Kimia X SMA
54
2.5 Ikatan Logam
Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ion-
ion positif dan di sekitarnya terdapat lautan atmosfer elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada permukaan-permukaan energi tertentu, namun
mempunyai cukup kebebasan, sehingga elektron-elektron ini tidak terus-menerus digunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila diberikan energi, elektron-elektron
ini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam.
1. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen? 2. Tentukan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, tergolong ikatan ion atau ikatan
kovalen. a. HCl
f. Ag
2
O b. H
2
SO
4
g. FeS c. K
2
O h. CaNO
3 2
d. H
2
CO
3
i. BaBr
2
e. CH
3
Cl j. C
6
H
12
O
6
3. Gambarkan dengan struktur Lewis terjadinya ikatan kovalen berikut dan sebutkan macam ikatan kovalen tunggal atau rangkap.
a. Cl
2
nomor atom Cl = 17 f. CS
2
nomor atom C = 6, S = 16 b. F
2
nomor atom F = 9 g. C
2
H
2
nomor atom C = 6, H = 1 c. CH
4
nomor atom C = 6, H = 1 h. C
2
H
4
nomor atom C = 6, H = 1 d. H
2
S nomor atom H = 1, S = 16 i. C
2
H
6
nomor atom C = 6, H = 1 e. CCl
4
nomor atom C = 6, Cl = 17 j. PCl
3
nomor atom P = 15, Cl = 17 4. Sebutkan keistimewaan atom karbon
5. Jelaskan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan kovalen nonpolar 6. Sebutkan contoh senyawa polar dan nonpolar
7. Mengapa terjadi kegagalan hukum oktet? Sebutkan contoh senyawa yang termasuk
kegagalan hukum oktet 8. Jelaskan terjadinya ikatan logam
9. Mengapa logam dapat menghantarkan panas dan listrik? 10.Mengapa logam memiliki titik leleh dan titik didih tinggi?
Gambar 2.9 Ikatan logam. Sumber: Kimia untuk Universitas
Jilid 1, A. Hadyana Pudjaatmaka.
Latihan 2.2
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
55
1. Unsur-unsur stabil dalam sistem periodik terletak pada golongan gas mulia, di mana unsur-unsur pada golongan ini memiliki elektron valensi duplet He dan oktet Ne,
Ar, Kr, Xe, dan Rn. 2. Seluruh unsur yang ada dalam sistem periodik mempunyai keinginan untuk mencapai
kestabilan, dengan jalan melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun dengan jalan menggunakan bersama pasangan elektron.
3. Ikatan ion terjadi bila ada serah terima elektron antara atom yang melepaskan elektron atom unsur logam dengan atom yang menangkap elektron atom unsur nonlogam.
4. Ikatan kovalen terjadi pada atom-atom yang masih memerlukan elektron kekurangan elektron untuk menjadi stabil. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom ini meng-
gunakan bersama pasangan elektronnya. 5. Apabila salah satu atom unsur menyumbangkan pasangan elektronnya untuk digunakan
bersama dengan atom lain, di mana atom lain ini tidak memiliki elektron, maka ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen koordinasi.
6. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda keelektronegatifannya disebut sebagai ikatan kovalen polar, sedang bila terjadi pada dua atom yang memiliki
keelektronegatifan yang sama disebut ikatan kovalen nonpolar. 7. Dalam atom-atom unsur logam, ikatan yang terjadi antarelektron valensinya disebut
sebagai ikatan logam.
Rangkuman
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
56
I. Berilah tanda silang X huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang paling benar
1. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali … .
A. Xe D. Ne
B. Kr E. He
C. Ar 2. Kestabilan gas mulia dijadikan patokan atom-atom yang lain, sehingga atom-
atom tersebut berusaha mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat dengan melakukan cara-cara di bawah ini, kecuali … .
A. pelepasan elektron B. penangkapan elektron
C. memasangkan elektron D. menerima pasangan elektron
E. menerima minimal dua pasang elektron
3. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 8, 2, jika akan mengikat unsur lain untuk membentuk senyawa, maka langkah terbaik dengan … .
