PENGARUH DISIPLIN KERJA, SIKAP INOVATIF, DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU GUGUS IV SD DI KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG.

PENGARUH DISIPLIN KERJA, SIKAP INOVATIF, DAN MOTIVASI KERJA
TERHADAP KINERJA GURU GUGUS IV SD DI KECAMATAN
KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Pada Program Studi Administrasi Pendidikan

Oleh:

LAJUHARDI PURNAMA SINULINGGA
NIM. 8126132014

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015


ABSTRAK

Lajuhardi Purnama Sinulingga. NIM. 8126132014. Pengaruh Disiplin Kerja,
Sikap Inovatif, dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Gugus IV SD di
Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja
terhadap kinerja guru, pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja guru, pengaruh
motivasi kerja terhadap kinerja guru, pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi
kerja guru, dan pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD
di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.Penelitian ini menggunakan
analisi jalur dengan responden sebanyak 130 guru di Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang. Pengumpulan data diperoleh melalui
instrumen angket.Hasil temuan penelitian adalah disiplin kerja berpengaruh
langsung terhadap motivasi kerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil
perhitungan koefisien jalur antara disiplin kerja dengan motivasi kerja yaitu ρ31
=0,263 dengan harga thitung = 3,055 > ttabel = 1,645.Sikap inovatif berpengaruh
langsung terhadap motivasi kerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil
perhitungan koefisien jalur antara sikap inovatif dengan motivasi kerja guru yaitu
ρ32 =0,478 dengan harga thitung = 6,112 > ttabel = 1,645.Disiplin kerja berpengaruh
langsung terhadap kinerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan

koefisien jalur antara disiplin kerja dengan kinerja guru yaitu ρ41 =0,216 dengan
harga thitung = 2,484 > ttabel = 1,645. Sikap inovatif berpengaruh
langsung
terhadap kinerja guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien
jalur antara sikap inovatif dengan kinerja guru yaitu ρ42 =0,218 dengan harga thitung
= 2,5014 > ttabel = 1,645.Motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja
guru. Hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan koefisien jalur antara motivasi
kerja dengan kinerja guru yaitu ρ43 =0,412 dengan harga thitung = 5,077 > ttabel =
1,645.

ABSTRACT
Lajuhardi Purnama Sinulingga. NIM. 8126132014.Effect of Work Discipline,
Innovative Attitudes and Motivation Work To Performance Cluster IV
elementary school teacher in the district of Deli Serdang Kutalimbaru
This study aims to determine the effect of labor discipline on teacher
performance, the effect of the innovative attitude toward teacher performance,
effect on the performance of teacher work motivation, work discipline influence
on work motivation of teachers, and the influence of innovative attitude towards
work motivation Cluster IV primary school teachers in the district of Deli
Kotalimbaru Serdang. This study used path analysis with respondents as many as

130 teachers in cluster IV Elementary School in District Kotalimbaru Deli
Serdang. The collection of data obtained through questionnaires. The findings of
the research is the work discipline directly influence the work motivation of
teachers. It can be seen from the calculation of the path coefficient between the
discipline of work with job motivation is ρ31 = 0.263 at a price t = 3.055> ttabel =
1.645. Innovative attitudes directly influence the work motivation of teachers. It
can be seen from the calculation of the path coefficient between the innovative
attitude of the teacher work motivation is ρ32 = 0.478 at a price t = 6,112> ttabel =
1.645. Labor discipline directly influence the performance of teachers. It can be
seen from the calculation of the path coefficient between the discipline of work
with the teacher's performance is ρ41 = 0.216 at a price t = 2,484> ttabel = 1.645.
Innovative attitudes directly influence the performance of teachers. It can be seen
from the calculation of the path coefficient between the innovative attitude of the
teacher's performance is ρ42 = 0.218 at a price t = 2.5014>ttabel = 1.645.
Motivation to work directly influence the performance of teachers. It can be seen
from the calculation of the path coefficient between work motivation with teacher
performance is ρ43 = 0.412 at a price t = 5.077> ttabel = 1.645.

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat

dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan hingga
penyusunan tesis ini dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja, Sikap Inovatif, dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang”. Tesis ini merupakan syarat yang diajukan
untuk mendapat gelar Magiaster Pendidikan (M.Pd) di program studi Pasca Sarjana
Prodi Administrasi Pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Dalam proses penulisan Tesia ini, penulis banyak menemui hambatan dan
rintangan namun dengan segala upaya maksimal yang dilakukan, serta bantuan dari
berbagai pihak, akhirnya tesis ini dapat selesai dengan baik. Atas semua bantuan
yang diberikan, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Medan, Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom,M.pd.
2. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. H.
Abdul Muin Sibuea, M.pd.
3. Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Dr. Ir. Darwin, M.pd.
4. Sekretaris Program Studi Administrasi Pendidikan, Bapak Prof. Dr.
Paningkat siburian, M.pd
5. Bapak Dr. Irsan Rangkuti, M.pd, M.Si Selaku pembimbing I yang telah
membimbing penulis mulai dari penyusunan proposal hingga selesainya tesis
ini.
6. Bapak Prof. Dr. Biner Ambarita, M.pd selaku pembimbing II yang telah

