Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Duda utara - Kecamatan Selat - Kabupaten Kuda utara.

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2016

DESA : DUDA UTARA

KECAMATAN : SELAT

KABUPATEN : KARANGASEM PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :

No. Nama Mahasiswa No. Mahasiswa

1. Ayu Nur Fitriyani 1301305093

2. Luh Putu Utami Adnyani 1302105013

3. Cok Istri Ratna Prapti Mahadewi S. 1302205044

4. Putu Oka Bhismaning 1303005229

5. Made Nara Iswara 1303005241

6. Nusan Ayu Kumala Sari 1304205103

7. Ida Bagus Gede Mahendra 1305105021

8. I Gede Juli Kristina Putra 1305315007

9. Wanda Simanjuntak 1306105044

10. Nur Hamimah 1306105143

11. Putu Shaini Kusuma Sudarmawan 1306305137 12. A.A.N. Ag. Permana Agustara 1308605053 13. I Putu Gede Surya Adiputra Pratama 1308605058 14. I Gusti Made Teddy Pradana 1311205024

15. Diah Tantri Meilani 1312025022

16. Lidiana Febie Rahmadhani 1321105040

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

ii RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat merupakan salah satu kegiatan dalam Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-undang Nomor 2 tahun tentang sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1992 tentang Pendidikan Tinggi. KKN-PPM XII mengambil Tema Peningkatan Produksi, Kesehatan Dan Kualitas Pendidikan Masyarakat dengan judul Optimalisasi Potensi Pertanian Melalui Pemberdayaan Dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Di Desa Duda Utara. Kegiatan KKN-PPM bertempat di Desa Duda Utara. Desa Duda Utara adalah sebuah desa atau kelurahan yang berada di Kecamatan Selat Kabupaten Karangasem, batas wilayah Desa Duda Utara yakni batas utara berada di Desa Jungutan, batas Selatan Desa Duda, batas Barat Desa Selat, batas Timur Desa Sibetan. Desa Duda Utara di bagi menjadi 6 (enam) Banjar yaitu Banjar Perangsari Kaja, Banjar Perangsari Tengah, Banjar Perangsari Kelod, Banjar Tukad Sabuh, Banjar Geriana Kangin, Banjar Geriana Kauh.

Permasalahan di Desa Duda Utara terkendala dengan masalah kesehatan masyarakat dengan masih kurangnya pengadaan MCK di setiap KK dan tempat pembuangan sampah yang dibuang di tegalan dan sungai mati yang menyebakan banyaknya timbul jentik nyamuk . Selain itu permasalahan pertanian yang lebih mengarah ke over produski salak, jika terjadi panen raya hasil panen susah di pasarkan dan jika dipaksakan di jual harga cenderng murah dan permasalahan Simantri dalam memasarkan produk pupuk organik .

Dari masalah tersebut maka di susun program rencana kegiatan yang di bagi menjadi 4 (empat) Bidang. Bidang Peningkatan produksi dengan program kerja “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian Dan Pemasaran Pupuk Kompos” dan “Rumah Pangan Lestari”. Bidang Kesehatan Masyarakat dengan program kerja “Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tentang Penyakit DBD dan Pengadaan Bubuk Abate dan “ Penyuluhan Dan Pelatihan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Bidang Prasarana fisik dengan program kerja “Perawatan gedung Poskesdes (Posko Kesehatan Desa) Desa Duda Utara. Bidang Sosial Budaya dengan program kerja “Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika Dan Bahasa Inggris” dan “Pemberian Binaan Belajar Membaca Dan Menulis Bagi Masyarakat Yang Tidak Bisa Membaca”.

Program pokok tambahan yang diusung oleh bidang social budaya dengan program kerja “Pembuatan Website Desa Duda Utara”. Dan program bantu dari Bidang Prasarana Fisik dengan program kerja “ pengecatan batas Desa Duda Utara” dan “Sumbangan Tempat Sampah Kepada Sekolah Dasar Di Desa Duda Utara”


(4)

iii KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nyalah LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KKN PPM (KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT) PERIODE KE-XIII UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2016 DI DESA DUDA UTARA, KECAMATAN SELAT, KABUPATEN KARANGASEM, PROVINSI BALI ini dapat terselesaikan pada waktunya.

Atas terselesaikannya laporan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi dukungan dan bantuan selama menjalani KKN PPM, diantaranya :

1. Pihak Rektorat Universitas Udayana atas bantuan dan fasilitas yang telah diberikan baik secara moral maupun spiritual

2. Dosen Pembimbing Lapangan kami, Ir. I Wayan Arta Wijaya, M.Erg., M.T. yang telah membimbing dan banyak memberikan saran selama kami menjalankan KKN PPM

3. Bapak I Wayan Darmadi, S.P., selaku Kepala Desa Duda Utara beserta staff pegawai yang senantiasa memberikan informasi

4. Bapak I Wayan Darmadi, S.P., beserta istri dan keluarga yang senantiasa memberikan bantuan fisik dan moral selama kami menjalankan KKN PPM di Desa Duda Utara.

5. Bidan PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara beserta staff pegawai yang senantiasa membantu kami dan mengijinkan kami memakai PUSKESDES sebagai posko kami selama berjalannya KKN PPM

6. Seluruh masyarakat di Desa Duda Utara atas bantuan serta partisipasi dalam program-program yang telah kami laksanakan

7. Orangtua, rekan-rekan seperjuangan di Universitas Udayana serta berbagai pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu


(5)

iv Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk penyempurnaan penyelenggaraan kegiatan. Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan gambaran mengenai program kerja yang telah dilaksanakan selama satu periode KKN PPM di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.

Desa Duda Utara, 26 Agustus 2016

Kelompok KKN PPM XIII Desa Duda Utara KKN PPM Universitas Udayana


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan...i

Ringkasan ...ii

Kata Pengantar ...iii

Daftar Isi ...v

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi ...1

B. Identifikasi Permasalahan ...3

C. Tujuan dan Manfaat ...6

BAB II REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema dan Program ...8

B. Jadwal Pelaksanaan ...8

BAB III PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok ...12

1. Program Pokok Tema ...12

2. Program Pokok Tambahan ...57


(7)

vi BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan ...75 B. Rekomendasi ...76 LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

Desa Duda Utara termasuk dalam wilayah Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Pada tahun 1980, Desa Duda dimekarkan menjadi 3 (tiga) desa yaitu Desa Duda (Desa Induk), Desa Duda Timur (Desa Persiapan) dan Desa Duda Utara (Desa Persiapan). Batas wilayah Desa Duda Utara antara lain :

 Utara : Desa Jungutan

 Selatan : Desa Duda

 Barat : Desa Selat

 Timur : Desa Sibetan

Desa Duda Utara terdiri dari 6 (enam) banjar, yaitu : 1. Banjar Perangsari Kaja

2. Banjar Perangsari Tengah 3. Banjar Perangsari Kelod 4. Banjar Tukad Sabuh 5. Banjar Geriana Kangin 6. Banjar Geriana Kauh

Jumlah penduduk Desa Duda Utara sebanyak 6.244 (enam ribu dua ratus empat puluh empat) jiwa yang terdiri dari 3.211 (tiga ribu dua ratus sebelas) jiwa laki-laki dan 3.033 (tiga ribu tiga puluh tiga) perempuan. Jumlah penduduk tersebut terbagi ke dalam 1.940 (seribu Sembilan ratus empat puluh) rumah tangga. Sebagian besar mata pencaharian masyarakat Desa Duda Utara sebagai petani salak. Sebagiannya lagi sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil), pedagang maupun pengerajin batu tabas. Jumlah penduduk Desa Duda Utara yang bekeja sebagai PNS sebanyak 599 (lima ratus sembilan puluh sembilan), swasta/buruh sebanyak 4.356 (empat ribu tiga ratus lima puluh enam), petani sebanyak 1.331 (seribu tiga ratus tiga puluh


(9)

satu), dan jenis usaha rumah tangga yang terdiri dari usaha batu tabas sebanyak 27 unit, pedagang buah-buaha sebanyak 8 orang, cetak batako sebanyak 2 unit, penjahit sebnyak 2 orang, Koperasi Simpan Pinjam sebnyak 3 unit, pedagang sebanyak 30 unit, tukang las sebanyak 2 unit, usaha photo copy sebanyak 1 unit, tuka ukir sebanyak 5 orang dan pengepul kerajinan Ate sebanyak 4 orang. Desa Duda Utara termasuk dalam wilayah dataran tinggi yang terletak di ketinggian 600 sampai dengan 700 mdl dari permukaan air laut dan memiliki iklim tropis dan sejuk. Desa Duda Utara juga terletak tepat dibawah lereng Gunung Agung. Dengan iklim dan tempat seperti tersebut menjadikan tanah di Desa Duda Utara sangat subur dan cocok ditanami berbagai jenis tanaman.

Pada wilayah di Desa Duda Utara juga berdiri berbagai fasilitas yang menunjang kehidupan bermasyarakat warga Desa Duda Utara, beberapa diantaranya adalah fasilitas perkantoran pemerintahan dimana terdapat Kantor Desa Duda Utara yang berlokasi di Banjar Geriana Kangin yang berlokasi tidak jauh setelah memasuki wilayah Desa Duda Utara. Fasilitas peribadahan seperti pura (Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem) dan setra juga ada di Desa Duda Utara. Terdapat pula berbagai fasilitas lainnya di Desa Duda Utara seperti fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan maupun fasilitas sosial. Fasilitas kesehatan di Desa Duda Utara tercermin dari adanya Puskesmas Pembantu yang berlokasi di Banjar Geriana Kangin dan Puskesdes (Pusat Kesehatan Desa) yang berlokasi di Banjar Perangsari Kelod, dan kedua fasilitas kesehatan tersebut berjalan dengan baik. Fasilitas pendidikan yang ada di Desa Duda Utara yaitu adanya 4 (empat) sekolah dasar yaitu SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara serta 1 (satu) sekolah menengah pertama yaitu SMPN 3 Selat. Sedangkan dari fasilitas sosial, Desa Duda Utara memiliki perpustakaan umum yang berlokasi di Kantor Desa Duda Utara, wantilan kesenian yang berlokasi di Banjar Geriana Kangin dan pasar tradisional yang diadakan tiga hari sekali yang berlokasi di Banjar Perangsari Tengah. Terdapat pula fasilitas lain seperti LPD (Lembaga Penkreditan Desa), BPD (Badan Permusyawaratan Desa), dan Koperasi GERBANGSADU.

Berdasarkan pendidikan, tingkat pendidikan pendudukan Desa Duda Utara cukup baik, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas sampai dengan sarjana. Namun, hanya beberapa warga saja yang menempuh pendidikan hingga sarjana. Sebagian besar warga Desa Duda Utara hanya menempuh pendidikan hingga sekolah menengah atas. Bahkan jumlah warga yang hanya menempuh pendidikan hingga sekolah dasar maupun yang tidak menempuh pendidikan sama sekali jumlahnya cukup banyak. Warga Desa Duda Utara sendiri juga memiliki tingkat kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat yang


(10)

rendah. Hal ini menyebabkan Desa Duda Utara kerap mengalami kejadian luar biasa. Pada tahun 2008, Desa Duda Utara mengalami kejadian luar biasa (KLB) penyakit muntahber. Pada tahun ini pun Desa Duda Utara mengalami kejadian luar biasa penyakt demam berdarah.