A. pelepasan 1 elektron, sehingga bermuatan 1+ B. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
C. penangkapan 1 elektron, sehingga bermuatan 1– D. penangkapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
E. memasangkan 2 elektron dengan 2 elektron lainnya
4. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 6. Kecenderungan unsur tersebut bila akan berikatan dengan unsur lain adalah … .
A. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+ B. pelepasan 4 elektron, sehingga bermuatan 4+
C. penyerapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2– D. penyerapan 4 elektron, sehingga bermuatan 4–
E. memasangkan 6 elektron
5. Atom
12
A mempunyai ciri … . A. elektron valensi 4
B. cenderung melepas 4 elektron C. terdapat 2 elektron pada kulit terluar
D. cenderung menangkap 4 elektron E. cenderung memasangkan 4 elektron
6. Unsur-unsur berikut membentuk ion positif, kecuali … .
A.
11
Na B.
19
K C.
20
Ca D.
35
Br E.
37
Rb
1234567890123456789012 1234567890123456789012
1234567890123456789012
Uji Kompetensi
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
57
7. Diketahui data suatu senyawa adalah: i berikatan ion
ii rumus ikatan XY
2
iii jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik Dari data tersebut, X adalah unsur golongan … .
A. IA D. VIA
B. IIA E. VIIA
C. IIIA 8. Di antara unsur-unsur golongan IVA yang memiliki sifat istimewa karena dapat
membentuk rantai ikatan adalah unsur … . A. silikon
D. antimon B. arsen
E. bismut C. karbon
9. Kecenderungan atom bermuatan positif adalah … . A. afinitas elektronnya besar
B. energi ionisasinya kecil C. keelektronegatifannya besar
D. energi ionisasinya besar E. keelektronegatifannya sedang
10. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah … . A.
11
Na D.
16
S B.
12
Mg E.
18
Ar C.
13
Al 11. Diketahui unsur
7
N,
8
O,
9
F,
10
Ne,
11
Na,
12
Mg,
16
S,
19
K, dan
20
Ca. Pasangan di
bawah ini mempunyai elektron valensi sama, kecuali … . A. K
+
dan Ca
2+
D. Na
+
dan O
–
B. Mg
2+
dan S
2–
E. Ne
+
dan O
–
C. N
–
dan F
+
12. Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan atom yang sangat elektronegatif disebut ikatan … .
A. ion B. kovalen tunggal
C. kovalen rangkap dua D. kovalen rangkap tiga
E. kovalen koordinasi
13. Unsur
19
X bereaksi dengan
16
Y membentuk senyawa dengan ikatan … dan rumus kimia … .
A. ion; XY B. ion; XY
2
C. ion; X
2
Y D. kovalen; XY
E. kovalen; X
2
Y
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
58
14. Unsur X dengan konfigurasi: 2, 8, 8, 2, akan berikatan dengan unsur Y dengan konfigurasi: 2, 8, 18, 7. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terjadi adalah … .
A. XY, ion D. XY, kovalen
B. XY
2
, ion E. XY
2
, kovalen C. X
2
Y, ion 15. Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom sebagai berikut.
