Landasan Teori PENELAAHAN PUSTAKA

yang mampu meneruskan radiasi pada daerah panjang gelombang tertentu dan menyerap radiasi pada panjang gelombang yang lain. 3. Tempat cuplikan: Cuplikan yang digunakan ditempatkan pada suatu sel atau yang dikenal sebagai kuvet. Untuk daerah ultraviolet biasanya digunakan Quartz atau sel dari silika yang dilebur, sedangkan untuk daerah visibel digunakan gelas biasa atau Quartz. 4. Detektor: Berfungsi untuk memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang gelombang dan mengubah tenaga tersebut untuk dapat diukur secara kuantitatif yang dicatat oleh meter pencatat recorder Sastrohamidjojo, 2001.

F. Landasan Teori

Berdasarkan karakteristik dan struktur pirantel pamoat, maka dapat dilakukan analisis mengenai penetapan kadar pirantel pamoat, baik secara metode spektrofometri maupun metode kromatografi. Hal ini telah dilaporkan dalam jurnal-jurnal penelitian terdahulu tentang analisisnya. Metode penetapan kadar pirantel pamoat dapat didahului dengan adanya ekstraksi zat aktif pirantel pamoat dari bentuk sediaannya. Terdapat 2 metode ekstraksi yang bisa digunakan, yakni ekstraksi cair-cair liquid-liquid extraction menggunakan corong pisah dan ultrasonikator. Ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah memiliki kelebihan yaitu teknik ekstraksinya yang sederhana, tetapi kurang praktis, kemungkinan pirantel pamoat yang hilang selama proses ekstraksi besar, hasil ekstraksi tergantung pada banyaknya ekstraksi yang dilakukan dan volume pelarut yang digunakan. Dalam penelitian ini ekstraksi cair-cair menggunakan corong pisah dilakukan selama 1 menit dengan pengulangan menggunakan pelarut yang baru sebanyak 3 kali. Sedangkan pada ekstraksi menggunakan ultrasonikator, berlangsung selama 15 menit, dimana pada prinsip kerjanya gelombang ultrasonik yang dirambatkan melalui medium air akan menghasilkan getaran yang dapat berperan sebagai pengadukan yang intensif sehingga kontak antara analit dan pelarut lebih sering dan konstan. Efek lain yang dapat ditimbulkan karena adanya getaran tersebut adalah peningkatan temperatur secara molekuler yang akan mengakibatkan pecahnya gelembung-gelembung analit menjadi kecil kavitasi sehingga memperbesar luas permukaan kontak analit dengan pelarut yang sesuai dengan kelarutannya. Semakin besar luas permukaan kontak antara analit dan pelarut, maka akan makin besar pula proses transfer material atau kelarutan analit pada pelarut yang sesuai. Hal ini tentu saja akan dapat meningkatkan hasil ekstraksi. Kelebihan lainnya, yakni lebih banyak dalam mengekstraksi pirantel pamoat, lebih praktis dan tidak mengakibatkan perubahan struktur kimia dari senyawa target. Namun, dalam pengerjaannya dapat menimbulkan kebisingan.

G. Hipotesis