PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ( MACROMEDIA FLASH 8) MATA PELAJARAN PERAWATAN WAJAH TIDAK BERMASALAH UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 BERINGIN.

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN(MACROMEDIA FLASH 8)

MATA PELAJARAN PERAWATAN WAJAH TIDAK

BERMASALAH UNTUK SISWA KELAS X

SMK NEGERI I BERINGIN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

WIDIA NINGRUM

5113144044

JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

Widia Ningrum : Pengembangan Media Pembelajaran ( Macromedia Flash 8) Mata Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Beringin. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan langkah – langkah dalam mengembangkan media pembelajaran macromedia flash 8 pada mata pelajaran perawatan wajah tidak bermasalah, media ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran mandiri untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Selain itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kualitas produk media pembelajaran yang dikembangakan, agar layak digunakan sebagai media belajar mandiri bagi siswa kelas X Sekolah Menengah Kejuruan.

Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian R&D (Reaserch and Development ) dengan model prosedural, berdasarkan langkah – langkah yang harus diikuti untuk menghasilkan produk. Langkah – langkah dalam media pembelajaran ini dilakukan melalui Lima tahapan yaitu (1) tahap analisis ; (2) tahap perancangan ; (3) tahap pengembangan ; (4) tahap validasi dan uji coba ; (5) tahap akhir produk media pembelajaran. Setelah menghasilkan produk berupa media pembelajaran menggunakan aplikasi macromedia flash 8, kemudian diuji kelayakannya dengan melakukan validasi oleh dosen ahli materi, dan dosen ahli media. Saran dari hasil validasi digunakan untuk merivisi produk. Setelah media dinyatakan layak, kemudian dilakukan penilaian oleh guru mata pelajaran, dan uji coba media pembelajaran kepada siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit SMK Negeri 1 Beringin yang berjumlah 39 siswa, dan dilanjutkan dengan uji efektifotas guru dan siswa, di akhiri dengan mengerjakan evaluasi untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi perawatan kulit wajah tidak bermasalah.

Hasil penelitian penelitian menunjukkan : (1) ahli materi pelajaran perawtan kulit wajah tidak bermasalah berada pada kualifikasi sangat baik (90,8%), (2) uji coba ahli media pembelajaran pada kualifikasi sangat baik (94%), (3) uji coba kelompok kecil pada kualifikasi baik (70,88%), (4) uji coba sedang pada kualifikasi baik (83,33%), (5) uji coba besar pada kualifikasi sangat baik (94,34%),(6) uji efektifitas siswa pada kualifikasi sangat baik ( 94,34%), (7) uji efektifitas guru pada kualifikasi sangat baik (93%) ini membuktikan tingkat keefektifan media pembelajaran macromedia flash 8 yang dikembangkan sangat baik.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis Munajatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar sarjana pendidikan di jurusan Pendididkan Kesejahteraan Keluarga Program Studi Pendididkan Tata Rias Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Adapun dalam hal ini yang dibahas penulis dalam penulisan skripsi ini tentang “ Pengembangan Media Pembelajaran (Macromedia Flash 8) Mata Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri I Beringin”.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Rosnelli, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

2. Bapak/ibu Wakil Dekan I, II, III Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 3. Ibu Dr. Dina Ampera, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan

Keluarga Unimed sekaligus Dosen Pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis..


(8)

iii

dan selaku dosen pembimbing akademi yang telah membimbing penulis selama menjalani program akademik.

5. Ibu Dra. Rohana Aritonang, M.Pd, Selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nurhayati Tanjung, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah menberikan masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Bapak dan ibu dosen beserta staff pegawai jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga yang telah memeberikan bantuan kepada penulis.

8. Bapak Ilyas, M.Pd selaku kepala sekola SMK Negeri 1 Beringin yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di SMK Negeri 1 Beringin.

9. Ibu Retni Triramasari, S.Pd, selaku guru bidang studi dasar kecantikan kulit dan seluruh bapak/ibu beserta staff pegawai SMK Negeri 1 Beringin yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

10.Teristimewa kepada kelas X tata kecantikan SMK Negeri 1 Beringin.

