Pembendaharaan atas Barang dan Jasa sebagai Pemungut PPN dan PPnBM pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menempuh Jenjang S1
Program Studi Akuntansi
Oleh :
NAMA
: Vika Purnamasari
NIM
: 21110019
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
v
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kerja Praktek ... 1
1.2Maksud dan Tujuan Kerja Praktek ... 5
1.3Kegunaan Kerja Praktek ... 5
1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 6
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI 2.1Sejarah Intansi ... 8
2.2Struktur Organisasi Intansi dan Penjelasan ... 15
2.3Uraian Tugas Jabatan Struktural ... 20
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1Bidang Kerja Praktek ... 58
3.2Teknis Kerja Praktek ... 58
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1Kesimpulan ... 70
4.2Saran ... 70
DAFTAR PUSTAKA ... 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 73
(3)
vi
(4)
vii
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Gambar Halaman 1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi DISTARCIP ... 16 2. Gambar 3.1 Stuktur Organisas Dinas Dan Aset Daerah .... 17
(5)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Lampiran Halaman
1. Lampiran 1 Surat Permohonan Kerja Praktek ... 74
2. Lampiran 2 Surat Balasan Kerja Praktek ... 75
3. Lampiran 3 Struktur Organisasi dan Nama Pejabat ... 76
4. Lampiran 4 Surat Pernyataan Tanggungjawab SPM-LS ... 77
5. Lampiran 5 SPP-LS Barang dan Jasa ... 78
6. Lampiran 6 Surat Perintah Membayar ... 79
7. Lampiran 7 Surat Perintah Pembayaran (SPP) ... 80
8. Lampiran 8 Keterangan Rencana Kota (KRK) & SOP... 81
9. Lampiran 9 Absensi Kehadiran Kerja Praktek ... 82
10.Lampiran 10 Surat Keterangan Hasil Kerja Praktek ... 83
11.Lampiran 11 Surat Hasil Nilai Dosen Pembimbing ... 84
12.Lampiran 12 Lembar Acara Bimbingan ... 85
13.Lampiran 13 Lembar Pengesahan ... 86
(6)
i
dan karunia-Nya yang telah memberikan kemudahan kepada kami dalam menyelesaikan Laporan ini dengan baik dan tepat waktu.
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya,sahabat, tabiin-tabiinya dan sampailah kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, dan kepada keluarga yang sangat membantu dalam setiap kendala yang terjadi, Amiin.
Laporan Kerja Praktek yang berjudul “PEMBENDAHARAAN ATAS BARANG DAN JASA SEBAGAI PEMUNGUT PPN DAN PPnBM PADA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Jenjang S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Selama proses pengerjaan laporan ini tidak sedikit kendala yang penulis hadapi akan tetapi penulis selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik.
Penulis selalu berusaha mengintrospeksi diri dan penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan laporan ini. Tetapi tetap saja tidak luput dari kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan ini dengan senang hati kami terima. Namun harapan yang besar dari penulis semoga laporan ini bermanfaat untuk semua orang yang membacanya. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
(7)
ii
2. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia dan selaku Dosen Wali AK-1 yang telah memberikan Motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini.
4. Inta Budi Setyanusa, SE.,M.Ak, selaku Koordinator Kerja Praktek dan Dosen Pembimbing yang telah memberikan saran dan kritik dalam penulisan laporan ini.
5. Yayah Sumiyati, S.IP, M.Si, selaku Kepala Sub Bagian Umum dan Perlengkapan di DISTARCIP Kota Bandung.
6. Eva Hayati Sri Ervina, SE., Ak, selaku pembimbing selama penulis melaksanakan kerja praktek. Terimakasih untuk nasihat dan bimbingannya.
7. Yang tersayang dan tercinta kedua Orangtua ku Djadja Suhendi dan Een Maenah yang telah memberikan do’a, semangat, dukungan, motivasi bantuan moril dan materil untuk menempuh hidup ini.
8. Kakak ku tersayang Agustyn Surya Gumilar, Dea Fitria Afriyanti dan Nevi Mulyana yang telah memberikan motivasi bantuan moril, dan materil.
(8)
iii
10.Sahabat terbaik ku sepanjang masa Mella Herdiyani, terima kasih buat dukungannya, bantuannya dan waktunya.
11.Teman-temanku Indra Parmana, Rita Wulandari, Firman Mustakim, Yudie Rohimat, Lukman Hidayat, Jimi Friazi, Adib Rofiudin, Rendy Setiawan, Novel Dewantara, Sandhy Angga dan semuanya yang tidak mungkin penulis sebut satu persatu terima kasih untuk semua bantuannya dan menjadi teman terbaik.
12.Teman-teman kelas AK-1 Universitas Komputer Indonesia.
13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, semoga mendapat imbalan yang sesuai dari Allah SWT.
Bandung, Desember 2013 Penulis
(9)
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdullatief Tentang Pengertian Pajak Tahun 2010.
Buku Panduan Bendahara. 2010. “Bagi KPPN dan Bendahara Pemerintah Sebagai
Pemotong/Pemungut Pajak-Pajak Negara” Tentang Bendahara sebagai pemungut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Tahun 2010.
Djajadiningrat, S.I di tulis oleh Mardiasmo Tentang Pengertian Pajak Tahun 2003.
Ferdyanto Tentang Perpajakan di Indonesia Tahun 2010.
Ketentuan umum, 1983. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2009 Tentang Pajak Pembendaharaan pemerintah sebagai pemungut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Pengeluaran atas Barang Mewah.
Mardismo dalam Bukunya Perpajakan Tentang Ciri-ciri Pajak Tahun 2003 : 1.
Soemitro, Rochamat dalam Buku Perpajakan Indonesia di tulis oleh Siti Kurnia Rahayu Tahun 2010.
Wahyudi, Dudi Tentang Pengertian Pajak Pertambahan Nilai Tahun 2007.
Zain, Muhammad dalam Buku nya Manajemen Perpajakan Tahun 2005 : 12. __________http://distarcipkotabandung.org/
(10)
Nama : Vika Purnamasari
NIM : 21110019
Tempat/Tanggal Lahir : Cirebon, 25 April 1992
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Kewarga negaraan : Indonesia
Status : Mahasiswa
Alamat : komp. Griya Cinunuk Indah B.9 No.3
RT.05 RW.17 Kab. Bandung Kec. Cileunyi.