meluangkan waktu dalam mengarahkan penulis sehingga tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
7. Bapak Prof. Dr. Abdul Muin Sibuea, M.pd, , Dr. Ir. Darwin, M.pd dan Dr.
Yasaratodo Wau, M.pd selaku nara sumber yang telah memberikan masukan
dan saran dalam penyusunan tesis ini.
8. KUPT Disdikpora Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang Bapak
alm.Hidayat Ginting S.Pd (2012-2014) dan Bapak Salim Sinulingga SH
(2014-Sekarang)

yang telah memberikan izin kepada penulis untuk

melakukan penelitian di gugus IV SD sekecamatan Kutalimbaru.
9. Para Kepala Sekolah dan Guru-guru SD Gugus IV sekecamatan Kutalimbaru,
Kabupaten Deli Serdang yang telah, menjadi subjek penelitian
membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.

dan

10. Kedua orang tua saya tercinta yakni Bapak Syarikat Sinulingga dan Ibu
Rohani Sembiring yang selalu senantiasa mendoakan, dan memotivasi saya

dalam menjalankan serta menyelesaikan studi ini dengan baik.
11. Seseorang yang selalu setia mendoakan, memberikan motivasi dan dengan
sabar menemani penulis selama pengerjaan tesis ini, yang terkasih Ricka
Evriani Sembiring S.Pd.
12. Para abang senior, dan rekan-rekan dari FIK Unimed serta teman-teman
program studi Administrasi Pendidikan kelas AP-B2 Angkatan 21/
eksekutive Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan yang sangat
membantu dan memotivasi penulis selama pengerjaan tesis ini sehingga
tesis ini dapat diselesaikan dengan baik.
Hanya doa yang penulis panjatkan semoga Tuhan selalu memberkati dan menemani
kita serta selalu memberikan yang terbaik bagi kita semua.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam tesis ini, untuk itu
penulis mohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga tesis ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Dan apabila terdapat kesalahan, penulis
mohon maaf.

Medan, September 2015
Penulis

Lajuhardi Purnama Sinulingga

NIM 8126132014

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .......................................................................................................
ABSTRACT.....................................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
DAFTAR TABEL............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................
BAB I

i
ii
iii
iv
vi
vii

viii

: PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
B. Identifikasi Masalah ..................................................................
C. Pembatasan Masalah .................................................................

1
1
10
11

D. Rumusan Masalah .....................................................................
E. Tujuan Penelitian .......................................................................
F. Manfaat Penelitian .....................................................................

11
12
12


BAB II : KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS ........................................................
A. Kajian Teoritis ...........................................................................
1. Kinerja Guru.........................................................................
2. Disiplin .................................................................................
3. Sikap Inovatif .......................................................................
4. Motivasi Kerja ......................................................................
B. Penelitian yang Relevan .............................................................
C. Kerangka Berpikir ......................................................................
C. Pengajuan Hipotesis ...................................................................

v

14
14
14
26
32
36
47

49
53

BAB III : METODE PENELITIAN............................................................

55

A. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................

55

B. Metode Penelitian .....................................................................

55

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................

56

D. Variabel dan Defenisi Operasional Penelitan ...........................


57

E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................

59

F. Uji Coba Instrumen ...................................................................

62

G. Hasil Uji Coba Instrumen .........................................................

64

H. Teknik Analisa Data .................................................................

64

I. Hipotesis Statistik .....................................................................

71

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................

73

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................

73

B. Identifikasi Tingkat Kecenderungan Variabel Penelitian .........

80

C. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................

84

1. Uji Normalitas Variabel Penelitian .....................................

84

2. Uji Homogenitas Variabel Penelitian ..................................

85

3. Uji Linieritas dan Keberartian Regreasi ..............................

86

D. Pengujian Hipotesis ..................................................................

91

E. Temuan Penelitian ....................................................................

94

F. Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................

96

G. Keterbatasan Penelitian .............................................................

101

BAB V : SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ...................................
A. Simpulan ...................................................................................
B. Implikasi ...................................................................................
C. Saran .........................................................................................

102
102
102
105

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

106

vi

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1

Data Populasi Penelitian di SD Kecamatan Kutalimbaru .................... 56

3.2

Kisi-Kisi Instrumen Kinerja Guru........................................................ 60

3.3

Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Kerja ...................................................... 60

3.4

Kisi-Kisi Instrumen Sikap Inovatif ...................................................... 61

3.5

Kisi-Kisi Instrumen Motivasi Kerja ..................................................... 61

4.1

Ringkasan Deskripsi Data Penelitian ................................................... 73

4.2

Distribusi Frekuensi Disiplin Kerja ..................................................... 74

4.3

Distribusi Frekuensi Data Sikap Inovatif ............................................. 76

4.4

Distribusi Frekuensi Data Motivasi Guru ............................................ 77

4.5

Distribusi Frekuensi Data Kinerja Guru .............................................. 79

4.6

Tingkat Kecenderungan Disiplin Kerja ............................................... 80

4.7

Tingkat Kecenderungan Sikap Inovatif ............................................... 81

4.8

Tingkat Kecenderungan Motivasi Kerja .............................................. 82

4.9

Tingkat Kecernderungan Kinerja Guru................................................ 83

4.10

Rangkuman Analisis Uji Normalitas ................................................... 84

4.11

Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X1 ............................. 86

4.12

Ringkasan Analisis Varians Persamaan X3 atas X2 ............................. 87

4.13

Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X1 ............................. 88

4.14

Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X2 ............................. 89

4.15

Ringkasan Analisis Varians Persamaan X4 atas X3 ............................. 90

4.16

Rangkuman Hasil Analisis Korelasi, Analisis Jalur Antara Variabel
Eksogenus dan Enogenus ..................................................................... 92

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

2.1

Model Integrasi Perilaku Organisasi ........................................

