PENGARUH KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS ARGUMENTASI OLEH SISWA KELAS X SMA PARULIAN 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/ 2016.

(1)

PENGARUH KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN

BERPIKIR KRITIS TERHADAP KETERAMPILAN

MENULIS TEKS ARGUMENTASI OLEH SISWA

KELAS X SMA PARULIAN 1 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Pascasarjana Unimed Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh

IRENE SANI NAPITUPULU NIM 8136192016

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Napitupulu, Irene Sani. Pengaruh Kebiasaan Membaca Dan Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Keterampilan Menulis Teks Argumentasi Oleh Siswa Kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016. Tesis: Program Pendidikan Bahasa Indonesia . Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh kebiasaan membaca terhadap keterampilan menulis teks argumentasi, (2) pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis teks argumentasi, (3) pengaruh kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Methodist 1 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.Populasi penelitian ini adalah semua siswa SMA Parulian 1 Medan kelas X yang berjumlah 135 orang siswa dimana kelas ini merupakan kelas paralel yang terdiri dari tiga kelas yang masing-masing kelas terdiri dari 45 orang. Sampel diambil secara acak sederhana yaitu berjumlah 66 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan desain Ex Post Fakto. Teknik pengumpulan data dikumpulkan dengan tes. data kebiasaan membaca menggunakan tes angket, data kemampuan berpikir kritis menggunakan tes pilihan berganda, sedangkan data keterampilan menulis teks argumentasi menggunakan tes penugasan yaitu menulis teks argumentasi. Berdasarkan hasil analisis regresi ganda dengan dua prediktor ditemukan nilai koefisien korelasi Ry (1,2) sebesar 0,791, R2y(1,2) 0,626 dan Fhitung sebesar 52,684 serta Ftabel pada taraf signifikansi 5% sebesar 3,15. Harga Fhitung lebih besar dari Ftabel pada taraf signifikansi 5% (52,684 > 3,15). Temuan penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis, (2) kebiasaan membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis teks argumentasi, (3) kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis teks argumentasi pada siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Kebiasaan Membaca, Berpikir Kritis, Keterampilan Menulis Teks Argumentasi


(6)

ii ABSTRACT

Napitupulu, Irene Sani. The Effect of Reading Habits and Critical Thinking Skill toward Writing Argumentation Texts by Grade X of High School Parulian 1 Medan 2015/2016 Year. Thesis : Indonesian Language Education. Postgraduate School. State University of Medan. 2016.

This study aims to determine: the influences of the reading habits toward writing argumentation texts, the influences of critical thinking skills towards writing argumentation texts, and the influences between the reading habits and critical thinking skills toward writing argumentation texts made by the students of Grade X of High School Parulian 1 Medan 2015/2016 Academic Years. The study population was all students Grade X of High School Parulian 1 with total number 135 students where there are three parallel classes; each class consists of 45 people. Samples were taken by random sampling, it is 66 students. The method in this research is descriptively with the Ex Post facto design. The technique of collecting data used the test. The reading habits data used by questionnaires test and the critical thinking skills data used by multiple choice tests. On the other hand, writing argumentation text used writing test. Based on the result of multiple regression analysis with two predictors found that there are correlation coefficient Ry (1,2) about 0,791, R2y(1,2) about 0,626 and Fhitung is 52,684 and Ftabel is 3,15 at the level of significant 5%. Therefore, the value of Fhitung is biggest from Ftabel at the level of significant 5% or 52,684 > 3,15. The findings indicates that the reading habits has positive influence and significance toward critical thinking, the reading habits has positive influence and significance toward writing argumentation texts, the reading habits and critical thinking skills have positive influences and significance toward writing argumentation texts on Grade X Students of High School Parulian 1 2015/2016 Academic Years.

Keywords: Reading Habits, Critical Thinking Skill, Writing Argumentation Texts.


(7)

KATA PENGANTAR

Penulis menyampaikan rasa syukur yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yang Matra Kuasa atas segala kasih dan berkatNya penulis dalam keadaan sehat dan dapat menyusun tesis yang berjudul: Pengaruh Kebiasaan Membaca dan Kemampuan Berpikir Kritis terhadap Keterampilan Menulis Teks Argumentasi oleh Siswa Kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.

Penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd, dan Bapak Dr. Amrin Saragih, M.A., P.hD., yang telah membimbing penulis serta meluangkan banyak waktu kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga selesainya tesis ini. Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada:

Pertama, Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M. Pd. selaku ketua program pendidikan Bahasa dan Sastra Pascasarjana, Bapak Direktur Pascasarjana, beserta Asisten Direktur 1, 2 dan 3 juga seluruh staf pegawai program pascasarjana UNIMED yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan program pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Kedua, Bapak Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M. Pd, dan Dr. Wisman Hadi., M.Hum., selaku narasumber yang telah memberikan kritik, saran dan masukan pada tesis ini, serta Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama menempuh pendidikan di program pasca sariana UNIMED.

Ketiga, Bapak kepala Sekolah SMA Parulian 1 Medan, Tropinus Tambunan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian pada sekolah yang dipimpinnya. Ibu Sartika Silalahi, S.Pd, selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Parulian 1 Medan yang membantu penulis dalam pelaksanaan penelitian di


(8)

iv

lapangan. serta seluruh siswa keras X Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang menjadi populasi seria sampel dalam penelitian ini.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada Ayahanda B. Napitupulu, Ibunda D. Br Tampubolon, dan serta seluruh keluarga yang telah mendoakan, memberikan dukungan moral dan materil kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Prograrn Magister di Program Pascasarjana UNIMED.

Terimakasih yarg tulus juga penulis sampaikan kepada sahabat dan rekan-rekan mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia pada program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang membantu penulis dengan memberikan masukan dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhirnya, penulis mengakui bahwa karya ini belum sempurna. Namun penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan di Indonesia.

Medan, Juni 2016 Penulis,

Irene Sani Napitupulu NIM: 813619216


(9)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 8

A. Kajian Teoritis ... 8

1. Hakikat Membaca ... 8

a. Tujuan Membaca ... 10

b. Kebiasaan Membaca ... 12

c. Ciri-ciri Kebiasaan Membaca ... 15

2. Hakikat Kemampuan Berpikir Kritis ... 16

3. Hakikat Keterampilan Menulis Teks Argumentasi ... 24

a. Tujuan Teks Argumentasi ... 25

b. Ciri- Ciri Teks Argumentasi ... 27

c. Langkah-Langkah Menulis Teks Argumentasi ... 28

d. Penilaian Keterampilan Menulis Argumentasi ... 33

B. Penelitian yang Relevan ... 35

C. Kerangka Berpikir ... 37

D. Paradigma Penelitian ... 41

E. Hipotesis Penelitian ... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel ... 43

C. Metode Penelitian ... 45

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 46

E. Teknik dan Instumen Pengumpulan Data ... 48

F. Uji Coba Instrumen ... 51

G. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

A. Deskripsi Data ... 64


(10)

vi

C. Pengujian Prasyarat Analisis ... 72

D. Uji Asumsi Klasik ... 75

E. Pengujian Hipotesis ... 75

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

G. Keterbatasan Penelitian ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 85

A. Simpulan ... 85

B. Implikasi ... 85

C. Saran ... 88


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kemampuan Berpikir Kritis ... 21

Tabel 2.2 Fungsi Kerangka Karangan dan Syarat Kerangka Karangan ... 30

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Kebiasaan Membaca ... 49

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ... 50

Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Keterampilan Menulis Teks Argumentasi ... 50

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Teks Argumentasi ... 65

Tabel 4.2 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Keterampilan Menulis Teks Argumentasi ... 66

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca (X1) ... 67

Tabel 4.4 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Kebiasaan Membaca (X1) ... .. 69

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kemampuan berpikir kritis ... 70

Tabel 4.6 Distribusi Kecenderungan Frekuensi Kemampuan berpikir kritis . 71 Tabel 4.7 Hasil Uji normalitas... 72

Tabel 4.8 Uji Linieritas ... 73

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinieritas ... 74

Tabel 4.10 Uji heteroskedastisitas ... 75

Tabel 4.11 Hasil Regresi X1 terhadap Y ... 76

Tabel 4.12 Hasil Regresi X2 terhadap Y ... 77

Tabel 4.13 Hasil Regresi Berganda ... 78

Tabel 4.14 Sumbangan Relatif dan Efektif Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat ... 80


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Paradigma Variabel Penelitian ... 41 Gambar 4.1. Histogram Distribusi Frekuensi Keterampilan Menulis Teks

Argumentasi ... 65 Gambar 4.2. Histogram Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca ... 68 Gambar 4.3. Histogram Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kritis...


(13)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Instrumen Penelitian ... 92

Lampiran 2: Uji Coba Instrumen ... 103

Lampiran 3: Uji Coba Persyaratan ... 112


(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menulis merupakan bagian dari keterampilan berbahasa yang di anggap suatu kegiatan komunikasi untuk menyampaikan pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Dalman (2014 : 3) juga mengatakan bahwa menulis merupakan sebuah proses menuangkan gagasan dalam bentuk bahsa tulis secara kreatif, logis dan kritis dengan tujuan mencatat, merekam, memberitahukan, meyakinkan, menggambarkan, menghibur dan mempengaruhi orang lain.

