Spesifikasi Penelitian Sifat penelitian yang penulis gunakan, adalah diskriptif analitis. Populasi dan Sampel

67

B. Spesifikasi Penelitian Sifat penelitian yang penulis gunakan, adalah diskriptif analitis.

Diskriptif dilakukan dengan memaparkan tentang suatu gejala yang akan diteliti yang terjadi di masyarakat. 30 Gejala tersebut memerlukan tindakan hukum dari pemerintah ataupun pihak yang terkait sehingga terjadi sosialisasi hukum di masyarakat. Penelitian ini diawali dengan memahami cakupan masalah baik das sollen maupun das Sein. Das Sein adalah data dari penelitian lapangan yang dilakukan pada perilaku masyarakat di sekitar bantaran sungai di Surakarta dan aparat sedangkan Das Sollen adalah norma dalam UUPA, Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, PP No.35 1991tentang Sungai. Spesifikasi penelitian di atas mengandung mekanisme untuk memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian ini. Sebab itu pemilihan cara penelitian yang tepat akan sangat membantu pemecahan terhadap masalah melalui pengumpulan data yang diperlukan.

C. Populasi dan Sampel

Menurut Guy dalam Consuelo populasi sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. 31 Pada hakekatnya populasi itu adalah sekumpulan kasus yang perlu memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian. Hakekat populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai karakteristik tertentu 30 Burhan Ashshofa, Metode Penelitian Hukum, Jakarta, Rineka Cipta, hal. 13. 31 Consueleo G. Sevilla terjemahan Alimuddin Tuwu, 1993, Pengantar Metode Penelitian, Jakarta, UI-Press. Hal. 160. 68 dan mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jumlah populasi dalam penelitian ini yang diteliti adalah 1.944 KK. Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling dilaksanakan apabila dalam suatu penelitian tidak akan meneliti semua individu dalam populasi. Dalam hal ini merupakan sebagian dari individu yang ada dari populasi yang sedang diteliti yang dapat mewakili seluruh populasi, sehingga diperoleh kerja penelitian yang efektif dan efisien. Oleh karena penelitian yang akan dilakukan ini termasuk penelitian Kualitatif, maka teknik pengambilan sampelnya harus menguasai masalah yang diteliti, jujur dan disesuaikan dengan kebutuhan. HB. Sutopo mengemukakan cuplikan adalah “suatu yang khusus atau suatu proses yang umum dalam pemasukkan atau pemilihan dalam riset yang mengarah pada seleksi”. 32 Atas dasar teori di atas, maka cuplikan yang digunakan lebih bersifat Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah suatu cara memperoleh informasi yang dianggap tahu dan mengetahui masalah secara mendalam. Sementara itu pendapat lain mengatakan “Sample bertujuan Purposive Sampling. Adapun sampel bertujuan ciri-cirinya adalah sebagai berikut : 1 Rancangan sampel yang muncul Sampel tidak dapat ditentukan atau ditarik terlebih dahulu 2 Pemilihan sampel secara berurutan Tujuan memperoleh variasi sebanyak-banyaknya hanya dapat dicapai apabila pemilihan satuan sampel dilakukan jika satuan sebelumnya sudah dijaring dan dianalisis. Setiap satuan berikutnya dapat dipilih untuk memperluas informasi yang telah diperoleh terlebih dahulu sehingga dapat dipertentangkan atau diisi adanya kesenjangan informasi yang ditemui. Dari mana atau dari siapa ia mulai tidak menjadi persoalan, tetapi bila hal itu sudah berjalan, maka pemilihan 32 HB. Sutopo, 1993, Metode Penelitian Untuk Kwalitatif, Surakarta, UNS-Press. Hal. 21. 69 berikutnya bergantung pada apa keperluan peneliti. Teknik sampling “bola salju’ bermanfaat dalam hal ini, yaitu mulai dari satu menjadi makin lama makin banyak. 3 Penyesuaian berkelanjutan dari sampel Pada mulanya setiap sampel dapat sama keinginannya. Namun, sesudah makin banyak informasi yang masuk dan makin mengembangkan hipotesis kerja, akan ternyata bahwa sampel makin dipilih atas dasar fokus penelitian. 4 Pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan Pada sampel bertujuan seperti ini jumlah sampel ditentukan oleh pertimbangan-pertimbngan informasi yang diperlukan. Jika maksudnya memperluas informsi, jika tidak adalagi informasi yang dapat dijaringnya, maka penarikan sampel pun sudah dapat diakhiri. Jadi, kuncinya disini ialah jika sudah mulai terjadi pengulangn informasi, maka penarikan sampel sudah harus dihentikan 33 Lexy Jl. Moleong 1988 : 165. Berdasarkan pendapat di atas, maka penelitian ini penulis benar-benar memilih orang yang dapat dipercaya dan mengetahui permasalahan yang sedang diteliti, sehingga dapat dijadikan sumber informasi yang menjadi informan yang dibutuhkan. Adapun informan yang dipilih adalah: 1. Camat Banjarsari dan Pasarkliwon 2. Aparat dari BPN Surakarta 3. Aparat Kelurahan Gilingan dan Semanggi 4. Instansi berkait 5. Masyarakat penghuni bantaran sungai di Kelurahan Gilingan dan Semanggi.

D. Jenis dan Sumber Data