25

2.2

Paradigma Penelitian ....................................................................

54

4.1

Histogram Skor Disiplin Kerja .....................................................

75

4.2

Histogram Skor Sikap Inovatif .....................................................

76

4.3

Histogram Skor Motivasi Kerja ...................................................

78

4.4

Histogram Skor Kinerja Guru ......................................................

79

4.5

Diagram Jalur Variabel Penelitian ...............................................

91

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran

Halaman

1.

Angket Penelitian .............................................................................

108

2.

Validitas dan Reliabilitas Angket Penelitian ...................................

117

3.

Data Hasil Penelitian........................................................................

133

4.

Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi Hasil Penelitian ...............

137

5

Tingkat Kecenderungan Masing-Masing Variabel Penelitian ........

149

6.

Pengujian Persyaratan Analisis ........................................................

154

7.

Perhitungan Uji Homogenitas .........................................................

175

8.

Pengujian Linieritas dan Keberartian Persamaan Regresi ...............

195

9.

Perhitungan Koefsien Korelasi Antar Variabel ...............................

235

10.

Analisis Jalur ....................................................................................

239

11.

Perhitungan Pengaruh Antar Variabel .............................................

246

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam penyelenggaraan pendidikan dapat dipengaruhi oleh berbagai
komponen pendukung di antaranya adalah komponen guru, peserta didik, sarana dan
prasarana pendidikan, pengelolaan dan pembiayaan. Keseluruhan komponen tersebut
saling keterkaitan dan sangat mempengaruhi dalam keberhasilan dan peningkatan
kualitas pendidikan.
Guru adalah salah satu komponen yang dapat menentukan keberhasilan suatu
pendidikan, sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung
dengan siswa sebagai subjek dan objek belajar. Bagaimanapun bagus dan idealnya
kurikulum pendidikan, bagaimana lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan dan
bagaimana kuatnya antusias peserta didik, tanpa diimbangi dengan kemampuan guru,
maka semuanya akan kurang bermakna. Aspek yang paling dominan dalam
kaitannya dengan kependidikan adalah guru yang memang secara khusus
diperuntukkan untuk mendukung dan bahkan menjadi ujung tombak dalam
pencapaian tujuan pendidikan.
Usman (2002:7) mengemukakan bahwa guru mamiliki peran yang penting,
merupakan posisi strategis, dan bertanggung jawab dalam pendidikan nasional. Guru
memiliki tugas sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Mendidik berarti meneruskan
dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Sedangkan mengajar berarti meneruskan dan
mengembangkan ilmu, pengetahuan dan teknologi. Melatih berarti meneruskan dan
mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa

1

2

Guru merupakan komponen penting dalam menciptakan sumber daya
manusia yang rasional. Oleh sebab itu , dibutuhkan sikap profesionalisme guru dalam
proses pembelajaran. Sagama (2009:5) mengemukakan bahwa tanpa sikap
profesionalisme guru suatu institusi seperti lembaga pendidikan tidak akan
memperoleh hasil yang maksimal. Guru sebagai tenaga pendidik adalah tokoh yang
paling banyak bergaul dan berinteraksi dengan murid dibandingkan dengan personel
lain disekolah. Guru bertugas merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, melakukan
pengkajian dan penelitian, dan membuka komunikasi dengan masyarakat. Maka guru
merupakan kunci keberhasilan sebuah lembaga pendidikan. Baik atau buruknya
perilaku atau cara mengajar guru sangat mempengaruhi citra lembaga pendidikan.
Kegiatan pendidikan sebagai suatu gejala budaya dalam masyarakat yang
telah berlangsung lama baik di rumah tangga, di masyarakat maupun di sekolah.
Kegiatan pendidikan di sekolah menempatkan sekolah sebagai salah satu institusi
sosial yang keberadaannya melaksanakan kegiatan pembinaan potensi guru dan
transformasi nilai budaya bangsa yang bertanggung jawab terhadap proses
pengembangan kemampuan individualitas, moralitas dan sosialitas guru di sekolah.
Upaya mencapai tujuan pendidikan tersebut maka guru yang menjadi faktor
dalam meningkatkan kualitas pendidikan diharapkan menunjukan kinerja yang baik
yang nantinya berimplikasi terhadap perbaikan pendidikan pada umumnya,
perbaikan mutu lulusan khususnya. Guru melaksanakan tugasnya harus mampu
memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pencapaian tujuan pendidikan di
sekolah sehingga menghasilkan output yang berkualitas. Tujuan pendidikan yang
menghasilkan output yang berkualitas ditentukan berbagai faktor, di antaranya

