lxxvii menyikapi SEMA tersebut kita harus melakukan hal
sebagai berikut : - Oleh karena aturan mengenai pengangkatan anak
tersebut tidak disengaja untuk mengatur pengangkatan anak secara Islam, maka SEMA
tersebut atau bahkan semua aturan mengatur tentang pengangkatan anak kita ikuti sepanjang tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum Islam tentang pengangkatan anak;
- Oleh karena SEMA tersebut terbit saat aturan yang berkaitan dengan anak angkat belum ada, maka kita
harus pula melihat aturan hukum baru mengenai hal serupa. Sebab, aturan hukum tersebut tampaknya
saling melengkapi.
2. Prosedur dan Acara Pemeriksaan Perkara Permohonan Pengangkatan Anak
Prosedur menerima, memeriksa dan mengadili perkara permhonan pengangkatan anak anatar Warga Negara Indoesia, harus
diperhatikan tahapan-tahapan dan persyaratan sebagai berikut :
40
A. Syarat dan Bentuk Surat Permohonan
1. Sifat surat permohonan bersifat voluntair.
40
Masduki, Wawancara Pribadi, Hakim Pengadilan Agama Kota semarang, Tanggal 12 Mei 2009.
lxxviii 2. Permohonan pengangkatan anak hanya dapat diterima
apabila ternyata telah ada urgensi yang memadai, misalnya ada ketentuan undang-undangnya.
3. Permohonan pengangkatan anak dapat dilakukan secara lisan atau tertulis berdasarkan ketentuan hukum acara yang
berlaku. 4. Surat permohonan pengangkatan anak dapat ditanda tangani
oleh pemohon sendiri, atau oleh kuasa hukumnya. 5.
Surat permohonan pengangkatan anak ditujukan dan di alamatkan kepada pengadilan agama yang daerah hukumnya
meliputi tempat tinggal atau domisili calon anak angkat. Kesalahan alamat sesuai dengan kompetensi relative
mengakibatkan permohonan tidak dapat diterima niet onvankelijke verklaard karena alasan pengadilan tidak
berwenang mengadili. Mahkamah Agung menegaskan dalam lampiran SEMA Nomor 6 Tahun 1983 bahwa permohonan
pengangkatan anak yang tidak diajukan kepada pengadilan dalam wilayah hukum anak tersebut bertempat tinggal atau
bertempat kediaman, dinyatakan tidak dapat diterima atau pemohon dianjurkan untuk mencabut permohonannya dan
mengajukan kembali pada pengadilan yang berwenang. Perkara pengangkatan anak kewenangan pengadilan
Agama yang bersifat voluntair dapat berkembang ke arah perkara
lxxix yang bersifat contentiosa antara orang-orang beragama Islam maupun
antara orang yang beragama Islam dengan orang yang beragama selain Islam. Contoh perkara yang demikian, misalnya dalam perkara
pencabutan kekuasaan orang tua angkat karena alasan sesuatu hal yang sangat merugikan kepentingan anak angkat atau karena orang
tua angkat murtad. Pada waktu yang lalu, pengangkatan anak yang telah terjadi dalam perkara itu dilakukan antara orang-orang yang
beragama Islam di pengadilan agama. Perkara pengangkatan anak yang demikian tetap menjadi wewenang pengadilan agama, karena
yang dijadikan pedoman “ antara orang-orang yang beragama Islam “ adalah ketika hubungan hukum itu terjadi, yakni pengangkatan anak
dilakukan antara orang-orang beragama Islam di pengadilan agama.
41
Dalam rangka pengawasan dan perlindungan terhadap anak angkat, sudah sepatutnya apabila orang tua asal diberi salinan
penetapan. Adapun yang dimaksud orang tua asal tersebut, bisa orang tua kandung, wali yang sah, dan organisasi sosial atau orang
lain yang bertanggung jawab atas perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut sebelum dialihkan kekuasaanya kepada
orang tua angkat. Salinan itu akan bermanfaat dalam rangka pengawasan anak angkat selama dalam kekuasaan orang tua
angkatnya. Apabila di kemudian hari terjadi hal-hal yang tidak
41 41
Abdullah, Wawancara Pribadi, Hakim Pengadilan Agama Kota semarang, Tanggal 19 Mei 2009.
lxxx diinginkan yang mengganggu atau mengancam kepentingan anak,
salinan tersebut dapat dijadikan dasar untuk mengajukan pencabutan kekuasaan orang tua angkat.
B. Isi Surat Permohonan Pengangkatan Anak