Ikatan Kovalen Koordinasi Polarisasi Ikatan Kovalen Pengecualian Aturan Oktet Tata Nama Senyawa Ion

Kimia X SMA 51 Pasangan elektron yang dipakai bersama-sama disebut pasangan elektron ikatan PEI, sedangkan yang tidak dipakai bersama-sama dalam ikatan disebut pasangan elektron bebas PEB. Misalnya: • Molekul H 2 O mengandung 2 PEI dan 2 PEB • Molekul NH 3 mengandung 3 PEI dan 1 PEB • Molekul CH 4 mengandung 4 PEI dan tidak ada PEB

A. Ikatan Kovalen Koordinasi

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Ikatan kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai pasangan elektron bebas PEB. Contoh: Atom N pada molekul amonia, NH 3 , mempunyai satu PEB. Oleh karena itu molekul NH 3 dapat mengikat ion H + melalui ikatan kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH 4 + . Dalam ion NH 4 + terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi.

B. Polarisasi Ikatan Kovalen

Kedudukan pasangan elektron ikatan tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang berikatan. Hal ini disebabkan karena setiap unsur mempunyai daya tarik elektron keelektronegatifan yang berbeda-beda. Salah satu akibat dari keelektronegatifan adalah terjadinya polarisasi pada ikatan kovalen. oksigen hidrogen ikatan kovalen 8p 8n 1 p 1 p ikatan kovalen – – – – – – – – – – Gambar 2.8 Ikatan kovalen pada CH 4 Sumber: www.yahooimage.com elektron dari karbon elektron dari hidrogen H H H H C Gambar 2.7 Ikatan kovalen pada NH 3 Sumber: www.yahooimage.com

N H

H H Gambar 2.6 Ikatan kovalen pada H 2 O Sumber: www.yahooimage.com

N. H

⎯⎯ → + H + H H H + H N H H × . ×. × . × . ×. × . . . . .. . . . . Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 52 Perhatikan kedua contoh berikut ini. Pada contoh a, kedudukan pasangan elektron ikatan sudah pasti simetris terhadap kedua atom H. Dalam molekul H 2 tersebut muatan negatif elektron tersebar homogen. Hal ini dikenal dengan ikatan kovalen nonpolar. Pada contoh b, pasangan elektron ikatan tertarik lebih dekat ke atom Cl karena Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar daripada H. Hal ini menyebabkan adanya polarisasi pada HCl, di mana atom Cl lebih negatif daripada atom H. Ikatan seperti ini dikenal dengan ikatan kovalen polar. Kepolaran dinyatakan dengan momen dipol μ, yaitu hasil kali antara muatan Q dengan jarak r. μ = Q × r Satuan momen dipol adalah debye D, di mana 1 D = 3,33 × 10 –30 C m. Momen dipol dari beberapa senyawa diberikan dalam tabel 2.3. Tabel 2.3 Momen Dipol Beberapa Zat

2.4 Pengecualian dan Kegagalan Aturan Oktet

Walaupun aturan oktet banyak membantu dalam meramalkan rumus kimia senyawa biner sederhana, akan tetapi aturan itu ternyata banyak dilanggar dan gagal dalam meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur-unsur transisi dan postransisi. H H H . . .. Cl .. .. .. a b Senyawa Perbedaan Momen Dipol D Keelektronegatifan HF 1,8 1,91 HCl 1,0 1,03 HBr 0,8 0,79 HI 0,5 0,38 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 53 O .. . N O .. .. .. ..