3

adalah melalui kompetensi guru, karena kompetensi guru memiliki pengaruh
terhadap peningkatan pembelajaran.
Mulyasa (2011:35) mengemukakan bahwa semua orang yakin bahwa guru
memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah.
Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk
mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal. Sebagai seorang profesional guru harus
memiliki kompetensi keguruan yang cukup. Kompetensi keguruan itu tampak pada
kemampuannya dalam menerapkan sejumlah konsep, asas kerja sebagai guru,
mampu mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang
menarik dan interaktif, disiplin, jujur, dan konsisten.
Guru yang tidak menunjukkan kinerja yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya, selalu menganggap bahwa mengajar hanyalah sekedar mentransfer
berbagai ilmu kepada siswa di sekolah, sehingga tanpa kesungguhannya guru merasa
bahwa ilmu itu bisa dicari sendiri oleh siswa. Pemikiran seperti ini akan menjadi
ancaman yang serius bagi dunia pendidikan di tanah air, sebab bila konsep ini makin
berkembang maka kebangkitan pendidikan di tanah air tidak akan terwujud. Banyak
guru yang tidak sungguh-sungguh menunjukkan kinerjanya, pembelajaran yang tidak
variatif, keterampilan dalam melaksanakan tugas, penilaian hasil belajar yang kurang
baik adalah indikasi-indikasi kinerja yang sangat rendah dari guru.
Untuk meningkatkan kualitas kinerja guru sangat sulit dan berkaitan dengan
berbagai faktor yang mempengaruhinya diantaranya faktor pendidikan sebagai
sarana untuk memotivasi guru dalam melaksanakan tugasnya. Kualitas pendidikan
saat ini dinilai masih rendah karena belum sepenuhnya mampu memberikan
kompetensi sesuai dengan tahap pendidikan yang dijalani peserta didik. Dengan

4

berbagai alasan, guru tidak semaksimal mungkin mempersiapkan pembelajaran
dengan baik, kehadiran yang sangat rendah serta tidak menunjukkan kemampuan
sesuai dengan kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru.
Guru sebagai satu komponen dari beberapa komponen sekolah perlu
mendapat pembinaan secara terus menerus. Hal ini dilakukan untuk memelihara
perwujudan kinerja guru. Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan
spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang
Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru dijelaskan bahwa kompetensi
guru dikembangkan secara utuh dari 4 kompetensi utama, yaitu 1) kompetensi
paedagogik, yaitu kompetensi tentang pemahaman terhadap peserta didik,
perencanaan,

dan

pelaksanaan

pembelajaran,

evaluasi

hasil

belajar,dan

pengembangan peserta didik, 2) kompetensi kepribadian, yaitu kompetensi tentang
kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif, dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik danberakhlak mulia, 3)
Kompetensi sosial, yaitu kompetensi tentang kemampuan berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan pesrta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua
dan lingkungan, dan 4) kompetensi profesional, yaitu kompetensi tentang
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam. (Buku 2 tahun 2010
pedoman pelaksanaan kinerja guru), keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam
kinerja guru.
Guru yang memiliki kinerja yang tinggi pada dasarnya dapat menjalankan
tugasnya secara tanggung jawab. Anwar (2009:91) mengemukakan bahwa rasa
tanggung jawab ada pada kemandirian dalam bentuk kemampuan dalam mengambil

5

keputusan yang memngandung wibawa pendidikan baik secara akademis maupun
praktik. Dalam melakukan pelayanan pendidikan, guru sebagai pemimpin dan
manager perlu membiasakan diri untuk (1) mengelola waktu, (2) memilih apa yang
dapat dikontribusikan, (3) mampu mengidentifikasi dan memobilisasikan kekuatan
efektivitas produksi, (4) mampu mengatur prioritas tugas, (5) mampu membuat
keputusan secara efektif. Guru juga dituntut agar mampu membuat terobosan atau
motivasi baru dalam rangka melaksanakan tugas sebagai pendidik. Serta memiliki
disiplin kerja yang baik, sikap inovatif, serta motivasi kerja terhadap institusi
pendidikan sebagai wujud kinerja yang tinggi.
Dalam pelaksanaan tugasnya, guru perlu mempunyai disiplin kerja dalam
menjunjung tinggi nilai-nilai keguruannya. Kedisiplinan guru adalah kemampuan
dan kerelaan dalam mematuhi semua aturan dan norma yang ada dalam menjalankan
tugasnya sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak didiknya.
Karena bagaimana pun seorang guru atau tenaga kependidikan merupakan cermin
bagi anak didiknya dalam sikap atau teladan, dan sikap disiplin guru akan
memberikan warna terhadap hasil pendidikan yang jauh lebih baik.
Wursanto (2009:89) mengemukakan bahwa disiplin adalah keadaan yang
menyebabkan atau memberikan dorongan untuk berbuat dan melakukan segala
kegiatan sesuai dengan norma-norma atau aturan-aturan yang telah ditetapkan.
Kedisiplinan berkaitan dengan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua
peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Kedisiplinan diartikan
jika seseorang bekerja selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan
semua pekerjaannya dengan baik, mematuhi semua peraturan.