DAFTAR PENDIDIKAN
Tahun 1997 TK RA Al-Amanah Tahun 1998-2004 SDI Al-Amanah Tahun 2004-2007 SMP Negeri 2 Cileunyi Tahun 2007-2010 SMA Negeri 1 Cileunyi
Tahun 2010 sampai dengan sekarang Terdafar sebagai Mahasiswa Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
(11)
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Kerja Praktek
Kuliah kerja praktek merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa perguruan tinggi berupa magang atau observasi di perusahaan atau instansi pemerintah dalam hal memberi pengalaman bagi mahasiswa untuk menerapkan dan memperluas wawasan penerapan teori dan pengetahuan yang telah diterimanya didalam perkuliahan pada kegiatan nyata dibidang studinya secara terbimbing dan terpadu sebagai persyaratan kelulusan.
Sumber penerimaan terbesar bangsa Indonesia adalah berasal dari pajak. Pajak selalu mempengaruhi jalannya pembangunan karena pajak merupakan salah satu usaha yang dilakukan oleh Pemerintah untuk memperoleh atau mendapatkan dana dari masyarakat yang digunakan untuk membiayai kepentingan umum. Jenis-jenis pajak yang dipotong dan dipungut di Indonesia antara lain Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah (PPn BM), dan masih ada jenis-jenis pajak daerah serta retribusi daerah. Salah satu cara pemerintah dalam meningkatkan penerimaan di sektor perpajakan yaitu dengan
(12)
sosialisasi tentang peraturan perpajakan dan pembaharuan UU di bidang perpajakan yang berdasarkan UU nomor 17 Tahun 2008.
Pajak merupakan salah satu sumber dana yang memberikan kontribusi terbesar dalam membangun Negara ini yang menuntut pemerintah melalui Direktorat Jendral Pajak (DJP) menetapkan berbagai macam kebijakan dan peraturan yang memadai untuk mengelola pajak yang dipungut dari rakyatnya. Hal ini, untuk memenuhi target penerimaan dan menjamin terlaksananya nilai keadilan dalam perpajakan (Abdullatief : 2010).
Pemerintah dalam rangka melaksanakan kegiatannya sangat memerlukan dana yang jumlahnya setiap tahun mengalami peningkatan. Perkembangan perekonomian global ikut memacu pemerintah dalam membenahi semua sektor terutama sektor perekonomian. Di Indonesia salah satu penerimaan Negara yang sangat penting bagi pelaksanaan dan pembangunan serta bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat adalah pajak, disamping pemerintah menggunakan potensi hasil kekayaan alam. Pajak merupakan alat bagi pemerintah untuk mencapai tujuan untuk mendapat penerimaan, baik yang bersifat langsung maupun tidak langsung dari masyarakat guna membiayai pengeluaran rutin sarta pembangunan nasional dan ekonomi masyarakat (Ferdyanto : 2010 ).
Dasar hukum pembendaharaan pemerintah sebagai pemungut Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang KetentuN Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagai telah dibah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2009;
(13)
undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang PPN Barang dan Jasa dan PPnBM sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2099; Peraturan pemerintah Nomor 145 Tahun 2000 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan pemerintah Nomor 12 Tahun 2006 tentang Klompok BKP yang tergolong Mewah Yang Dikenakan PPnBM; Peraturan pemerintah Nomor 146 Tahun 2000 tentang Impor dan atau Penyerahan BKP tertentu dan atau Penyerahan JKP tertentu yang dibebaskan dari pengenaan PPN sebagaimana telah diubah dengan Peraturan pemerintah Nomor 38 tahun 2003; Peraturan pemerintah Nomor 7 Tahun 2007 tentang perubahan pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan atau Penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat Strategis yang dibebaskan dari pengenaan PPN; Peraturan pemerintah Nomor 31 Tahun 2007 tentang perubahan keempat atas pemerintah Nomor 12 Tahun 2001 tentang Impor dan penyerahan Barang Kena Pajak tertentu yang bersifat Strategis yang dibebaskan dari Pengenaan PPN; Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 80/PMK.03/2007 tentang Penentuan tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, Serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran; Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.03/2003 tentang penunjukan bendaharawan Pemerintahan dan Kantor Pembendaharaan dan Kas Negara untuk Memongut, Menyetor dan Melaporkan PPN dan PPnBM besrta Tata cara Pemungutan, dan Pelaporannya; Keputusan Menteri Keuangan Nomor 155/KMK.03/2001
(14)
tentang Pelaksanaan PPN yang dibebaskan atas Impor dan atau penyerahan Barang Kena Pajak tentu yang bersifat strategis sebagaimana telah diubah dengan keputusan Menteri Keuangan Nomor 371/KMK.03/2003; Peraturan Menteri keuangan Nomor 68/PmK.03/2001 tentang Batasan Pengusaha Kecil Pajak Pertambahan Nilai; Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-147/PJ./2006 tentang Bentuk, isi dan tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai (SPT Masa PPN) Bagai Pemungut PPN. Peraturan DirekturJenderal Pajak No. Per-38/PJ/2009 tanggal 13 Juni 2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan, Bendaharawan Pemerintah, yaitu Bendahara dan Pejabat yang melakukan pembayaran yang dananya berasal dari APBN/APBD, ditetapkan sebagai Pemungut.
Dasar Hukum Pajak Pertambahan Nilai (PPN) adalah Pasal 1 angka 27 UU PPN yaitu Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendahara pemerintah, badan atau instansi pemerintah yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut, menyetor dan melaporkan pajak yang terutang oleh Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kapada bendahara pemerintah, badan, atau instansi pemerintah tersebut. (Angga sena)
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan suatu peninjauan dengan cara melakukan kuliah kerja praktek di Badan Pemerintah dan penelitian dan menuangkannya dalam laporan ini dengan judul
(15)
“PEMBENDAHARAAN ATAS BARANG DAN JASA SEBAGAI PEMUNGUT PPN DAN PPnBM PADA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA”.
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Berdasarkan uraian singkat di atas pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, terutama pada bagian pajak pertambahan nilai atas barang dan jasa, penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang timbul yaitu :
1. Bagaimana Prosedur Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung.
2. Bagaimana tarif nilai pembelian atas barang dan jasa di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dilakukan.