Dari hasil wawancara, pengamatan serta pendekatan langsung ke instansi pemerintah, tokoh masyarakat dan masyarakat Desa Duda Utara sendiri, masih terdapat hal-hal yang perlu dikembangkan pada potensi yang dimiliki Desa Duda Utara, baik potensi alamnya maupun potensi sumber daya manusia Desa Duda Utara. Permasalahan kesehatan, pendidikan serta peningkatan produksi pertanian yang menjadi perhatian khusus.

Berdasarkan hal tersebut maka kelompok KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 Periode XIII Desa Duda Utara mengangkat tema peningkatan produksi, kesehatan dan kualitas pendidikan masyarakat, dengan judul “Peningkatan Pendidikan, Kesehatan Masyarakat dan Optimalisasi Potensi Pertanian Di Desa Duda Utara”

B. Identifikasi Permasalahan

a. Kurang maksimalnya SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintergritas) Desa Duda Utara khususnya dalam hal pengelolaan pupuk kompos

SIMANTRI (Sistem Pertanian Terintergritas) merupakan salah satu kelompok tani yang berada di lingkungan masyarakat Desa Duda Utara dan memiliki peranan penting bagi anggotanya yang berprofesi sebagai petani maupun peternak sapi. Pada awalnya SIMANTRI di Desa Duda Utara memprioritaskan dalam hal pengelolaan pupuk kompos yang dihasilkan dari ternak sapi mereka. Namun pupuk kompos tersebut mendapat nilai jual yang sangat rendah apabila dijual di pasaran dan tidak sebanding dengan biaya pengolahan pupuk kompos tersebut.

b. Masih banyaknya warga Desa Duda Utara yang terjangkit penyakit demam berdarah

Dikutip dari balitribune.co.id, terhitung hingga April 2016, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Karangasem sudah menembus angka 1.033 (seribu tiga puluh tiga) kasus dan salah satu daerah yang paling banyak terjadi kasus ini adalah Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara. Tercatat sudah 97 warga Banjar Perangsari Tengah, Desa Duda Utara yang terjangkit DBD. Warga banjar dinas lainnya di Desa Duda Utara juga ada yang terjangkit penyakit DBD. Banyaknya jumlah warga


(11)

Desa Duda Utara yang terjangkit penyakit demam berdarah selain disebabkan oleh nyamuk Aides Aieghpty tapi juga disebabkan karena kurangnya pengetahuan warga Desa Duda Utara mengenai pencegahan maupun ciri-ciri dari penyakit demam berdarah. Kurangnya pengetahuan maupun informasi mengenai bagaimana penyebaran penyakit ini dan bagaimana cara berkembang biaknya nyamuk Aides Aieghpty juga menyebabkan angka warga Desa Duda Utara terjangkit demam berdarah semakin bertambah.

c. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat Desa Duda Utara sering mengalami kejadian luar biasa (KLB). Kejadian luar biasa yang pernah terjadi antara lain adalah muntahber (muntah berak) dan rabies. KLB muntah berak terjadi pada tahun 2008 dimana terjadi di Kecamatan Selat dan Kecamatan Bebandem. Jumlah penderita muntah berak di kedua kecamatan tersebut mencapai 415 (empat ratus lima belas) orang dan Desa Duda Utara, yang termasuk dalam Kecamatan Selat, menyumbangkan penderita terbanyak. Pada tahun 2016 ini pun, Desa Duda Utara kembali mengalami kejadian luar biasa, yaitu demam berdarah. Salah satu faktor terjadinya hal ini adalah kurangnya kesadaran warga Desa Duda Utara mengenai perilaku hidup bersih dan sehat.

d. Kurang terawatnya PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) merupakan salah satu lembaga kesehatan selain Puskesmas Pembantu Desa Duda Utara yang ada di Desa Duda Utara. Sebagai salah satu lembaga kesehatan terdekat bagi warga Desa Duda Utara, maka kondisi PUSKEDES haruslah bersih. Namun, kondisi PUSKESDES Desa Duda Utara sendiri kurang terawatt sebagaimana seharusnya lembaga kesehatan.

e. Belum adanya kelompok belajar mandiri yang bisa memaksimalkan potensi belajar anak-anak di Desa Duda Utara

Terdapat 4 (empat) sekolah dasar dan 1 (satu) sekolah menengah pertama di Desa Duda Utara. Siswa di Desa Duda Utara hanya mendapatkan pelajaran sebatas di sekolah saja. Hal ini dikarenakan tidak terdapat layanan bimbingan belajar, juga dikarenakan


(12)

banyaknya siswa di Desa Duda Utara yang berada dibawah garis kemiskinan dan menyebabkan mereka tidak sanggup untuk mengikuti bimbingan belajar. Selain itu, banyak siswa yang terkadang belum paham betul pelajaran yang didapatkan di sekolah dan membutuhkan pemahaman lebih.

f. Masih adanya warga Desa Duda Utara khususnya yang lanjut usia tidak bisa membaca

Membaca merupakan salah satu hal yang wajib dikuasai oleh setiap orang di era globalisasi saat ini. Dengan membaca kita dapat memperoleh berbagai informasi. Apabila seseorang tidak dapat membaca maka hal tersebut menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dalam berbagai hal, contohnya adalah dalam mengurus administrasi maupun dalam mencari pekerjaan. Dengan masih adanya warga Desa Duda Utara yang tidak bisa membaca dikhawatirkan nantinya warga tersebut mengalami kesulitan dalam mengurus hal-hal yang bersifat administrasi dan tidak dapat meningkatkan taraf hidupnya.

g. Kurang optimalnya pemanfaatan halaman rumah warga Desa Duda Utara sebagai media tanam

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Duda Utara dapat dilihat bahwa rumah warga pada desa ini rata-rata memiliki pekarangan yang cukup luas. Selain itu, tanah di Desa Duda Utara termasuk tanah yang subur karena berada di lereng selatan dari Gunung Agung. Didukung dengan iklim yang tropis dan sejuk, yang sangat memadai untuk bercocok tanam.

h. Tidak adanya website Desa Duda Utara

Di era globalisasi saat ini, internet merupakan salah satu sumber utama dalam mencari berbagai informasi. Website merupakan salah satu bentuk dari informasi pada internet. Tidak adanya website Desa Duda Utara menyebabkan kurang dikenalnya Desa Duda Utara beserta dengan potensi yang ada di Desa Duda Utara.

C. Tujuan dan Manfaat

Tujuan kegiatan KKN PPM di Desa Duda Utara ini adalah untuk memberdayakan warga Desa Duda Utara dalam membangun potensi daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga melalui program pemberdayaan dengan meningkatkan produksi kompos pada


(13)

SIMANTRI, peningkatan pemanfaatan lingkungan untuk meningkatkan perekonomian warga, meningkatkan kesadaran kesehatan warga Desa Duda Utara dan meningkatkan kualitas pendidikan di Desa Duda Utara. Tujuan dari pelaksanaan KKN PPM adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa.

b. Melaksanakan terapan IPTEKS secara teamwork dan interdispliner. c. Menanamkan nilai kepribadian :

 Nasionalisme dan jiwa Pancasila

 Keuletan, etos kerja dan tanggung jawab

 Kemandirian, kepemimpinan dan kewirausahaan. d. Meningkatkan daya saing nasional

e. Menanamkan jiwa peneliti

 Eksploratasi dan analisis

 Mendorong learning community dan learning society Manfaat kegiatan KKN PPM di Desa Duda Utara adalah untuk :

a. Bagi warga Desa Duda Utara

Manfaat kegiatan KKN PPM bagi warga Desa Duda Utara adalah taraf hidup dari warga Desa Duda Utara dapat meningkat melalui pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan produksi, peningkatan kesadaran kesehatan dan juga peningkatan kualitas pendidikan.

b. Bagi mahasiswa

Manfaat kegiatan KKN PPM bagi mahasiswa adalah mahasiswa dapat bersosialisasi dengan warga Desa Duda Utara yang juga sarana meningkatkan kemampuan softskill tiap mahasiswa. Mahasiswa melalui kegiatan KKN PPM juga dapat menerapkan ilmu yang di dapatkan di bangku kuliah untuk diterapkan pada kehidupan nyata. Selain itu dengan menjalani KKN PPM.


(14)

Manfaat kegiatan KKN PPM bagi institusi Universitas Udayana ada 3 (tiga), pertama, perguruan tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat. Dengan demikian kurikulum perguruan tinggi akan dapat disesuaikan dengan tuntutan pembangunan. Tenaga pengajar memperoleh berbagai kasus yang dapat digunakan sebagai contoh dalam proses pendidikan. Kedua, perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah atau departemen lainnya dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEKS. Terakhir, perguruan tinggi dapat mengembangkan IPTEKS yang lebih bermanfaat daam pengelolaan dan penyelesaian berbagai masalah pembangunan.

d. Bagi pemerintah

Manfaat kegiatan KKN PPM bagi pemerintah antara lain memperoleh bantuan pikiran dan tenaga untuk merencanakan serta melaksanakan program pembangunan, meningkatkan kemapuan berpikir, bersikap dan bertindak agara sesuai dengan program pembangunan, memperoleh pembaharuan-pembaharuan yang diperlukan dalam pembangunan di daerah, dan membentuk kader-kader pembangunan di masyarakat sehingga terjamin kesinambungan pembangunan.


(15)

BAB II

REALISASI PENYELESAIAN MASALAH A. Tema dan Program

KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 Desa Duda Utara mengangkat tema peningkatan produksi, kesehatan dan kualitas pendidikan masyarakat, dengan judul Dari tema dan judul tersebut dibagi menjadi beberapa sub tema yang nantinya akan dijadikan sebagai program pokok dan program pokok tambahan, diantaranya adalah :

a. Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos b. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang Penyakit DBD (demam berdarah

dengue) dan Pengadaan Bubuk Abate

c. Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

d. Perawatan Gedung PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara e. Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika dan Bahasa Inggris

f. Pemberian Pembinaan Belajar Membaca dan Menulis bagi Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca

g. Rumah Pangan Lestari

h. Pembuatan Website Desa Duda Utara B. Jadwal Pelaksanaan

Kelompok KKN PPM Universitas Udayana Tahun 2016 Periode XII Desa Duda Utara berjumlah sebanyak 16 (enam belas) orang. Pembagian anggota bidang dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan disesuaikan dengan bidang ilmu yang dimiliki mahasiswa yang dibantu oleh seluruh anggota kelompok KKN PPM Desa Duda Utara sesuai dengan keterampilan dan kemampuan yang dimiliki masing-masing mahasiswa.


