Hasil Perhitungan Mesin pengering sepatu dengan udara buang yang dimanfaatkan untuk pengering sepatu.

4.2 Hasil Perhitungan

a. Perhitungan massa air yang menguap dari sepatu M 1 dan M 2 Massa air yang menguap dari sepatu M 1 dan M 2 dapat dihitung dengan Persamaan 3.1. massa air yang menguap dari sepatu didapatkan dari massa sepatu basah MSB dikurangi massa sepatu kering MSK. Sebagai contoh perhitungan untuk mencari nilai M 1 dan M 2 penggeringan sepatu sebagai berikut dan hasil perhitungan untuk variasi lainnya disajikan pada Tabel 4.5. M 1 = MSB 1 – MSK 1 M 1 = 4,23 kg – 3,73 kg M 1 = 0,5 kg M 2 = MSB 2 – MSK 2 M 2 = 4,17 kg – 3,67 kg M 2 = 0,5 kg Tabel 4.5 Massa air yang menguap dari sepatu M 1 dan M 2 b. Suhu kerja evaporator T evap dan suhu kerja kondensor T kond Suhu kerja evaporator T evap dan suhu kerja kondensor T kond dapat dicari dengan menggunakan P-h diagram. Dengan mengetahui terlebih dahulu tekanan refrijeran yang masuk dan keluar kompresor maka dapat diketahui suhu kerja evaprator T evap dan suhu kerja kondensor T kond . Contoh perhitungan menggunakan rata-rata dari tekanan hisap P evap dan tekanan tekan P kond kompresor pada variasi 12 pasang sepatu. P = {Tekanan pressure gauge psi g + 1 atm} x 0,06895 bar P evap = 47,5 psi + 14,7 psi x 0,06895 P evap = 4,29 bar P kond = 337,78 psi + 14,7 psi x 0,06895 P kond = 24,3 bar Dari Gambar 4.1 terlihat tekanan kerja evaporator P 1 = 4,29 bar ditarik garis lurus dan memotong garis suhu. Dari perpotongan itu didapat suhu kerja evaporator sebesar 10,6 o C. Untuk tekanan kerja kondensor P 2 = 24,3 bar kemudian ditarik garis memotong garis suhu, maka didapatkan suhu kerja kondensor T kond sebesar 75 o C. Hasil perhitungan tekanan kerja dan suhu kerja evaporator dan kondensor tersaji dalam Tabel 4.6 sampai Tabel 4.9. 6 9 Gambar 4.1 Suhu kerja evaporator T evap dan suhu kerja kondensor T kond PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 4.6 Hasil perhitungan tekanan kerja, suhu kerja evaporator dan kondensor untuk variasi 8 pasang sepatu Tabel 4.7 Hasil perhitungan tekanan kerja, suhu kerja evaporator dan kondensor untuk variasi 10 pasang sepatu Tabel 4.8 Hasil perhitungan tekanan kerja, suhu kerja evaporator dan kondensor untuk variasi 12 pasang sepatu Tabel 4.9 Hasil perhitungan tekanan kerja, suhu kerja evaporator dan kondensor untuk variasi 10 pasang sepatu tanpa memanfaatkan udara buang c. Kelembaban spesifik dalam ruang pengering w E , keluar ruang pengering satu w F dan setelah keluar ruang pengering w G . Kelembaban spesifik dalam ruang pengeringan w E , kelembaban spesifik setelah keluar ruang pengering satu w F dan kelembaban spesifik setelah keluar ruang pengering w G dapat dicari menggunakan psychromatric chart. Kelembaban spesifik dalam ruang pengering w E dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik E atau suhu udara didalam evaporator. Sedangkan kelembaban spesifik setelah keluar dari ruang pengering satu w F dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik F atau suhu udara kering dan basah setelah melewati sepatu basah. Sedangkan kelembaban spesifik setelah keluar dari ruang pengering w G dapat diketahui melalui garis kelembaban spesifik pada titik G atau suhu udara kering dan basah setelah melewati sepatu basah. Sebagai contoh menentukan kelembaban spesifik dalam ruang pengering w E , kelembaban spesifik setelah seluar dari ruang pengering satu w F dan kelembaban spesifik setelah seluar dari ruang pengering w G pada variasi 12 pasang sepatu menit ke-40 adalah sebagai berikut: 7 3 Gambar 4.2 Psychromatric chart 12 pasang sepatu pada menit ke-40 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI d. Perhitungan massa air yang berhasil diupkan Δw Massa air yang berhasil diuapkan Δw dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.3. Massa air yang berhasil diuapkan pada ruang pengering satu Δw 1 adalah kelembaban spesifik setelah keluar dari ruang pengering satu w F dikurangi kelembaban spesifik dalam ruang pengering w E . Sedangkan untuk Massa air yang berhasil diuapkan pada ruang pengering dua Δw 2 adalah kelembaban spesifik setelah keluar dari ruang pengering w G dikurangi kelembaban spesifik setelah keluar dari ruang pengering satu w F . Sebagai contoh perhitungan rata-rata massa air yang berhasil diuapkan Δw 1 dan Δw 2 untuk variasi 12 pasang sepatu pada menit ke-40 sebagai berikut: Δw 1 = w F – w E Δw 1 = 0,0158 kg air kg udara – 0,014 kg air kg udara Δw 1 = 0,0018 kg air kg udara Δw 2 = w G – w F Δw 2 = 0,021 kg air kg udara – 0,0158 kg air kg udara Δw 2 = 0,0052 kg air kg udara e. Perhitungan laju pengeringan sepatu Laju pengeringan M 3 dan M 4 dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.1. Laju pengeringan M 3 adalah perbedaan massa air Δm 1 dibagi dengan perbedaan waktu Δt. Kemudian untuk Laju pengeringan M 4 adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI perbedaan massa air Δm 2 dibagi dengan perbedaan waktu Δt. Sebagai contoh perhitungan laju pengeringan mesin pengering sepatu M 3 dan M 4 untuk variasi 12 pasang sepatu pada menit ke-40 sebagai berikut: t m M    1 3 menit kg M air 20 117 , 3  jam kg M air 351 , 3  t m M    2 4 menit kg M air 20 143 , 4  jam kg M air 429 , 4  f. Perhitungan laju aliran massa udara pada mesin pengering sepatu ṁ udara Laju aliran massa udara pada mesin pengering sepatu ṁ udara dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.2. Laju aliran massa udara pada mesin pengering sepatu ṁ udara adalah laju pengeringan M 3 dibagi dengan massa air yang berhasil diuapkan Δw 1 dan laju pengeringan M 4 dibagi dengan massa air yang berhasil diuapkan Δw 2 . Sebagai contoh perhitungan laju aliran massa pada mesin pengering sepatu ṁ udara untuk variasi 12 pasang sepatu pada menit ke-40 sebagai berikut: w M m udara   3 . udara air air udara kg kg jam kg m 0048 , 351 , .  jam kg m udara udara 125 , 73 .  w M m udara   4 . udara air air udara kg kg jam kg m 0033 , 429 , .  jam kg m udara udara 130 .  Tabel 4.10 Hasil perhitungan pengeringan sepatu dengan variasi 8 pasang Tabel 4.11 Hasil perhitungan pengeringan sepatu dengan variasi 10 pasang Tabel 4.12 Hasil perhitungan pengeringan sepatu dengan variasi 10 pasang tanpa memanfaatkan udara buang Tabel 4.13 Hasil perhitungan pengeringan sepatu dengan variasi 12 pasang

4.3 Pembahasan