Pihak yang terlibat : PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM

mencegah populasi nyamuk di Desa ini. Berdasarkan informasi dari tim P2M, jentik dan telur nyamuk banyak terdapat dibeberapa genangan air sekitar dusun padang tunggal. Ketergantungan warga dengan fogging menyebabkan mereka tidak menerapkan pencegahan dengan 3M. Padahal 3M adalah langkah tepat untuk mencegah penyakit DBD. Kendala : 1. Peserta Ibu PKK pada jam yang ditentukan tidak hadir di tempat acara karena ada kesalahpahaman informasi. Informasi diadakannya penyuluhan DBD tidak sampai kepada warga sehingga kami bersama tim P2M Puskesmas I Selat dan kader-kader yang hadir dari pintu ke pintu mencari peserta penyuluhan. 2. Tingkat antusiasme dari ibu rumah tanggaPKK rendah sehingga sosialisasi demam berdarah kurang efektif. 3. Kurangnya snack untuk peserta karena target yang hanya 50 peserta ternyata ibu-ibu yang dating melebihi jumlah yang ditargetkan. Sehingga membeli kembali snack saat pertengahan acara. Lampiran Gambar 12 . Penyerahan kenang-kenangan kepada pembicara 18 Gambar 13. Pemberian materi oleh narasumber Gambar 14. Peserta penyuluhan pencegahan DBD 19 Bidang Sosial Budaya SB 5. Sosialisasi Bank Sampah Pelaksanaan: a.Waktu Pelaksanaan : 4 Agustus 2016 a. Lokasi : Banjar Adat Bencingah Desa Duda Karangasem b.Kelompok Sasaran : Perangkat Desa Duda dan masyarakat Desa Duda. c. Pihak yang terlibat : Kepala Desa Duda , Perangkat Desa Duda, Bali Wastu dan Mahasiswa KKN-PPM- XIII Unud d. Pendahuluan Program : Sampah adalah Buangan yang dihasilkan dari sumber aktivitas manusia atau proses alam yang belum bernilai ekonomis. Berdasarkan asalnya, sampah padat dapat digolongkan sebagai sampah organic dan anorganik. Sampah yang bertambah pada suatu tempat dapat membentuk suatu timbunan sampah.Timbunan sampah yang terus menumpuk dapat berakibat buruk bagi lingkungan sekitar yang tidak hanya dapat menyebabkan aroma yang tidak sedap melainkan masalah lain seperti mengurangi keindahan lingkungan. Selain dampak pada lingkungan, pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya dapat berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar seperti, demam berdarah, diare, muntaber dan berbagai masalah kesehatan lainnya. Melihat dampak tersebut, diperlukan suatu tindakan nyata dan kerjasama oleh setiap lapisan masyarakat dalam menangani masalah sampah. Adapun salah satu upaya yang dapat dilakukan guna mengatasi masalah sampah ialah bank sampah. Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah.Bank sampah dikelola menggunakan system seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank.Tujuan adanya bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis. 20 e. Permasalahan Desa : Dasar masalah program ini ialah Masyarakat Desa Duda yang masih belum memiliki kesadaran akan kebersihan lingkungan sehingga dalam kesehariannya. Jenis sampah yang banyak ditemukan di Desa Duda ialah jenis sampah yang berasal dari pemukiman penduduk yang dihasilkan oleh suatu keluarga yang tinggal di satu bangunan seperti sisa makanan atau sampah yang bersifat basah, kering, plastik dan lainnya. Adapun tempat yang dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah oleh sebagian besar masyarakat Desa Duda ialah lahan kosong dan saluran air atau selokan yang menyebabkan kondisi lingkungan Desa Duda ketika hujan turun, sampah naik dan berserakan di jalan yang mengotori lingkungan sekitar. Selain itu, masyarakat masih kurang mengetahui program bank sampah dan fungsi dari pengadaan bank sampah di Desa, sehingga penting dilakukannya sosialisasi terlebih dahulu untuk mengenalkan bank sampah pada masyarakat Desa Duda. Hasil: Sasaran utama program ini adalah perangkat desa yang terdiri dari Kepala Desa, Sekertaris Desa, Kepala Dusun, dan Klian Banjar. Hasil dari pelaksaan program ini, ialah perangkat desa sebagai sasaran utama program ini, mulai mengetahui fungi pentingnya pengadaan bank sampah untuk menunjang kebersihan lingkungan di Desa Duda. Selain itu, dengan diadakannya sosialisasi ini, perangkat desa mulai mencanangkan adanya bank sampah di Desa Duda untuk menunjang kebersihan dan perekonomian masyarakat Desa Duda. Kendala: Kendala yang kami hadapi adalah kedatangan pembicara yaitu Bali Wastu Lestari yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Acara seharusnya dimulai pada pukul 17:00 namun karena keterlambatan pembicara, maka acara baru dimulai pada pukul 18:00 yang mengakibatkan peserta sosialisasi menunggu dengan waktu yang cukup lama untuk mengikuti sosialisasi bank sampah. 21 Lampiran foto Sosialisasi Bank Sampah Gambar 15. Peserta Sosialisasi Bank Sampah Gambar 16. Bali Wastu sebagai pembicara Sosialisasi Bank Sampah 22 Gambar 17. Penyerahan Sertifikat Kepada Bali Wastu Lestari oleh Kepala Desa Duda Gambar 18. Sesi foto bersama 23

