K ajian Proses Produksi N at rium Silikat dari limbah Silika Pembangkit L ist rik Tenaga Panas Bumi
6
menjadi natrium silikat Na
2
SiO
3
dan menentukan rasio reaktan yang terbaik untuk pembuatan natrium silikat. Dalam penelitian oleh Farmawati Lindung 1998
dilakukan pembakaran kulit durian pada tungku pembakaran di udara terbuka untuk memperoleh arang dan dilanjutkan dengan pengabuan dalam tanur pada suhu 1100
o
C selama satu jam. Abu yang diperoleh ditambah NaOH yang divariasikan 5; 5,5; dan
6 gram kemudian masukkan dalam tanur pada suhu yang divariasikan 700, 800, 900, 1000, dan 1100
o
C selama 30 menit sehingga diperoleh natrium silikat. Pembakaran kulit durian menghasilkan 2,054 abu yang mangandung silika. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jenis reaktan yang terbaik untuk pembuatan natrium silikat dari kulit durian adalah NaOH pada suhu 1000
o
C dengan kadar natrium silikat yang diperoleh sebesar 83,13 pada penambahan 6 gram NaOH.
Farmawati Lindung, 1998 Iswari 2005 juga telah memproduksi natrium silikat dari abu sekam padi
dengan menambahkan NaOH. Hasilnya diketahui bahwa ekstraksi silika dari abu sekam padi menggunakan NaOH membutuhkan temperatur yang sama dengan titik
didih air yaitu 100
o
C.
II.1.3 Ekstraksi Padat-Cair
Ekstraksi padat cair atau leaching adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik
karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
K ajian Proses Produksi N at rium Silikat dari limbah Silika Pembangkit L ist rik Tenaga Panas Bumi
7
yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit larut dalam pelarut. Namun sering juga
digunakan pada padatan yang larut karena efektivitasnya. Penggunaan operasi leaching banyak dijumpai pada industri-industri logam.
Leaching diterapkan untuk memisahkan campuran mineral-mineral yang terdapat dalam konstituen yang tidak diinginkan. Leaching memegang peranan penting dalam
proses logam seperti aluminium, kobalt, mangan, nikel dan seng. Misalnya mineral tembaga dipisahkan dari bijinya dengan pelarut asam sulfat atau larutan ammoniakal
dan emas dipisahkan dari bijinya dengan menggunakan larutan sodium sianida. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam proses leaching :
1. Ukuran partikel
Ukuran partikel yang lebih kecil akan memperbesar luas permukaan kontak antara partikel dengan liquida, akibatnya akan memperbesar rate transfer
material, disamping itu juga akan memperkecil jarak difusi. Tetapi jarak partikel yang sangat halus akan membuat tidak efektiv bila sirkulasi proses tidak dijalan
disamping itu juga akan mempersulit drainage residu. Ukuran Limbah padat dapat di buat seragam dengan ukuran lolos yang
sudah di tentukan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Srie Muljani,2010 ukuran limbah padat dibuat seragam dengan ukuran lolos sebesar
30-60 mesh.
Srie Muljani,2010
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
K ajian Proses Produksi N at rium Silikat dari limbah Silika Pembangkit L ist rik Tenaga Panas Bumi
8
2. Jenis Solvent tingkat kelarutan solvent
Dasar pemilihan solvent adalah kemampuan daya larutnya terhadap komponen yang akan dipisahkan, sedangkan syarat solvent adalah tidak bereaksi
secara kimia terhadap komponen tersebut dan pelarut dengan viskositas yang sangat rendah sehingga sirkulasi dapat terjadi. Solvent yang digunakan adalah
solvent yang mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi. Pemilihan NaOH dalam penelitian ini berdasarkan titik leleh NaOH
318
o
C yang lebih rendah daripada pelarut lainnya sehingga memudahkan pembentukan natrium silikat pada temperature yang tidak terlalu tinggi
Imami,2008
3. Suhu Operasi
Kecepatan reaksi meningkat berbanding lurus dengan kenaikan temperatur, tetapi harus diperhatikan bahwa pada suhu tertentu bahan yang akan
dipisahkan dapat rusak. Beberapa penelitian tentang natrium silikat Iswari2005 telah
memproduksi Natrium Silikat dari abu sekam padi dengan menambahkan NaOH dan HCl. Hasilnya diketahui bahwa ekstraksi silica dari abu sekam padi
menggunakan NaOH membutuhkan temperature 100
o
C.
Iswari,2005
4. Pengadukan
Secara umum pengadukan bertujuan untuk mendistribusikan suatu larutan agar merata dan mempercepat kontak solute dengan solvent.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
K ajian Proses Produksi N at rium Silikat dari limbah Silika Pembangkit L ist rik Tenaga Panas Bumi
9
Pada proses produksi silica white powder yang telah dilakukan oleh Srie Muljani 2010 pencucian dilaksanakan pada tangki berpengaduk “ Flokulator”. Dengan
kecepatan putaran pengadukan 100 rpm
Srie Muljani,2010
5. Waktu ekstraksi
Faktor waktu juga mempengaruhi dalam proses ekstraksi. Semakin lama waktu ekstraksi yang dijalankan maka kelarutan solid terhadap solvent semakin
lama sehingga hasil yang diperoleh dapat maksimum. Pada penelitian” Kajian Produksi Silica White Powder da K-Na Silicates
dari Limbah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi” waktu reaksi ditetapkan 30 menit.
Srie Muljani,2010 II.1.4
Pengenceran
Pada umumnya larutan dalam bentuk pekat konsentrasinya tinggi . Untuk memperoleh larutan yang konsentrasinya lebih rendah biasanya dilakukan
pengenceran. Pengenceran dilakukan dengan menambahkan aquades ke dalam
larutan yang pekat. Penambahan aquades ini mengakibatkan konsentrasi berubah dan volume bertambah tetapi jumlah mol zat terlarut tetap.
Dalam penelitian ini tujuan dilakukan pengenceran adalah mengurangi kepekatan larutan Natrium Silikat sesuai dengan volume aquades yang
ditambahkan. Dengan kata lain, pengenceran dimaksudkan untuk mengubah kepekatan suatu larutan dari larutan yang pekat menjadi larutan yang kurang pekat.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
K ajian Proses Produksi N at rium Silikat dari limbah Silika Pembangkit L ist rik Tenaga Panas Bumi
10 II.1.5
Asam Klorida HCl
Pada suhu kamar, HCl adalah gas tidak berwarna yang membentuk kabut ketika melakukan kontak dengan kelembaban udara.
Sifat – sifat kimia dan fisika HCl Arthur Ross, 1950
Bentuk : Liquid
Warna
: Jernih atau kuning
Melting point : -15,35
o
C
Titik didih : ˜
Rumus kimia
: HCl
Berat Molekul : 36,47
Kegunaan dari asam klorida HCl adalah : a.
Sebagai katalis b.
HCl merupakan asam anorganik dan termasuk asam kuat
II.1.6 Natrium Hidroksida