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai syarat kelulusan yang harus diikuti untuk menyelesaikan laporan kerja praktek.
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
1. Bagi penulis
A. Dapat mengetahui serta dapat mengembangkan pengetahuan yang diperoleh selama kuliah dengan kerja praktek.
B. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia kerja dan menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri baik secara teoritis maupun secara kritis.
(16)
2. Bagi perusahaan
Dapat memberikan sumbangan pemikiran atau informasi serta masukan positif bagi manajemen perusahaan yang berhubungan dengan Penghitungan dan Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai Bagi Pegawai Negri Sipil pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan agar mampu meningkatkan kinerjanya pada masa yang akan datang.
1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek 1.4.1 Lokasi
Penulis melakukan kerja praktek di Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (DISTARCIP) kota Bandung Jl. Cianjur, No. 34, Bandung, West Java Telepon : (022) 7217451.
(17)
1.4.2 Waktu Kerja Praktek
Tabel 1.1
Skedul Waktu Penelitian
No Bulan Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Kegiatan/minggu ke- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Memeperoleh surat ijin Kerja Praktek 2
Mencari tempat untuk melaksanakan
Kerja Praktek 3
mengajukan surat permohonan Kerja
Praktek 4 Menentukan tempat Kerja Praktek 5
Meminta surat pengantar kepada Kantor
Wilayah 1 Melaksanakan Kerja Praktek 2
Pengambilan dan pengumpulan data dari
perusahaan 3 Menyiapkan Laporan Kerja Praktek 1 Penyusunan laporan Kerja Praktek 2 Bimbingan di kampus 3 Penyempurnaan laporan Kerja Praktek
(18)
8 BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Sejarah Instansi
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 12/PD/1980. Perda ini kemudian direvisi oleh Perda Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 8 Tahun 1997 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang kemudian direvisi untuk terakhir kalinya oleh Perda Kota Bandung Nomor 5 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Bandung. Dinas Tata Kota merupakan pecahan dari biro pembangunan pada Ekbangpal (ekonomi, pembangunan dan peralatan) yang dibentuk pada tahun 1973 sebagai pengganti Biro Planologi. Biro Planologi sendiri dibentuk pada tahun 1970 sebagai pengganti dari Dinas Perencanaan dan Pembangunan Kota (DPPK). DPPK dibentuk pada tahun 1965 yang merupakan pengembangan dari Seksi Perencanaan dan Gambar pada Dinas PU. Dinas PU sendiri merupakan pecahan dari Djawatan Teknik yang dalam perkembangannya dipecah menjadi Dinas PU, Dinas Kebakaran dan Kebersihan Kota (DK3). Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya mempunyai fungsi: pertama, merumuskan kebijakan teknis bidang tata ruang kota, kedua, melaksanakan tugas operaasional bidang tata kota yang meliputi survey dan pemetaan, perencanaan tata ruang kota dan perizinan pemanfaatan ruang kota, dan ketiga, melaksanakan pelayanan teknis
(19)
administratif meliputi administrasi umum dan keuangan serta administrasi kepegawaian dinas. (H.Juniarso Ridwan.,Ir.,Msi.:2005)
1.1.1Visi dan Misi:
2.1.1.1 Visi
Sejalan dengan visi Kota Bandung Tahun 2009-2013, yaitu :
Memantapkan Kota Bandung sebagai Kota Jasa Bermartabat serta sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan kewenangan sebagai dinas daerah, maka visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung 2009-2013
adalah “Memantapkan Pemanfaatan Ruang Kota Yang Bermartabat”.
Visi ini mengandung makna bahwa: pertama, ruang kota harus dapat berkontribusi terhadap terwujudnya kondisi lingkungan yang bersih, aman, tertib, stabil, dinamis, sehat, indah, dan hijau, kedua, ruang kota harus dapat berkontribusi terhadap peningkatan sarana hunian yang layak yang didukung dengan peningkatan kegiatan ekonomi kota, dan ketiga, tata ruang kota harus dapat ditaati oleh seluruh komponen kota.
2.1.1.2Misi:
Misi yang akan dilaksanakan meliputi :
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Misi ini memiliki makna bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, diperlukan aparatur yang memiliki kompetensi
(20)
serta dapat mengakses dan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
2. Meningkatkan prasarana dan sarana kerja aparatur. Misi ini memiliki makna bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, diperlukan fasilitas yang sesuai dengan dinamika perkembangan kota.
3. Meningkatkan kualitas manajemen data. Misi ini memiliki makna bahwa dalam rangka menyusun rencan kota dan mengendalikannya harus didukung dengan data dan anaalisis yang baik.
4. Mengembangkan manajemen perencanaan kota. Misi ini memiliki makna bahwa rencana kota harus disusun secara antisipatif, transparan, akuntabel dan implementatif. Antisipatif nerarti bahwa rencan yang disusun harus dapat mengantisipasi permasalahan yang diperkirakan akan terjadi. Transparan berarti bahwa rencana kota harus dapat diakses oleh seluruh warga masyarakat. Akuntabel berarti bahwa rencana kota harus dapat dipertanggung jawabkan baik secara teknis maupun sosial. Implementatif berarti bahwa rencana kota harus dapat dilaksanakan.
5. Mengembangkan sistem pengendalian pemanfaatan ruang kota. Misi ini memiliki makna untuk mewujudkan tujuan dari rencana tata ruang kota, perlu didukung dengan sistem pelayanan administratif yang mudah dipahami dan diakses oleh masyarakat sebagai suatu sistem pengendalian pemanfaatan ruang kota.