(16)

No Kegiatan

Tanggal Juli

23 24 25 26 27 28 29 30 31

1. Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos

T

IB

A D

I L

OK

ASI

2. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang Penyakit DBD (Demam Berdarah) dan Pengadaan Bubuk Abate

3. Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

4. Perawatan Gedung PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara

5. Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika dan Bahasa Inggris

6. Pemberian Pembinaan Belajar Membaca dan Menulis bagi Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca 7. Rumah Pangan Lestari 8. Pembuatan Website Desa

Duda Utara

9. Program Keluarga Dampingan

No Kegiatan Tanggal


(17)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1. Pelatihan Peningkatan

Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos

2. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang Penyakit DBD (Demam Berdarah) dan Pengadaan Bubuk Abate

3. Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

4. Perawatan Gedung PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara

5. Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika dan Bahasa Inggris

6. Pemberian Pembinaan Belajar Membaca dan Menulis bagi Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca 7. Rumah Pangan Lestari 8. Pembuatan Website Desa

Duda Utara

9. Program Keluarga Dampingan

No Kegiatan Tanggal


(18)

16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1. Pelatihan Peningkatan

Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos PERPIS AHAN UJIA N KKN M E NIN GG ALK AN DES A D UD A U T AR A

2. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat tentang Penyakit DBD (Demam Berdarah) dan Pengadaan Bubuk Abate

3. Penyuluhan dan Pelatihan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

4. Perawatan Gedung PUSKESDES (Pusat Kesehatan Desa) Desa Duda Utara

5. Pemberian Pelajaran Tambahan Matematika dan Bahasa Inggris 6. Pemberian Pembinaan

Belajar Membaca dan Menulis bagi Masyarakat yang Tidak Bisa Membaca

7. Rumah Pangan Lestari 8. Pembuatan Website Desa

Duda Utara

9. Program Keluarga Dampingan


(19)

BAB III

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA KEGIATAN KKN PPM A. Program Pokok

1. Program Pokok Tema

a. PELATIHAN PENINGKATAN PRODUKSI, PENGAPLIKASIAN DAN

PEMASARAN PUPUK KOMPOS

Desa Duda Utara adalah salah satu desa di bagian utara Kabupaten Karangasem. Sebagai daerah yaang berada diatas permukaan laut, Duda Utara memiliki hawa yang dingin dengan kelembaban yang tinggi. Kondisi alam ini telah lama dimanfaatkan oleh 1331 rumah tangga di Duda Utara untuk bertani khususnya untuk bertani salak1. Namun, sejak tahun 2000an petani salak mulai mengalami permasalahan harga jual produk yang kian menurun yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya menurunnya kualitas buah salak2.Dari hasil hasil survey dan analisis yang telah dilakukan, salah satu yang menjadi akar permasalahan dari internal petani adalah kurangnya perawatan terhadap tanaman salak.

Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti merupakan salah satu kelompok wargadi Desa Duda Utara yang bergerak dibidang pengembangan pertanian dan perternakan. Pada awal berdirinya pada tahun 2012, Kelompok Tani Siwa Mukti merintis usaha untuk pengembangan pertanian salak dan ternak sapi dengan jumlah anggota sebanyak 42 orang. Pada tahun 2013, Kelompok Tani Ternak Siwa Muktiini mendapatkan bantuan dari pemeritah provinsi Bali untuk membentukSistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) dengan nomorSimantri 391. Adapun bantuan alatyang telah diterima seperti mesin pencacah, mesin pengayak, mesin granulator dan bantuan bahan starter seperti EM4 telah mampu dimanfaatkan sebagai pengolahan kotoran sapi sebagai pupuk kompos. Namun, setelah beberapa waktu Simantri berjalan, produksi pupuk terhenti karena kendala pengelolaan, padahal disisi lain produksi pupuk kompos ini dapat digunakan sebagai perawatan tanaman salak selain menambah pemasukan ekonomi anggota.

Melihat dari mayoritas penduduk Desa Duda Utara sebagai petani dan peternak, desa ini sesungguhnya memiliki potensi pengolahan dan pemanfaatan pupuk kompos yang sangat tinggi.Selain itu, dengan adanya Simantri 391 di Desa Duda Utara yang telah dilengkapi dengan fasilitas yang memadai seperti kandang sapi dan mesin pembuatan pupuk harusnya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat agar dapat berdaya dari sumber daya yang _________________

1Menurut data Gerbangsadu Bali Mandara


(20)

ada.Melihat hal ini, kurangnya pengetahuan petani tentang cara pengolahan bahan baku kompos dan cara pendistribusian produk masih menjadi permasalahan yang sangat penting untuk diselesaikan,agar produksi pupuk kompos yang optimal dapat dilakukan di Simantri 391 dan dampaknya dapat dirasakan oleh anggota Simantri pada khususnya dan oleh petani Desa Duda Utara pada umumnya.Dengan demikian, dirasa sangat perlu dilaksanakan “Pelatihan

Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos” di Simantri 391, Desa

Duda Utara,Kecamatan Selat,Kabupaten Karangasem, Bali.

1. Tujuan kegiatan

Tujuan dari pelatihanpeningkatan produksi,pengaplikasiandan pemasaran pupuk kompos yaitu:

1. Pelatihan produksi ini dapat digunakan sebagai dasar dan langkah awal untuk membuka wawasan serta pengetahuan petani mengenai teknik pengolahan bahan bakupupuk kompos baik dan benar agar dapat meningkatkan hasil produksi.

2. Untuk mengetahui permasalahan atau kendala-kendala yang akan dihadapi oleh petani berkaitan dengan program bantuan Simantri 391 yang dilaksanakan.

3. Dengan adanya pelatihan ini anggota kelompok Simantri 391 menjadi matang, memiliki motivasi yang tinggi, meningkatkan keterampilan, berbagi pengalaman dengan penyuluh serta memiliki kesiapan dalam mencapai tujuan yang dicanangkan yaitu, peningkatan produksi pupuk kompos dari Simantri 391.

4. Dengan adanya pelatihan ini petani dan peternak mendapat wawasan baru mengenai cara pendistribusian produk pupuk kompos sehingga dapat meningkatkan produksi dan penjualan pupuk produksi Simantri 391.

2. Sasaran kegiatan

Sasaran kegiatan pelatihan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos ini adalah kelompok tani ternak yang tergabung di Simantri391 di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem.Kegiatan diharapkan dapat memberikan dampak berupa keahlian membuat pupuk bagi anggota Simantri, penambahan uang kas Simantri dan peningkatan perekonomian anggota Simantri 391 dan petani di Desa Duda Utara.


(21)

3. Langkah langkah pelaksanaan kegiatan

1). Persiapan kegiatan

a. Koordinasi dengan perangkat desa dan ketua Simantri 391 mengenai waktu, tempat acara, dan undangan.

b. Menghubungi pembicara mengenai waktu, tempat, dan materi pelatihan. c. Menyelesaikan dan menyebar undangan ke perangkat desa dan pegurus

Simantri 391 Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, dengan persiapan kegiatan sebagai berikut:

Tempat : Simantri Desa Duda Utara

Logistik : Surat undangan, materi pelatihan, pengeras suara, LCDproyektor, konsumsi

SDM : Pembicara yaitu I Ketut Darmawan 2). Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian

dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391”dibagi menjadi 3 sub bagian

kegiatan yakni pelatihan, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos. a. Pelatihan Peningkatan Produksi Pupuk Kompos

Pada bagian pelatihan peningkatan produksi, kamimendatangkan pembicara yaitu Bapak I Ketut Darmawan yang merupakan salah satu pendamping Simantri di Kabupaten Klungkung sekaligus pemilik dari UD. Darma Puri, usaha dagang bidang pengembangan pertanian dan peternakan. Kegiatan ini berlangsung di Wantilan Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti yang bersebelahan denganletak Simantri 391, Desa Duda Utara.Diharapkan setelah adanya pelatihan ini para petani dan pengurus Simantri 391 di Desa Duda Utara dapat meningkatkan pengetahuan dalam melakukan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos, memilikimotivasi yang tinggi dan meningkatkan keterampilan yang dimiliki. Sehingga dapat meningkatkan produksi dan penjualan pupuk kompos serta dapat ikut serta memenuhi kebutuhan pupuk kompos di Bali, khususnya kebutuhan pupuk di Kabupaten Karangasem.


(22)

Rincian Kegiatan :Pelatihan Peningkatan Produksi lewat pablibagan yang mendatangkan seorang pembicara yang berkopeten di bidangnya. b. Pengaplikasian Pembuatan Pupuk Kompos

Pada bagian pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, kami memberikan pelatihan bagaimana cara membuat pupuk yang baik, berapa komposisi campuran pupuk kompos yang baik dan kandungan apa saja yang baiknya ada dalam pupuk kompos. Selain itu, kami memberikan strategi bagaimana agar target produksi dapat dicapai tepat waktu ditengah proses pengeringan kotoran sapi yang sulit di daerah Duda Utara, Selat, Karangasem yang dingin dan minim sinar matahari. Materi dibawakan oleh mahasiswa KKN PPM yang berasal dari Fakultas Pertanian yang di bantu oleh seluruh peserta KKN PPM Desa Duda Utara dengan di koordinir oleh Bidang Peningkatan Produksi (PP) KKN PPM Desa Duda Utara.

Waktu : Senin, 1 Agustus 2016. Pukul 10.00-12.00 WITA

Kamis, 4 Agustus 2016. Pukul 16.00-18.00 WITA

Selasa, 9 Agustus 2016. Pukul 12.00-13.00 WITA

Rincian Kegiatan : Pemberian pengetahuan dasar pembuatan pupuk kompos yang baik, pendampingan dan evaluasi bila ada kekeliruan.

c. Pemasaran Pupuk Kompos

Pada bagian pemasaran pupuk kompos, kami membantu untuk memasarkan produk pupuk kompos Simatri 391 Desa Duda Utara dengan mengkerjasamakannya dengan Bapak Darmawan, selaku Owner UD. Darma Puri Farm, sebuah perusahaan pengembangan pertanian dan perternakan yang berlokasi di Kabupaten Klungkung. Bapak Darmawan oleh Dinas Pertanian Provinsi Bali ditunjuk sebagai salah satu penyalur pupuk kompos, dan Simantri 391 kita kerjasamakan agar dapat menjadi salah satu supplyer pupuk kompos di Kabupaten Karangasem.