6

Tugas guru selain mendidik dan mengajar, juga disibukan dengan kegiatan
administrasi pembelajaran dan administrasi kelas yang begitu padat, menyebabkan
guru mengalami kejenuhan dan kelelahan dalam melaksanakan tugasnya hingga
akhirnya berpengaruh terhadap disiplin kerja. Disiplin kerja guru mempunyai
pengaruh besar terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Disiplin juga merupakan
salah satu ciri tenaga kerja yang berkualitas.
Martoyo (2000:87) mengemukakan ada beberapa faktor yang dapat
menunjang pembinaan disiplin kerja yaitu: motivasi, kepemimpinan, kesejahteraan,
pendidikan dan latihan, penegakan disiplin lewat hukum. Gomes (2003:65)
menyatakan bahwa motivasi sangat erat kaitannya dengan kepuasan dan performansi
kerja, sementara itu kepuasan kerja itu sendiri mungkin mempengaruhi kehadirannya
pada kerja, dan keinginan untuk ganti pekerjaan juga bisa mempengaruhi kesediaan
untuk bekerja. Dengan demikian betapa penting peran seorang guru untuk mendidik,
mengajar dan melatih para peserta didik demi kelangsungan dan keberhasilan bangsa
indonesia. Oleh karena itu guru sebagai tulang pendidikan diharap kan mampu
melaksanakan tugas-tugas dan fungsinya sebagai seorang guru demi tercapainya
tujuan pendidikan.
Selain disiplin, sikap inovatif juga harus dimiliki oleh guru. Sikap inovatif
merupakan sikap seseorang yang memiliki kepribadian krreatif dan dinamis. Griffin
(1996:199) mengemukakan bahwa

sikap Inovatif akan mendorong guru untuk

memacu dirinya berinformasi dalam pembauran ilmu pengetahuan dan teknologi
serta mendorongnya untuk tidak mudah puas dengan hasil kerja yang telah
dicapainya, melainkan akan terus memacu dirinya untuk lebih produktif sehingga
menghasilkan kinerja yang optimal.

7

Irawati (2003:29) mengemukakan bahwa bahwa orang-orang yang bersikaf
inovatif adalah orang-orang yang memiliki kepribadian kreatif. Kepribadian yang
inovatif adalah : 1) terbuka terhadap pengalaman baru, 2). imajinatif yang kreatif, 3).
kesadaran dan tanggung jawab untuk berhasil meningkatkan kinerjanya, 4). punya
persepsi bahwa dunia mempunyai tantangan. Sementara itu, Akhmad (dalam
Pakpahan 2005:39) menyatakan bahwa inovasi adalah proses tertentu seseorang
dengan melalui pendayagunaan pemikiran, kemampuan imajinasinya, berbagai
stimulan dan individu yang mengelilinginya yang berusaha menghasilkan produk
baru baik bagi dirinya sendiri maupun bagi lingkungan yang dapat meningkatkan
kinerjanya di lembaga atau institusi tempat bekerja.
Motivasi memberikan cara gairah kerja guru, supaya guru bekerja keras
dengan menyumbangkan segenap kemampuan, pikiran, keterampilan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan. Guru menjadi seorang pendidik karena adanya
motivasi, apabila tidak memiliki motivasi maka tidak akan berhasil untuk mendidik.
Motivasi merupakan daya pendorong yang mengakibatkan guru memiliki keyakinan
sehingga dapat mencapai tujuan.
Sopiah (2008:159) mengemukakan bahwa ada beberapa sejumlah cara yang
bisa dilakukan untuk membangun kinerja yaitu diantaranya build value-based
homogeneity yaitu membangun nilai-nilai yang dibesarkan adanya kesamaan. Setiap
anggota organisasi memiliki kesempatan yang sama misalnya untuk promosi maka
dasar yang digunakan untuk promosi adalah kemampuan, keterampilan, minat,
motivasi, kinerja tanpa ada diskriminasi.
Menurut Winardi (2004:541) motivasi kerja guru merupakan salah satu
indikasi dari komitmen guru. Guru dengan komitmen yang tinggi adalah yang

8

memiliki semangat kerja yang tinggi, begitupun sebaliknya. Semangat kerja yang
tinggi ditandai dengan adanya disiplin tinggi, minat kerja, antusiasme dan motivasi
yang tinggi untuk bekerja, terpacu untuk berpikir kreatif dan imajinatif, konsekuen
dan selalu berusaha mencari alternatif dalam metode pengajarannya. Guru dengan
semangat kerja yang rendah akan menunjukkan perilaku indisipliner, hanya terpaku
pada satu metode mengajar, kurang kreatif, kurang berusaha , dan kurang motivasi.
Engkoswara (2005:19) menyatakan bahwa guru sebagai individu yang
bekerja di dalam suatu organisasi pendidikan akan melakukan tugas pekerjaan
ataupun memberikan konstribusi kepada organisasi yang bersangkutan, dengan
harapan akan mendapat timbal balik berupa imbalan (rewards) ataupun intensif dari
organisasi tersebut. Guru dalam melakukan aktivitas kegiatan proses belajar
mengajar, yaitu berupa mempersiapkan materi pengajaran, mengajar di kelas,
ataupun melakukan evaluasi dari hasil belajar siswa, dengan harapan akan
mendapatkan imbalan dari pihak sekolah yang menyelenggarakan kegiatan
pendidikan. Guru dalam hal ini akan termotivasi dalam kinerja yang telah di
lakukannya terbalas dengan imbalan yang sesuai.
Berbagai variabel yang mempengaruhi kinerja guru baik secara empiris
maupun konseptual seperti yang dikemukakan di atas dapat digunakan untuk
memahami, memprediksi, dan menemukan alternatif fenomena permasalahan kinerja
guru. Meskipun beberapa peneliti menemukan juga variabel yang sama dengan
peneliti lainnya. Keadaan ini menunjukan bahwa berbagai variabel ditemukan secara
empiris memberi pengaruh terhadap kinerja sehingga dalam melakukan penelitian
tentang kinerja, peneliti mendapatkan peluang yang sangat besar untuk menemukan