(21)
(H. Juniarso Ridwan.,Ir.,Msi.:2005)
2.1.2 Azas dan Tujuan
a. Berazaskan kekeluargaan dan gotong-royong menurut ajaran dan falsafah Pancasila.
b. Tujuan Dinas Tata ruang dan Cipta Karya adalah mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik yang baik di bidang penataan ruang kota, bidang perumahan serta sub bidang penataan bangunan dan bangunan-bangunan pada bidang pekerjaan umum. 2.1.2 Landasan dan Prinsip-prinsip
a. Landasan Idiil: Pancasila
Landasan Konstitusional: Undang-undang Dasar 1945 Landasan Operasional:
Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
(22)
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
Undang-undang Nomor 16 Tahun 1985 tentang Rumah susun Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggung Jawab Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Bangunan Gedung
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang Penatagunaan Tanah
Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1994 tentang Penghunian
Rumah Susun oleh Bukan Pemilik
(23)
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Bandung Daerah Tingkat II Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban Serta Bentuk dan Tata cara peran serta masyarakat Dalam Penataan Ruang
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Peraturan daerah Kota Bandung Nomor 02 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung
Peraturan Daerah Nomor 03 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan daerah Nomor 11 Tahun 2005
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Pengairan di Kota Bandung
(24)
Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 04 Tahun 2002 tentang Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT)
Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kebersihan di Kota bandung
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2001 tentang Pemadam Kebakaran
Peraturan daerah Kotamadya Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Peraturan daerah Kotamadya Bandung Nomor 14 Tahun 1998
tentang Bangunan di Wilayah Kotamadya daerah Tingkat II Bandung;
b. Dalam melakukan kegiatannya berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. 2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.
3. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing- masing anggota.
(25)
2.2 Struktur Organisasi Intansi dan Penjelasan
Struktur organisasi adalah kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Struktur organisasi ini merupakan salah satu kelengkapan penting bagi suatu perusahaan dimana di dalamnya digambarkan tingkat tanggung jawab, wewenang dan pemisahaan fungsi. Maka dari itu dengan adanya struktur oganisasi ini akan mempermudah pembagian tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang bertanggung jawab atas segala kegiatan pengolaan organisasi.
(26)
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA
Kel. Jabatan Fungsional
Subbag Umum & Perlengkapan KAPALA DINAS
Subbag Kepegawaian
SEKERTARIS
Subbag Keuangan & Program
Bid. Perumahan Bid. Pengendalian
Tata Ruang & bangunan Investigasi
Bid. Survey & Bid. Perencanaan Bid. Dokumentasi &
Peta poran
Sie. Pengukuran & Pemetaan
Sie. Rencana Detail Tata Ruang Kota
Sie. Penataan Bangunan
Sie. Pengembangan Perumahan
Sie. Pengawsan Tata Ruang & Bangunan
Sie. Pelayanan Info Rencana Kota Bid. Tata Bangunan
& Arsitekture Kota
Sie. Rencana Teknis Prasarana Kota
Sie. Teknik Bangunan Gedung & Tata Ruang
Sie. Dokumentasi Sie. Penyusutan & Penertiban Sie. Penanganan Pengaduan&Sengketa UPTD Sie. Fasos Fasum
Sie. Data & Analisa Sie. Teknik Penyehatan
Lingkungan
Sie. Rencana Peremajaan & Pengembangan Kota
Sie. Teknik Arsitekture Kota
(27)
Bagan Struktur Organisasi
Dinas Pengelolaan dan Aset Daerah
dan Program Perlengkapan KEPALA DINAS
Sekertariat
Subbag Keuangan Subbag Umum dan
Kel Jabatan
Bidang Pengembangan Bidang Akuntansi Bidang Pemberdayaan Bidang Anggaran Fungsional
Tidak Langsung Pendapatan
Seksi. Belanja Langsung Seksi Akuntansi Seksi Belanja Sertikasi, Seksi Anggaran Belanja Pendapatan & Pembiayaan Mutasi & Dokumentasi Pembiayaan & Investasi
Sesuai dengan Struktur Organisasi Dinas Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kota Bandung sebagaima
UPTD
ditetapkan, maka sebagai berikut :
Seksi Belanja Seksi Pencatatan Seksi Pengamanan dan
Tidak Langsung dan Pelaporan Penanganan Sengketa
Seksi Belanja
Seksi Akuntansi Belanja Seksi Pemanfatan Asset Asset
(28)
Struktur organisasi pada umumnya digambarkan dengan petak-petak yang dihubungkan dengan garis horizontal dan vertikal, kotak menggambarkan nama jabatan atau fungsi, sedangkan garis horizontal menggambarkan adanya garis komando.
Manfaata adanya struktur organisasi yaitu :
Karyawan dapat melihat secara kedudukan dalam organisasi. Menggambarkan jenjang karir yang jelas.
Memeberikan informasi yang jelas siapa yang bertanggung jawab kepada apa/bidang apa.
Memperlihatkan fungsi yang ada.
Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. Struktur Organisasi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung, terdiri dari:
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat, yang membawahi :
1) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan 2) Sub Bagian Kepegawaian
3) Sub Bagian Keuangan dan Program
c. Bidang Survey dan Investigasi, yang membawahi : 1) Seksi Pengukuran dan Pemetaan
(29)
d. Bidang Perencanaan Tata Ruang, yang membawahi : 1) Seksi Rencana Detail Tata Ruang Kota
2) Seksi Rencana Teknis Prasarana Kota 3) Seksi Peremajaan dan Pengembangan Kota
e. Bidang Dokumentasi dan Pelaporan, yang membawahi : 1) Seksi Pelayanan Informasi Rencana Kota
2) Seksi Dokumentasi
f. Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota, yang membawahi : 1) Seksi Penataan Bangunan
2) Seksi Teknik Bangunan Gedung 3) Seksi Teknik Arsitektur Kota g. Bidang Perumahan, yang membawahi :
1) Seksi Pengembangan Perumahan 2) Seksi Teknik Penyehatan Lingkungan 3) Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
h. Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan, yang membawahi : 1) Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan
2) Seksi Penanganan Pengaduan dan sengketa 3) Seksi Pengusutan dan Penertiban
i. Unit Pelaksana Teknis Dinas. j. Kelompok Jabatan Fungsional.
(30)
2.3 Uraian tugas dan jabatan Struktural
1. Kepala Dinas
Meminpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam kesekretariatan dinas, bidang survey dan investigasi, bidang perencanaan tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitekture kota, bidang perumahan, bidang pengendalian tata ruang dan bangunan, serta bidang dokumen dan pelaporan.
Menetapka rencana strategi dalam rangka mewujudkan visi dan misi kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya sesuai dengan kebijakan Kota.
Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan.