11.Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung penulis baik melalui do’a, semangat maupun dana selama penulis mengikuti perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini. Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua penulis yang tercinta ayahanda Legiman dan ibunda Suprihartini serta kakak tersayang Riski Juwinda, S.kom yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, do’a, motivasi, dorongan, semangat, dan pengorbanan yang tak ternilai selama pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Penulis juga ingin mengucapkan


(9)

iv

teristimewa kepada Muhammad Noer Fadlan, S.Pd yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

12.Teman teman seperjuangan mahasiswa pendidikan tata rias regular 2011 dan ekstensi 2011 serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan secara satu – persatu untuk dukungannya kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dalam segi penulisannya maupun dari segi ilmiahnya. Hal ini disebabkan adanya keterbatasan kemampuan, pengalaman dan pengetahuan penulis. Semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudan hari.

Medan, Februari 2016 Penulis,

Widia Ningrum NIM. 5113144044


(10)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Identifikasi Masalah ... 7

C.Pembatasan Masalah ... 7

D.Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II LANDASAN TEORITIS , KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 11

A.Kerangka Teoritis... 11

1. Hakikat Media Pembelajaran ... 11

a. Pengertian Media Pembelajaran ... 11

b. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 12

c. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

2. Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 15

a. Pengertian Macromedia Flash 8 ... 15

b. Sejarah Macromedia Flash 8 ... 17

c. Tool Dalam Macromedia Flash 8 ... 17

3. Kelebihan dan Kekurangan Macromedia Flash 8 ... 23

4. Hakikat Kompetensi Belajar Perawatan Wajah Tidak Bermasalah ... 23

a. Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah ... 23


(11)

vi

B.Penelitian yang Relevan ... 48

C.Kerangka Konseptual ... 48

D.Pertanyaan Penelitian ... 49

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 50

A.Desain Penelitian ... 50

B.Tempat dan Waktu Penelitian ... 50

C.Subjek dan Objek ... 51

D.Tahap Pembuatan Produk ... 51

E. Model Pengembangan ... 55

F. Pelaksanaan Uji Coba ... 59

G.Instrumen Pengumpulan Data ... 61

H.Teknik Analisis Data... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68

A.Hasil Penelitian Pengembangan Produk ... 68

1. Deskripsi Awal ... 68

2. Deskripsi Data Hasil Uji Coba ... 78

3. Analisis Data ... 103

4. Data Hasil Uji Coba Efektivitas ... 107

B.Revisi Produk ... 111

1. Revisi Pertama... 111

2. Revisi Kedua ... 112

3. Revisi Ketiga ... 112

4. Revisi Keempat ... 112

C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 116

A.Kesimpulan ... 116

B.Saran ... 117


(12)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Pengelompokan Media pembelajaran ... 14

2. Kelebihan dan Kelemahan Media Macromedia Flash 8 ... 23

3. Pembuatan Produk Macromedia Flash 8 ... 54

4. Peta Konsep Program ... 55

5. Desain Pembelajaran Perawaan Kulit Wajah Wajah Tidak Bermasalah dengan Mengadopsi Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 58

6. Tahap-tahapan Pengujian Produk ... 60

7. Kisi-kisi Angket Kebutuhan Siswa ... 61

8. Kisi-kisi Angket Kebutuhan Guru ... 63

9. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tentang Kualitas Ahli Media ... 64

10. Kisi-kisi Angket Efektivitas Untuk Siswa dan Guru ... 66

11. Kriteria Penilaian ... 67

12. Analisis Kebutuhan Siswa ... 69

13. Data Analisis Kebutuhan Guru ... 72

14. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 oleh Ahli Materi Tentang Kualitas Materi Pembelajaran ... 79

15. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang sistem penyampaian pembelajaran ... 80

16. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang sistem penyampaian pembelajaran ... 81

17. Skor penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang kualitas kebahasaan materi pembelajaran ... 82

18. penilaian materi pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah oleh ahli materi tentang evaluasi pembelajaran ... 82

19. Tingkat Kecenderungan Penilaian Terhadap Kualitas Materi Pembelajaran ... 83

20. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Sistem Penyampaian Pembelajaran ... 83


(13)

x

21. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap kualitas strategi Pembelajaran ... 84 22. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Ahli Materi Terhadap Kualitas Kebahasaan Pembelajaran ... 84 23. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Materi Terhadap Evaluasi Pembelajaran ... 85 24. Komentar Dari Ahli Materi Yang Perlu Direvisi ... 85 25. Skor penilaian media pembelajaran Macromedia Flash 8 oleh ahli

media tentang kelayakan isi ... 86 26. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 Ahli Media

Tentang Penyajian Isi Media ... 87 27. Skor Penilaian Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 Oleh Ahli

Media Tentang Kegrafikan Media Pembelajaran ... 88 28. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Kelayakan