Dalam membuat sebuah tulisan, penulis harus dapat menghasilkan berbagai bentuk dan warna tulisan secara kreatif sesuai dengan tujuan dan sasarannya. Hal itu dapat dilihat dari kemampuan penulis dalam mengaitkan kata dengan kata, kalimat, paragraf, maupun antara bab sehingga membentuk satu teks secara kritis agar dapat di pahami, khusus dalam membuat teks argumentasi. Dengan demikian, Keraf melalui Elfrida (2012 : 4) mengemukakan bahwa proses menulis teks argumentasi mendorong seorang penulis harus berfikir secara runtut, kritis, logis, dan kreatif sehingga pesan penulis dapat di sesuaikan kepada pembaca.

Kosasih melalui Dalman (2014 : 137) mengatakan bahwa teks argumentasi merupakan teks yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Teks argumentasi juga disebut alasan. Hal itu dikarenakan syarat utama teks argumentasi yaitu penulis harus terampil dalam bernalar dan menyusun ide yang bagus. Oleh karena itu, penulis teks argumentasi tidak dapt dipisahkan dari bagaimana penulis mampu memiliki pemikiran yang kritis dan juga pengetahuan yang luas agar tulisannya sistematis dan runtut. Pengetahuan yang luas


(15)

2

dapat dilihat dari intensitas buku yang telah dibaca atau kebiasaan membaca penulis. Sedangkan, pemikiran kritis dapat dilihat dari ide-ide dan cara pandang penulis yang kritis dalam membuat tulisan, khususnya penulisan teks argumentasi.

Penulisan teks argumentasi tidak terlepas dari kebiasaan membaca seseorang. Hal itu dikarenakan membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi. Seperti halnya yang dikemukakan Farr melalui Dalma (2014 : 5), “ Reading is the heart of education” yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan. Semakin sering atau semakin biasa seseorang dalam membaca, maka orang tersebut akan semakin maju dan memiliki wawasa luas. Berkaitan dengan itu, Dalman (2014:9) mengemukakan bahwa pembentukan kebiasaan-kebiasaan baik seperti keteraturan, disiplin, dan konsentrasi terutama pada saat melakukan kegiatan membaca perlu dikembangkan karena seseorang yang dianggap mampu menulis yaitu seseorang telah biasa membaca karya orang lain atau secara tidak langsung membaca karangannya sendiri.

Menulis teks argumentasi juga sebagai wujud keterampilan berbahasa yang membutuhkan pemikiran kritis. Dalam menulis teks argumentasi, seperti halnya yang dikemukakan Ennis melalui Fisher (2008 : 4), penulis membutuhkan pemikiran yang masuk akal dan reflektif serta terfokusuntuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Suatu sikap yang mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang yang diperoleh dari kebiasaan membaca penulis. Kebiasaan membaca seseorang berdampak pada kemampuan berpikir kritis. Kemampuan yang meletakkan hubungan antara satu bagian pengetahuan dengan bagian lainnya. Dengan demikian, kemampuan berpikir kritis bersumber dari bahan bacaan, semakin banyak bahan semakin banyak pengetahuan yang dimiliki dan semakin mampu seseorang dalam menulis teks argumentasi.


(16)

3

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mata pelajaran bahasa Indonesia mengandung berbagai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa diantaranya seperti keterampilan membaca dan menulis, yang sesuai dengan penelitian ini yaitu pengaruh kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis teks argumentasi.

Kenyataan yang terjadi di lapangan yaitu siswa kurang mampu dalam menulis teks argumentasi karena banyak siswa tidak terbiasa membaca. Kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Karena sifatnya sudah mendarah daging, maka sulit bagi seseorang untuk tidak membaca. Terbentuknya kebiasaan membaca pada diri seseorang pun tidak terjadi dalam waktu singkat. Pembentukannya itu melalui proses-proses perkembangan tertentu yang relatif memakan banyak waktu. Pembentukan kebiasaan membaca tersebut dapat dilihat dari dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu: minat (keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan membaca.