Mendatangani atau memaraf konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang diniliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengkoordinasikan, memantau dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan-kegiatan unit kerja dilingkungan Dinas Tata Runag dan Cipta Karya.
Melaksanakan hubungan kerjasama dengan instansi terkait lainnya. Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada
(31)
Memberikan informasi, saran dan pertimbangan yang menyangkut efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya .
Melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Walikota melalui Sekertaris Daerah Kota.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
2. Sekertaris
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan secretariat Dinas dalam bidang administrasi umum dan perlengkapan, kepegawaian, serta keuangan dan program.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja secretariat sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.
Menghimpun rencana dan program kerja masing-masing unit kerja di lingkungan Dinas.
Menyusun konsep rencana kebutuhan anggaran dinas, kebutuhan dan usulan kepegawaian serta kebutuhan perlengkapan Dinas.
Menyusun konsep program kerja Dinas.
Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangan dan atas instruksi Kepala Dinas.
(32)
Menandatangani atau memaraf konsep naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mendistribusikan prasarana dan sarana penunjang pelaksanaan tugas-tugas dinas kepada unit kerja dilingkungan Dinas.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan prokduktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Kepala Dinas dan unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas dinas.
Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
3. Kepala Sub Bagian Umum dan perlengkapan
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian Dinas.
(33)
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.
Menyiapkan konsep naskah dinas sesuai dengan petunjuk pimpinan. Melakukan pendistribusian dan administrasi naskah dinas serta
perlengkapan ke unit-unit kerja dilingkungan dinas sesuai dengan rencana pengadaan yang ditetapkan.
Melaksanakan administrasi perjalanan dinas. Melaksanakan kegiatan rumah tangga dinas.
Menghimpun dan menerima surat dan naskah dinas lainnya.
Melaksanakan penomoran pengagendaan dan penggandaan naskah dinas sesuai dengan kebutuhan.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Sekertaris.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
4. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Memimpin, mengatur mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kepegawaian Dinas.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.
(34)
Melaksanakan administrasi kepegawaian dinas.
Menyusun rencana mutasi, kenaikan pengkat, penerapan disiplin dan pengembangan karir pegawai.
Menyiapkan dan menyusun badan dan kesejahteraan pegawai.
Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.\mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Sekertaris
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesiau kewenangannya.
5. Kepala Sub Bangian Keuangan dan Program
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan sub bagian keuangan dan program dinas.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja sesuai dengan lingkungan tugasnya berdasarkan kebijakan dan program kesekretariatan Dinas.
Menyiapkan Konsep naskah dinas sesuai dengan petunjuk pimpinan. Melakukan penyusunan rencana program dan kegiatan dalam rangka
penyusunan anggaran pendapatan dan belanja dinas. Melaksanakan administrasi keuangan dan program dinas.
Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
(35)
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada sekertaris.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
6. Kapala Bidang Survey dan Investigasi
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Survei dan Investigasi.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Survei dan Investigasi sesuai dengan kebijakan dan program Dinas. Menhimpun rencana dan program kerja masing-masing unit kerja di
lingkungan Bidang Survei dan Investigasi.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan survey dan investigasi.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan survey dan investigasi.
Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan instruksi/ disposisi Kepala Dinas.
Menandatangani atau memaraf konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
(36)
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memeberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewakili Kepala Bidang dalam Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survey dan investigasi.
Mengumpulkan dan mengelola data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pengukuran dan pemetaan.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
7. Kepala Seksi Pengukuran dan Pemetaan
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, membina, mengevaluasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi pengukuran dan pemetaan
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi pengukuran dan pemetaan dengan kebijakan dan program Bidang. Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan
(37)
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengukuran dan pemetaan.
Menyiapkan data dan informasi yang menyangkut data hasil pengukuran dan data lainnya yang diperlakukan dalam kegiatan bidang-bidang perencanaan tata ruang, tata bangunan dan arsitektur kota, serta pengendalian tata ruang dan bangunan
Menandatangani atau memaraf konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinsa dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang atau unit di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survry dan investigasi.
Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pengukuran dan pemetaan. Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan
(38)
Melakukan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
8. Kepala Seksi Data dan Analisa
Memimpin, mengatur, mengkoordinasi, membina, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Data dan Analisa.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi Data dan Analisa sesuai dengan kebijakan dan arahan Kepala Bidang. Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan
pengumpulan da analisa data serta pengelolaan data.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengumpulan dan penganalisaan data serta pengelolaan data. Menyiapkan hasil analisa data dan informasi yang diperlukan dalam
kegiatan bidang-bidang perencanaan tata ruang, tata bangunan dan arsitekture kota, serta pengendalian tata ruang dan bangunan.
Menandatangani atau memaraf konsep atau naskah sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka menigkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
(39)
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas survey dan investigasi.
Mengumpulkan dan mengelolah data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas kegiatan pengumpulan dan penganalisaan data serta pengelolaan data.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnta kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
9. Kepala Bidang Perencanaan Tata Ruang
Memimpin, mengatur, mengkoordinasi, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Perencanaan Tata Ruang Kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Perencanaan Tata Ruang Kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Dinas.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana tata bangunan dan lingkungan dan pengaturan zonasi kawasan khusus.
(40)
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyususnan rencana detail tata ruang kota, rencana teknik prasarana kota, rencana peremajaan dan pengembangan kota, serta pengaturan zonasi kawasan khusus.
Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan instruksi Kepala Dinas.
Memaraf dan menandatangani konsep atau naskah sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimilikinya beradasrkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewaliki Kepala Dinas dalam hal kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.
Mengumpulkan dan mengelolah data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas.
(41)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
10.Kepala Seksi Rencana Detail Tata Ruang Kota
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi rencana detail tata ruang kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana detail tata ruang kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.
Menyiapkan da menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan rencana detail tata ruang kota.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyusunan rencana detail tata ruang kota.
Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membuat arahan rencana intensitas dan kapasitas lahan untuk setiap jenis pelayanan pada kawasan-kawasan di seluruh wilayah kota. Menyusun arahan rencana Koefesien Dasar Bangunan (KDB),
Koefesien Lantai Bangunan (KLB), Koefesien Dasar Hijau (KDH) dan Ketinggian Bangunan (sky line).
Mengevaluasi dan menyusun bahan-bahan untuk revisi dan atau penyusun rencana detail tata ruang kota.