A. Pengecualian Aturan Oktet

Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut. 1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet. Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4 termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya adalah BeCl 2 , BCl 3 , dan AlBr 3 . atom B belum oktet 2. Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya adalah NO 2 , yang mempunyai elektron valensi 5 + 6 + 6 = 17. Kemungkinan rumus Lewis untuk NO 2 sebagai berikut. 3. Senyawa yang melampaui aturan oktet. Ini terjadi pada unsur-unsur periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada kulit terluarnya ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron. Beberapa contoh adalah PCl 5 , SF 6 , ClF 3 , IF 7 , dan SbCl 5 . Perhatikan rumus Lewis dari PCl 5 , SF 6 , dan ClF 3 berikut ini. PCl 5 SF 6 ClF 3

B. Kegagalan Aturan Oktet

Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur postransisi tidak memenuhi aturan oktet. Cl .. .. .. Cl .. .. .. B Cl .. .. .. .. .. .. .. P .. Cl Cl Cl Cl .. .. .. .. .. .. .. Cl .. .. .. .. .. .. S F .. .. .. .. F .. .. F .. F .. .. .. .. F .. F .. .. .. .. .. .. Cl F F F .. .. .. .. .. .. Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 54

2.5 Ikatan Logam

Ikatan elektron-elektron valensi dalam atom logam bukanlah ikatan ion, juga bukan ikatan kovalen sederhana. Suatu logam terdiri dari suatu kisi ketat dari ion- ion positif dan di sekitarnya terdapat lautan atmosfer elektron-elektron valensi. Elektron valensi ini terbatas pada permukaan-permukaan energi tertentu, namun mempunyai cukup kebebasan, sehingga elektron-elektron ini tidak terus-menerus digunakan bersama oleh dua ion yang sama. Bila diberikan energi, elektron-elektron ini mudah dioperkan dari atom ke atom. Sistem ikatan ini unik bagi logam dan dikenal sebagai ikatan logam. 1. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen? 2. Tentukan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, tergolong ikatan ion atau ikatan kovalen. a. HCl f. Ag 2 O b. H 2 SO 4 g. FeS c. K 2 O h. CaNO 3 2 d. H 2 CO 3 i. BaBr 2 e. CH 3 Cl j. C 6 H 12 O 6 3. Gambarkan dengan struktur Lewis terjadinya ikatan kovalen berikut dan sebutkan macam ikatan kovalen tunggal atau rangkap. a. Cl 2 nomor atom Cl = 17 f. CS 2 nomor atom C = 6, S = 16 b. F 2 nomor atom F = 9 g. C 2 H 2 nomor atom C = 6, H = 1 c. CH 4 nomor atom C = 6, H = 1 h. C 2 H 4 nomor atom C = 6, H = 1 d. H 2 S nomor atom H = 1, S = 16 i. C 2 H 6 nomor atom C = 6, H = 1 e. CCl 4 nomor atom C = 6, Cl = 17 j. PCl 3 nomor atom P = 15, Cl = 17 4. Sebutkan keistimewaan atom karbon 5. Jelaskan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan kovalen nonpolar 6. Sebutkan contoh senyawa polar dan nonpolar 7. Mengapa terjadi kegagalan hukum oktet? Sebutkan contoh senyawa yang termasuk kegagalan hukum oktet 8. Jelaskan terjadinya ikatan logam 9. Mengapa logam dapat menghantarkan panas dan listrik? 10.Mengapa logam memiliki titik leleh dan titik didih tinggi? Gambar 2.9 Ikatan logam. Sumber: Kimia untuk Universitas Jilid 1, A. Hadyana Pudjaatmaka. Latihan 2.2 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 55 1. Unsur-unsur stabil dalam sistem periodik terletak pada golongan gas mulia, di mana unsur-unsur pada golongan ini memiliki elektron valensi duplet He dan oktet Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn. 2. Seluruh unsur yang ada dalam sistem periodik mempunyai keinginan untuk mencapai kestabilan, dengan jalan melepaskan elektron, menangkap elektron, maupun dengan jalan menggunakan bersama pasangan elektron. 3. Ikatan ion terjadi bila ada serah terima elektron antara atom yang melepaskan elektron atom unsur logam dengan atom yang menangkap elektron atom unsur nonlogam. 4. Ikatan kovalen terjadi pada atom-atom yang masih memerlukan elektron kekurangan elektron untuk menjadi stabil. Untuk mencapai kestabilan, atom-atom ini meng- gunakan bersama pasangan elektronnya. 5. Apabila salah satu atom unsur menyumbangkan pasangan elektronnya untuk digunakan bersama dengan atom lain, di mana atom lain ini tidak memiliki elektron, maka ikatan yang terjadi disebut ikatan kovalen koordinasi. 6. Ikatan kovalen yang terjadi antara dua atom yang berbeda keelektronegatifannya disebut sebagai ikatan kovalen polar, sedang bila terjadi pada dua atom yang memiliki keelektronegatifan yang sama disebut ikatan kovalen nonpolar. 