Kebiasaan untuk membaca buku-buku atau materi pelajaran akan membuat siswa memiliki pemikiran kritis. Berpikir kritis merupakan kegiatan untuk mengolah informasi yang telah diterima melalui kegiatan membaca. Berpikir kritis memfungsikan penggunaan otak secara sadar untuk mencari sebab, berdebat, mempertimbangkan, memperkirakan, dan merefleksikan suatu subjek sehingga mampu untuk mempertimbangkan, merenungkan, menganalisis, membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan, meneliti suatu jalan pikiran, mencari berbagai hal yang berhubungan satu sama lain, mencari tau mengapa dan untuk apa sesuatu terjadi, dan membahas suatu realitas dengan menggunakan konsep atau berbagai pengertian.

Kebiasaan membaca dan berpikir kritis menjadi hal yang sangat penting bagi siswa untuk dapat meningkatkan keterampilan menulis teks argumentasi. Kebiasaan


(17)

4

membaca yang tidak ada dalam diri siswa sudah tentu menyulitkan siswa untuk memiliki banyak informasi dalam menuangkan idea atau opini dalam menuliskan teks argumentasi. Sementara itu kemampuan berpikir kritis yang juga tidak dimilik siswa menjadi kendala bagi siswa dalam menulis teks argumentasi karena sulitnya siswa untuk menuangkan kalimat yang membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan yang semua ini merupakan ciri-ciri menulis teks argumentasi.

Berkaitan dengan pentingnya menulis teks argumentasi, Maulana (2013) mengatakan bahwa di antara aspek keterampilan berbahasa, membaca dan menulis adalah aspek yang selama ini dianggap sulit. Jatuhnya nilai mata pelajaran bahasa Indonesia sebagian besar disebabkan pada aspek membaca dan menulis. Keduanya memang saling terkait. Membaca ibarat mengisi pengetahuan dalam akal, sedangkan menulis laksana mereproduksi pengetahuan baru. Inilah pilar utama peradaban modern. Mahsun (2013), Kepala Badan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menyebutkan bahwa hasil UN tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan tahun 2012. Berdasarkan hasil UN 2012 ada 25% siswa jurusan bahasa yang tidak lulus mata pelajaran bahasa Indonesia. Pada jurusan IPA ada sekitar 12 %, dan jurusan IPS ada sekitar 19% yang tidak lulus mata pelajaran bahasa Indonesia. Secara detail, tabel 1 di bawah ini menunjukkan proporsi menulis teks argumentasi.

Tabel 1.1

Persentase Penurunan Kelulusan Nilai Mata Pelajaran Bahsa Indonesia Pada Program Studi di SMA Tahun 2013

No Program Studi Persentase Penurunan

Kelulusan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

1. Bahasa 25%

2. IPA 12%


(18)

5

Kenyataan inilah yang membuat penulis ingin melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang terdapat di atas. Penelitian yang akan dilakukan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis teks argumentasi siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan berdasarkan kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Identifikasi Masalah

Penjelasan dan uraian latar belakang di atas menunjukkan masalah-masalah yang berkenaan dengan penelitian ini. Masalah-masalah tersebut antara lain:

1. Siswa kurang mampu dalam menulis teks argumentasi 2. Masih banyak siswa tidak terbiasa membaca.

3. Kebiasaan membaca yang tidak ada dalam diri siswa menyulitkan siswa untuk memiliki banyak informasi dalam menuangkan idea atau opini dalam menuliskan teks argumentasi.

4. Kemampuan berpikir kritis yang tidak dimilik siswa menjadi kendala bagi siswa dalam menulis teks argumentasi.

5. Siswa sulit untuk menuangkan kalimat yang membuktikan sesuatu, menunjukkan alasan-alasan, menarik kesimpulan yang semua ini merupakan ciri-ciri menulis teks argumentasi.

C. Pembatasan Masalah

Merujuk pada identifikasi masalah penelitian yang ada, sesungguhnya masalah yang ada cukup luas dan beragam. Disamping itu, masalah di atas juga kurang terfokus dan sistematis. Untuk itu, demi kecermatan, kesahihan, keterpercayaan hasil penelitian ini, serta mencegah penafsiran yang kurang tepat, maka permasalahan perlu dibatasi.


(19)

6

Pembatasan tersebut difokuskan pada kebiasaan membaca, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan pada semester genap tahun pembelajaran 2015/ 2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uaraian, penjelasan latar belakang, dan identifikasi masalah, maka rumusan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kebiasaan membaca berpengaruh langsung dan positif terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan tahun pembelajaran 2015/ 2016?

2. Apakah kemampuan berpikir kritis berpengaruh langsung dan positif terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan tahun pembelajaran 2015/ 2016?

