Latar Belakang Penerapan Prinsip Efektif, Efisien, Ekonomis Penunjukan Langsung Pada Penyediaan Barang Dan Jasa Di Kementerian Kesehatan Dalam Pengadaan Alat Kesehatan.

PENERAPAN PRINSIP EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS PENUNJUKAN LANGSUNG PADA PENYEDIAAN BARANG DAN JASA DI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM PENGADAAN ALAT KESEHATAN MELDA MEGAWATI BERNOULI 110120120002

A. Latar Belakang

Pada tahun 2005 Indonesia Corruption Watch ICW mengungkapkan bahwa indikasi terjadinya korupsi paling banyak adalah pada proyek pengadaan. Hal itu terutama disebabkan karena proses pengadaan barang dan jasa tidak dilakukan melalui mekanisme lelang terbuka tender, melainkan dengan penunjukan langsung, padahal melalui penunjukan langsung, pelaksanaan proyek dapat saja menimbulkan konsekuensi pelanggaran hukum . 1 Admin, Sisi Lemah Pengadaan Barang dan Jasa, http:www.antikorupsi.orgid 1 contentsisi-lemah-pengadaan-barang-dan-jasa , diakses pada tanggal 8 Mei 2014, jam 19.54 WIB. Dalam pelaksanaan pengadaan barang dan jasa banyak metode yang dapat dilakukan, tapi dalam melakukan pengadaan barang dan jasa terdapat prinsip-prinsip yaitu : 2 a. Efisien; b. Efektif; c. Transparan; d. Terbuka; e. Bersaing; f. Adiltidak diskriminatif; dan g. Akutanbel. Pada tahun 2005 di Aceh, saat terjadi banjir bandang, di laporkan 26 meninggal dunia dan puluhan luka berat, dan pada saat itu Kementerian Kesehatan diharuskan segera bertindak karena banyaknya alat kesehatan yang hancur . Keadaan tersebut merupakan keadaan yang luar biasa atau 3 mendesak, sehingga Menteri Kesehatan yang saat itu menjabat yaitu Sitti Fadilah Supari melakukan penunjukkan langsung terhadap penyediaan alat kesehatan tersebut . 4 Sebenarnya pengadaan barang dan jasa yang menggunakan sumber dana seluruh atau sebagian dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara APBN atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah APBD harus Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa 2 Pemerintah Pasal 5 Admin, Inilah Kronologis Kasus Siti Fadilah Supari, http:www.waspada.co.id 3 index.php?option=com_contentview=articleid=242859:inilah-kronologi-kasus-siti-fadillah- suparicatid=59:kriminal-a-hukumItemid=91 , di posting 19 April 2012, di akses pada tanggal 17 April 2013. Ibid. 4 dilakukan melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Metode pengadaan tersebut adalah pelelangan umum, pelelangan sederhana maupun pelelangan terbatas, penunjukkan langsung, pengadaan langsung dan sayembara atau kontes . 5 Penunjukkan langsung hanya boleh dilakukan pada saat keadaan tertentu. Penangangan darurat yang tidak dapat direncanakan sebelumnya dan waktu penyelesaian pekerjaannya harus segera atau tidak dapat ditunda adalah : 6 1 Pertahanan Negara; 2 Keamanan dan Ketertiban Masyarakat; 3 Keselamatan atau perlindungan masyarakat yang pelaksanaan pekerjaannya tidak dapat ditunda atau harus dilakukan segera termasuk: a Akibat bencana alam danatau bencana non alam danatau bencana sosial; b Dalam rangka pencegahan bencana; danatau c Akibat kerusakan saranaprasarana yang dapat menghentikan kegiatan pelayanan publik. Sesuai yang tertuang di dalam Perpres 35 tahun 2011 dan Perpres 70 tahun 2012 tentang 5 Pengadaan Barang dan Jasa Keppres 80 tahun 2003 diganti oleh Perpres 54 tahun 2010 diperbarui oleh Perpres 35 6 tahun 2011 dan terakhir Peppres 70 tahun 2012 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. Saat itu penunjukkan langsung yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan tersebut dianggap oleh penyidik telah merugikan Negara sebesar Rp.6,1 Milyar dan menjadikan Siti Fadilah tersangka sejak 28 7 Maret 2012, karena diduga terlibat dalam korupsi proyek pengadaan alat kesehatan senilai Rp 15,5 miliar pada tahun 2005. Hal ini menjadi menarik mengingat kasus tersebut terjadi dalam keadaan darurat yang sebenarnya sangatlah wajar apabila penunjukkan langsung dilakukan. Selain itu penunjukkan langsung itu dilakukan sesuai dengan yang menjadi aturan di dalam peraturan. Dalam melakukan penunjukkan langsung yang sesuai dengan peraturan harus memperhatikan prinsip-prinsip 3E Efektif, Efisien dan Ekonomis, dan seharusnya apabila sesuai dengan prinsip tersebut perbuatan penunjukkan langsung tidak dapat dikatakan sebagai penyalahgunaan wewenang. Hal tersebut yang menjadikan kasus ini sangat menarik dan dapat menjadi salah satu bahan pertimbangan lain dalam penunjukkan langsung lainnya. Adanya dugaan penyalahgunaan wewenang dengan penunjukan langsung dalam pengadaan alat kesehatan untuk buffer stock atau stok cadangan kejadian luar biasa . Komisi Pemberatasan Korupsi KPK 8 Maria Natalia, Siti Fadilah Ungkap Pertemuan dengan Hasjmy di Aceh, http: 7 nasional.kompas.comread2012042523141126 Siti.Fadilah.Ungkap.Pertemuan.dengan.Hasjmy.di.Aceh , di posting tanggal 25 April 2012, di akses pada tanggal 9 Mei 2014. Bunga Manggiasih, Korupsi Alat Kesehatan, KPK Segera Periksa Fadilah, 8 http:www.tempo.coreadnews20140321063564128Korupsi-Alat-Kesehatani-KPK-Segera- Periksa-Fadilah , diposting pada tanggal 21 Maret 2014, di akses pada tanggal 9 Mei 2014. menetapkan mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan alkes untuk kejadian luar biasa pada tahun 2005 . 