahkan cacing tanah Eisenia foetida
0, 16 dan 32 ekor sesuai dengan level perlakuan. Setiap perlakuan dilakukan
dengan 3 kali ulangan.

3

Penanaman dan Pemeliharaan
Benih Centrosema pubescens ditanam secara langsung pada media yang telah
siap. Masing-masing pot ditanam 10 benih dengan pengaturan jarak yang
proporsional. Setelah dua minggu, media tanam ditambahkan pupuk kandang
masing-masing 0.25 kg setiap potnya. Penambahan pupuk kandang dimaksudkan
sebagai pakan untuk cacing tanah Eisenia foetida. Penyiangan/ pembersihan gulma
yang tumbuh di sekitar tanaman dilakukan setiap minggu. Pemeliharaan dilakukan
selama 10 minggu masa setelah tanam.
Pemanenan
Pemanenan dilakukan dengan memisahkan antara bagian daun, batang dan
akar. Daun dan batang segar ditimbang, yang kemudian dikeringkan untuk analisis
di laboratorium. Pemanenan dilakukan dengan memotong batang tanaman dari atas
± 1 cm permukaan tanah.

Peubah yang Diamati
Peubah yang diamati dalam penelitian ini adalah:
Tinggi Vertikal Tanaman
Tinggi vertikal tanaman diukur setiap minggu dimulai dari minggu ke-2
setelah tanam (MST). Tinggi vertikal diukur dari pangkal batang dipermukaan
tanah sampai ujung daun tertinggi.
Jumlah Daun
Jumlah daun tanaman dihitung setiap minggu dimulai dari minggu ke-2
setelah tanam (MST). Daun yang dihitung adalah daun yang sudah sempurna
perkembangannya.
Berat Segar
Berat segar hijauan tanaman diukur dengan menimbang bagian daun dan
batang yang dihasilkan setelah dilakukan pemanenan dari setiap rumpun dalam
satuan percobaan.
Berat Kering
Berat kering hijauan tanaman diukur dengan mengambil daun dan batang
segar tanaman dari setiap rumpun dalam satuan percobaan setelah dilakukan
pemanenan. Selanjutnya dimasukkan ke dalam oven 60ºC selama 2 x 24 jam.
Setelah 48 jam, sampel didinginkan sampai suhu stabil lalu ditimbang.
Analisis Kandungan Nitogen, Fosfor dan Kalium Tanaman Centrosema
pubescens
Analisis kandungan nutrisi nitrogen, fosfor, kalium pada bagian batang dan
daun. Pengukuran kandungan dilakukan di Laboratotium Pusat Penelitian
Sumberdaya Hayati dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

4

Rancangan Percobaan
Penelitian ini terdiri dari dua faktor. Faktor pertama (I) adalah level
pemberian vermikompos yaitu 0% (0 g), 12.5% (625 g), dan 25% (1250 g). Faktor
kedua (II) adalah level pemberian populasi cacing tanah Eisenia foetida 0, 16, 32
ekor. Rancangan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap pola faktorial 3x3 dengan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Yijk =  + αi + βj + (αβ)ijk + εijk
keterangan :
Yijk = Nilai parameter peubah yang diamati pada ulangan ke-k dari faktor I (level
vermikompos) ke-i dan faktor II (level cacing) ke-j

= Nilai rataan umum
αi
= Pengaruh level vermikompos ke-i
βj
= Pengaruh level cacing ke-j
(αβ)ijk = Interaksi antara pengaruh level vermikompos ke-i dan level cacing ke-j
terhadap peubah yang diamati
εijkl = Pengaruh galat percobaan

Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis statistika dengan metode analisis ragam
(ANOVA) dan apabila signifikan maka dilakukan uji lanjut Duncan (Matjik dan
Sumertajaya 2006).

HASIL DAN PEMBAHASAN
Centrosema pubescens merupakan jenis legum rambat, dengan daun
berbentuk elips, bertipe trifoliat dan berbulu lembut pada permukaan daunnya.
Pertumbuhan tanaman ini bersifat merambat dengan panjang bisa mencapai 5 m.
Pertumbuhan tanaman adalah suatu proses pertambahan ukuran baik berupa
volume, bobot dan jumlah sel yang bersifat irreversible. Proses pertumbuhan
menyebabkan pertambahan tinggi, jumlah daun, biomassa segar dan biomassa
kering. Pertumbuhan tanaman sangat ditentukan oleh proses fotosintesis, proses ini
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Menurut Jumin (2002) tinggi tanaman
lebih banyak dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti cahaya, suhu tanah dan
udara, kelembaban, dan kandungan hara tanah. Faktor lingkungan tersebut sangat
mempengaruhi proses fotosintesis yang akhirnya akan berpengaruh pada tinggi
tanaman. Centrosema pubescens merupakan pakan hijauan bagi ternak dan sering
ditanam sebagai cover crop. Centrosema pubescens banyak digunakan sebagai
cover crop dalam mencegah erosi dan mampu menekan pertumbuhan alang-alang
(Reksohadiprodjo 1981) dan Centrosema pubescens memiliki ketahanan tinggi
terhadap hama dan penyakit (Purwantari et al. (2003).

5

Percepatan Tinggi tanaman Centrosema pubescens
Tabel 1 Percepatan pertumbuhan tinggi tanaman Centrosema pubescens
Cacing
Vermikompos
Rataan
0
16
32
------------------ cm minggu-1 tanaman-1------------------0%
23.07±7.23
21.74±4.34
24.81±4.01
23.21±5.19
12.5%
27.61±3.01
24.48±0.44
26.31±1.07
26.31±1.50
25%
26.87±1.69
24.54±0.42
27.74±3.53
26.38±1.88
Rataan
25.85±3.98
23.58±1.73
26.29±2.87
Nilai yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Hasil sidik analisis menunjukan bahwa nilai percepatan tinggi tanaman
Centrosema pubescens terhadap penambahan vermikompos dan cacing tananh
Eisenia foetida tidak memberikan pengaruh nyata (Tabel 1). Hasil ini menunjukkan
bahwa level pupuk anorganik yang ditambahkan telah memberikan kecukupan hara
bagi tanaman. Menurut Whiteman et al. (1974) pertumbuhan Centrosema
pubescens akan terhambat pada temperatur 18ºC-24ºC. Dimana data rata-rata
harian temperatur di dataran tinggi 19.9ºC, sedangkan lebih lanjut menurut Nurjaya
et al. (1983) bahwa di dataran rendah lebih sesuai untuk pertumbuhan Centrosema
pubescens.
Percepatan Pertambahan Jumlah Daun Centrosema pubescens
Tabel 2 Percepatan pertumbuhan daun tanaman Centrosema pubescens
Cacing
Vermikompos
Rataan
0
16
32
----------------- helai minggu-1 tanaman-1 -------------0%
10.67±3.69
15.17±2.80
12.94±3.50
12.93±5.19b
12.5%
20.52±3.90
16.69±3.32
16.56±3.09
18.01±1.50a
25%
23.78±9.73
15.57±2.58
20.00±1.58
19.81±4.63a
Rataan
18.32±5.77
15.93±2.90
16.50±2.72
Nilai yang diikuti huruf yang tidak sama menunjukkan berbeda nyata pada taraf uji 5%

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa penambahan vermikompos pada
level 12.5% dan 25% memberikan pengaruh nyata (P