(42)
Membina dan memeberi motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta memepertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
11.Kepala Seksi Rencana Teknik Prasarana Kota
Memimpin mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan kegiatan seksi rencana teknik prasarana kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana teknik prasarana kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknik kegiatan penyusunan rencana teknik prasaranan kota.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penyusunan rencana teknik prasarana kota.
(43)
Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Mengevaluasi, merevisi dan membuat garisan rencana trace dan geometric jalan serta normalisasi sungai/saluran air.
Membuat garisan rencana Daerah Milik Jalan, Koridor Rel Kereta Api, Daerah Milik Sungai/saaluran air dan koridor jalur listrik saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT).
Membuat arahan pola dan besaran sarana parker serta jalan keluar/masuk persil dan atau perpetakan.
Mengevaluasi. Merevisi dan membuat arahan rencana jaringan riool/brandgang dan atau saluran air dalam suatu perpetakan.
Membuat arahan garis sempadam jalan, garis sempadan bangunan dan garis sempadan sungai/saluran air.
Mengevaluasi dan menyusun bahan-bahan untuk merevisi dan atau penyusunan rencana teknik ruang kota.
Membina dan memebrikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka menigkatkan produktivitas kerja.
Memeberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.
(44)
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
12.Kepala Seksi Rencana Peremajaan dan Pengembangan Kota
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi rencana peremajaan dan pengembangan kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi rencana peremajaan dan pengembangan kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknik kegiatan penyususnan rencana peremajaan dan pengenbangan kota.
Memaraf dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dankewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membuat arahan remcana perpetakan (site plan) dari rencana-rencana khusus.
Melakukan pendapatan pendataan bangunan dan lingkungan dalam rangka peremajaan dan pengembangan kawasan.
Mengumpulkan bahan dan menyusun pengaturan zonasi kawasan khusus.
(45)
Mengevaluasi dan menyususn bahan-bahan untuk revisi dan atau penyusunan rencana peremajaan dan pengembangan kawasan.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Memeberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas perencanaan tata ruang kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta memepertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melasanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
13.Kepada Bidang Dokumen dan Pelaporan
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan menegendalikan pelaksanaan kegiatan bidang dokumen dan peloran.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja bidang dokumen dan pelaporan sesuai dengan kebijakan dan program Dinas. Menghimpun rencana dan program kerja masing-masing unit kerja di
lingkungan bidang dokumentasi dan pelayanan.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan bidang dokumen dan pelaporan.
(46)
Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau instruksi/disposisi Kepala Dinas.
Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memeberikan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas bidang dokumen dan pelaporan.
Mengevaluasi dan melaporkan serta memepertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasny kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuain dengan kewenangannya.
14.Kepala Seksi Dokumentasi
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi dokumentasi.
(47)
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja bidang dokumen dan pelaporan sesuai dengan kebijakan dan program Kepla Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pendokmentasian bidang rencana tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitekture kota, bidang perumahan, serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan bangunan.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pengelilaan dokumen bidang rencana tata ruang kota, bidang tata bangunan dan arsitektur kota, bidang perumahan, serta bidang pengendalian pemanfaatan ruang dan bangunan.
Memaraf dan/atau menandatangani konsep naskah sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memeberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordonasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memeberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategi penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
(48)
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas pendokumentasian.
Mengevaluasi dan melaporkan serta memepertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
15.Kepala Seksi Pelayanan Informasi Rencana kotagiatan
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan seksi pelayanan informasi rencana kota.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja seksi pelayanan informasi rencana kota dengan kebijakan dan program Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan pelayanan informasi rencana kota.
Mengkoordinasikan, memantau, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan pelayanan informasi rencana kota.
Memaraf dan/atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(49)
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas penlayanan informasi rencana kota.
Mengumpulkan dan mengolah data informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas pelayanan informasi rencana kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
16.Kepala Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota.
(50)
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Bidang Tata Bangunan dan Arsitektur Kota sesuai dengan kebijakan dan program Dinas.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis kegiatan penyusunan penataan bangunan, teknik bangunan gedung, serta teknik arsitektur kota.
Menyiapkan dan membuat naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan/atau instruksi /disposisi Kepala Dinas.
Memaraf dan/atau menendatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit atau satuan organisasi di lingkungan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas Dinas. Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala dinas
dan/atau unit kerja di lingkungan dinas mengenai kebijakan-kebijakan stratejik penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mewakili Kepala Dinas dalam hal Kepala Dinas berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas Perencanaan Tata Ruang Kota.
(51)
Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas-tugas Penataan Bangunan dan Arsitektur Kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
17.Kepala Seksi Penataan Bangunan
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Penataan Bangunan.
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Penataan Bangunan sesuai dengan kebijakan dan program Kerja Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penataan bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.
Melaksanakan kegiatan penataan bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan atau bangunan umum lainnya sesuai dengan aturan yang ditetapkan.
(52)
Melaksanakan inventarisasi bangunan pelayanan umum atau bangunan milik Negara.
Meneliti dan mengkaji kesesuaian rancangan tata letak bangunan terhadap ketentuan garis sempadan yang telah ditetapkan meliputi: Garis Sempadan Jalan, Garis Sempadan Muka Bangunan, Garis Sempadan Samping dan Belakang (kerenggangan bangunan) dan Garis Sempadan Sungai/saluran.
Menyiapkan bahan dan menyusun rencana tata bangunan dan lingkungan kawasan khusus.
Meneliti, mengkaji dan memberikan arahan teknis dalam penataan Ruang Sempadan Bangunan meliputi : RTH Pekarangan, parker halaman, letak sumur resapan dan bangunan-bangunan pekarangan.
Meneliti dan mengkaji kesesuaian luas bangunan dengan ketentuan KDB, KTB dan KLB yang telah ditetapkan.
Meneliti, mengkaji dan memberikan arahan teknis tata ruang dalam dan kelengkapan bangunan.
Melaksanakan penelitian dan pemetaan gambar situasi bangunan sesuai dengan master plan dan detail plan yang telah disahkan.
Melaksanakan penyediaan dan pengadaan plat nomor bangunan dan papan proyek.
(53)
Membuat, menyajikan, menginventarisir dan mengelola peta bangunan serta nomor bangunan termasuk penyediaan sistim informasi peta bangunan.
Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas penataan bangunan.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
18.Kepala Seksi Teknik Bangunan Gedung
Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Seksi Teknik Bangunan Gedung.
(54)
Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi Teknik Bangunan Gedung sesuai dengan kebijakan dan program Kerja Bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep serta petunjuk teknis perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi Teknik Bangunan Gedung untuk bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.
Memberikan pelayanan advis teknik bangunan gedung yang meliputi: persyaratan struktur dan bahan, pembebanan, struktur atas, struktur bawah, keandalan struktur dan demolisi struktur sesuai standard dan peraturan yang telah ditetapkan.
Meneliti dan mengkaji keandalan struktur bangunan gedung dan bangun bangunan.
Meneliti, mengkaji dan memberikan penilaian bangunan gedung dari aspek ekonomi dengan mengacu pada standar dan peraturan yang berlaku.
Memberikan bantuan teknis dalam pengelolaan bangunan milik Pemerintah Kota Bandung atau milik Negara.
Menyiapkan dan melaksanakan bantuan teknis dalam perencanaan, monitoring pelaksanaan (supervisi) dan evaluasi pada pembangunan gedung dan sarana prasarana bangunan gedung milik pemerintah atau Negara.
(55)
Menyiapkan dan menyusun analisa standar harga satuan bangunan gedung, bangun bangunan dan sarana prasarana bangunan gedung. Melaksanakan kegiatan perencanaan, perancangan teknis bangunan
pelayanan umum dan bangunan umum lainnya.
Mengelola dan melaksanakan administrasi pelaksanaan pembangunan bangunan gedung, sarana prasarana bangunan gedung dan bangun bangunan milik pemerintah kota Bandung
Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas teknik bangunan gedung.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
(56)
19.Kepala Seksi Arsitektur Kota
Memimpin, mengatur mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan Kegiatan Seksi Teknik Arsitektur Kota. Merumuskan dan menetapkan rencana dan program kerja Seksi
Teknik Arsitektur Kota sesuai dengan kebijakan dan program kerja bidang.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi perencanaan teknik arsitektur kota untuk bangunan pelayanan umum atau bangunan milik pemerintah dan bangunan lainnya.
Melaksanakan kegiatan perencanaan teknik arsitektur kota yang mencakup ornament kota, tipologi bangunan dan kontekstual bangunan terhadap lingkungannya.
Melaksanakan advis teknik arsitektur ruang kota yang meliputi: kesesuaian titik, tata letak desain street furniture dan bangun bangunan.
Menyiapkan desain bangun bangunan milik Pemerintah Kota Bandung.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis penelitian kelengkapan syarat-syarat teknik desain Street furniture dan bangun bangunan.
Mengelola dan memproses administrasi perencanaan dan perancangan teknis arsitektur kota.
(57)
Mengadakan survey dan investigasi bangunan gedung maupun bangun bangunan dari asfek teknik arsitektur kota.
Memaraf, menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang sesuai dengan tugas dan kewenangannya.
Mewakili Kepala Bidang dalam hal Kepala Bidang berhalangan untuk melakukan koordinasi yang berkaitan dengan tugas-tugas teknik arsitektur kota.
Mengevaluasi dan melaporkan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan bidang tugasnya.
20.Kepala Bidang Perumahan
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan bidang perumahan dalam bidang pengembangan perumahan, teknik penyehatan lingkungan dan fasilitas sosial dan fasilitas umum.
(58)
Menyusun rencana dan program kerja pada Bidang Perumahan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Bidang Perumahan.
Mengkoordinir dan memantau kegiatan pengembangan perumahan teknik penyehatan lingkungan dan pengelolaan fasilitas sosial dan fasilitas umum
Melaksanakan perencanaan dan pembangunan pengembangan perumahan, proses sewa tanah dan bangunan milik/dikuasai pemerintah Kota Bandung, penyerahan dan pendataan fasilitas sosial dan fasilitas umum serta penyehatan lingkungan.
Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Memarap dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam rangka efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan perumahan.
Membina dan memberikan motivasi serta bimbingan kepada bawahan dalam rangka meningkatkan produktivitas kerja.
(59)
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Dinas dan atau unit kerja lain di lingkungan Dinas mengenai kebijakan-kebijakan strategis penyelenggaraan tugas-tugas Dinas.
Mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan Bidang Perumahan.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
21.Kepala Seksi Pengembangan Perumahan
Memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan seksi Pengembangan Perumahan pada Bidang Perumahan di bidang Pengembangan Perumahan.
Menyiapkan, menyusun rencana dan program kerja pada seksi Pengembangan Perumahan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan Evaluasi kegiatan pengembangan perumahan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan cipta Karya.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Pengembangan Perumahan.
(60)
Mengkoordinir, memantau dan memberikan arahan kegiatan penghunian dan penyewaan tanah dan bangunan milik/dikuasai Pemerintahan Kota Bandung.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan arahan sewa tanah dan bangunan milik/dikuasai Pemerintahan Kota Bandung.
Mengelola data pemakai tanah milik/dikuasai Pemerintah Kota Bandung.
Memantau data mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.
Melaksanaakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
22.Kepala Seksi Teknik Penyehatan Lingkungan
Memimpin, mengatur, dan mengendalikan kegiatan seksi teknik penyehatan lingkungan pada bidang perumahan di bidang perencanaan, dan evaluasi kegiatan teknik penyehatan lingkungan.
Menyiapkan dan menyusun program kerja pada seksi teknik penyehatan lingkungan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyehatan lingkungan sesuai kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
(61)
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta serah terima pekerjaan teknik penyehatan lingkungan.
Menyiapkan dan menyusun perencanaan teknik penyehatan lingkungan.
Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana penyehatan lingkungan, pengelolaan, evaluasi dan serah terima sarana dan prasarana terbangun.
Mengkoordinir dan memantau kegiatan pembangunan sarana dan prasarana air bersih/air kotor, penyehatan lingkungan dan pembinaan teknik penyehatan lingkungan.
Melaksanakan survei investigasi, pengelolaan teknik penyehatan lingkungan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang perumahan sesuai dengan tugasnya.
Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.