7. Dalam atom-atom unsur logam, ikatan yang terjadi antarelektron valensinya disebut sebagai ikatan logam. Rangkuman Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 56 I. Berilah tanda silang X huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang paling benar 1. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali … . A. Xe D. Ne B. Kr E. He C. Ar 2. Kestabilan gas mulia dijadikan patokan atom-atom yang lain, sehingga atom- atom tersebut berusaha mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat dengan melakukan cara-cara di bawah ini, kecuali … . A. pelepasan elektron B. penangkapan elektron C. memasangkan elektron D. menerima pasangan elektron E. menerima minimal dua pasang elektron 3. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 8, 2, jika akan mengikat unsur lain untuk membentuk senyawa, maka langkah terbaik dengan … . A. pelepasan 1 elektron, sehingga bermuatan 1+ B. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+ C. penangkapan 1 elektron, sehingga bermuatan 1– D. penangkapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2– E. memasangkan 2 elektron dengan 2 elektron lainnya 4. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 6. Kecenderungan unsur tersebut bila akan berikatan dengan unsur lain adalah … . A. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+ B. pelepasan 4 elektron, sehingga bermuatan 4+ C. penyerapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2– D. penyerapan 4 elektron, sehingga bermuatan 4– E. memasangkan 6 elektron 5. Atom 12 A mempunyai ciri … . A. elektron valensi 4 B. cenderung melepas 4 elektron C. terdapat 2 elektron pada kulit terluar D. cenderung menangkap 4 elektron E. cenderung memasangkan 4 elektron 6. Unsur-unsur berikut membentuk ion positif, kecuali … . A. 11 Na B. 19 K C. 20 Ca D. 35 Br E. 37 Rb 1234567890123456789012 1234567890123456789012 1234567890123456789012 Uji Kompetensi Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 57 7. Diketahui data suatu senyawa adalah: i berikatan ion ii rumus ikatan XY 2 iii jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik Dari data tersebut, X adalah unsur golongan … . A. IA D. VIA B. IIA E. VIIA C. IIIA 8. Di antara unsur-unsur golongan IVA yang memiliki sifat istimewa karena dapat membentuk rantai ikatan adalah unsur … . A. silikon D. antimon B. arsen E. bismut C. karbon 9. Kecenderungan atom bermuatan positif adalah … . A. afinitas elektronnya besar B. energi ionisasinya kecil C. keelektronegatifannya besar D. energi ionisasinya besar E. keelektronegatifannya sedang 10. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah … . A. 11 Na D. 16 S B. 12 Mg E. 18 Ar C. 13 Al 11. Diketahui unsur 7 N, 8 O, 9 F, 10 Ne, 11 Na, 12 Mg, 16 S, 19 K, dan 20 Ca. Pasangan di bawah ini mempunyai elektron valensi sama, kecuali … . A. K + dan Ca 2+ D. Na + dan O – B. Mg 2+ dan S 2– E. Ne + dan O – C. N – dan F + 12. Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan atom yang sangat elektronegatif disebut ikatan … . A. ion B. kovalen tunggal C. kovalen rangkap dua D. kovalen rangkap tiga E. kovalen koordinasi 13. Unsur 19 X bereaksi dengan 16 Y membentuk senyawa dengan ikatan … dan rumus kimia … . A. ion; XY B. ion; XY 2 C. ion; X 2 Y D. kovalen; XY E. kovalen; X 2 Y Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 58 14. Unsur X dengan konfigurasi: 2, 8, 8, 2, akan berikatan dengan unsur Y dengan konfigurasi: 2, 8, 18, 7. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terjadi adalah … . A. XY, ion D. XY, kovalen B. XY 2 , ion E. XY 2 , kovalen C. X 2 Y, ion 15. Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom sebagai berikut. 9 X, 11 Y, 16 Z, 19 A, dan 20 B. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah … . A. A dan X D. X dan Z B. A dan Y E. B dan Y C. A dan B 16. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah … . A. CaCl 2 , CaO, H 2 O, dan N 2 O D. KCl, NaCl, SrCl 2 , dan PCl 5 B. MgCl 2 , SrO, NO 2 , dan SO 2 E. BaCl 2 , CaCl 2 , CaO, dan SF 6 C. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl 2 17. Pasangan senyawa berikut ini mempunyai ikatan kovalen, kecuali … . A. H 2 SO 4 dan NH 3 D. HNO 3 dan CO 2 B. H 2 O dan HCl E. SO 3 dan PCl 5 C. CH 4 dan KCl 18. Diketahui unsur-unsur: 8 A, 12 B, 13 C, 16 D, dan 17 E. Pasangan berikut yang mempunyai ikatan kovalen adalah … . A. A dan D D. C dan D B. B dan C E. C dan E C. B dan D 19. Kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya berikatan kovalen adalah … . A. Cl 2 O 7 , CO 2 , HCl, dan NaCl D. H 2 O, HCl, SF 6 , dan CCl 4 B. SO 2 , SO 3 , CH 4 , dan CaCl 2 E. NH 3 , NO 2 , CO, dan MgO C. Ag 2