3. Apakah kebiasaan membaca dan berpikir kritis berpengaruh langsung dan positif secara bersama-sama terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan tahun pembelajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian yang ingin dicapaiadalah untuk mengetahui dan menganalisis :

1. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Methodist 1 Medan tahun pembelajaran 2015/ 2016.


(20)

7

2. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Methodist 1 Medan tahun pembelajaran 2015/ 2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis terhadap keterampilan menulis teks argumentasi oleh siswa kelas X SMA Methodist 1 Medan tahun pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dilihat dari segi teoritis dan praktis. 1. Secara Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk menguatkan teori dan meningkatkan pemahaman serta mengetahui tentang pentingnya kebiasaan membaca, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan menulis teks argumentasi.

2. Secara Praktis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi terutama pada guru bahasa Indonesia tentang keterampilan menulis teks argumentasi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya yaitu bila dikaitkan dengan kemampuan berfikir kritis.

b. Penelitian ini juga membantu siswa untuk memecahkan kesulitan dalam keterampilan menulis teks argumentasi melalui kebiasaan membaca dan berpikir kritis.


(21)

85 BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kebiasaan membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis pada siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

2. Kebiasaan membaca berpengaruh positif dan signifikan terhadap keterampilan menulis teks argumentasi pada siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

3. Kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis secara bersama-sama berpengaruh positif dan sugnifikan terhadap keterampilan menulis teks argumentasi pada siswa kelas X SMA Parulian 1 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.

B. Implikasi

Hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa pelaksanaan kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis sangat mempengaruhi keterampilan menulis teks argumentasi. Oleh karena itu implikasi hasil penelitian adalah : 1. Implikasi Teoritis

a. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir kritis mempengaruhi keterampilan menulis teks argumentasi. Hal ini dapat digunakan sebagai bahan kajian atau teori yang dapat melengkapi hasil


(22)

86

penelitian dibidang pendidikan lainnya. Kebiasaan membaca merupakan aktivitas membaca yang sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas diri seseorang. Terbentuknya kebiasaan membaca pada diri seseorang ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Pembentukannya itu melalui proses-proses perkembangan tertentu yang relatif memakan banyak waktu. Pembentukan kebiasaan membaca tersebut dapat dilihat dari dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu: minat (keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan membaca. Sementara itu, kemmpuan berpikir kritis merupakan suatu pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang terfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dengan kata lain, seseorang harus mampu memecahkan masalah secara rasional dan spontanitas dengan meyakini bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan fakta atau kebenarannya. Dalam mengembangkan keterampilan menulis teks argumentasi, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan.

b. Hasil penelitian dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam pengembangan pendidikan nasional khususnya pendidikan bahasa Indonesia. Peningkatan efektifitas dan kualitas pendidikan nasional melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar dalam mendukung kemajuan pembangunan suatu bangsa. Pengembangan sumber daya manusia dalam rangka memperoleh tenaga profesional tidak lepas dari peranan pendidikan. Pentingnya pendidikan


(23)

87

dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional sebagai acuan penyelenggaraan seluruh bentuk pendidikan di Indonesia.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis teks argumentasi. Guru sebagai pendidik profesional menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para siswa, dan lingkungannya. Guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa dan disiplin”. Standar kualitas tersebut berkaitan dengan tugas guru sebagai pendidik yang wajib memberikan panutan bagi peserta didiknya. Guru yang berkualitas tentunya memiliki kompetensi diri sehingga mampu menyalurkan ilmunya dengan baik. Kemampuan guru tersebut dapat mejadi indikator terlaksananya tujuan pendidikan.

b. Guru harus dapat menerapkan kebiasaan membaca dalam mengajarkan materi pelajaran khususnya dalam keterampilan menulis teks argumentasi. Peran guru sangatlah penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menjalankan perannya dengan baik untuk selalu menanamkan kepada siswa bahwa kebiasaan membaca merupakan sumber-sumber belajar yang baik sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif. Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah.

c. Siswa baik yang memiliki kemampuan berpikir kritis memiliki kesadaran tentang pentingnya belajar bahasa sebagai alat komunikasi seperti bahasa


(24)

88

Indonesia. Keterampilan menulis teks argumentasi akan lebih baik jika siswa memiliki pemikiran kritis karena teks argumentasi membutuhkan banyak informasi yang bisa diterma akal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Kebiasaan membaca siswa yang semakin berkurang membuat siswa tidak mempunyai minat dan keterampilan membaca. Dalam hal ini hendaknya siswa mampu membangun aktifitas fisik dan mental dengan memberikan frekuensi waktu yang cukup dalam membaca setiap hari, sehingga keterampilan menulis teks argumentasi dapat dapat lebih optimal dimiliki.