Isi Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 89 29. Tingkat Kecenderungan Penilaian Ahli Media Terhadap Penyajian

Media Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 89 30. Tingkat Kecederungan penilaian Ahli Media Terhadap Kegrafikan Kualitas

Media Pembelajaran Macromedia flash 8 ... 90 31. Tabel Revisi Dari Ahli Media ... 91 32. Skor Penilaian Desain Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia

Flash 8 Pada Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Kelas X SMK Negeri I Beringin Pada Uji Coba Kelompok

Kecil (Skala 1-5) ... 91 33. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan

media pembelajaran macromedia flash 8 mata pelajaran perawatan

kulit wajah tidak bermasalah pada uji coba kelompok kecil ... 92 34. Skor Penilaian Desain Pengembangan Macromedia Flash 8

Pada Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Kelas X SMK Neegeri I beringin Pada Uji Coba Kelompok Sedang


(14)

xi

35. Tingkat kecenderungan penilaian terhadap pengembangan

media pembelajaran macromedia flash 8 mata pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah pada uji coba kelompok

sedang (Skala 1-5) ... 99 36. Skor Penilaian Desain Pengembangan Media Pembelajaran Macromedia

Flash 8 Mata Pelajaran Perawatan Kulit Tidak Bermaslah SMK

Negeri I Beringin Pada Uji Coba Kelompok Besar (Skala 1-5) ... 100 37. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media Pembelajaran

Macromedia Flash 8 Oleh Ahli Materi ... 103 38. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Macromedia Flash 8 ... 105 39. Persentase Rata-rata Hasil Penilaian Terhadap Media

Pembelajaran Macromedia Flash 8 Oleh Siswa Tata Kecantikan SMK

Negeri I Beringin. ... 106 40. Penilaian Tingkat Efektifitas Media Pembelajaran Macromedia Flash 8

Terhadap Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermaslah Kelas X SMK Negeri I Beringin ... 108 41. Data Hasil Revisi Pada Ahli Materi ... 111 42. Data Hasil Revisian Pada Ahli media ... 111


(15)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tampilan Depan Macromedia Flash 8 ... 16

2. Menu Pada Macromedia Flash 8 ... 17

3. Tampilan Timeline ... 18

4. Tampilan Library ... 19

5. Tampilan Stage ... 20

6. Tampilan Tool Pada Macronedia Flash ... 21

7. Struktur Anatomi Kulit ... 23

8. Kulit Wajah Tidak Bermasalah ... 27

9. Baskom ... 27

10. Kuas Masker ... 27

11. Mangkuk Kecil/Cawan ... 28

12. Handuk ... 28

13. Washlap ... 28

14. Hair Band ... 28

15. Kamisol ... 29

16. Sprei Dan Selimut ... 29

17. Kapas/Tisu ... 29

18. Hand Wash ... 29

19. Eye Make Up Remover ... 30

20. Milk Cleanser ... 30

21. Facial Wash ... 30

22. Massage Cream ... 31

23. Masker ... 31

24. Face Tonic ( Penyegar ) ... 31

25. Sun Screen ... 32

26. Pelembab ... 32

27. Air Mawar ... 32


(16)

viii

29. Gerakan Petrisage ... 34

30. Gerakan Vibratie ... 35

31. Gerakan Tapotage ... 35

32. Gerakan Friction ... 36

33. Lilitan Kapas ... 36

34. Membersihkan Kelopak Mata ... 37

35. Membersihkan Bibir ... 37

36. Penempatan Pembersih ... 38

37. Mengusap Leher Dan Wajah ... 38

38. Menghapus Pembersih ... 38

39. Skin Peeling ... 39

40. Penempatan Cream Massage ... 40

41. Gerakan Tapotage Pada Seluruh Wajah ... 40

42. Gerakan Efflurage Pada Dahi ... 40

43. Gerakan Efflurage Dan Rotasi ... 41

44. Gerakan Vibratie Pada Dahi ... 41

45. Efflurage Pada Lingkar Mata ... 42

46. Gerakan Vibratie Pada Rahang ... 42

47. Gerakan Petrisage ... 43

48. Gerakan Efflurage Pada Dada Dan Punggung ... 43

49. Gerakan Efflurage Dan Tapotage ... 44

50. Gerakan Vibratie Pada Leher Dan Dada ... 44

51. Gerakan Efflurage Pada Dada Dan Pungggung ... 45

52. Membersihkan Krim Urut ( Massage Cream ) ... 45

53. Mengeluarkan Komedo ... 46

54. Pengolesan Masker ... 46

55. Pengeringan Masker ... 47


(17)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Macromedia Flash 8 Pada Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

2. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Media Macromedia Flash 8 Pada Mata Pelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

3. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Terhadap Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

4. Angket Penilaian dan Tanggapan Ahli Materi Terhadap Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah

5. Angket Penilaian dan Tanggapan Siswa Terhadap Media Pembelajaran Perawatan Kulit Wajah Tidak Bermasalah Dengan Menggunakan Media Macromedia Flash 8

6. Angket Analisis Kebutuhan Siswa Untuk Media Pembelajaran 7. Angket Analisis Kebutuhan Guru Untuk Media Pembelajaran 8. Angket Analisis Kebutuhan Guru Untuk Media Pembelajaran 9. Media (Macromedia Flash 8)

10.Foto Penelitian 11.Silabus


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia sekarang ini selalu mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan persoalan pendidikan. Persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah serta kejuruan. Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu kepada individu-individu guna mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Dengan pendidikan manusia berusaha mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat, tersebarnya informasi yang semakin meluas dan seketika serta informasi dalam berbagai bentuk bervariasi tersaji dalam waktu yang cepat.

Penyampaian pembelajaran pada era informasi ini senantiasa menggunakan media. Media pembelajaran meliputi alat secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terjadi antara lain buku, tape recorder, kaset, kamera video, video recorder, film, slide (gambar bingkai) foto, gambar, grafik, televisi dan komputer.

Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya Sekolah Menengah Kejuruan (SKM). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang


(19)

2

Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) (2008) yang menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Sekolah menengah kejuruan SMK adalah salah satu Lembaga Pendidikan Nasional yang memiliki peran yang sangat penting dalam bidang keteknikan. Berdasarkan kurikulum tingkat satuan pengajaran (KTSP, 2008) SMK bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan pengetahuan kepribadian akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

Pelajaran pada kompetensi perawatan kulit wajah tidak bermasalah adalah proses pengajaran kejuruan yang sangat penting karena pelajaran ini dapat mengantarkan siswa kepada dasar pemahaman program produktif lainnya seperti : mata pelajaran rias wajah, perawatan kulit wajah bermasalah, perawatan kulit wajah berjerawat/komedo, perawatan kulit wajah berpigmentasi dengan tegnologi, dan sebagainya. Kelemahan dalam memahami mata pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah akan berdampak negative terhadap penguasaan program produktif lainnya.

Namun permasalahan yang sering terjadi pada siswa SMK Negeri I Beringin diantaranya penggunaan media yang masih kurang efektif, karena guru hanya menyampaikan materi secara konvensional tanpa adanya hubungan interaktif dari siswa, selanjutnya media yang digunakan juga monoton, dimana media tersebut masih menggunakan media cetak seperti buku, majalah, modul, dan sebagainya, lalu pembeljaran diisi dengan ceamah, sementara siswa dituntut menerima dan menghapal sehingga membuat siswa menjadi jenuh untuk belajar.


(20)

3

Sedangkan penggunaan media macromedia flash 8 seperti video atau film, dan media lainnya (komputer) masih belum diterapkan dengan baik. Melihat kondisi itu, maka harus segera ada pilihan media pembelajaran yang lebih informatif dan inovatif untuk memberdayakan siswa.

Berdasarkan hasil observasi penulis dengan guru bidang studi Dasar Kecantikan Kulit(Tanggal 16 Mei 2015 pada Ibu Retni Tri Ramasari,S.Pd) di SMK Negeri I Beringin yang terletak dijalan Pendidikan Desa Kuala Namu pada tanggal 16 Mei 2015 diketahui pada tahun pelajaran sebelumnya masih banyak siswa yang hanya mampu mencapai standar KKM (kriteria ketuntasan minimal) yaitu nilai standard 75. Berdasarkan daftar kumpulan nilai siswa kelas X Program Tata Kecantikan Kulit Tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 pada mata pelajaran Dasar Kecantikan Kulit masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM yaitu sebanyak 65% dan 35% yang sudah memenuhi KKM. Pada tahun 2011/2012 siswa yang mendapatkan nilai A (0%), siswa yang mendapatkan nilai B berjumlah 8 orang, siswa yang mendapatkan nilai C berjumlah 10 orang dan mendapatkan nilai D berjumlah 12 orang, sedangkan pada tahun 2012/2013 siswa yang mendapatkan nilai A (0%) tidak ada peningkatan, siswa yangmendapatkannilai B mengalami peningkatan 13 orang, siswa yang mendapatkan nilai C berkurang menjadi 8 orang dan nilai D menjadi 6 orang.