(62)
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
23.Kepala Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
Memimpin, mengatur, dan mengendalikan kegiatan Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum pada bidang perumahan di bidang perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan penyerahan fasilitas umum dan fasilitas sosial dari pihak ketiga kepada Pemerintah Kota Bandung.
Menyiapkan dan menyusun rencana dan program kerja pada Seksi Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Bidang Perumahan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya
Menyiapkan data administrasi, warkah-warkah lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum untuk bahan pengajuan sertifikasi tanah.
Melaksanakan administrasi penyerahan fasilitas sosial dan fasilitas umum dari pihak ketiga kepada Pemerintah Kota Bandung.
Memberikan masukan, saran dan informasi kepada Kepala Bidang Perumahan sesuai dengan tugasnya.
Memantau dan mengendalikan pelaksanaan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya.
(63)
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
24.Kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan dalam bidang Pengawasan Tata ruang dan Bangunan, penanganan pengaduan dan Sengketa Pengusutan dan Penertiban.
Menyusun rencana dan program kerja pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan .
Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
(64)
Memarap dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam rangka efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan perumahan.
25.Kepala Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan
Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan tata ruang dan bangunan pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan tata ruang dan bangunan.
Menyusun rencana program kerja seksi pengawasan tata ruang dan bangunan sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Menyiapkan dan menyusun konsep pengawasan tata ruang dan
bangunan.
Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam rangka pengawasan tata ruang dan bangunan.
Melaksanakan pengawasan bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.
(65)
26.Kepala Seksi Pengusutan dan Pembongkaran
Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengusutan dan penertiban pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengusutan tata ruang dan bangunan.
Menyusun rencana program kerja seksi penanganan pengusutan dan penertiban sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Menyiapkan dan menyusun konsep pengusutan dan penertiban. Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam
rangka pengusutan dan penertiban.
Melaksanakan pengusutan dan pembongkaran bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.
Menyampaikan berkas hasil pengawasan kepada kepala Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.
Melaksanakan Pengendalian Bangunan yang telah mendapat izin agar bangunan yang dibangun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
27.Kepala UPTD pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan
Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan.
(66)
Menginventarisir dan menghimpun data bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaksanakan pengujian bahan dan kelayakan bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengujian bahan dan kelayakan bangunan.
Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas.
Mengatur, menetapkan dan membagi habis tugas kepada pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan bangunan.
Membimbing dan memotivasi pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala DISTARCIP melalui Sekertaris Dinas Tata Ruang Cipta Karya.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya.
28.Kepala UPTD Pengelolaan Rumah Susun
Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengelolaan Rumah Susun. Menginventarisir dan menghimpun data bangunan rumah susun.
(67)
Melaksanakan pengelolaan rumah susun sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengelolaan rumah susun yang akan diparaf dan atau ditandatangani pimpinan.
Menghimpun dan menyusun bahan kebijakan pengelolaan rumah susun.
(68)
(1)
Mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Kepala Bidang Perumahan.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan kewenangannya.
24.Kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan
Memimpin, mengatur, membina, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan dalam bidang Pengawasan Tata ruang dan Bangunan, penanganan pengaduan dan Sengketa Pengusutan dan Penertiban.
Menyusun rencana dan program kerja pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan sesuai dengan kebijakan dan arahan dari Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Menyiapkan dan menyusun konsep petunjuk teknis kegiatan Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan .
Menyiapkan dan membuat konsep naskah dinas sesuai dengan kewenangannya dan atau atas instruksi Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
(2)
Memarap dan atau menandatangani konsep atau naskah dinas sesuai dengan bidang tugas dan kewenangan yang dimilikinya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja di lingkungan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya dalam rangka efektifitas dan efesiensi penyelenggaraan perumahan.
25.Kepala Seksi Pengawasan Tata Ruang dan Bangunan
Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengawasan tata ruang dan bangunan pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengawasan tata ruang dan bangunan.
Menyusun rencana program kerja seksi pengawasan tata ruang dan bangunan sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Menyiapkan dan menyusun konsep pengawasan tata ruang dan
bangunan.
Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam rangka pengawasan tata ruang dan bangunan.
Melaksanakan pengawasan bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.
(3)
26.Kepala Seksi Pengusutan dan Pembongkaran
Memimpin, mengatur dan mengawasi pelaksanaan kegiatan seksi pengusutan dan penertiban pada Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan di bidang perencanaan kerja, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan pengusutan tata ruang dan bangunan.
Menyusun rencana program kerja seksi penanganan pengusutan dan penertiban sesuai kebijakan arahan dari kepala Bidang Pengendalian Tata Ruang dan Bangunan pada Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya. Menyiapkan dan menyusun konsep pengusutan dan penertiban. Mengumpulkan, menginventarisir bahan dan mengolah data dalam
rangka pengusutan dan penertiban.
Melaksanakan pengusutan dan pembongkaran bangunan bagi bangunan yang sedang didirikan dan atau bangunan yang telah ditetapkan.
Menyampaikan berkas hasil pengawasan kepada kepala Bidang Pengendalian Tata ruang dan Bangunan sebagai bahan kebijaksanaan lebih lanjut.
Melaksanakan Pengendalian Bangunan yang telah mendapat izin agar bangunan yang dibangun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
27.Kepala UPTD pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan
Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan.
(4)
Menginventarisir dan menghimpun data bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Melaksanakan pengujian bahan dan kelayakan bangunan sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengujian bahan dan kelayakan bangunan.
Memaraf dan atau menandatangani konsep naskah dinas.
Mengatur, menetapkan dan membagi habis tugas kepada pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan bangunan.
Membimbing dan memotivasi pegawai UPTD Pengujian Bahan dan Kelayakan Bangunan dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kepada Kepala DISTARCIP melalui Sekertaris Dinas Tata Ruang Cipta Karya.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai bidang tugasnya.
28.Kepala UPTD Pengelolaan Rumah Susun
Menyusun Rencana Kerja UPTD Pengelolaan Rumah Susun. Menginventarisir dan menghimpun data bangunan rumah susun.
(5)
Melaksanakan pengelolaan rumah susun sesuai dengan prosedur dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Menghimpun dan menyusun berkas hasil pengelolaan rumah susun yang akan diparaf dan atau ditandatangani pimpinan.
Menghimpun dan menyusun bahan kebijakan pengelolaan rumah susun.
(6)