Siswa sebagai generasi penerus bangsa sudah selayaknya memiliki tekad untuk terus memajukan pendidikan melalui kualitas diri yang bisa bersaing baik dalam negeri maupun di luar negeri. Keterampilan menulis teks argumentasi dapat meningkat apabila siswa termotivasi dan berkeinginan untuk selalu memiliki kebiasaan membaca. Kegiatan membaca membekali siswa agar mampu menciptakan pemikiran kritis yang mampu memecahkan permasalahan sehingga tidak hanya bergantung dengan guru disekolah.

2. Bagi sekolah

Siswa kurang tertarik dengan aktifitas membaca sehingga tdak memiliki pikiran kritis atas apa yang terjadi disekitar khususnya dalam proses belajar


(25)

89

mengajar. Perlu kiranya sekolah memberi motivasi bagi siswa dengan menyiapkan ruang membaca yang cukup nyaman dan penyediaan buku yang up to date, sehingga siswa memiliki pengetahuan. ide, gagasan serta opinion yang nantinya sangat berguna bagi peningkatan keterampilan menulis teks argumentasiar yang lebih optimal.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang kehadirannya dinantikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Sekolah tidak hanya memiliki peran sebagai tempat mendidik siswa tetapi juga mampu menjadi motivator bagi siswa untuk selalu menyiapkan fasilitas yang mendukung kemajuan pendidikan.

3. Saran untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi bahwa kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis teks argumentasi sebesar 64,50% sedangkan sisanya sebesar 35,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterampilan menulis teks argumentasi seperti sarana dan prasaranan sekolah dalam dukungannya meningkatkan kegiatan membaca di sekolah.


(26)

90

DAFTAR PUSTAKA

Anggiharty, S. 2004. Pengaruh Menulis Ringkasan Karangan Argumentasi Siswa Kelas X Ma, drasah Aliyah Negeri Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2013/2014. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Ambarita, B. 2013. Kemampuan Membaca dan Sikap Profesional dalam Peningkatam Mutu Pendidikan.Bandung : Alfabeta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2009. Dasar-Dasar Penelitian .Jakarta : Rineka Cipta.

Bono, E.D. 2007. Lateral Thinking : A Textbook of Creatifiti. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Dalman, H. 2013. Keterampilan membaca.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. . 2014. Keterampilan Menulis .Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar .Jakarta : Erlangga.

Ginting, E. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada SMA PGRI 20 Siborong-borongKabupaten Tapanuli Utara, Tesis.Medan : Universitas Negeri Medan. Hadi, Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Izhab, H.Z. 2007. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa Indah. Keraf, G. 2007. Argumentasi dan Narasi .Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.p3.

Kusumawati, H. 2013. Korelasi Kebiasaan Membaa Opini dengan Kemampuan MenulisArgumentasi Pada Siswa Kelas X SMAN Se-Kabupaten Klaten, Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Bahasa dan Seni Unifersitas Negeri Yogyakarta.

Latif, M. 2014. Orientasi ke Arah Pemahaman: Filsafat Ilmu. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Priyatno, D. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian SPSS. Yogyakarta: Grava Media.

. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Grava Media.


(27)

91

Rusyna, H.A. 2014. Keterampilan Berpikir. Yogyakarta: Ombak.

Suhartono 2004. “Pengaruh Kebiasaan Membaca, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Penguasaan Struktur Sintaksis terhadap Keterampilan Menulis Ilmiah”. Jurnal Pendidikan .

Sinulingga, J. 2013. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Membaca Pemahaman Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra inggris, Tesis. Medan: Uniersitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Suryanto, A. dkk. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA kelas X. Tanggerang: Esis.

Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Rimaja Rosdakarya.

Tampubolon. D.P. 2008. Keterampilan Membaca. Medan. Bintang Kejora.

Sumber lain:

Mahsun. 29 Mei, 2013. Mengapa Nilai Bahasa Indonesia Selalu Rendah? Kompasiana (http://www.kompasiana.com/abacaraka/menapa-nilai-bahasa-indonesia-selalu-rendah, diakses 30 Agustus 2015)

Maulana, N.A.D. 2013. Dibalik Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa

Indonesia. MPA 322, 1 Juni 2013(http://www.google.co.id/search?Penelitian+hal+UN+SMA, Diakses 30

Agustus 2015)

Murph, E. 2004. An Instrument to Support Thinking in Online Asynhronous

Discussions. (Ferified 8 Oktober

2004)(http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet20/Murphy html, diakses 31/8/2015) Yulianda, Rika dkk.2012. Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Pariaman, Penelitian. (http://download.portalgaruda.org/article.php. Html, diakses 31 Agustus 2015)