(23)

Waktu : Senin, 22 Agustus 2016. Pukul 12.00-14.00 WITA

Rincian Kegiatan : Mencari dan mengkerjasamakan hasil produksi pupuk kompos Simantri 391, Desa Duda Utara, Karangasem

4. Isi Kegiatan

Isi kegiatan “Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan

Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391”dibagi tiga bagian sebagai berikut:

a. Pelatihan Peningkatan Produksi Pupuk Kompos

Adapun Pelatihan Peningkatan Produksi yang telah di lakukan berupa kegiatan pablibagan dengan mendatangkan pembicara yang berkompeten dibidangnya, yaitu Pak Darmawan di tengah-tengah anggota Simantri 391. Materi yang dibawakan saat acara pablibagan ini adalah bagaimana membuat sistem Simantri menjadi optimal dengan menjaga kebersihan kandang sapi, bagaimana strategi pembibitan sapi bali yang baik, bagaimana cara memanfaatkan limbah kotoran sapi sebagai pupuk kompos dan biourine yang bagus dan berdaya guna. Selain itu, dalam acara pablibagan ini diberikan analisis laba rugi kasar membuat sistem Simantri yang utuh, terutama dalam pembuatan pupuk kompos.

b. Pengaplikasian Pembuatan Pupuk Kompos

Dalam pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara bergerak turun langsung ke Simantri 391. Adapun isi kegiatan adalah sosialisasi penerapan hasil acara pablibagan, menjelaskan kegunaan berbagai komponen kegunaan alat dan bahan pembuatan pupuk kompos, belajar membuat pupuk kompos yang baik dan teknik pengemasan yang baik.

c. Pemasaran Pupuk Kompos

Selain membantu memberikan pelatihan dan pendampingan, mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara juga memberikan bantuan untuk memasarkan pupuk kompos yang dihasilkan oleh Simantri 391. Selain akhirnya berhasil digunakan di sekitar Desa Duda Utara sebagai pupuk untuk tanaman salak, pupuk kompos produksi Simantri 391 juga telah


(24)

berhasil dikirim untuk memenuhi kebutuhan pupuk kompos di Kabupaten Karangasem.

5. Metode Kegiatan

Pada bagian pelatihan pembuatan pupuk kompos dengan mendatangkan pembicara, metode kegiatan yang dipakai adalah pelatihan denganmetode diskusi interaktif menggunakan Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia dengan media yang representatif sehingga mudah dimengerti oleh audiens. Diakhir pelatihan juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami dan mendapatkan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi di Simantri 391.

Selanjutnya pada pendampingan cara pengaplikasian ilmu-ilmu membuat pupuk kompos, dilakukan dengan metode gotong royong dengan melibatkan seluruh anggota Simantri 391 dan mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara. Selain itu juga, saat pengaplikasian pembuatan produk, diciptakan suasana saling belajar antara anggota Simantri 391 dan mahasiswa agar penerapan pembuatan pupuk kompos yang optimal benar-benar dapat tercapai.

Pada bagian terakhir, yakni pendistribusian pupuk kompos, kami mengkerjasamakan produk pupuk kompos ke beberapa petani salak di Desa Duda Utara sebagai sempel (demplot). Selain itu pupuk juga dimanfaatkan untuk program bidang PP yang lain yakni Rumah Pangan Lestari (RPL) yakni kebanyakan pada tanaman sayur. Dari beberapa uji coba penerapan tersebut, Simantri 391 mulai mendistribusikan pupuk komposnya ke petani di sekitar Desa Duda Utara. Selain itu, telah dilakukan ekspansi penyebaran pupuk kompos produksi Simantri 391 dengan metode kerjasama agar pupuk kompos produksi Simantri 391 tidak hanya dapat dimanfaatkan di Desa Duda Utara, namun juga di Kabupaten Karangasem.

6. Media Kegiatan

Media kegiatan yang dipakai dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos adalah materi berupa pengeras suara dan video yang ditampilkan dengan LCD projector.Sedangkan untuk pendampingan pengaplikasian pembuatan pupuk kompos menggunakan media berupa alat dan bahan pembuatan pupuk kompos seperti alat pencacah, alat pengayak, alat granulator, alat penjahit, timbangan, bahan molase, kapur, serbuk gergaji dan starter EM4. Pada kegiatan pendistribusian media yang digunakan adalah alat komunikasi seperti handpone dan laptop serta internet.


(25)

Adapun materi inti yang diberikan dalam kegiatan pelatihan peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos di Simantri 391 adalah bagaimana cara membuat pupuk kompos yang baik. Adapun tahapannya sebagai berikut:

1). Penyiapan Material Organik

Semua bahan pembuatan pupuk kompos di siapkan seperti : kotoran sapi (bahan utama), serbuk gergaji, sisa makanan ternak/tumbuh-tumbuhan kering, dan starter (EM4) perlu di persiapkan terlebih dahulu sebelum lanjut ke tahap selanjutnya.

2). Pencacahan

Selanjutnya bahan dasar seperti kotoran sapi kering dan sisa makanan ternak di cacah menggunakan mesin pencacah agar bahan menjadi berukuran lebih kecil untuk memudahkan peroses pengolahan.

3). Pencampuran

Semua bahan yang telah disiapkan dan dihaluskan dengan mesin pencacah, selanjutnya dicampur menjadi satu kemudian campuran tersebut di tumpuk di tempat yang terlindungi dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada beberapa lapis tumpukan bahan kompos kemudian disiram menggunakan larutan starter bakteri pengurai yakni produk EM4,hingga merata. Kemudian tumpukan campuran ditumpuk lagi dengan ketinggian ±80 cm. Selanjutnya tumpukan di tutupi menggunakan terpal.

4). Inkubasi.

Proses pengendalian suhu dan kelembaban akan mempercepat proses fermentasi pembuatan pupuk kompos. Dimana pada fase inkubasi ini, tumpukan kompos di aduk 3 hari sekali untuk guna mengatur kelembaban suhu dan agar bahan terfermentasi dengan sempuna (menyeluruh). Jika tidak terjadi suatu permassalahan, 14 hari sejak awal produksi, campuran kotoran tersebut akan telah menjadi pupuk kompos, dicirikan dengan baunya seperti tanah. (lama waktu campuran tersebut menjadi pupuk kompos dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti bahan baku, cuaca, dll yang dabap menyebabkan campuran menjadi lama matang/jadi pupuk maupun lebih cepat).


(26)

Tahap ini merupakan tahapan terakhir sebelum tahap pengemasan. Bahan baku yang sudah menjadi pupuk kompos di saring lagi untuk memperoleh hasil yang lebih halus. Setelah penyaringan kemudian pupuk siap di kemas. 6). Pengemasan

Pengemasan dilakukan setelah adonan pupuk telah memenuhi seluruh persyaratan seperti ukuran kehalusan dedak, warna, bau, serta kelembaban. Setelah persyaratan dipenuhi semua pupuk kemudian dikemas menggunakan karung dengan isi bersih 40kg dan di jarit.

7). Penyimpanan

Penyimpanan produk dilakukan di tempat yang teduh agar kualitas pupuk dapat terjaga dan kemasan produk tidak rusak sambil menunggu proses distibusi pupuk.

Adapun diagram alir pembuatan pupuk kompos ini adalah sebagai berikut: Diagram 1. Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari kotoran sapi

Penyiapan Bahan

Pencacahan

Pencampuran

Inkubasi

Penyaringan

Pupuk Kompos

Penyimpanan

Kotoran sapi, sisa makanan ternak/tumbuhan kering

Dedak kotoran sapi, serbuk gergaji, kapur, EM4

Benda yang tidak diinginkan dalam pupuk kompos


(27)

8. Analisis Laba Rugi

Seperti penjelasan sebelumnya, Simantri 391 sudah pernah memprodusi dan mendistribusikan pupuk komposnya secara mandiri, tanpa kerjasama ke daerah Kintamani, namun akhirnya berhenti dikarenakan keuntungan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya produksi3. Berikut tabel analisa laba rugi sebelum program PP oleh KKN PPM Unud dan setelah adanya program Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391.

Tabel 1. Analisis Laba Rugi sebelum kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391.

NO KETERANGAN JUMLAH NILAI per

SATUAN

TOTAL

NILAI JUMLAH

I PEMASUKAN

1. Penjualan 10.000 kg Rp. 600 Rp.6.000.000

II PENGELUARAN

A. Bahan Baku

1. Kotoran Sapi ∞ Rp. - Rp. -

2. EM4 2 botol Rp. 40.000 Rp. 80.000

3. Molase - - Rp. 80.000

4. Zat Kapur bantuan Rp. - Rp.-

B. Biaya Lain-lain

1. Kemasan pupuk 250 pcs Rp. 2.500 Rp. 625.000 2. Upah pengangkutan 10 orang Rp. 200.000 Rp.2.000.000 3. Upah tenaga kerja 20 HK(3 orang) Rp. 90.000 Rp.1.800.000 4. Biaya Transportasi - - Rp. 700.000 5. Biaya Listrik dan Air - - Rp. 200.000 6. Biaya Operasional - - Rp 100.000

7. Biaya Lain-lain - - Rp. 200.000

TOTAL BIAYA Rp.5.935.000


(28)

Tabel 2. Analisis Laba Rugi setelah kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos di Simantri 391.

Dalam sekali produksi Simantri 391 membuat pupuk kompos sebanyak 1000 kg atau 10 ton. Dari 2 tabel diatas dapat dilihat perbandingan laba/rugi tiap sekali produksi pupuk kompos yang dilaksanakan oleh Simantri 391 Desa Duda Utara.

Pada Tabel 1, yang merupakan produksi sebelum ada kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara, dapat dilihat bahwa pemasukan yang didapatkan dari menjual pupuk kompos hampir sama dengan jumlah pengeluaran yang dibutuhkan untuk operasional pembuatan pupuk kompos. Selain itu, tenaga kerjauntuk membuat pupuk kompos yang merupakan bagian atau anggota dari Simantri 391, baru dapat diberikan upah sebanyak 30rb per hari per orang dengan waktu kerja yang lebih panjang untuk pengeringan kotoran sapi.

NO KETERANGAN JUMLAH NILAI per

SATUAN

TOTAL

NILAI JUMLAH

I PEMASUKAN

1. Penjualan 10.000 kg Rp. 600 Rp.6.000.000

II PENGELUARAN

A. Bahan Baku

1. Kotoran Sapi ∞ Rp. - Rp. -

2. EM4 2 botol Rp. 40.000 Rp. 80.000

3. Molase - - Rp. 80.000

4. Zat Kapur bantuan Rp. - Rp. - 5. Serbuk Gergaji 1 truk Rp. 150.000 Rp. 150.000

B. Biaya Lain-lain

1. Kemasan pupuk - - -

2. Upah pengangkutan - - -

3. Upah tenaga kerja 20 HK(3 orang) Rp. 150.000 Rp.3.000.000

4. Biaya Transportasi - - -

5. Biaya Listrik dan Air - - Rp. 200.000 6. Biaya Operasional - - Rp 100.000

7. Biaya Lain-lain - - Rp. 200.000

TOTAL BIAYA Rp.3.810.000


(29)

Pada Tabel 2, yang merupakan produksi setelah ada kegiatan Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara, dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan pendapatan yang dikarenakan sistem kerjasama dengan pihak UD. Darma Puri untuk penjualan pupuk dan menanggung biaya transportasi dan biaya angkut pupuk kompos yang telah diproduksi. Selain itu telah terjadi peningkatan kesejahteraan anggota Simantri 391 yang bekerja untuk membuat pupuk dengan peningkatan upah menjadi sebesar 50.000 per hari per orang. Selain itu, waktu kerja untuk membuat pupuk kompos menjadi lebih singkat karena waktu pengeringan sapi lebih singkat karena dipadukan dengan teknik pengeringan dengan menambahkan serbuk gergaji. Dari hasil analisis dapat dilihat bahwa dalam sekali produksi Simantri 391 saat ini dapat memperoleh keuntungan sebesar 2.190.000, dan juga peningkatan kesejahteraan anggota Simantri 391, Desa Duda Utara, Karangasem.

9. Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini adalah jumlah peserta dan antusiasme pesertayang menghadiri kegiatan dan berjalannya kegiatan produksi pupuk kompos secara berkelanjutan, keberhasilan Simantri 391 dalam memproduksi pupuk kompos serta pendistribusian pupuk kompos tersebut.

 Waktu penilaian : Selama pelatihandan pendampinganberlangsung

 Cara penilaian :Dari daftar hadir,interaksi pembicaradengan peserta serta evaluasi teknik pembuatan pupuk kompos,evaluasi proses danhasil serta pendistribusian pembuatan pupuk kompos.

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM Unudperiode XIII tahun 2016

10.Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Kordinasi dengan Perbekel mengenai waktu


(30)

pengumpulan peserta pelatihan

b. Kordinasi dengan Ketua Simantri 391/Ketua Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti

c. Kordinasi dengan

pembicara terkait dengan kegiatanpelatihan

peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos d. Persiapan acara, personel,

bahan & alat

Diskusi Diskusi Persiapan acara 2 jam 5 jam 2 jam Desa Duda Utara,Kecamatan Selat Rumah KetuaSimantri 391/Ketua Kelompok Tani Ternak Siwa Mukti Rumah pembicara, Br. Tangkas, Klungkung Simantri 391 Desa Duda Utara

Simantri 391, Desa Duda Utara,

Kecamatan Selat Tahap Pelatihan

- Pelatihan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos

Pemberian materi oleh pembicara dan diskusi

4 jam Simantri 391 Desa Duda Utara

Tahap Pengaplikasian - Mengecek perkembangan

proses produksi pupuk dan keadaan ternak

Observasi, Lapangan, gotong royong

5 jam Simantri 391 Desa Duda Utara

Tahap Pendistribusian

-Membantu mendistribusikan pupuk kompos yang telah berhasil di produksi

Komunikasi langsung dan tidak langsung

2 Jam

Simantri 391, Lahan Petani Desa Duda Utara, Berbagai Instansi

11. Indikator Keberhasilan

Output : Anggota Simantri 391 Desa Duda Utaramengikuti dapat mengikuti kegiatanpelatihan peningkatan produksi, pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara. Setelah dilaksanakan kegiatan pelatihan ditargetkan Simantri 391 dapat memproduksi kembali pupuk kompos dan mendistribusikannya sehingga diperoleh dana kas dan meningkatkan anggota Simantri 391, Desa Duda Utara.


(31)

Outcome: Setelah pendampingan yang dilakukan mahasiswa selama mengikuti KKN PPM Unud di Desa Duda Utara, ditargetkan Simantri 391 dapat berproduksi dan mendistribusikan produk pupuk kompos secara berkelanjutan serta dapat mengembangkan potensi limbah sebagai produk yang lain, seperti biourine dan biogas.

12.Hasil Kegiatan

Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan pelatihanini berjalan dengan baik. Peserta tampak selalu hadir, baik dalam pelatihan, pengaplikasian serta membantu dalam proses distibusi pupuk kompos yang telah dibuat Simantri 391. Pada saat pelatihan 20 anggota yang diundang telah hadir bersama aparat desa mendengarkan dengan antusias penyampaian dari pembicara yang diundang. Pada penerapan atau pengaplikasian pembuatan pupuk kompos, sebagian besar anggota Simantri 391 telah mengerti kegunaan bahan-bahan pembuatan kompos kompos untuk menjadi pupuk yang baik dan guna untuk tanaman. Selain itu sebagian besar anggota Simantri 391 juga telah paham bagaimana cara memproduksi pupuk kompos yang baik. Pada tahap pendistribusian, anggota Simantri 391 bersama mahasiswa KKN PPM Unud telah mampu memberikan contoh hasil tanaman dengan menggunakan pupuk hasil produksi Simantri 391 serta telah mampu mendistribusikan pupuk kompos sampai tersebar di wilayah Kabupaten Karangasem. Sejak awal kegiatan ini, Simantri telah mampu membuat pupuk kompos sendiri, hingga mencapai 10 ton lebih yang telah berasil didistribusikan. Anggota Simantri 391 juga telah mulai merasakan manfaat dari keberlangsungan produksi pupuk kompos ini, selain membantu dalam bertani salak di Desa Duda Utara juga menambah pendapatkan ekonomi anggota.

13.Laporan Dana

No. Rincian Harga satuan Jumlah Total 1 Snack Rp 3.000 60 bks Rp. 180.000 2 Air mineral Rp 15.000 1 dus Rp. 15.000 3 Nasi Bungkus Rp 5.000 25 bks Rp. 125.000


(32)

4 Terpal Rp 60.000 1 buah Rp. 60.000 5 EM4 Rp 20.000 3 botol Rp. 60.000 6 Cangkul Rp 40.000 3 buah Rp. 120.000 7 Pembicara Rp 150.000 1 orang Rp. 150.000

Total Pengeluaran Rp.710.000

14.Hambatan dan Saran

Hambatan yang ada dalam pelaksanaan pelatihan adalah karena sulitnya berkomunikasi dengan pembicara dikarenakan rutinitas pembicara yang sangat padat.Selain itu juga terdapat hambatan untuk mengatur jadwal pelaksanaan kegiatan dengan pembicara.Namun, hal ini dapat diatasi setelahberhasil bertemu dengan pembicara dan berdiskusi mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan. Pada pelaksanaan pengaplikasian produksi pupuk kompos, hambatan yang dirasakan adalah anggota Simantri belum sepenuhnya memahami cara membuat pupuk kompos yang baik sehingga perlu beberapa kali pendampingan. Pada saat pendistribusian, kendala yang di hadapi adalah komukasi ke berbagai intansi untuk berkerjasama serta relasi pengurus dan anggota simantri yang kurang membuat distribuusi pupuk kompos yang telah berasil dibuat, belum distribusikan secara maksimal.

Saranuntukpelaksanaan pelatihandan pelatihan peningkatan produksi,pengaplikasian dan pemasaran pupuk kompos adalah para anggota SIMANTRI 391 agar dapat menerapkan teknik produksi serta distribusi pupuk kompos yang telah jelaskansecara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi pupuk kompos di Simantri 391 di Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem.

b. PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT TENTANG PENYAKIT DBD DAN PENGADAAN BUBUK ABATE

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya dan dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan sering menimbulkan wabah. Pada tahun ini terdata kasus DBD terbanyak terjadi di Desa Duda Utara. Berdasarkan data dari Puskesmas Pembantu Desa Duda Utara tercatat sebanyak 1.284 warga masyarakat Desa Duda Utara terjangkit penyakit DBD. Sebagian masyarakat menganggap hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan lingkungan. Maka dari itu mahasiswa KKN


(33)

melaksanakan program penyuluhan tentang DBD kepada masyarakat Desa Duda Utara dimana penyampaian informasi dilakukan secara langsung dengan mendatangi rumah-rumah warga di Banjar Geriana Kauh, Banjar Geriana Kangin, Banjar Tukad Sabuh, Banjar Perangsari Kelod, Banjar Perangsari Tengah, dan Perangsari Kaja untuk langsung memberikan informasi tentang DBD dan langsung melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dalam melaksanakan kegiatan mahasiswa menggunakan media poster dan pembagian stiker 3M sebagai sumber informasi. Sehingga diharapkan masyarakat dapat mengetahui apa itu DBD, tanda dan gejala, dan pencegahannya. Selain itu mahasiswa juga membagikan bubuk abate dan menjelaskan kegunaan dan cara pakai dari bubuk abate sehingga masyarakat dapat menghindari penyebaran nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya).

1. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN-PPM ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit DBD serta cara pencegahan yang dapat dilakukan.

2. Sasaran Kegiatan

Kelompok sasaran program penyuluhan kesehatan masyarakat tentang penyakit DBD dan pengadaan bubuk abate adalah seluruh warga masyarakat Desa Duda Utara. 3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan

1. Persiapan kegiatan

 Berdiskusi dengan Kepala Desa Duda Utara terkait permasalahan kesehatan yang terjadi di Desa Duda Utara

 Berkoodinasi dengan pihak Pusat Kesehatan Desa, Puskesmas Pembantu dan Puskesmas terkait dengan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan

 Menyebarkan surat kepada kepala dusun di Desa Duda Utara terkait dengan program penyuluhan


(34)

 Rapat koordinasi dengan anggota KKN PPM terkait teknis pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan

2. Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi tentang DBD dan cara pencegahan yang dapat dilakukan. Pemberian materi ini diberikan kepada seluruh warga masyarakat Desa Duda Utara.

Waktu : Rabu, 10 Agustus 2016 – Jumat, 12 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Penyuluhan mengenai apa itu DBD, bagaimana cara pencegahan, serta pemberantasan sarang nyamuk

4. Isi kegiatan

Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai apa itu penyakit DBD, tanda dan gejala, dan pencegahannya. Selain itu mahasiswa juga membagikan bubuk abate dan menjelaskan kegunaan dan cara pakai dari bubuk abate sehingga masyarakat dapat menghindari penyebaran nyamuk betina pada bejana yang berisi air jernih (bak mandi, kaleng bekas, dan tempat penampungan air lainnya).

5. Metode penyuluhan

Metode penyuluhan yang dipakai adalah penyuluhan langsung ke rumah-rumah atau door to door warga di Desa Duda Utara.

6. Media penyuluhan

Media penyuluhan yang dipakai adalah penyuluhan langsung ke rumah-rumah (door to door) warga di Desa Duda Utara dengan menggunakan poster serta pembagian bubuk abate.

7. Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pembicara

 Waktu penilaian : Selama penyuluhan berlangsung


(35)

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana

Periode XIII Tahun 2016

8. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Kordinasi dengan Perbekel Desa Duda Utara terkait dengan program penyuluhan demam berdarah b. Kordinasi dengan Kepala

Puskesmas terkait program penyuluhan demam berdarah serta mengajukan permohonan pengadaan bubuk abate

c. Menyebarkan surat pemberitahuan penyuluhan demam berdarah kepada masing-masing kepala dusun di Desa Duda Utara

Diskusi Diskusi Diskusi 1,5 jam 2 jam 4 jam

Rumah Kepala Desa Duda Utara

Puskesmas Selat

Br. Geriana Kauh, Br. Geriana

Kangin, Br. Tukad Sabuh, Br. Prangsari Kelod, Br. Perangsari Tengah, Br. Perangsari Kaja Tahap Pelaksanaan

- Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate

- Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate

- Penyuluhan tentang demam berdarah dan pemberantasan sarang nyamuk serta pemberian bubuk abate Interaksi secara langsung 4 jam 8 jam 5 jam

Br. Geriana Kangin dan Br. Geriana Kauh Br. Tukad Sabuh dan Br. Perangsari Kelod

Br. Perangsari Kaja dan Br. Perangsari Tengah


(36)

Tahap Evaluasi - Tanya jawab

Interaksi secara langsung

30 menit Simantri 391 Desa Duda Utara

9. Indikator keberhasilan

Output : Sebanyak 50 KK (Kepala Keluarga) di Banjar Geriana Kauh, 50 KK di Banjar Geriana Kangin, 55 KK di Banjar Tukad Sabuh, 47 KK di Banjar Perangsari Kelod, 61 KK di Banjar Perangsari Tengah, dan 57 KK di Perangsari Kaja mengikuti penyuluhan tentang DBD.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab dan respon dari peserta, dimana :

a. Peserta mampu menjelaskan kembali pengertian dari DHF b. Peserta mampu menyebutkan 3 tanda dan gejala DHF c. Peserta mampu menjelaskan penatalaksanaan DHF d. Peserta mampu menyebutkan cara pencegahan DHF 10. Hasil kegiatan

Evaluasi Proses (Output) : Penyuluhan tentang DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk dilakukan di Br. Geriana Kauh, Br. Geriana Kangin, Br. Tukad Sabuh, Br. Perangsari Kelod, Br. Perangsari Tengah, Br. Perangsari Kaja. Peserta yang mengikuti penyuluhan tentang penyakit DBD dan pengadaan bubuk abate serta PSN Sebanyak 50 KK di Banjar Geriana Kauh, 50 KK di Banjar Geriana Kangin, 55 KK di Tukad Sabuh, 47 KK di Perangsari Kelod, 61 KK di Perangsari Tengah, dan 57 KK di Perangsari Kaja mengikuti penyuluhan tentang DBD. Setelah dilakukan penyuluhan DBD, masyarakat lebih mengetahui tentang penyakit DBD, gejala, serta pecegahan yang dapat dilakukan.

Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari jumlah peserta dan antusiame yang terlihat dari pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara.


(37)

Selain itu juga antusiasme murid – murid SD yang sangat semangat mengikuti kegiatan ini.

11. Laporan dana

No. Rincian Harga Satuan Jumlah Total

1. Cetak Stiker Rp. 4000 19 lembar Rp. 76.000 2. Cetak Poster Rp. 2.500 4 lembar Rp. 10.000

Total Pengeluaran Rp. 710.000

12. Hambatan dan Saran

Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah dimana masih banyak terlihat adanya sampah plastik di sekitar area kebun salak yang dapat menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk di Desa Duda Utara hendaknya rutin dilaksanakan agar wabah DBD dapat dicegah sebelum penyebarannya meluas di Desa Duda Utara.

Solusi yang telah dilakukan yaitu bekerja sama dengan kelian banjar setempat dan bidan desa untuk menanyakan lokasi rumah warga dan apabila kelian banjar berkenan atau bidan desa dapat ikut bersama mahasiswa melakukan penyuluhan kerumah warga. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan DBD dan pengadaan bubuk abate serta pemberantasan sarang nyamuk di Desa Duda Utara hendaknya rutin dilaksanakan agar wabah DBD dapat dicegah sebelum penyebarannya meluas di Desa Duda Utara.

c. PENYULUHAN DAN PELATIHAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) merupakan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai upaya agar dirinya sehat. PHBS sepertinya memang mudah untuk dikatakan tetapi penerapannya sangat sulit karena membutuhkan kesadaran dan kesungguhan akan pentingnya menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan hal yang penting untuk di terapkan mulai dari hal-hal yang kecil, karena kebersihan sangat mempengaruhi kesehatan.


(38)

Pada siswa sekolah dasar (SD), masalah kesehatan yang dihadapi terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat yang belum diterapkan dengan baik, sehingga menimbulkan permasalahan kesehatan, seperti masalah cacingan, diare, dan saluran pernapasan akut (ISPA). Dalam hal ini kegiatan penyuluhan hidup bersih dan sehat yang dimaksud adalah kegiatan untuk mengajak masyarakat terutama anak-anak sekolah dasar untuk menyadari akan pentingnya kebiasaan hidup bersih agar diperoleh tubuh yang sehat yang menunjang pencapaian prestasi belajar yang baik. Kegiatan penyuluhan ini meliputi pengenalan tentang tata cara cuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan mendemonstrasikan cara cuci tangan dengan sabun dan air dengan benar.. Dalam sosialisasi PHBS dan praktek cuci tangan yang benar dan bersih ini kami menyasar siswa dan siswi kelas 1 dan 6 di SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, SDN 4 Duda Utara

1. Tujuan kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM ini adalah untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat khususnya siswa sekolah dasar tentang pentingnya prilaku hidup bersih sehat khususnya mencuci tangan dalam kehidupan sehari-hari. 2. Sasaran kegiatan

Kelompok sasaran program penyuluhan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yaitu siswa sekolah dasar yang ada di lingkungan Desa Duda Utara yaitu Sekolah Dasar SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, SDN 4 Duda Utara. Siswa yang di jadikan sasaran pada program ini adalah siswa kelas 4 sampai 6 untuk SD N 1 Duda Utara dan SD N 3 Duda Utara. Sedangkan, untuk SDN 2 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara siswa kelas 1 sampai 6.

3. Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan 1. Persiapan kegiatan :

 Menghubungi pihak sekolah terkait dengan penyuluhan yang akan dilakukan serta kontrak waktu terkait dengan penyuluhan

 Menyebarkan surat kepada pihak sekolah terkait dengan program penyuluhan yang akan dilakukan

 Menyiapkan sarana dan prasarana yang digunakan untuk penyuluhan

 Rapat koordinasi dengan anggota KKN PPM terkait teknis pelaksanaan kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan


(39)

2. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM dan menyampaikan materi tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa kelas 4 sampai kelas 6 untuk siswa di SDN 1 Duda Utara dan SDN 3 Duda Utara. Sedangkan untuk SDN 2 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara diberikan kepada siswa kelas 1 samapai dengan kelas 6.

Waktu : Selasa, 26 Juli 2016, Kamis, 28 Juli 2016 – Sabtu 30, Juli 2016, dan Selasa, 2 Agustus 2016

Rincian Kegiatan : Pemberian materi PHBS untuk siswa-siswi sekolah dasar

4. Isi kegiatan

Isi kegiatan adalah penyuluhan mengenai pentinganya menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat dengan cuci tangan dan gosok gigi.

5. Metode penyuluhan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode diskusi Tanya jawab dan demonstrasi cara cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar .

6. Media penyuluhan

Media penyuluhan yang digunakan adalah dengan cara peragaan langsung atau praktek langsung dan juga mengunakan poster.

7. Evaluasi

 Indikator yang dipakai : Adanya interaksi antara pembicara

 Waktu penilaian : Selama penyuluhan berlangsung

 Cara penilaian : Interaksi pembicara dengan peserta

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana


(40)

8. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Kordinasi dengan pihak sekolah yaitu SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara, dan SDN 4 Duda Utara terkait program penyuluhan yang akan dilaksanakan

Diskusi 3,5 jam SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara dan SDN 4 Duda Utara Tahap Pelaksanaan

- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 2 Duda Utara untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6 - Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di SDN 2 Duda Utara untuk siswa kelas 1 samapai kelas 3 - Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di SDN 3 Duda Utara untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6 - Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di SDN 1 Duda Utara untuk siswa kelas 4 sampai kelas 6 - Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di SDN 4 Duda Utara untuk siswa kelas 1 sampai kelas 6

Praktek dan interaksi langsung antara pembicara dan peserta 4 jam 2 jam 2 jam 2 jam 4 jam

SDN 2 Duda Utara

SDN 2 Duda Utara

SDN 3 Duda Utara

SDN 1 Duda Utara

SDN 4 Duda Utara

Tahap Evaluasi - Tanya jawab

Diskusi 30 menit Simantri 391 Desa Duda Utara

9. Indikator keberhasilan

Output : Sebanyak 155 orang di SDN 2 Duda Utara, 40 orang di SDN 3 Duda Utara, 77 orang di SDN 1 Duda Utara serta sebanyak 43 orang orang di SDN 4 Duda Utara yang merupakan perserta dalam penyuluhan yang dilakukan.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab, dimana :


(41)

b. Peserta mampu menyebutkan manfaat dari cuci tangan

c. Peserta mampu menjelaskan dan memperagakan teknik handswash

d. Peserta mampu menyebutkan 5 momen cuci tangan untuk masyarakat umum

e. Peserta mampu memperagakan 6 langkah cara mencuci tangan 10. Hasil kegiatan

Evaluasi Proses (Output) : Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Seha (PHBS) Cuci tangan dan Gosok gigi ini dilakukan di SD 1 Duda Utara, SD 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara dan SD 4 Duda Utara. Kegiatan ini berjalan dengan baik dan lancer. Peserta yang hadir dalam penyuluhan ini sebanyak Sebanyak 155 orang di SD 2 Duda Utara, 40 orang di SD 3 Duda Utara, 77 orang di SD 1 Duda Utara serta sebanyak 43 orang peserta mengikuti penyuluhan di masing-masing sekolah. Para peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini, mereka menyimak dengan baik apa yang sudah dijelaskan oleh penyaji dan saat diminta mempraktekkan di depan kelas mereka dapat mereka dapat mempraktekkannya dengan benar. Saat demonstrasi secara langsung di luar kelas siswa juga dapat mempraktekkan dengan benar apa yang sudah dijelaskan saat di ruangan. Saat di berikan pertanyaan tentang perilaku hidup bersih dan sehat cara mencuci tangan yang baik dan benar serta cara menggosok gigi yang benar siswa dapat menjawab dengan baik dan benar. Evaluasi Hasil (Outcome) : Penilaian berasal dari antusiame yang terlihat dari

pertanyaan yang dilontarkan kepada pembicara. Selain itu juga antusiasme masyarakat yang sangat semangat mengikuti kegiatan ini.


(42)

11. Laporan Dana

No. Rincian Harga Satuan Jumlah Total

1. Sabun antiseptic Rp. 10.000 4 buah Rp. 40.000 2. Cetak Poster Rp. 2.500 8 lembar Rp. 20.000

3. Tisu Rp. 15.000 2 pak Rp. 30.000

Total Pengeluaran Rp. 90.000

12. Hambatan dan Saran

Hambatan yang ditemui dalam melaksanakan kegiatan ini, yakni:

1. Anak – anak SD yang susah di atur saat diberikan materi mengenai cara mencuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar.