Guru bidang studi menyatakan bahwa siswa tata kecantikan kulit kurang mampu menguasai mata pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah dengan baik sehingga hasil praktek perawatan kurang baik, dan siswa masih kurang


(21)

4

percaya diri untuk melaksanakan perawatan kepada klien sehingga siswa masih kurang tepat dalam melakukan teknik perwatan kulit wajah tidak bermasalah.

Siswa mendapat kesulitan dalam mengenal fungsi dan teknik yang tidak tepat melakukan perawatan wajah. Ini penting dilakukan, karena jika dalam menguasai perawatan wajah dengan teknik yang tidak tepat, misalnya terjadi kesalahan pelaksanaan pada saat pengurutan perawatan wajah dikhawatirkan dapat mengakibatkan ketidak nyamanan pada diri orang yang dirawat. Sedangkan untuk pembelajaran produktif sendiri media yang layak dan memenuhi untuk dapat menghantarkan materi adalah yang mengandung unsur gerak sehingga proses perawatan dapat diperhatikan dengan baik. Kurangnya motivasi dan perhatian siswa serta rendahnya prestasi belajar tersebut menunjukkan bahwa terjadi hambatan dalam proses pembelajaran yang menimbulkan terganggunya informasi yang seharusnya diterima oleh siswa. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran yang dipelajari merupakan persiapan mengikuti mata pelajaran berikutnya.Keberhasilan peserta didik menempuh setiap bidang mata pelajaran merupakan bekal mewujudkan keahlian yang dimilikinya.

Pemahaman akan kompetensi Dasar kecantikan kulit menjadi hal yang perlu diperhatikan guna tercapai keberhasilan tujuan pembelajaran, tidak hanya pada hasil belajar saja, tujuan pembelajaran pada dasarnya adalah kemampuan peserta didik memahamiisi, maksud dan pesan yang diberikan oleh mata pelajaran tersebut. Jelas dikatakan di atas bahwa kesiapan perangkat pembelajaran baik pembelajaran adaptif maupun produktif harus benar-benar dilakukan oleh guru sehingga peserta didik akan termotivasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.


(22)

5

Peserta didik dalam proses belajar dibantu oleh seorang guru, tugas guru ialah membantu, membimbing dan memfasilitasi peserta didik untuk mencapai tujuannya. Dalam mencapai tujuannya tersebut guru menggunakan media pengajaran dalam melakukan interaksinya dengan siswa agar bahan pengajaran sampai kepada siswa, sehingga siswa mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, untuk membantu kelancaran proses belajar mengajar guru dapat menggunakan media bantu.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan media pembelajaran yang inivatif. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menyikapi persoalan dimaksud adalah dengan penggunaan media pembelajaran yang lebih menarik sebagai media pembelajaran. Dengan adanya pembaharuan-pembaharuan teknologi pembelajaran , maka arus informasi akan semakin meningkat. Dengan demikian, penggunaan media merupakan satu hal yang penting dan tidak dapat di pisahkan dari proses belajar mengajar karena penyampaian materi pelajaran akan lebih efektif. Di dalam proses belajar mengajar agar pembelajaran lebih efektif lagi, maka diperlukan suatu model pembelajaran yang sesuai dengan karakter peserta didik, mata pelajaran yang disampaikan, suasana dan prasarana penunjang. Dengan perangkat pembelajaran yang baik akan menuntun siswa untuk dapat meningkatkan hasil belajar dengan baik. Untuk itu pada kompetensi dasar kecantikan kulit diperlukan pembelajaran yang menarik dan memudahkan peserta didik untuk memahami proses pelaksanaan.Sehingga peneliti termotivasi untuk melakukan penelitian bagaimana cara guru mengajar, media yang digunakan serta fasilitas yang ada disekolah. Ternyata didalam pelaksanaan konsep pembelajaran


(23)