O, N

2 O 3 , C 2 H 2 , dan CO 2 20. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua adalah … . A. H 2 nomor atom H = 1 D. F 2 nomor atom F = 9 B. O 2 nomor atom O = 8 E. Cl 2 nomor atom Cl = 17 C. N 2 nomor atom N = 7 21. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga adalah … . A. H 2 nomor atom H = 1 D. F 2 nomor atom F = 9 B. O 2 nomor atom O = 8 E. Cl 2 nomor atom Cl = 17 C. N 2 nomor atom N = 7 22. Senyawa berikut mempunyai ikatan kovalen tunggal, kecuali … . A. H 2 O nomor atom H = 1 dan O = 8 B. HCl nomor atom H = 1 dan Cl = 17 C. NH 3 nomor atom N = 7 dan H = 1 D. CH 4 nomor atom C = 6 dan H = 1 E. CO 2 nomor atom C = 6 dan O = 8 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 59 23. Senyawa berikut yang mempunyai 2 buah ikatan kovalen rangkap dua adalah… A. SO 2 nomor atom S = 16 dan O = 8 B. SO 3 nomor atom S = 16 dan O = 8 C. CO 2 nomor atom C = 6 dan O = 8 D. NO 2 nomor atom N = 7 dan O = 8 E. Al 2 O 3 nomor atom Al = 13 dan O = 8 24. Senyawa Cl 2 O 3 nomor atom Cl = 17, O = 8 mempunyai ikatan kovalen koordinasi sebanyak … . A. 1 D. 4 B. 2 E. 5 C. 3 25. Senyawa berikut ini bersifat polar, kecuali … . A. CO D. CO 2 B. H 2 O E. SO 3 C. BF 3 II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan singkat dan jelas 1. Apa sebab unsur-unsur di alam cenderung membentuk senyawa berikatan dengan unsur lain? 2. Sebutkan kecenderungan unsur bila akan bergabung membentuk senyawa 3. Sebutkan syarat-syarat suatu atom cenderung: a. bermuatan positif b. bermuatan negatif 4. Apakah yang ditempuh oleh atom karbon yang memiliki nomor atom 6, agar dapat mencapai kestabilan bersenyawa dengan atom lain? 5. Apakah keistimewaan atom karbon? 6. Apakah yang dimaksud dengan ikatan ion? 7. Sebutkan sifat-sifat senyawa ion 8. Suatu atom memiliki data sebagai berikut. Jika pasangan unsur di atas membentuk senyawa, a. sebutkan ikatan yang terjadi b. tentukan rumus kimianya No. Unsur Nomor Atom Unsur Nomor Atom 1. X 11 Y 17 2. Z 12 Y 17 3. X 11 A 16 4. Z 12 A 16 5. B 13 A 16 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 60 9. Mengapa senyawa Cl 2 dapat terbentuk, sedangkan Na 2 tidak dapat terbentuk? nomor atom Cl = 17, Na = 11 10. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen? 11. Sebutkan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, termasuk ikatan ion atau ikatan kovalen? a. HCl f. CuS b. H 2 O g. ZnCl 2 c. Ag 2 O h. K 2 SO 4 d. FeCl 3 i. HNO 3 e. KCl j. PCl 3 12. Dengan struktur Lewis, gambarkan terjadinya ikatan kovalen dan sebutkan jenis ikatan kovalen tunggal, rangkap, atau koordinasi pada: a. Cl 2 f. C 2 H 2 b. CO 2 g. C 2 H 6 c. NH 3 h. CCl 4 d. SO 3 i. N 2 e. H 2 S j. OF 2 nomor atom H = 1, C = 6, N = 7, O = 8, F = 9, S = 16, dan Cl = 17 13. Apa yang dimaksud dengan kegagalan hukum oktet? 14. Sebutkan contoh senyawa-senyawa yang termasuk dalam kegagalan hukum oktet 15. Jelaskan perbedaan antara senyawa polar dengan nonpolar, dan berikan masing- masing contohnya minimal tiga senyawa Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 61 S t o i k i o m e t r i Tujuan Pembelajaran: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu: 1. Menuliskan nama senyawa kimia berdasarkan rumus kimianya. 2. Menuliskan rumus kimia senyawa berdasarkan nama senyawa kimianya. 3. Menyetarakan persamaan reaksi dengan benar. 4. Menjelaskan hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan, dan hukum perbandingan volume. 