2. Akibat ketersediaan air yang terbatas di salah satu sekolah, kami kesulitan dalam menyediakan air yang digunakan untuk kumurkumur dan cuci tangan. Adapun saran-saran yang dapat diberikan untuk kegiatan penyuluhan PHBS di Sekolah adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah jauh hari sebelum hari puncak atau hari yang telah di jadwalkan dalam agenda proposal, agar pihak sekolah dapat mempersiapkan siswanya dan mengatur jadwal dengan baik demi kelancaran program kerja kedepannya. Selain itu saran dalam pelaksanaan kegiatannya, untuk kegiatan praktek menggosok gigi disiapkan air yang lebih untuk kumur-kumur setelah gosok gigi dan untuk kegiatan cuci tangan. Selain itu disiapkan handuk kecil untuk mengeringkan tangan setelah praktek cuci tangan untuk menghemat biaya dibandingkan menggunakan tissu.

d. PERAWATAN GEDUNG PUSKESDES (PUSAT KESEHATAN DESA) DESA DUDA UTARA

Masyarakat merupakan kekuatan dari suatu desa sehingga kesehatan masyarakat adalah hal yang penting untuk diperhatikan.Masyarakat desa adalah sasaran yang rentan terkena penyakit dikarenakan kurangnya informasi dan pendidikan mengenai kesehatan dan kebersihan. Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem terdapat suatu wadah berupa bangunan PUSKESDES yang beroperasi setiap hari senin - sabtu dari Pk. 09.00 -13.00 WITA dengan seorang bidan dan 2 orang kader yang bertugas sehari - harinya.


(43)

PUSKESDES Desa Duda utarasejak awal pembangunannya sampai tahun 2016 belum pernah dirawat kembali sehingga banyak fungsi – fungsi yang tidak optimal dan tidak terawatseperti air yang mati karena pipa bocor, cat eksterior yang sudah mengelupas dan berlumut, bangunan yang lembab serta tidak terdapatnya tanaman toga di halaman. Hal ini membuat PUSKESDES Duda Utara kurang representative dan kurang nyaman untuk digunakanbaik dari bidan dan kader kesehatan maupun oleh masyarakat.

Melihat kekurangan yang adamaka perlu diadakannya perawatan terhadap bangunan tersebut. Maka dari itu mahasiswa KKN mengusulkan program kerja perawatan PUSKESDES yang dilakukan dengan cara pengecatan, perbaikan instalasi air serta penanaman tanaman toga sehingga diharapkan PUSKESDES dapat menjadi lebih asri serta melalui PUSKESDES yang bersih dan sehat diharapkan kesehatan masyarakat dapat menjadi lebih baik.

1. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari perawatan gedung Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) ialah untuk merawat kembali PUSKESDES yang sudah cukup tua sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya, lebih asri dan representatif sebagai bangunan yang digunakan untuk kesehatan masyarakat.

2. Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan ini ialah civitas pengguna PUSKESDES diantaranya bidan, kader dan masyarakat desa Duda Utara agar menjadi lebih nyaman dalam menggunakan PUSKESDES.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan

 Persiapan tempat : Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) Desa Duda Utara

 Persiapan logistik : cat, peralatan pengecatan, lampu, pipa

 Persiapan SDM : Mahasiswa KKN PPM

 Konsultasi dengan Kepala dusun tentang waktu pelaksanaan kegiatan 2. Pelaksanaan kegiatan


(44)

 Mahasiswa mengecat PUSKESDES pelaksanaan dilakukan dengan pembersihan terlebih dahulu, penyambungan pipa air ke kamar mandi ada

 Pengamplasan dan pengecatan dinding bagian luar PUSKESDES

 Penanaman tanaman Toga 4. Isi Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan perawatan Pusat Kesehatan Desa (PUSKESDES) diantaranya terdiri dari melakukan pembersihan, pengecatan kembali gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, penanaman tanaman Toga.

5. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dilakukan ialah pembersihan, pengecatan, serta penataan tanaman Toga.

6. Media Kegiatan

Media yang digunakan ialah alat – alat kebersihan dan peralatan pengecatan. Adapun jenis cat yang dipilih ialah cat waterproof terutama untuk bagian bawah dinding karena kelembaban di daerah Duda Utara cukup tinggi dan menyebabkan cat mudah mengelupas dan berlumut.

7. Evaluasi

 Indikator yang dipakai : kerapian dan kebersihan pengerjaan pengecatan serta bangunan dapat dipergunakan dan berfungsi dengan baik terutama untuk air.

 Waktu penilaian : Selama kegiatan berlangsung

 Cara penilaian : Hasil dari pengecatan

 Penilai : Mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana


(45)

8. Pelaksanaan Kegiatan

Secara keseluruhan dalam pengerjaan program kerja Perawatan PUSKESDES berjalan dengan lancar tanpa kendala berarti. Pelaksanaan dilakukan selama 5 hari dan dilakukan oleh 16 mahasiswa KKN.

Teknis kegiatan pengecatan dilakukan dengan pengerikan cat lama, dan pembersihan dari kotoran serta dilakukan pengamplasan. Setelah diamplas dan dibersihkan, maka dinding akan di cat dengan cat exterior, adapun pengecatan dilakukan dengan 3 warna berbeda yaitu putih, abu – abu dan merah. Pengamplasan dimaksudkan agar cat dapat menempel dengan baik di dinding. Jenis cat yang digunakan terutama di bagian bawah menggunakan cat waterproof sehingga mengurangi kelembaban dinding diatasnya sehingga mencegah dinding menjadi lembab. Pemilihan warna terang yang mendominasi memberikan kesan cerah dan bersih sehingga bangunan dapat dengan mudah dikenali. Selain itu dilakukan pengecatan dilanjutkan dengan penanaman tanaman toga di PUSKESDESserta memperbaiki pipa air.

Kegiatan Metode Waktu Tempat

Tahap Persiapan

a. Melakukan koordinasi dengan kepala desa atau perbekel setempat mengenai waktu pelaksanaan b. Kunjungan ke PUSKESDES untuk

melihat kondisi bangunan PUSKESDES

c. Pembelian alat-alat dan bahan untuk perawatan

d. Koordinasi dengan anggota KKN PPM Universitas Udayana Desa Duda Utara Diskusi Survei Koordinasi langsung Diskusi 2 jam 2 jam 2 jam 1 jam

Desa Duda Utara, Selat, Karangasem

PUSKESDES Desa Duda Utara

PUSKESDES Desa Duda Utara

PUSKESDES Desa Duda Utara

Tahap Pelaksanaan

- Pembersihan PUSKESDES Desa Duda Utara dan pemasangan pipa air Kordinasi secara langsung disetiap kesempatan 4 jam 19 jam PUSKESDES Desa Duda Utara


(46)

- Pengecatan dilakukan dengan pembersihan, pengamplasan, dan pengecatan

- Mengecek hasil pengerjaan dan menyiram tanaman Toga

2 jam

Tahap Evaluasi

- Mengecek hasil pengerjaan dan menyiram tanaman Toga

Penilaian langsung

5 jam PUSKESDES Desa Duda Utara

9. Indikator Keberhasilan

Output : Dinding luar PUSKESDESdicat, dan dilakukan pembesihan terhadap gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, penanaman tanaman toga di taman PUSKESDES.

Outcome : Dinding PUSKESDES yang pada awalnya sudah kusam dan mengelupas sudah dicat ulang sehingga lebih baru, air yang pada awalnya tidak dapat digunakan pada salah satu kamar mandi sudah dapat digunakan kembali. Penambahan tanaman di PUSKESDES sehingga gedung PUSKESDESmenjadi lebih baik dan lebih representative untuk menjadi tempat berobat masyarakat. Bangunan PUSKESDES menjadi lebih terawat, lebih asri, air menjadi lebih lancar. Dengan demikian diharapkan pengguna baik bidan, kader dan masyarakat yang berobat ke PUSKESDES dapat merasa lebih nyaman dan menerima manfaat dari Program perawatan PUSKESDES ini.

10. Hasil Kegiatan

Kegiatan perawatan PUSKESDES berjalan dan terselesaikan dengan baik. Pengecatan dilakukan selama 4 hari, pemasangan pipa dan penanaman selama 1 hari. Seluruh kegiatan diakomodasi oleh mahasiswa.

Evaluasi Proses (Output) : Dinding luar PUSKESDES dicat, dan dilakukan pembersihan terhadap gedung PUSKESDES, perbaikan pipa air, pemasangan lampu dan penanaman tanaman Toga di taman PUSKESDES


(47)

Evaluasi Hasil (Outcome) : Terjadi perubahan terhadap gedung PUSKESDES menjadi lebih baik

11. Laporan Dana

No. Rincian Harga Satuan Jumlah Total

1. Cat putih Rp. 101.000/5 kg 15 kg Rp. 303.000 2. Cat abu-abu Rp. 50.000/kg 1 kg Rp. 50.000

3. Cat merah Rp. 50.000/kg 2 kg Rp. 100.000

4. Tanaman Toga Rp. 25.000/buah 6 buah Rp. 150.000

5. Amplas Rp. 20.000 1 gulung Rp. 20.000

6. Kapi Rp. 15.000 2 buah Rp. 30.000

7. Roll Rp. 30.000 2 buah Rp. 60.000

8. Sikat Kawat Rp. 8.000 1 buah Rp. 8.000

9. Sikat Besi Rp. 9.000 1 buah Rp. 9.000

Total Pengeluaran Rp. 830.000

12. Hambatan dan Saran

Program kerja Perawatan Poskesdes dalam pelaksanaannya tentu terdapat hambatan yaitu adalah sulitnya mencari bahan – bahan dalam pelaksanaan di daerah KKN terutama cat yang tidak tersedia secara lengkap sehingga mahasiswa harus mempersiapkan semua bahan sebelum KKN ataupun membeli dikota. Selain hal tersebut tidak terdapat hambatan yang terlalu berarti.

e. PEMBERIAN PELAJARAN TAMBAHAN BAHASA INGGRIS DAN

MATEMATIKA KEPADA SISWA-SISWI DI DESA DUDA UTARA

Matematika dan Bahasa Inggris merupakan sekian dari banyaknya mata pelajaran pokok yang diajarkan dalam sekolah dasar maupun menengah. Disadari atau tidak bahwa matematika memegang peranan sangat penting dan sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, banyak siswa dan siswi menganggap bahwa Matematika adalah salah satu pelajaran yang susah. Namun sesungguhnya anak didik memerlukan matematika untuk memenuhi kebutuhan praktis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan


(48)

adanya matematika, para siswa dapat berpikir logis, kritis, dan praktis, beserta bersikap positif dan berjiwa kreatif.

Selanjutnya, Bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional patut dikuasai oleh publik agar mereka dapat berkomunikasi di dunia global dan lebih mengenal dunia, sehingga pengetahuan semakin luas. Oleh karena itu, pendidikan Bahasa Inggris yang ditanamkan sejak dini adalah hal yang tidak dapat dipungkiri. Menanamkan pendidikan Bahasa Inggris sejak dini akan memudahkan bagi anak-anak untuk mengingat lebih lama apa yang telah mereka pelajari dibandingkan saat mereka dewasa nanti.