6

guru menggunakan metode ceramah dan media yang digunakan yaitu media cetak (buku pelajaran) dan catatan yang diberikan oleh guru. Sehingga membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar dan perhatian siswa saat guru menjelaskan materi tidak sepenuhnya berpusat pada guru. Sementara fasilitas di sekolah SMK Negeri I Beringin seperti Laptop, Lcd Proyektor, dan Internet tersedia dengan baik namun pada kenyataan yang terjadi dilapangan, fasilitas tersebut belum dapat digunakan secara maksimal karena kurangnya penguasaan terhadap cara pemakaian fasilitas tersebut maka sampai saat ini belum diterapkan dengan baik. Agar pembelajaran menjadi kegiatan yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dapat dilakukan melalui berbagai cara misalnya dengan menerapkan media pembelajaran yang menarik sehingga dapat membuat siswa bersemangat dan tertarik dengan materi yang sedang diajarkan oleh guru. Inovasi pembelajaran untuk mata pelajaran perawatan wajah tidak bermasalah dapat merubah situasi kegiatan belajar mengajar.

Salah satu software yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran adalah macromedia flash 8, kelengkapan fasilitas dan kemampuannya yang bagus dalam menghasilkan animasi menyebabkan software ini banyak digunakan sebagai media pembelajaran. Macromedia flash 8 mempunyai kemampuan dan fasilitas untuk membuat desain animasi. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik dan berkeinginan untuk

melakukan penelitan tentang “Pengembangan Media Pembelajaran(Macromedia

Flash 8) Mata Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah Untuk Siswa Kelas X SMK Negeri I Beringin.”


(24)

7

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan antara lain :

1. Proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah masih dilakukan dengan cara ceramah dan hanya menggunakan media cetak dalam bentuk buku.

2. Kurangnya perhatian siswa saat guru menjelaskan materi pembelajaran 3. Siswa merasa kesulitan dan kurangnya pemahaman dalam memahami

materi perawatan kulit wajah tidak bermasalah karena hanya bermodalkan catatan yang ditugaskan oleh guru.

4. Hasil belajar siwa SMK Negeri I Beringin masih rendah. Diperoleh data rata- rata yang didapat menunjukkan 6 siswa (25%) tidak mencapai kriteria ketuntasan minimum yang telah ditetapkan.

5. Sulitnya memperoleh media pembelajaran yang efektif untuk pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah disekolah sehingga kegiatan pembelajaran kurang efektif.

C. Pembatasan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, maka pengembangan Macromedia

Flash 8 dibatasi dalam ruang lingkup penelitian sebagai berikut:

1. Materi pelajaran meliputi kompetensi dasar “perawatan kulit wajah tidak

bermasalah (kulit wajah normal) dengan penjelasan teknik perawatan kulit wajah dan melakukan perawatan kulit wajah tidak bermasalah dengan perawatan manual, pada kelas X SMK Kecantikan Kulit


(25)

8

2. Media pembelajaran yang dikembangkan dalam bentuk media pembelajaran interaktif dengan menggunakan media Macromedia Flash 8 3. Objek penelitian ini adalah siswa kelas X Tata Kecantikan Kulit pada

semester Ganjil Bidang Keahlian Tata Kecantikan SMK Negeri I Beringin T.A 2015/2016.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka masalah penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengembangan media pembelajaranMacromedia Flash8 pada Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK Negeri I Beringin Medan T.A 2015/2016?

2. Bagaimana ke efektifan media pembelajaran Macromedia Flash 8digunakan pada Pelajaran Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK Negeri I Beringin T.A 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

1. Untuk menghasilkan produk pengembangan media pembelajaran

Macromedia Flash 8 pada Perawatan Wajah Tidak Bermasalah di SMK


(26)

9

2. Untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran Macromedia Flash 8 sehingga layak untuk diterapkan sebagai model pembelajaran (berfungsi sebagaimana mestinya) di SMK Negeri I Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru dan sekolah sebagai berikut, adalah:

1. Untuk memberikan pengalaman lebih konkret, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam mengembangkan media pembelajaran alternatif yang lebih komunikatif dan produktif dalam dunia pendidikan serta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan dapat diterapkan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran lain. 2. Dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran Perawatan

Wajah Tidak Bermasalah dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

3. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan untuk meningkatakan kualitas pembelajaran di kelas.

4. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(27)

10

5. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran guna memecahkan masalah sesuai bidang terutama ilmu yang diemban yakni ranah media pembelajaran.


(28)

70

68 BAB V

KESIMPIULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran macromedia flash 8 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangankan termasuk dalam kategori sangat baik dengan prosentase hasil penilian masing – masing ahli materi 90,8%, ahli media 94% hasil uji coba tahap pertama 74% hasil uji coba tahap kedua 83,33% dan hasil uji coba lapangan dengan presentase rata – rata 90,88%.