9 Kasus lain yang terjadi dan berkaitan dengan pengadaan alat kesehatan yaitu vaksin flu burung pada tahun 2006 dan 2007, dan yang bertanggung jawab saat itu adalah Ratna Dewi Umar sebagai Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik Dasar Departemen Kesehatan . Jaksa 10 penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi menilai Ratna terbukti melakukan korupsi, sehingga merugikan keuangan negara sampai Rp 50,4 miliar dalam proyek pengadaan alat kesehatan tersebut . Pengadaan alat 11 kesehatan dan perbekalan dalam rangka penanggulangan vaksin flu burung ini dilakukan dengan metode penunjukkan langsung yang telah disetujui oleh Siti Fadilah Supari yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan . 12 Rizki Gunawan, Mantan Menkes Siti Fadilah Jadi Tersangka Kasus Korupsi Alkes - 9 http:news.liputan6.comread2032490mantan-menkes-siti-fadilah-jadi-tersangka-kasus-korupsi- alkes , di posting pada tanggal 4 April 2014, di akses pada tanggal 9 Mei 2014. Nur Alfiyah, Flu Burung, Eks Dirjen Kemenkes Dituntut 5 Tahun, http: 10 www.tempo.coreadnews20130801078501584Flu-Burung-Eks-Dirjen-Kemenkes-Dituntut-5- Tahun , di posting tanggal 1 Agustus 2013, di akses pada tanggal 9 Mei 2014. Ibid. 11 Admin, Ratna Dewi: Siti Fadilah harus jadi Tersangka Merasa Dikorbankan, http: 12 www.jpnn.comread20130902188888Merasa-Dikorbankan-dalam-Kasus-Flu-Burung- , di posting tanggal 2 September 2013, di akses pada tanggl 12 Mei 2014. Perbuatan Ratna dianggap merugikan keuangan Negara tersebut berasal dari empat pengadaan : 13 1. Pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun anggaran 2006 . 14 2. Penggunaan sisa dana daftar isian pelaksanaan anggaran DIPA 2006 sebesar Rp. 10, 22 miliar . 15 3. Pengadaan peralatan kesehatan untuk melengkapi rumah sakit rujukan penanganan flu burung dari DIPA APBN perubahan anggaran 2007 sebesar Rp.27,92 miliar . 16 4. Pengadaan “Reagen dan Consumable” penanganan virus flu burung dari DIPA APBN-P anggaran 2007 senilai Rp.12,33 miliar . 17 Penyelewengan dana proyek vaksin flu burung untuk manusia bermula pada 2008. Saat itu, Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari menetapkan PT Anugerah Nusantara sebagai pemenang tender. Mempercayakan pengadaan peralatan fasilitas produksi, riset, dan alih teknologi vaksin flu burung senilai Rp 718 miliar kepada perusahaan milik Ibid. 13 Ibid. 14 Ibid. 15 Ibid. 16 Ibid. 17 Muhammad Nazaruddin yang baru berdiri pada tahun 2008 dapat disebut keputusan yang amat berani. Komisi Pemberantasan Korupsi menyelidiki kasus korupsi ini di tahun 2011 dan menemukan dugaan keterlibatan Nazaruddin. Kepolisian melakukan penyelidikan kasus ini dari tahun 2008 hingga 2010, dan hasilnya seorang pejabat di Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di Kementrian Kesehatan menjadi tersangka . 18 Apabila melihat tindakan yang dilakukan oleh Menteri Kesehatan pada saat itu maupun Dirjen Kemenkes merupakan suatu tindakan yang dilakukan karena menyangkut masalah hidup orang banyak, dan sebagai Menteri yang saat itu bertanggung jawab seperti tertulis di dalam Keputusan Presiden No 80 tahun 2003 tentang pengadaan barang dan jasa di dalam keadaan memaksa, tentulah dapat melakukann penunjukkan langsung. Perbuatan pengadaan barang dan jasa tersebut dikatakan telah merugikan keuangan Negara. Pengertian keuangan Negara menurut Undang-Undang No. 17 tahun 2003 adalah semua hak dan kewajiban Negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik Negara berhubung Admin, Cover Tempo: Di Balik Vaksin Flu Burung, http:www.tempo.coreadvideo 18 201307161115Cover-Tempo-Di-Balik-Vaksin-Flu-Burung , diakses pada tanggal 6 Nopember 2014. dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut . Dalam kasus tersebut 19 dana yang dikeluarkan lebih besar daripada yang seharusnya sehingga terkait dengan adanya kerugian keuangan Negara. Dalam kaitannya pengadaan barang dan jasa ini, yang peneliti ketahui belum ada yang membahasnya di Universitas Padjajaran Bandung, sehingga karya ini merupakan karya pertama. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk membahas permasalahan ini, “PENERAPAN PRINSIP EFEKTIF, EFISIEN, EKONOMIS PADA PENGADAAN BARANG DAN JASA DI KEMENTERIAN KESEHATAN DALAM ALAT KESEHATAN”

B. Indetifikasi Masalah