Berdasarkan hal-hal tersebut, kami mengadakan kegiatan pengajaran Matematika dan Bahasa Inggris untuk lebih memperkenalkan kedua pelajaran tersebut kepada siswa-siswi Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang ada di desa Duda Utara. Melalui pembelajaran yang memuat aktivitas-aktivitas yang menarik, seperti berhubungan dengan visual, warna, musik dan permainan edukatif diharapkan dapat menarik minat siswa-siswi SD dan SMP di desa Duda Utara dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pula bahwa siswa-siswi tersebut memperoleh pengetahuan lebih dalam mata pelajaran Matematika dan Bahasa Inggris.

1. Tujuan Kegiatan

Adapun tujuan dari kegiatan program KKN PPM ini adalah untuk memberikan pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika kepada siswa-siswi di Desa Duda Utara untuk melatih dan mengasah kemampuan siswa dan siswi pada mata pelajaran tersebut serta meningkatkan minat mereka terhadap proses pembelajaran.

2. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pembelajaran ini adalah anak – anak SekolahDasar di SDN 1 Duda Utara, SDN 2 Duda Utara, SDN 3 Duda Utara hingga SDN 4 Duda Utara mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 serta siswa dan siswi SMP di Desa Duda Utara.

3. Langkah-langkah Pelaksanaan Kegiatan 1. Persiapan kegiatan

 Koordinasi dengan Kepala Desa Duda Utara terkait dengan tempat dan waktu pembelajaran yang akan dilakukan


(49)

 Pemberitahuan kepada pihak sekolah mengenai adanya kegiatan pemberian pelajaran tambahan di posko KKN PPM Desa Duda Utara

 Menyiapkan materi yang sesuai dengan pembelajaran yang diadakan dan segala perlengkapan yang mendukung pelaksanaan kegiatan

Tempat : Posko KKN PPM Desa Duda Utara

Logistik : Materi pembelajaran, papan tulis, spidol, kertas dan pulpen 2. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN sendiri dan menyampaikan materi berupa mata pelajaran Bahasa Ingris dan Matematika. Pemberian materi ini diberikan kepada siswa SD kelas 1 sampai 6 dan SMP di posko KKN di desa Duda Utara.

Waktu : Sabtu, 23 Juli 2016 – Jumat, 19 Agusrus 2016

Rincian Kegiatan : Pemberian Pelajaran Tambahan Bahasa Inggris dan Matematika

4. Isi Kegiatan

Isi kegiatan adalah pemberian pelajaran tambahan mengenai mata pelajaran Bahasa Inggris dan Matematika. Pengajar merupakan mahasiswa KKN PPM Desa Duda Utara. Adapun kegiatan pembelajaran ini dilaksnakan setiap hari senin hingga jumat di Posko KKN PPM. Selanjutnya, pemberian materi disesuaikan dengan tingkatan kelas siswa dan siswi sehingga mudah dimengerti dan dapat dipahami secara jelas.

5. Metode Kegiatan

Metode kegiatan yang dipakai adalah metode pembelajaran menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan media yang representative sehingga mudah dimengerti oleh para murid. Diakhir pembelajaran juga dilakukan sesi diskusi dan tanya jawab agar peserta memahami materi dengan baik.

6. Media Kegiatan


(50)

7. Evaluasi

1. Indikator yang dipakai : Indikator keberhasilan program ini dapat dilihat dari jumlah siswa maupun siswi dan antusiasme mereka yang menghadiri kegiatan pembelajaran. Serta adanya interaksi antara pengajar dengan para murid selama proses pembelajaran sehingga terjadi tukar pikiran dan informasi antara pengajar dengan para murid. Selain itu, keberhasilan juga dilihat dari perkembangan dan pemahaman siswa dan siswi dalam mencerna materi yang diberikan dalam proses pembelajaran.

2. Waktu penilaian : Selama pembelajaran berlangsung

3. Cara penilaian : Memberikan apresiasi kepada siswa dan siswi yang aktif

4. Penilai : Masing-masing pengajar (Mahasiswa KKN PPM) 8. Pelaksanaan Kegiatan

No Nama Program Tempat TIM Waktu

1. Perijinan dan koordinasi dengan Kepala Desa dan Kepala Sekolah masing-masing SD 1,2,3,4 Duda Utara

SD 1, 2, 3 dan 4 Duda Utara

1 Tim (16 org)

4 jam

2. Pencarian dan Pembuatan Materi Pembelajaran beserta segala perlengkapan yang diperlukan

Posko KKN-PPM

1 Tim (16 org)

5 jam

3. Pembelajaran Bahasa Inggris dan Matematika di Posko KKN PPM di Desa Duda Utara

Posko KKN-PPM Duda Utara

1 Tim (16 org)

2 jam x 15 hari

9. Indikator Keberhasilan

Output : Terdapat lebih dari 20 orang dari SD maupun SMP di desa Duda Utara yang mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan selama sebulan dengan 15 kali pertemuan menunjukan siswa dan siswi yang hadir memperlihatkan perkembangan yang signifikan dalam penerapan materi. Para murid lebih mampu memahami materi yang


(51)

diberikan serta dapat mempraktekan apa yang telah diajarkan. Mereka sudah dapat melakukan hal-hal dasar, seperti memperkenalkan diri dalam bahasa inggris serta mengetahui lebih banyak kosakata. Selain itu, Pengejaan dan pelafalan kata-kata dalam bahasa inggris yang sebelumnya masih kurang bagus juga sudah diperbaiki, sehingga mereka lebih fasih berbicara dalam bahasa inggris dengan pengucapan yang baik Perkembangan tidak hanya terjadi dalam mata pelajaran bahasa inggris, tetapi terjadi pula pada mata pelajaran matematika. Pelajaran matematika dasar seperti penambahan, pengurangan, perkalian serta pembagian dari 1 sampai 10 sudah bisa mereka kuasai. Walaupun ada beberapa anak yang belum bisa, seperti siswa-siswi kelas 1 sampai 3 yang terkadang masih lupa. Selain itu, para murid juga sudah mampu menyelesaikan persoalan yang dianggap rumit dan susah menggunakan rumus-rumus yang telah ada.

Outcome : Evaluasi dilakukan dengan tanya jawab, responyang diterima dari para murid, pemahaman terhadap materi yang diberikan oleh pengajar, antusiasme dalam proses pembelajaran, serta peningkatan yang ditunjukkan oleh para murid yang awalnya tidak bisa atau masih kurang dalam pembelajaran bahasa inggrisdan matematika menjadi lebih bisa dan mampu.

10. Hasil Kegiatan

Dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran ini dapat berjalan sesuai seperti yang diharapkan. Peserta yang hadir terdiri dari siswa dan siswi kelas 1 sampai kelas 6 di berbagai Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di desa Duda Utara. Pengajar menyampaikan materi dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Bahasa tersebut disesuaikan dengan mata pelajaran yang diajarkan dan tingkatan siswa maupun siswi yang mengikuti pelajaran. Selanjutnya, pengajar juga memberikan sebuah permainan diawal ataupun diakhir pembelajaran untuk meningkatkan antusiasme para murid selama proses pembelajaran berlangsung. Selain itu, pembelajaran juga dilakukan dengan memperlihatkan video animasi edukatif yang menggunakan bahasa inggris yang mudah dimengerti sehingga menarik perhatian para murid. Diskusi dan tanya jawab berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.


(52)

Adapun hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran tambahan, yaitu para murid lebih mampu untuk mengekspresikan diri mereka dengan maju di depan kelas jika ditunjuk untuk memperkenalkan diri dalam bahasa inggris ataupun ditanya mengenai materi yang sudah dipelajari sebelumnya dan mampu mengikuti pembelajaran dengan baik. Para murid juga dapat mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh pengajar baik itu yang dikerjakan dibuku maupun yang dikerjakan di papan tulis dan mampu membuat kalimat-kalimat sederhana menggunakan bahasa inggris. Mereka juga lebih bisa mengerjakan soal-soal matematika dengan cara yang lebih mudah dan cepat dengan menggunakan rumus-rumus yang telah dipelajari.

11. Laporan Dana

No. Rincian Harga Satuan Jumlah Total

1. Spidol Rp. 6.800 3 buah Rp. 20.400

2. Tinta Refill Rp. 14.000 2 buah Rp. 28.000 3. Penghapus papan Rp. 2.600 1 buah Rp. 2.600 4. Papan Tulis Rp. 105.000 1 buah Rp. 105.000

Total Pengeluaran Rp. 156.000

12. Hambatan dan Saran

Hambatan yang adadalampelaksanaan pembelajaran adalah tidak semua siswa-siswi dari ke-enam dusun yang ada di Desa Duda Utara dapat mengikuti kegiatan pembelajaran.Hal ini dikarenakan jarak yang cukup jauh antara posko KKN PPM dengan rumah masing-masing anak.Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran ini tidak merata dan tidak dapat dirasakan oleh semua anak-anak sekolah di Desa Duda Utara. Selain itu, kondisi posko yang dijadikan sebagai tempat mengajar tidak kondusif karena ruangan yang kecil jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah murid yang hadir. Banyaknya jumlah murid yang hadir juga menimbulkan masalah tersendiri, seperti banyak yang mengobrol saat pelajaran berlangsung sehingga ruang belajar menjadi ribut dan dapat mengganggu murid yang lainnya.

Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan ini adalah permainan yang diberikan selama proses pembelajaran harus lebih menghidupkan suasana ruangan agar


(1)

K. Dokumentasi Membantu Pengecatan Kolam Taman SDN 2 Duda Utara

L. Dokumentasi Membantu Pembuatan Jalan Dari Beton Rabat di Banjar Perangsari Kelod


(2)

M. Dokumentasi Pembuatan Design Jalan Paving Pada Banjar Geriana Kauh

Kondisi existing jalan di Banjar Geriana Kauh N. Dokumentasi Kegiatan Posyandu Balita


(3)

Dokumentasi Program Kerja Pelatihan Peningkatan Produksi, Pengaplikasian dan Pemasaran Pupuk Kompos

Foto 1. Keadaan Koloni Sapi di Kandang Simantri 391, Desa Duda Utara

Foto 2. Bahan untuk membuat pupuk kompos di Simantri 391, Desa Duda Utara. (kiri) Kotoran Sapi dan (kanan) serbuk gergaji

Foto 3. Produk EM4 yang digunakan sebagai starter untuk menumbuhkan bakteri dekomposer atau pengurai.

Foto. 4 Alat prosuksi pupuk kompos di Simantri 391, Desa Duda Utara. (kiri) mesin pencacah, (kanan) mesin penyaring.


(4)

Foto. 5 Proses pencampuran adonan pupuk kompos yang dilakukan oleh anggota Simantri 391, Desa Duda Utara.

Foto 6. Proses pendampingan oleh mahasiswa KKN PPM Unud Desa Duda Utara terhadap proses produksi pupuk kompos di Simantri 391.


(5)

Dokumentasi Pembuatan Website Desa Duda Utara


(6)