5. Menerapkan hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum kelipatan perbandingan, dan hukum perbandingan volume dalam perhitungan kimia. 6. Menghitung massa zat, volume, dan jumlah partikel jika di-ketahui jumlah molnya dan sebaliknya. 7. Menerapkan konsep mol dalam perhitungan kimia yang me-libatkan pereaksi pembatas. 8. Menentukan rumus empiris suatu senyawa jika diketahui rumus molekul dan massa atom relatifnya, dan sebaliknya. 9. Menghitung komposisi suatu zat dalam senyawa kimia atau campuran. P ernahkah Anda membantu ibu membuat kue, apa yang dilakukan ibu? Ternyata ibu menambahkan setiap bumbu sesuai resep yang tercantum di buku resep, tidak melebihkan ataupun mengurangi. Mengapa ibu melakukan hal demikian? Apa yang terjadi jika ibu menambahkan bumbu secara berlebihan atau malah mengurangi? Ternyata kue yang dihasilkan malah rusak dan rasanya tidak enak. Demikian juga dalam reaksi kimia, setiap zat pereaksi dapat bereaksi menghasilkan zat hasil reaksi hanya jika jumlahnya sesuai proporsinya. Dalam bab ini Anda akan mempelajari tata nama senyawa biner dan terner, persamaan reaksi kimia, hukum-hukum dasar kimia, konsep mol, stoikiometri senyawa, dan stoikiometri reaksi. Pengantar Kata Kunci Tata nama senyawa, persamaan reaksi, hukum Lavoisier, hukum Proust, hi- potesis Avogadro, hukum Gay Lussac, konsep mol, komposisi zat, rumus kimia, pereaksi pembatas. Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 62 Peta Konsep Stoikiometri Stoikiometri Hubungan kuantitatif zat yang bereaksi R P Reaktan Produk Mol Mol NamaLambangRumus Senyawa Persamaan Reaksi Hukum-hukum Dasar Kimia Lavoisier, Proust, Dalton, Gay Lussac, dan Avogadro A r M r Konsep Mol RERM Komposisi Zat Pereaksi Pembatas Didasari Massa g Volume L M = Tertentu Massa g Volume L M = Tertentu 1 3 4 2 g → mol mol atau mol = r r g g A M = 1 3 4 2 mol → g g = mol × A r atau g = mol × M r L → mol mol = V × M mol → V atau M mol mol = = atau V M M V Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 63 Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata stoicheion yang berarti unsur dan metron yang berarti mengukur. Stoikiometri membahas tentang hubungan massa antarunsur dalam suatu senyawa stoikiometri senyawa dan antarzat dalam suatu reaksi stoikiometri reaksi. Pengukuran massa dalam reaksi kimia dimulai oleh Antoine Laurent Lavoisier 1743 – 1794 yang menemukan bahwa pada reaksi kimia tidak terjadi perubahan massa hukum kekekalan massa. Selanjutnya Joseph Louis Proust 1754 – 1826 menemukan bahwa unsur-unsur membentuk senyawa dalam per- bandingan tertentu hukum perbandingan tetap. Selanjutnya dalam rangka menyusun teori atomnya, John Dalton menemukan hukum dasar kimia yang ketiga, yang disebut hukum kelipatan perbandingan. Ketiga hukum tersebut merupakan dasar dari teori kimia yang pertama, yaitu teori atom yang dikemukakan oleh John Dalton sekitar tahun 1803. Menurut Dalton, setiap materi terdiri atas atom, unsur terdiri atas atom sejenis, sedangkan senyawa terdiri dari atom-atom yang berbeda dalam perbandingan tertentu. Namun demikian, Dalton belum dapat menentukan perbandingan atom- atom dalam senyawa rumus kimia zat. Penetapan rumus kimia zat dapat dilakukan berkat penemuan Gay Lussac dan Avogadro. Setelah rumus kimia senyawa dapat ditentukan, maka perbandingan massa antaratom A r maupun antarmolekul M r dapat ditentukan. Pengetahuan tentang massa atom relatif dan rumus kimia senyawa merupakan dasar dari perhitungan kimia.