9

variabel-variabel yang akan diujinya, terutama dalam menjelaskan, memprediksi dan
menemukan alternatif dari fenomena-fenomena permasalahan kinerja.
Gibson (1996:24) mengemukakan bahwa untuk mencapai kinerja yang baik
perlu diperhatikan tiga kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja yaitu variabel
individu, psikologis, dan organisasi. Jika dihubungkan pengelompokan variabel yang
mempengaruhi kinerja dalam pandangan Gibson dan beberapa hasil penelitian empiri
tentang kinerja guru tentang efektivitas individu di dalam organisasi maka
sesungguhnya penentu kinerja guru tersebut berada pada diri guru itu sendiri
termasuk di dalamnya, disiplin kerja, sikap inovatif dan motivasi kerjanya.
Berdasarkan hasil observasi pada bulan Juni 2014 terhadap guru di di gugus
IV SD Negeri Kecamatan Kotalimbaru ditemukan bahwa adanya permasalahan
kinerja terutama pada kinerja guru masih rendah yang dibuktikan dengan guru
kurang disiplin, sebesar 25% dari 54 orang guru (13 orang) kedisilinannya masih
kurang, guru sering terlambat masuk mengajar, bahkan guru absen mengajar tanpa
pemberitahuan yang jelas. Semangat kerja yang masih rendah, banyak guru dalam
mengajar masih menggunakan cara-cara tradisional dan belum sepenuhnya mengacu
pada kurikulum dan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efesien. Belum semua
guru menyiapkan RPP pada saat mengajar sehingga tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai kurang jelas.
Pada saat melaksanakan tugas guru memiliki sifat dan perilaku yang berbeda,
ada yang bersemangat

dan penuh tanggung jawab, juga ada guru yang dalam

melakukan pekerjaan itu tanpa rasa tanggung jawab. Masih banyak guru yang
memilih profesi sebagai guru bukan karena panggilan jiwa dan idelaisme, di duga
juga ada guru-guru tidak bangga dengan profesinya, malu menunjukkan identitas

10

pekerjaannya sebagai guru dan ia kurang menunjukkan tanggung jawab sebagai guru.
Masih adanya guru yang datang ke sekolah terlambat, kemudian guru mengabaikan
jam masuk sekolah demi kepentingan lainnya, penampilan guru yang tidak rapi.
Kemudian dalam melaksanakan program pembelajaran masih ditemukan guru
yang mengajar hanya mencatat dan member tugas kepada murid dan tidak sesuai
dengan program pembelajaran yang telah disusun sebagaimana mestinya. Tujuan
untuk mengembangkan diri menjadi guru yang memiliki motivasi tinggi juga masih
rendah, karena kurangnya kemauan guru untuk dibina dan bergerak selangkah ebih
maju dari sebelumnya.
Untuk memahami fenomena yang terjadi pada guru di gugus IV SD Negeri
Kecamatan Kutalimbaru ini dilakukan analisis hasil eksplorasi terhadap beberapa
variabel yang mempengaruhi kinerja guru baik secara empiris dan konseptual.
Berdasarkan ini dinyatakan ketiga variabel yaitu disiplin kerja, sikap inovatif, dan
motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja guru. Jika dugaan ini teruji maka konsep
tentang hubungan keempat variabel ini dapat digunakan untuk menjelaskan,
meramalkan dan menemukan alternatif terhadap masalah kinerja guru disekolah
tersebut. Beranjak dari pemikiran ini direncanakan suatu penelitian yang berjudul:
Pengaruh Disiplin Kerja, Sikap Inovatif, Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Guru Gugus IV SD di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat identifikasi beberapa faktorfaktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru yaitu : (1) memiliki sikap
propesionalisme dalam bertugas, (2) kompetensi keguruan yang cukup yang tampak

11

pada kemampuannya menerapkan konsep, asas kerja sebagai guru, mampu
mendemonstrasikan sejumlah strategi maupun pendekatan pengajaran yang menarik
dan interaktif, (3) disiplin, (4) memiliki sikap inovatif, (5) build value-based
homogeneity yaitu membangun nilai-nilai yang dibesarkan adanya kesamaan, (6)
motivasi kerja, (7) kompensasi yang memadai dan wajar, (6) kondisi kerja yang
aman dan sehat, (7) kesempatan untuk mengembangkan kemampuan.

C. Pembatasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, banyak
faktor yang berpengaruh terhadap kinerja guru. Dalam penelitian ini faktor yang diteliti
adalah disiplin kerja, sikap inovatif, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru Gugus
IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

D. Rumusan masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalahdalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD
di Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang?
2. Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD
di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?
3. Apakah motivasi kerja berpengaruh langsung terhadap kinerja guru Gugus IV SD
di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?
4. Apakah disiplin kerja berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru Gugus
IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

12

5. Apakah sikap inovatif berpengaruh langsung terhadap motivasi kerja guru Gugus
IV SD di Kecamatan Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang?

E. Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
2. Pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
4. Pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
5. Pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja guru Gugus IV SD di Kecamatan
Kotalimbaru Kabupaten Deli Serdang.

F. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka manfaat yang di dapat dari
penelitian ini adalah:
1.

Manfaat secara teoritis:
a. Dapat digunakan untuk meningkatkan wawasan dan khasanah pengetahuan
mengenai strategi meningkatjan kinerja guru melalui disiplin kerja, sikap
kooeperatif, dan motivasi kerja pada suatu lembaga pendidikan.

13

b. Bagi penelitian lainnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
selanjutnya dan dapat ikembangkan dengan variable-variabel yang berbeda.
2.

Manfaat secara praktis:
a. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dan dikembangkan melalui pelaksanaan
tugas sehari-hari di suatu lembaga pendidikan pada umumnya dan khususnya
di SD Negeri gugus IV desa sei mencirem kecamatan kutalimbaru kabupaten
deli serdang.
b. Dapat digunakan sebagai dasar acuan atau masukan bagi guru, Kepala
Sekolah dan pimpinan lembaga pendidikan dasar dalam rangka menyusun
strategi kebijakan dalam upaya meningkatkan kinerja guru.
c. Bagi para pihak yang terkait termasuk dinas pendidikan, penelitian ini
diharapkan menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam
upaya peningkatan kinerja guru.

102

BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pengajuan hipotesis, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara disiplin kerja terhadap
motivasi kerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli
Serdang. Artinya pengaruh disiplin kerja akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan motivasi kerja guru.
2. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara sikap inovatif terhadap
motivasi kerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli
Serdang. Artinya semakin banyak inovasi guru dalam akan mengakibatkan
meningkatnya motivasi guru itu dalam mendidik.
3. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara disiplin kerja terhadap
kinerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
Artinya pengaruh disiplin kerja guru akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan kinerja guru.
4. Terdapat pengaruh langsung yang signifikan antara sikap inovatif terhadap
kinerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru Kabupaten Deli Serdang.
Artinya pengaruh sikap inovatif kerja guru akan mengakibatkan terjadinya
peningkatan kinerja guru.

103

5. Terdapat pengaruh pengaruh langsung yang signifikan antara motivasi
kerja terhadap kinerja guru Gugus IV SD Kecamatan Kutalimbaru
Kabupaten Deli Serdang. Artinya pengaruh motivasi kerja guru kerja guru
akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Implikasi penelitian dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian dan
kesimpulan penelitian. Upaya untuk meningkatkan kinerja guru perlu adanya
perhatian terhadap disiplin kerja, sikap inovatif, dan motivasi kerja guru dalam
melaksanakan tugasnya terutama dalam pembelajaran di sekolah.
1. Implikasi pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja
Telah teruji melalui penelitian ini bahwa disiplin kerja berpengaruh
terhadap motivasi kerja. Jika ingin meningkatkan motivasi kerja maka terlebih
dahulu perlu meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja yang perlu
ditingkatkan meliputi: ketepatan waktu kerja,taat terhadap peraturan, memiliki
kesadaran yang tinggi,serta bertanggung jawab terhadap tugas. Dan motivasi
kerja meliputi: semangat kerja,pemberian reward,perasaan berpartisipasi,serta
senang dengan tugas yang ada.
2. Implikasi pengaruh sikap inovatif terhadap motivasi kerja
Telah teruji melalui penelitian ini bahwa sikap inovatif berpengaruh
terhadap motivasi kerja. Jika ingin meningkatkan motivasi kerja maka terlebih
dahulu perlu meningkatkan sikap inovatif. Sikap inovatif

yang perlu

ditingkatkan meliputi: penerimaan terhadap perubahan,menciptakan suatu
yang baru untuk mendukung pekerjaan,pengetahuan teknologi dan informasi

104

baru dalam pembelajaran. Dan motivasi kerja meliputi: semangat kerja,
pemberian reward, perasaan berpartisipasi, serta senang dengan tugasnya.
3. Implikasi pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja
Telah teruji melalui penelitian ini bahwa disiplin kerja berpengaruh
terhadap kinerja. Jika ingin meningkatkan kinerja maka terlebih dahulu perlu
meningkatkan disiplin kerja. Disiplin kerja yang perlu ditingkatkan meliputi:
ketepatan waktu kerja,taat terhadap peraturan, memiliki kesadaran yang
tinggi,serta bertanggung jawab terhadap tugas. Dan kinerja meliputi:
perencanaan pengajaran,pelaksanaan pengajaran,serta penilaian pengajaran
4. Implikasi pengaruh sikap inovatif terhadap kinerja
Telah teruji melalui penelitian ini bahwa sikap inovatif berpengaruh
terhadap kinerja. Jika ingin meningkatkan kinerja maka terlebih dahulu perlu
meningkatkan inovatif dalam mendidik. Sikap inovatif

