Tinjauan Pustaka Mesin pengering sepatu dengan udara buang yang dimanfaatkan untuk pengering sepatu.

Gambar 2.21 Proses pendinginan dan penurunan kelembaban cooling and dehumidifying

2.2 Tinjauan Pustaka

PK Purwadi, Wibowo Kusbandono 2015, menjelaskan tentang penelitian pembuatan mesin pengering pakaian dengan energi listrik, juga ingin mengetahui beberapa karakteristik mesin pengering yang telah dibuat. Mesin pengering energi yang diuji pada penelitian ini dalam bekerjanya mempergunakan siklus kompresi uap dan mempergunakan daya listrik sekitar 1600 watt. Komponen mesin pengering terdiri dari : kompresor, evaporator, kondensor, pipa kapiler dan filter, dengan fluida kerja refrigeran R22. Untuk mengalirkan udara, diperlukan kipas angin. Mesin pengering dirancang untuk kapasitas 20 pakaian dan bekerja dengan sistem tertutup. Ukuran ruang pengering : 60 cm x 120 cm x 130 cm. Saat pengeringan, kondisi pakaian digantung pada hanger yang ada di dalam lemari pengering. Pakaian yang diuji adalah baju batik ukuran XL. Penelitian memberikan hasil a mesin pengering dapat bekerja dengan baik b Bila tanpa beban, mesin pengering mampu mengkondisikan udara di dalam lemari pengering pada suhu udara kering Tdb: 57,1 o C, dan suhu udara basah Twb: 23 o C. Untuk mengeringkan 20 baju batik basah hasil perasan tangan memerlukan waktu sekitar 115 menit, sedangkan untuk mengeringkan 15 baju batik hasil perasan tangan memerlukan waktu sekitar 90 menit. Untuk mengeringkan 20 pakaian baju batik basah hasil perasan mesin cuci memerlukan waktu sekitar 55 menit. Ameen, Ahmadul dan Bari, Saiful 2003, menjelaskan tentang kemungkinan m engering baju menggunakan “panas buang kondensor AC split” yang digunakan dalam apartemen disebuah kota. Penelitian ini mengeringkan setumpuk pakian. Waktu yang diperlukan untuk mengeringkan sampai kering memerlukan waktu sekitar 2 sampai 2,5 jam, sedangkan mengeringkan secara alami di dalam ruangan membutuhkan waktu lebih dari 6 jam. Kecepatan pengeringan dalam penelitian ini yaitu sebesar: 0,319kgjam sampai 0,424kgjam untuk pengeringan baju dengan sisa panas kondensor AC split dan 0,139 kgjam untuk pengeringan di dalam ruangan secara alami. Energi yang dikomsumsi sebesar 1,909 kWhkg untuk menghilangkan kelembaban dan pengeringan. Hasil dari percobaan menunjukkan bahwa pengembangan tersebut cocok untuk daerah yang beriklim tropis lembab. Diego Driussi, Porcia 2013, menjelaskan tentang mesin pengering pakaian yang menggunakan 2 pompa pemanas. Khususnya pengaturan pompa pemanas untuk pengeringan. Terdiri dari 2 sirkuit loop tertutup pompa pemanas yang terpisah dipasang secara seri. Masing-masing dari bagian sirkuit loop tertutup yang terpisah terdiri dari satu kompresor, satu evaporator, satu katup ekspansi dan satu kondensor. Udara luar masuk melewati evaporator 1 dan 2 agar berkurang kelembabannya. Kemudian dilewatkan ke kompresor 1 dan 2 untuk menaikan temperatur udara. Kemudian udara kering dan panas dihembuskan ke ruang pengering yang diputar motor listrik dengan fan. Cavarretta, Francesco 2014, menjelaskan tentang mesin pengering pakian dengan dua pompa panas. Rangkaian mesin pengering terdiri dari kompresor, penukar panas pertama, evaporator, penukar panas kedua dihubungkan secara seri untuk membentuk siklus loop tertutup. Cara kerjanya adalah udara masuk melewati evaporator menghasilkan udara yang kering dan dengan suhu yang rendah kemudian udara kering dihembuskan dengan bantuan kipas menuju penukar panas pertama dan kondensor, untuk menaikan suhu udara kering sehingga menghasikan udara kering dengan suhu yang tinggi. Kemudian udara panas dihembuskan menuju ruang pengering untuk menggeringkan baju yang memiliki kelembaban yang tinggi saat udara kering melewati baju kelembaban baju berpindah ke udara kering yang bersuhu tinggi tersebut dan udara tersebut akhirnya dihembuskan keluar ruangan pengering. Udara yang keluar dari ruang pengering kemudian dipanaskan kembali oleh penukar panas kedua yang kemudian dihembuskan kembali kedalam siklus loop tertutup. Paderno, Jurij 2014, menjelaskan tentang mesin pengering laundry dengan sistem pompa panas. Komponen terdapat dalam mesin pengering ini antara lain; drum yang berputa, blower, pemanas, kompresor, kondensor, evaporator, refrijgeran, perangkat expansi dan dua sensor suhu T1,T2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan hasil dari mesin pengering dari segi waktu, energi dan perawatan kain dan dapat dikendalikan dengan menggunakan dua sensor suhu yang diletakan pada tempat yang dibutuhkan. Sehingga mesin pengering laundry dapat bekerja secara optimal. BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan Penelitian