3.1 Tata Nama Senyawa Sederhana

Setiap senyawa perlu mempunyai nama spesifik. Seperti halnya penamaan unsur, pada mulanya penamaan senyawa didasarkan pada berbagai hal, seperti nama tempat, nama orang, atau sifat tertentu dari senyawa yang bersangkutan. Sebagai contoh: a. Garam glauber, yaitu natrium sulfat Na 2 SO 4 yang ditemukan oleh J. R. Glauber. b. Salmiak atau amonium klorida NH 4 Cl, yaitu suatu garam yang awal mulanya diperoleh dari kotoran sapi di dekat kuil untuk dewa Jupiter Amon di Mesir. c. Soda pencuci, yaitu natrium karbonat Na 2 CO 3 yang digunakan untuk melunakkan air membersihkan air dari ion Ca 2+ dan ion Mg 2+ . d. Garam NaHCO 3 natrium bikarbonat digunakan untuk pengembang dalam pembuatan kue. Gambar 3.1 Senyawa garam NaHCO 3 natrium bikarbonat untuk pengembang dalam pembuatan kue. Sumber: NOVA 930 XVIII 25 Desember 2005. Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 64 Dewasa ini jutaan senyawa telah dikenal dan tiap tahun ditemukan ribuan senyawa baru, sehingga diperlukan cara sistem untuk pemberian nama. Oleh karena mustahil bagi kita untuk menghapalkan jutaan nama dan setiap nama berdiri sendiri, tanpa kaitan antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam sistem penamaan yang digunakan sekarang, nama senyawa didasarkan pada rumus kimianya. Kita akan membahas cara penamaan senyawa yang terdiri dari dua dan tiga jenis unsur.