9
X,
11
Y,
16
Z,
19
A, dan
20
B. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah … . A. A dan X
D. X dan Z B. A dan Y
E. B dan Y C. A dan B
16. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah … . A. CaCl
2
, CaO, H
2
O, dan N
2
O D. KCl, NaCl, SrCl
2
, dan PCl
5
B. MgCl
2
, SrO, NO
2
, dan SO
2
E. BaCl
2
, CaCl
2
, CaO, dan SF
6
C. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl
2
17. Pasangan senyawa berikut ini mempunyai ikatan kovalen, kecuali … .
A. H
2
SO
4
dan NH
3
D. HNO
3
dan CO
2
B. H
2
O dan HCl E. SO
3
dan PCl
5
C. CH
4
dan KCl 18. Diketahui unsur-unsur:
8
A,
12
B,
13
C,
16
D, dan
17
E. Pasangan berikut yang mempunyai ikatan kovalen adalah … .
A. A dan D D. C dan D
B. B dan C E. C dan E
C. B dan D 19. Kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya berikatan kovalen adalah … .
A. Cl
2
O
7
, CO
2
, HCl, dan NaCl D. H
2
O, HCl, SF
6
, dan CCl
4
B. SO
2
, SO
3
, CH
4
, dan CaCl
2
E. NH
3
, NO
2
, CO, dan MgO C. Ag
2
O, N
2
O
3
, C
2
H
2
, dan CO
2
20. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah … . A. H
2
nomor atom H = 1 D. F
2
nomor atom F = 9 B. O
2
nomor atom O = 8 E. Cl
2
nomor atom Cl = 17 C. N
2
nomor atom N = 7 21. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga adalah … .
A. H
2
nomor atom H = 1 D. F
2
nomor atom F = 9 B. O
2
nomor atom O = 8 E. Cl
2
nomor atom Cl = 17 C. N
2
nomor atom N = 7
22. Senyawa berikut mempunyai ikatan kovalen tunggal, kecuali … .
A. H
2
O nomor atom H = 1 dan O = 8 B. HCl nomor atom H = 1 dan Cl = 17
C. NH
3
nomor atom N = 7 dan H = 1 D. CH
4
nomor atom C = 6 dan H = 1 E. CO
2
nomor atom C = 6 dan O = 8
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
59
23. Senyawa berikut yang mempunyai 2 buah ikatan kovalen rangkap dua adalah… A. SO
2
nomor atom S = 16 dan O = 8 B. SO
3
nomor atom S = 16 dan O = 8 C. CO
2
nomor atom C = 6 dan O = 8 D. NO
2
nomor atom N = 7 dan O = 8 E. Al
2
O
3
nomor atom Al = 13 dan O = 8 24. Senyawa Cl
2
O
3
nomor atom Cl = 17, O = 8 mempunyai ikatan kovalen koordinasi sebanyak … .
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
25. Senyawa berikut ini bersifat polar, kecuali … .
A. CO D. CO
2
B. H
2
O E. SO
3
C. BF
3
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas
1. Apa sebab unsur-unsur di alam cenderung membentuk senyawa berikatan dengan unsur lain?
2. Sebutkan kecenderungan unsur bila akan bergabung membentuk senyawa 3. Sebutkan syarat-syarat suatu atom cenderung:
a. bermuatan positif b. bermuatan negatif
4. Apakah yang ditempuh oleh atom karbon yang memiliki nomor atom 6, agar dapat mencapai kestabilan bersenyawa dengan atom lain?
5. Apakah keistimewaan atom karbon? 6. Apakah yang dimaksud dengan ikatan ion?
7. Sebutkan sifat-sifat senyawa ion 8. Suatu atom memiliki data sebagai berikut.
Jika pasangan unsur di atas membentuk senyawa, a. sebutkan ikatan yang terjadi
b. tentukan rumus kimianya
No. Unsur
Nomor Atom Unsur
Nomor Atom
1. X
11 Y
17 2.
Z 12
Y 17
3. X
11 A
16 4.
Z 12
A 16
5. B
13 A
16
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
60
9. Mengapa senyawa Cl
2
dapat terbentuk, sedangkan Na
2
tidak dapat terbentuk? nomor atom Cl = 17, Na = 11
10. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen? 11. Sebutkan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, termasuk ikatan ion atau ikatan
kovalen? a. HCl
f. CuS b. H
2
O g. ZnCl
2
c. Ag
2
O h. K
2
SO
4
d. FeCl
3
i. HNO
3
e. KCl j. PCl
3
12. Dengan struktur Lewis, gambarkan terjadinya ikatan kovalen dan sebutkan jenis ikatan kovalen tunggal, rangkap, atau koordinasi pada:
a. Cl
2
f. C
2
H
2
b. CO
2
g. C
2
H
6
c. NH
3
h. CCl
4
d. SO
3
i. N
2
e. H
2
S j. OF
2
nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8, F = 9, S = 16, dan Cl = 17 13. Apa yang dimaksud dengan kegagalan hukum oktet?