2. Efektifitas produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran macromedia flash 8 berbasis media pembelajaran flash 8 yang dikembangan efektif digukan sebagai media pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah untuk siswa SMK Negeri 1 Beringin. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh penilaian dengan criteria sangat baik dengan persentase rata – rata 94,34% dan tanggapan guru dinilai sangat baik dengan persentase rata – rata 93%.


(29)

117

B.SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran :

1. Media pembelajaran macromedia flash 8 ini adalah alata untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah maka dari itu keberadaan guru juga masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah.

2. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran macromedia flash 8 mulai saat ini sebaiknya digunakan dengan alasan media pembelajaran macromedia flash 8 mampu member umpan balik yang lebik baik bagi siswa agar hasil produksi lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengambangan yang terdiri dari : ahli bidang studi, ahli materi, ahli media, dukungan dana, saran dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana dan prasarana dalam produksi media yang memadai.

3. Dengan adanya keterbatasan waktu dan dana penelitian, sehingga masih banyak beberapa pengaruh – pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut Pada sampel yang leboh representative.


(30)

119

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. (1976). Jenis-jenis Media InformasidanManfaatnya.Tersediadi : http://iphect.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-media-informasi-dan.html.

Diaksespadatanggal 6 januari 2014

AzharArsyad. (2005). Media Pembelajaran.Jakarta : PT. Raja GrafindoPustaka Borg R Walter dan Gall Meredith D. 1898. Education Research An Intruduction.

Fith Edition: Longman.

Deli dan Ali.(2009).KamusBesarBahasa Indonesia.Bandung :PenaburIlmu Bandung

Djuanda, Adhi, dkk. 2007. IlmuPenyakitKulitdanKelamin.Jakarta : BalaiPenerbit FKUI

Fitryan, Rannie. 2011. KiatCantikdanMenarik.Bandung :YramaWidya.

Githa, Vstalin. 2012. Belajar Salon PanduanLengkap Aneka KeterampilanDasar

Salon Kcantikan.Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Kustanti, Herni. 2008. Tata KecantikanJilid 3. DirekturPembinanSekolah MenengahKejuruan.

Neuman, W Lawrence. 2003. Social Research Methods, Qualitative and

QuantitativeApproach. New York : Boston

Rudy Bretz.(1971). Media Pendidikanpengertian, pengembangan, danPemanfaatannya.(Jakarta: Raja GrafindoPersada)

Rusman.(2013). BelajardanPembelajaranBerbasisKomputer.Bandung : Alfabeta

Sadiman, Arifdkk (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangandan

Pemanfaatannya.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada

Sanjaya.(2012). Media KomunikasiPembelajaran.Jakarta :KencanaPrenada Santoso, Budi. 2012. BukuPintarPerawatanTerlengkap. Yogyakarta :BukuBiru Sugiono.(2006). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta

Sutopo.Adi(2002). Animasidengan Macromedia Flash.Jakarta :SalembaInfotek


(31)

119

ThesnaP,Pipin. (2010). Modul 4 Dasar Rias Perawatan Kulit Wajah (Facial). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.


(1)

2. Untuk mengetahui efektifitas media pembelajaran Macromedia Flash 8 sehingga layak untuk diterapkan sebagai model pembelajaran (berfungsi sebagaimana mestinya) di SMK Negeri I Beringin.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermakna bagi peneliti, guru-guru dan sekolah sebagai berikut, adalah:

1. Untuk memberikan pengalaman lebih konkret, memotivasi serta mempertinggi daya serap dan daya ingat siswa dalam mengembangkan media pembelajaran alternatif yang lebih komunikatif dan produktif dalam dunia pendidikan serta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan dapat diterapkan untuk proses pembelajaran pada mata pelajaran lain. 2. Dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran Perawatan

Wajah Tidak Bermasalah dengan pembelajaran yang interaktif, menarik, dan menyenangkan bagi setiap siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

3. Sebagai salah satu alternatif dalam pemanfaatan media pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan untuk meningkatakan kualitas pembelajaran di kelas.

4. Sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi produktif untuk menggunakan media pembelajaran yang efektif dan efisien guna meningkatkan hasil belajar siswa.


(2)

5. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti untuk mendesain dan mengembangkan media pembelajaran guna memecahkan masalah sesuai bidang terutama ilmu yang diemban yakni ranah media pembelajaran.