yang perlu

ditingkatkan meliputi: penerimaan terhadap perubahan,menciptakan sesuatu
yang baru untuk mendukung pekerjaan,serta pengetahuan teknologi dan
informasi baru dalam pembelajaran. Dan kinerja meliputi: perencanaan
pengajaran,pelaksanaan pengajaran,serta penilaian pengajaran
5. Implikasi pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
Telah teruji melalui penelitian ini bahwa motivasi kerja berpengaruh
terhadap kinerja. Jika ingin meningkatkan kinerja maka terlebih dahulu perlu
meningkatkan motivasi kerja. Motivasi kerja yang perlu ditingkatkan meliputi:
semangat kerja, pemberian reward, perasaan berpartisipasi, senang dengan

105

tugas yang ada. Dan kinerja meliputi: perencanaan pengajaran, pelaksanaan
pengajaran, penilaian pengajaran.

C. Saran
Berdasarkan uraian dalam simpulan dan implikasi hasil penelitian maka
dapat diberikan beberapa saran antara lain:
1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deli Serdang diharapkan peran sertanya
dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di sekolah
terutama dengan peningkatan fasilitas, menetapkan peraturan yang dapat
mendukung kegiatan di sekolah.
2. Kepala Sekolah lebih meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam
kepemimpinannya melalui perilaku stimuli intelektualnya dengan memahami
tugas profesionalnya, tugas inovatif, self asessment, pengembangan ide,
paham terhadap tipe kepemimpinan dengan senantiasa berusaha untuk
mengedepankan kejujuran dalam menjalankan tugas kepemimpinan.
3. Para guru hendaknya memiliki sikap kepekaan yang tinggi dan membuka diri
terhadap perubahan kemajuan yang terjadi dalam pendidikan.
4. Para peneliti yang tertarik dalam bidang kajian ini untuk mengadakan
penelitian dengan melibatkan lebih banyak lagi variabel prediktor dan
responden, sehingga aspek lain yang diduga memiliki hubungan dan
sumbangan yang lebih berarti bagi perkembangan dunia pendidikan.

106

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Q dan Sagala S. 2004. Profesi Jabatan Kependidikan dan Guru Sebagai
Upaya Manajemen Kualitas Pembelajaran. Uhanika Press.
Bachrudi, Harahap. 2003. Analisi Jalur Terkonsep. Jakarta : Pustaka Jaya.
Colquitt. 2009. Dalam Forum PPS Indonesia. Jakarta : Bina Aksara.
Danim, S. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta : Rineka
Cipta.
Eti Rochaety, Poontjorini R, Irima Gusti Yanti. 2008. Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Gibson, James I, Jhon M, Ivanchevich and James H Donnelly. 1987. Organisasi
Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.
Gibson, James I, Jhon M, Ivanchevich and James H Donnelly. 1994. Organisasi
Perilaku, Struktur dan Proses. Terjemahan Agus Dharma, Jakarta: Erlangga.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Irawati (2003). Budaya Kerja dan Sikap Inovatif Sebagai Faktor Pendukung Kinerja
Para Pustakawan Perguruan Tinggi Di Padang. Tesis : PPS UNP.
Kusnedi. 2005. Analisis Jalur Konsep Dan Aplikasi Dengan Program SPSS dan
Lisrel 9. Bandung: UPI.
Kementerian Pendidikan Nasional. 2010. Pembinaan dan Pengembangan Profesi
Guru Buku 2 Pedoman Penilaian Kinerja Guru. Jakarta : Direktorat Jenderal
Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.
Minner, John B. 1997. Industrial and Organizational Psychology. Mc. Graw Hill
International Edition.
Mulyasa, E. 2003. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Pace, R.W. Faules,D,F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

107

Pakpahan (2005). Hubungan Sikap Inovasi dan Pemberian Kompensasi Dengan
Prestasi Kerja Guru SMA Negeri di Kota Medan. Tesis : PPS Unimed.
Robbins, S.P. 2007. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh, Ahli Bahasa. Benyamin
Molan. Indonesia : Macanan Jaya Cemerlang.
Rogers, E, M. 1993. Diffussion of Inovation. London :Collier Macmillan.
Sagala. H. Syaiful. 2008. Budaya dan Reinventing, Organisasi Pendidikan. Bandung
: Alfabeta.
Sagala. H. Syaiful. 2009. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung : Alfabeta.
Siagian, Sondang P. 2002. Organisasi Kepemimpinan Dan Perilaku Administrasi.
Jakarta : Gunung Agung.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta : Andi.
Sudjana. 1989. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Sutisna. 1989. Administrasi Pendidikan DasarTeoritis UntukPraktek Profesional.
Bandung: Angkasa.
Sutrisno, Edy. 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kencana.
Timpe, A,D. 1993. Kinerja : Seri Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Efek
Media Komputindo.
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Winardi. A. Gerungan. 2007. Psikologi Sosial. Bandung : Erisco.