14. Sebutkan contoh senyawa-senyawa yang termasuk dalam kegagalan hukum oktet 15. Jelaskan perbedaan antara senyawa polar dengan nonpolar, dan berikan masing-
masing contohnya minimal tiga senyawa
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
61
S t o i k i o m e t r i
Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menuliskan nama senyawa kimia berdasarkan rumus
kimianya. 2. Menuliskan rumus kimia senyawa berdasarkan nama
senyawa kimianya. 3. Menyetarakan persamaan reaksi dengan benar.
4. Menjelaskan hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan, dan hukum
perbandingan volume. 5. Menerapkan hukum kekekalan massa, hukum perbandingan
tetap, hukum kelipatan perbandingan, dan hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia.
6. Menghitung massa zat, volume, dan jumlah partikel jika di-ketahui jumlah molnya dan sebaliknya.
7. Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia yang me-libatkan pereaksi pembatas.
8. Menentukan rumus empiris suatu senyawa jika diketahui rumus molekul dan massa atom relatifnya, dan sebaliknya.
9. Menghitung komposisi suatu zat dalam senyawa kimia atau campuran.
P
ernahkah Anda membantu ibu membuat kue, apa yang dilakukan ibu? Ternyata ibu menambahkan setiap bumbu sesuai resep yang tercantum di buku resep,
tidak melebihkan ataupun mengurangi. Mengapa ibu melakukan hal demikian? Apa yang terjadi jika ibu menambahkan bumbu secara berlebihan atau malah
mengurangi? Ternyata kue yang dihasilkan malah rusak dan rasanya tidak enak. Demikian juga dalam reaksi kimia, setiap zat pereaksi dapat bereaksi menghasilkan
zat hasil reaksi hanya jika jumlahnya sesuai proporsinya.
Dalam bab ini Anda akan mempelajari tata nama senyawa biner dan terner, persamaan reaksi kimia, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, stoikiometri senyawa,
dan stoikiometri reaksi.
Pengantar Kata Kunci
Tata nama senyawa, persamaan reaksi, hukum Lavoisier, hukum Proust, hi-
potesis Avogadro, hukum Gay Lussac, konsep mol, komposisi zat, rumus kimia,
pereaksi pembatas.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
62
Peta Konsep Stoikiometri
Stoikiometri
Hubungan kuantitatif zat yang bereaksi
R P
Reaktan Produk
Mol Mol
NamaLambangRumus Senyawa Persamaan Reaksi
Hukum-hukum Dasar Kimia Lavoisier, Proust, Dalton, Gay Lussac, dan
Avogadro A
r
M
r
Konsep Mol RERM
Komposisi Zat Pereaksi Pembatas
Didasari
Massa g
Volume L
M = Tertentu
Massa g
Volume L
M = Tertentu
1
3 4
2
g
→
mol mol
atau mol =
r r
g g
A M
=
1
3 4
2 mol
→
g g = mol × A
r
atau g = mol × M
r
L
→
mol mol = V × M
mol
→
V atau M
mol mol
= =
atau
V M
M V
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kimia X SMA
63
Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan
massa antarunsur dalam suatu senyawa stoikiometri senyawa dan antarzat dalam suatu reaksi stoikiometri reaksi.
Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier 1743 – 1794 yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi
perubahan massa hukum kekekalan massa. Selanjutnya Joseph Louis Proust 1754 – 1826 menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam per-
bandingan tertentu hukum perbandingan tetap.
Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan
hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom
yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803.
Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan
tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom- atom dalam senyawa rumus kimia zat. Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan
berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antaratom A
r
maupun antarmolekul M
r
dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.
3.1 Tata Nama Senyawa Sederhana