(1)

aktivitas membaca yang sudah menjadi kebiasaan atau rutinitas diri seseorang. Terbentuknya kebiasaan membaca pada diri seseorang ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Pembentukannya itu melalui proses-proses perkembangan tertentu yang relatif memakan banyak waktu. Pembentukan kebiasaan membaca tersebut dapat dilihat dari dua aspek yang perlu diperhatikan yaitu: minat (keinginan, kemauan, dan motivasi) dan keterampilan membaca. Sementara itu, kemmpuan berpikir kritis merupakan suatu pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang terfokus untuk memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan. Dengan kata lain, seseorang harus mampu memecahkan masalah secara rasional dan spontanitas dengan meyakini bahwa keputusan yang diambil sesuai dengan fakta atau kebenarannya. Dalam mengembangkan keterampilan menulis teks argumentasi, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis dituntut menggunakan strategi kognitif tertentu yang tepat untuk menguji keandalan gagasan pemecahan masalah dan mengatasi kesalahan atau kekurangan.

b. Hasil penelitian dapat memperkaya wawasan pengembangan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pendidikan terutama dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas dalam pengembangan pendidikan nasional khususnya pendidikan bahasa Indonesia. Peningkatan efektifitas dan kualitas pendidikan nasional melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal dasar dalam mendukung kemajuan pembangunan suatu bangsa. Pengembangan sumber daya manusia dalam rangka memperoleh tenaga profesional tidak lepas dari peranan pendidikan. Pentingnya pendidikan


(2)

87

dirumuskan dalam tujuan pendidikan nasional sebagai acuan penyelenggaraan seluruh bentuk pendidikan di Indonesia.

2. Implikasi Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman bagi guru bahasa Indonesia untuk meningkatkan keterampilan menulis teks argumentasi. Guru sebagai pendidik profesional menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para siswa, dan lingkungannya. Guru harus memiliki standar kualitas pribadi tertentu, yang mencakup tanggungjawab, wibawa dan disiplin”. Standar kualitas tersebut berkaitan dengan tugas guru sebagai pendidik yang wajib memberikan panutan bagi peserta didiknya. Guru yang berkualitas tentunya memiliki kompetensi diri sehingga mampu menyalurkan ilmunya dengan baik. Kemampuan guru tersebut dapat mejadi indikator terlaksananya tujuan pendidikan.

b. Guru harus dapat menerapkan kebiasaan membaca dalam mengajarkan materi pelajaran khususnya dalam keterampilan menulis teks argumentasi. Peran guru sangatlah penting dan mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu, guru diharapkan mampu menjalankan perannya dengan baik untuk selalu menanamkan kepada siswa bahwa kebiasaan membaca merupakan sumber-sumber belajar yang baik sehingga proses pembelajaran akan lebih efektif. Peran dan fungsi guru berpengaruh terhadap pelaksanaan pendidikan di sekolah.

c. Siswa baik yang memiliki kemampuan berpikir kritis memiliki kesadaran tentang pentingnya belajar bahasa sebagai alat komunikasi seperti bahasa


(3)

memiliki pemikiran kritis karena teks argumentasi membutuhkan banyak informasi yang bisa diterma akal.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi siswa

Kebiasaan membaca siswa yang semakin berkurang membuat siswa tidak mempunyai minat dan keterampilan membaca. Dalam hal ini hendaknya siswa mampu membangun aktifitas fisik dan mental dengan memberikan frekuensi waktu yang cukup dalam membaca setiap hari, sehingga keterampilan menulis teks argumentasi dapat dapat lebih optimal dimiliki.

Siswa sebagai generasi penerus bangsa sudah selayaknya memiliki tekad untuk terus memajukan pendidikan melalui kualitas diri yang bisa bersaing baik dalam negeri maupun di luar negeri. Keterampilan menulis teks argumentasi dapat meningkat apabila siswa termotivasi dan berkeinginan untuk selalu memiliki kebiasaan membaca. Kegiatan membaca membekali siswa agar mampu menciptakan pemikiran kritis yang mampu memecahkan permasalahan sehingga tidak hanya bergantung dengan guru disekolah.