A. Tata Nama Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang hanya terdiri dari dua jenis unsur, misalnya air H 2 O, amonia NH 3 , dan metana CH 4 .

1. Rumus Senyawa

Unsur yang terdapat lebih dahulu dalam urutan berikut ditulis di depan. B – Si – C – S – As – P – N – H – S – I – Br – Cl – O – F Rumus kimia amonia lazim ditulis sebagai NH 3 bukan H 3 N dan rumus kimia air lazim ditulis sebagai H 2 O bukan OH 2 .

2. Nama Senyawa

Nama senyawa biner dari dua jenis nonlogam adalah rangkaian nama kedua jenis unsur dengan akhiran ida pada nama unsur yang kedua. Contoh: • HCl = hidrogen klorida • H 2 S = hidrogen sulfida Jika pasangan unsur yang bersenyawa membentuk lebih dari satu jenis senyawa, maka senyawa-senyawa itu dibedakan dengan menyebutkan angka indeks dalam bahasa Yunani sebagai berikut. 1 = mono 6 = heksa 2 = di 7 = hepta 3 = tri 8 = okta 4 = tetra 9 = nona 5 = penta 10 = deka Indeks satu tidak perlu disebutkan, kecuali untuk karbon monoksida. Contoh: • CO = karbon monoksida awalan mono untuk C tidak perlu • CO 2 = karbon dioksida • N 2 O = dinitrogen oksida • NO = nitrogen oksida • N 2 O 3 = dinitrogen trioksida • N 2 O 4 = dinitrogen tetraoksida • N 2 O 5 = dinitrogen pentaoksida • CS 2 = karbon disulfida • CCl 4 = karbon tetraklorida Ralph H. Petrucci – Suminar, 1985 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 65

c. Senyawa Umum

Senyawa yang sudah umum dikenal tidak perlu mengikuti aturan di atas. Contoh: • H 2 O = air • NH 3 = amonia • CH 4 = metana 1. Tuliskan nama senyawa-senyawa berikut. a. CO f. PCl 5 b. CO 2 g. SCl 6 c. SiCl 4 h. SO 2 d. Cl 2 O i. CBr 4 e. Cl 2 O 5 j. ClF 3 2. Tuliskan rumus molekul senyawa yang mempunyai nama berikut. a. Fosforus triklorida f. Karbon disulfida b. Karbon tetraklorida g. Difosforus trioksida c. Dinitrogen trioksida h. Diklorin heptaoksida d. Silikon dioksida i. Sulfur trioksida e. Diklorin trioksida j. Diarsen trioksida

B. Tata Nama Senyawa Ion

Senyawa ion terdiri atas suatu kation dan suatu anion. Kation umumnya adalah suatu ion logam, sedangkan anion dapat berupa anion nonlogam atau suatu anion poliatom. Daftar kation dan anion penting diberikan dalam tabel 3.1 dan 3.2.