(3)

68 BAB V

KESIMPIULAN DAN SARAN

A.KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan penelitian pengembangan media pembelajaran macromedia flash 8 dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran yang dikembangankan termasuk dalam kategori sangat baik dengan prosentase hasil penilian masing – masing ahli materi 90,8%, ahli media 94% hasil uji coba tahap pertama 74% hasil uji coba tahap kedua 83,33% dan hasil uji coba lapangan dengan presentase rata – rata 90,88%.

2. Efektifitas produk

Pada tahap ini disimpulkan bahwa media pembelajaran macromedia flash 8 berbasis media pembelajaran flash 8 yang dikembangan efektif digukan sebagai media pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah untuk siswa SMK Negeri 1 Beringin. Berdasarkan hasil tanggapan siswa pada uji coba efektifitas diperoleh penilaian dengan criteria sangat baik dengan persentase rata – rata 94,34% dan tanggapan guru dinilai sangat baik dengan persentase rata – rata 93%.


(4)

B.SARAN

Berdasarkan hasil temuan yang diuraikan pada kesimpulan serta implikasi hasil penelitian, berikut ini diajukan beberapa saran :

1. Media pembelajaran macromedia flash 8 ini adalah alata untuk membantu dalam proses penyampaian pembelajaran khususnya pelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah maka dari itu keberadaan guru juga masih sangat diperlukan sebagai fasilitator dan siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah.

2. Pada kenyataannya hingga saat ini proses pembelajaran perawatan kulit wajah tidak bermasalah masih dilakukan dengan cara konvensional dengan menggunakan media pembelajaran buku teks, maka disarankan agar media pembelajaran macromedia flash 8 mulai saat ini sebaiknya digunakan dengan alasan media pembelajaran macromedia flash 8 mampu member umpan balik yang lebik baik bagi siswa agar hasil produksi lebih maksimal dan layak digunakan lebih jauh lagi, maka diperlukan pengambangan yang terdiri dari : ahli bidang studi, ahli materi, ahli media, dukungan dana, saran dan waktu yang tersedia, dan kemampuan sarana dan prasarana dalam produksi media yang memadai.

3. Dengan adanya keterbatasan waktu dan dana penelitian, sehingga masih banyak beberapa pengaruh – pengaruh yang belum terkontrol maka perlu kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut Pada sampel yang leboh representative.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anderson. (1976). Jenis-jenis Media InformasidanManfaatnya.Tersediadi : http://iphect.blogspot.com/2012/05/jenis-jenis-media-informasi-dan.html.

Diaksespadatanggal 6 januari 2014

AzharArsyad. (2005). Media Pembelajaran.Jakarta : PT. Raja GrafindoPustaka Borg R Walter dan Gall Meredith D. 1898. Education Research An Intruduction.

Fith Edition: Longman.

Deli dan Ali.(2009).KamusBesarBahasa Indonesia.Bandung :PenaburIlmu Bandung

Djuanda, Adhi, dkk. 2007. IlmuPenyakitKulitdanKelamin.Jakarta : BalaiPenerbit FKUI

Fitryan, Rannie. 2011. KiatCantikdanMenarik.Bandung :YramaWidya.

Githa, Vstalin. 2012. Belajar Salon PanduanLengkap Aneka KeterampilanDasar Salon Kcantikan.Jakarta : PT. GramediaPustakaUtama

Kustanti, Herni. 2008. Tata KecantikanJilid 3. DirekturPembinanSekolah MenengahKejuruan.

Neuman, W Lawrence. 2003. Social Research Methods, Qualitative and QuantitativeApproach. New York : Boston

Rudy Bretz.(1971). Media Pendidikanpengertian, pengembangan, danPemanfaatannya.(Jakarta: Raja GrafindoPersada)

Rusman.(2013). BelajardanPembelajaranBerbasisKomputer.Bandung : Alfabeta

Sadiman, Arifdkk (2003). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangandan Pemanfaatannya.Jakarta : PT Raja GrafindoPersada

Sanjaya.(2012). Media KomunikasiPembelajaran.Jakarta :KencanaPrenada Santoso, Budi. 2012. BukuPintarPerawatanTerlengkap. Yogyakarta :BukuBiru Sugiono.(2006). MetodePenelitianAdministrasi. Bandung: Alfabeta

Sutopo.Adi(2002). Animasidengan Macromedia Flash.Jakarta :SalembaInfotek


(6)

119

ThesnaP,Pipin. (2010). Modul 4 Dasar Rias Perawatan Kulit Wajah (Facial). Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.