2. Bagi sekolah

Siswa kurang tertarik dengan aktifitas membaca sehingga tdak memiliki pikiran kritis atas apa yang terjadi disekitar khususnya dalam proses belajar


(4)

89

mengajar. Perlu kiranya sekolah memberi motivasi bagi siswa dengan menyiapkan ruang membaca yang cukup nyaman dan penyediaan buku yang up to date, sehingga siswa memiliki pengetahuan. ide, gagasan serta opinion yang nantinya sangat berguna bagi peningkatan keterampilan menulis teks argumentasiar yang lebih optimal.

Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan yang kehadirannya dinantikan oleh masyarakat, khususnya masyarakat menengah ke bawah. Sekolah tidak hanya memiliki peran sebagai tempat mendidik siswa tetapi juga mampu menjadi motivator bagi siswa untuk selalu menyiapkan fasilitas yang mendukung kemajuan pendidikan.

3. Saran untuk penelitian selanjutnya

Penelitian ini memberikan informasi bahwa kebiasaan membaca dan kemampuan berpikir secara bersama-sama memberikan pengaruh terhadap keterampilan menulis teks argumentasi sebesar 64,50% sedangkan sisanya sebesar 35,50% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Untuk itu perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi keterampilan menulis teks argumentasi seperti sarana dan prasaranan sekolah dalam dukungannya meningkatkan kegiatan membaca di sekolah.


(5)

90

Ambarita, B. 2013. Kemampuan Membaca dan Sikap Profesional dalam Peningkatam Mutu Pendidikan.Bandung : Alfabeta.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

. 2009. Dasar-Dasar Penelitian .Jakarta : Rineka Cipta.

Bono, E.D. 2007. Lateral Thinking : A Textbook of Creatifiti. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Dalman, H. 2013. Keterampilan membaca.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. . 2014. Keterampilan Menulis .Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. Fisher, A. 2009. Berpikir Kritis Sebuah Pengantar .Jakarta : Erlangga.

Ginting, E. 2010. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemampuan Berpikir Logis Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada SMA PGRI 20 Siborong-borongKabupaten Tapanuli Utara, Tesis.Medan : Universitas Negeri Medan. Hadi, Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Izhab, H.Z. 2007. Mengasah Pikiran Kreatif dan Kritis. Bandung: Nuansa Indah. Keraf, G. 2007. Argumentasi dan Narasi .Jakarta : PT Gramedia Pustaka

Utama.p3.

Kusumawati, H. 2013. Korelasi Kebiasaan Membaa Opini dengan Kemampuan MenulisArgumentasi Pada Siswa Kelas X SMAN Se-Kabupaten Klaten, Skripsi. Yogyakarta : Fakultas Bahasa dan Seni Unifersitas Negeri Yogyakarta.

Latif, M. 2014. Orientasi ke Arah Pemahaman: Filsafat Ilmu. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Priyatno, D. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian SPSS. Yogyakarta: Grava Media.

. 2009. SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate. Yogyakarta: Grava Media.


(6)

91

Rusyna, H.A. 2014. Keterampilan Berpikir. Yogyakarta: Ombak.

Suhartono 2004. “Pengaruh Kebiasaan Membaca, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Penguasaan Struktur Sintaksis terhadap Keterampilan Menulis Ilmiah”. Jurnal Pendidikan .

Sinulingga, J. 2013. Hubungan Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Membaca Pemahaman Mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra inggris, Tesis. Medan: Uniersitas Negeri Medan.

Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Suryanto, A. dkk. 2007. Panduan Belajar Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA dan MA kelas X. Tanggerang: Esis.

Syah, M. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Rimaja Rosdakarya.

Tampubolon. D.P. 2008. Keterampilan Membaca. Medan. Bintang Kejora.

Sumber lain:

Mahsun. 29 Mei, 2013. Mengapa Nilai Bahasa Indonesia Selalu Rendah? Kompasiana (http://www.kompasiana.com/abacaraka/menapa-nilai-bahasa-indonesia-selalu-rendah, diakses 30 Agustus 2015)

Maulana, N.A.D. 2013. Dibalik Rendahnya Nilai Ujian Nasional Bahasa

Indonesia. MPA 322, 1 Juni 2013(http://www.google.co.id/search?Penelitian+hal+UN+SMA, Diakses 30

Agustus 2015)

Murph, E. 2004. An Instrument to Support Thinking in Online Asynhronous

Discussions. (Ferified 8 Oktober

2004)(http://www.ascilite.org.au/ajet/ajet20/Murphy html, diakses 31/8/2015) Yulianda, Rika dkk.2012. Hubungan Kemampuan Membaca Kritis dengan Kemampuan Menulis Argumentasi Siswa Kelas VII SMPN 3 Pariaman, Penelitian. (http://download.portalgaruda.org/article.php. Html, diakses 31 Agustus 2015)