1. Rumus Senyawa

Unsur logam ditulis di depan. Contohnya, rumus kimia natrium klorida ditulis NaCl bukan ClNa. Rumus senyawa ion: b X a+ + a Y b– ⎯⎯ → X b Y a Untuk a dan b sama dengan angka 1 tidak perlu ditulis. Rumus senyawa ion ditentukan oleh perbandingan muatan kation dan anionnya. Jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatif. Latihan 3.1 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 66 Contoh: • Na + + Cl – ⎯⎯ → NaCl natrium klorida • 2 Na + + SO 4 2– ⎯⎯ → Na 2 SO 4 natrium sulfat • Fe 2+ + 2 Cl – ⎯⎯ → FeCl 2 besiII klorida • Al 3+ + PO 4 3– ⎯⎯ → AlPO 4 aluminium fosfat • Mg 2+ + CO 3 2– ⎯⎯ → MgCO 3 magnesium karbonat • 3 K + + AsO 4 3– ⎯⎯ → K 3 AsO 4 kalium arsenat Tabel 3.1 Beberapa Jenis Kation Tabel 3.2 Beberapa Jenis Anion No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion 1. OH – Hidroksida 16. C 2 O 4 2– Oksalat 2. F – Fluorida 17. PO 3 3– Fosfit 3. Cl – Klorida 18. PO 4 3– Fosfat 4. Br – Bromida 19. AsO 3 3– Arsenit 5. I – Iodida 20. AsO 4 3– Arsenat 6. CN – Sianida 21. SbO 3 3– Antimonit 7. O 2– Oksida 22. SbO 4 3– Antimonat 8. S 2– Sulfida 23. ClO – Hipoklorit 9. NO 2 – Nitrit 24. ClO 2 – Klorit 10. NO 3 – Nitrat 25. ClO 3 – Klorat 11. CH 3 COO – Asetat 26. ClO 4 – Perklorat 12. CO 3 2– Karbonat 27. MnO 4 – Permanganat 13. SiO 3 2– Silikat 28. MnO 4 2– Manganat 14. SO 3 2– Sulfit 29. CrO 4 2– Kromat 15. SO 4 2– Sulfat 30. Cr 2 O 7 2– Dikromat No. Rumus Nama Ion No. Rumus Nama Ion 1. Na + Natrium 13. Pb 2+ TimbalII 2. K + Kalium 14. Pb 4+ TimbalIV 3. Ag + ArgentumPerak 15. Fe 2+ BesiII 4. Mg 2+ Magnesium 16. Fe 3+ BesiIII 5. Ca 2+ Kalsium 17. Hg + RaksaI 6. Sr 2+ Stronsium 18. Hg 2+ RaksaII 7. Ba 2+ Barium 19. Cu + TembagaI 8. Zn 2+ Seng 20. Cu 2+ TembagaII 9. Ni 2+ Nikel 21. Au + EmasI 10. Al 3+ Aluminium 22. Au 3+ EmasIII 11. Sn 2+ TimahII 23. Pt 4+ PlatinaIV 12. Sn 4+ TimahIV 24. NH 4 + Amonium Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter Change, Martin S. Silbergberg, 2000. Sumber: Chemistry, The Molecular Nature of Matter Change, Martin S. Silbergberg, 2000. Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 67

2. Nama Senyawa Ion

Nama senyawa ion adalah rangkaian nama kation di depan dan nama anion di belakang, angka indeks tidak disebut. Contoh: • NaCl = natrium klorida • CaCl 2 = kalsium klorida • Na 2 SO 4 = natrium sulfat • AlNO 3 3 = aluminium nitrat Jika unsur logam mempunyai lebih dari satu jenis bilangan oksidasi, maka senyawa-senyawanya dibedakan dengan menuliskan bilangan oksidasinya, yang ditulis dalam tanda kurung dengan angka Romawi di belakang nama unsur logam tersebut. Contoh: • Cu 2 O = tembagaI oksida • CuO = tembagaII oksida • FeCl 2 = besiII klorida • FeCl 3 = besiIII klorida • Fe 2 S 3 = besiIII sulfida • SnO = timahII oksida • SnO 2 = timahIV oksida 1. Tuliskan nama dari senyawa-senyawa berikut ini. b. Na 2 O f. ZnS c. MgO g. SnCl 2 d. Al 2 S 3 h. Hg 2 Cl 2 e. Ag 2 O i. K 2 Cr 2 O 7 f. CuSO 4 j. KMnO 4 2. Tuliskan rumus kimia senyawa yang mempunyai nama berikut. a. Kalium nitrat f. Seng sulfida b. Natrium sulfit g. TembagaI klorat c. BesiII oksida h. TembagaII fosfat d. BesiIII oksida i. Aluminium karbonat e. Perak klorida j. EmasIII oksida Latihan 3.2 Di unduh dari : Bukupaket.com Kimia X SMA 68

C. Tata Nama Senyawa Terner