Produktivitas Ayam Pedaging Pada Ketinggian Tempat Pemeliharaan Berbeda Di Provinsi Sulawesi Selatan
PRODUKTIVITAS AYAM PEDAGING PADA KETINGGIAN
TEMPAT PEMELIHARAAN BERBEDA DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
BAHRI SYAMSURYADI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Produktivitas Ayam
Pedaging pada Ketinggian Tempat Pemeliharaan Berbeda di Provinsi Sulawesi
Selatan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir Tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Bahri Syamsuryadi
NIM D151140371
RINGKASAN
BAHRI SYAMSURYADI. Produktivitas Ayam Pedaging pada Ketinggian
Tempat Pemeliharaan Berbeda di Provinsi Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh
RUDI AFNAN, IRMA ISNAFIA ARIEF dan DAMIANA RITA EKASTUTI.
Kondisi topografi yang beragam di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan
memiliki pengaruh terhadap karakteristik mikroklimatik suatu wilayah dan dapat
mempengaruhi keadaan hidrologis di permukaan bumi. Perbedaan mikroklimat
pada satu wilayah memberikan dampak negatif terhadap peternakan ayam
pedaging diantaranya gangguan keseimbangan panas tubuh, nafsu makan dan
metabolisme energi. Mikroklimat dalam kandang yang tidak dapat dikontrol pada
sistem perkandangan terbuka dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitar
kandang. Tinggi dan rendah suhu lingkungan dikombinasikan dengan kecepatan
angin yang tidak normal dalam kandang memiliki efek negatif pada produktivitas
ayam. Peningkatan produksi panas di dalam tubuh akibat perubahan lingkungan
berpengaruh terhadap kondisi fisiologi dan merupakan faktor yang mempengaruhi
kualitas daging.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan ketinggian tempat
pemeliharaan dan jenis kelamin terhadap performa, karakteristik hematologis dan
kualitas daging. Sebanyak 144 ekor ayam pedaging yang terdiri dari 72 ekor
jantan dan 72 ekor betina dimasukkan ke dalam kandang petak bambu (pen)
berukuran 1x1 m2. Setiap pen diisi 8 ekor ayam pedaging dengan jenis kelamin
yang sama. Pengambilan data performa dan mikro klimatik dimulai pada umur 14
hari sampai 42 hari. Lokasi kandang pemeliharaan dibedakan berdasarkan
ketinggian tempat, yakni ketinggian 50 mdpl di Kecamatan Segeri Kab. Pangkep,
ketinggian 300 mdpl di Kecamatan Pallaka Kab. Bone dan ketinggian 500 mdpl di
Kecamatan Ulaweng Kab. Bone. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan perlakuan ketinggian tempat
pemeliharaan dan jenis kelamin ayam dan dilakukan uji least square means
apabila terdapat perbedaan yang nyata
Hasil penelitian menunjukkan ayam yang dipelihara pada ketinggian tempat
pemeliharaan 500 mdpl menunjukkan bobot badan dan hematologis yang nyata
lebih tinggi (P
TEMPAT PEMELIHARAAN BERBEDA DI PROVINSI
SULAWESI SELATAN
BAHRI SYAMSURYADI
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016
PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Produktivitas Ayam
Pedaging pada Ketinggian Tempat Pemeliharaan Berbeda di Provinsi Sulawesi
Selatan adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir Tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Agustus 2016
Bahri Syamsuryadi
NIM D151140371
RINGKASAN
BAHRI SYAMSURYADI. Produktivitas Ayam Pedaging pada Ketinggian
Tempat Pemeliharaan Berbeda di Provinsi Sulawesi Selatan. Dibimbing oleh
RUDI AFNAN, IRMA ISNAFIA ARIEF dan DAMIANA RITA EKASTUTI.
Kondisi topografi yang beragam di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan
memiliki pengaruh terhadap karakteristik mikroklimatik suatu wilayah dan dapat
mempengaruhi keadaan hidrologis di permukaan bumi. Perbedaan mikroklimat
pada satu wilayah memberikan dampak negatif terhadap peternakan ayam
pedaging diantaranya gangguan keseimbangan panas tubuh, nafsu makan dan
metabolisme energi. Mikroklimat dalam kandang yang tidak dapat dikontrol pada
sistem perkandangan terbuka dipengaruhi oleh perubahan lingkungan sekitar
kandang. Tinggi dan rendah suhu lingkungan dikombinasikan dengan kecepatan
angin yang tidak normal dalam kandang memiliki efek negatif pada produktivitas
ayam. Peningkatan produksi panas di dalam tubuh akibat perubahan lingkungan
berpengaruh terhadap kondisi fisiologi dan merupakan faktor yang mempengaruhi
kualitas daging.
Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari hubungan ketinggian tempat
pemeliharaan dan jenis kelamin terhadap performa, karakteristik hematologis dan
kualitas daging. Sebanyak 144 ekor ayam pedaging yang terdiri dari 72 ekor
jantan dan 72 ekor betina dimasukkan ke dalam kandang petak bambu (pen)
berukuran 1x1 m2. Setiap pen diisi 8 ekor ayam pedaging dengan jenis kelamin
yang sama. Pengambilan data performa dan mikro klimatik dimulai pada umur 14
hari sampai 42 hari. Lokasi kandang pemeliharaan dibedakan berdasarkan
ketinggian tempat, yakni ketinggian 50 mdpl di Kecamatan Segeri Kab. Pangkep,
ketinggian 300 mdpl di Kecamatan Pallaka Kab. Bone dan ketinggian 500 mdpl di
Kecamatan Ulaweng Kab. Bone. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan perlakuan ketinggian tempat
pemeliharaan dan jenis kelamin ayam dan dilakukan uji least square means
apabila terdapat perbedaan yang nyata
Hasil penelitian menunjukkan ayam yang dipelihara pada ketinggian tempat
pemeliharaan 500 mdpl menunjukkan bobot badan dan hematologis yang nyata
lebih tinggi (P