a. Program Pokok Tambahan

1. Pembelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SDN 1, SDN 2, dan SDN 3 Desa Duda

a. Waktu pelaksanaan : 3 Agustus 2016 - 20 Agustus 2016 b. Lokasi : SDN 1, SDN 2 dan SDN 3 Desa Duda c. Kelompok Sasaran : Siswasiswi Sekolah Dasar di Desa Duda d. Pihak Terlibat : Kepala Sekolah SDN 1, SDN 2, SDN 3 Desa Duda, dan Para siswasiswi Kelas 4 SDN 1, SDN 3 dan Kelas 4,5, 6SDN 2 Desa Duda. e. Pendahuluan Program: Perkembangan globalisasi dimana Bahasa asing khususnya Bahasa inggris merupakan Bahasa universal yang penting perannya dalam menghadapi persaingan global sehingga menyebabkan bahasa inggris sangat diperlukan. Pelatihan Bahasa Asing Bahasa Inggris untuk anak anak di Desa Duda dimaksudkan untuk memberi pengenalan Bahasa asing Bahasa Inggris dasar secara dini pada anak-anak di Desa Duda sehingga nantinya dapat digunakan dan membantu anak anak menghadapi pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah. f. Pelaksanaan : Pembelajaran Bahasa Inggris dilakukan pada jam tambahan sekolah. Dalam proses pemberian pelajaran tambahan kepada anak SDN 1,2 dan 3 di Desa Duda, kami mendapat respon positif dari siswasiswi. Hal ini terlihat dari antusiasme para siswa-siswi saat mengikuti pelaksanaan pemberian pelajaran tambahan dengan memberikan reward jika siswa berhasil menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pengajar. Mereka mendengarkan dan menyimak penjelasan yang disampaikan oleh pemberi materi pelajaran secara seksama. Setelah pemberian materi disampaikan para peserta pelajaran tambahan secara aktif bertanya kepada para mahasiswa pemberi pelajaran apabila ada yang tidak dimengerti. Hasil : Dengan adanya program pelajaran tambahan kepada siswasiswi SDN 1,2 dan 3 Duda, para siswa didik mendapat pengetahuan tambahan mengenai pelajaran Bahasa Inggris yang mana mendukung peningkatan potensi para siswa didik terhadap mata pelajaran yang telah diajarkan di sekolah. 24 Kendala : Permasalahan yang dihadapi pada saat pelaksanaan pelajaran tambahan kepada siswasiswi SD di Desa Duda adalah Kemampuan siswa yang masih sangat rendah dapat dilihat dari pengenalan abjad, kata kerja dan percakapan dalam Bahasa Inggris yang tidak mereka mengerti sehingga pembelajaran mulai dilakukan dari dasar agar dapat dipahami. Lampiran Foto Pembelajaran Bahasa Inggris Untuk Siswa SDN 1, SDN 2, Dan SDN 3 Desa Duda Gambar 19. Pembelajaran Bahasa Inggris SD 2 Duda Gambar 20. Pembelajaran Bahasa Inggris SD 3 Duda 25