2.1.1.2.6 Teori Trade-Off
“Teori trade-off dari leverage menyatakan bahwa perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang perlakuan pajak
perseroan yang menguntungkan dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi
” Brigham dan Houston, 2001: 34. Kenyataan bahwa bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan telah mengakibatkan utang lebih murah
daripada saham biasa atau saham preferen. Dengan kata lain, utang memberikan manfaat perlindungan pajak. Sehingga, penggunaan utang akan mengakibatkan
peningkatan porsi laba operasi perusahaan EBIT yang mengalir kepada investor. Namun dalam kenyataannya, jarang ada perusahaan yang menggunakan
100 persen utang sebagai pendanaannya. Hal ini dikarenakan pemegang saham mendapat keuntungan modal yang rendah di samping itu, perusahaan membatasi
penggunaan utang untuk menekan biaya-biaya yang berkaitan dengan kebangkrutan. Oleh karena itu, penggunaan utang sebagai pendanaan perusahaan
perlu dibatasi untuk memperkecil kebangkrutan yang mungkin terjadi.
2.1.2 Likuiditas
“Likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan finansial jangka pendek atau yang segera dipenuhi
” Martono dan Harjito, 2001 : 17. Berarti, seberapa mampu perusahaan untuk membayar utang
atau kewajibannya yang sudah jatuh tempo. Likuiditas mempengaruhi struktur modal dari dua sisi. Pertama, ketika hubungan yang diharapkan antara likuiditas
dan utang adalah positif berarti perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka
Universitas Sumatera Utara
pendek karena tingginya likuiditas. Kedua, jika hubungan ini negatif berarti perusahaan memiliki likuiditas yang tinggi yang digunakan untuk membiayai
investasi. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan current ratio untuk menghitung
rasio likuiditas. Current ratio menunjukkan hubungan antara aktiva lancar dengan utang lancar.
Dari sisi teori pecking order, perusahaan cenderung lebih menyukai pendanaan internal. Hal tersebut dikarenakan rendahnya resiko yang ditanggung
perusahaan apabila menggunakan pendanaan internal. Dengan tingginya kemampuan memenuhi kewajiban hutangnya, perusahaan hendaknya mengurangi
resiko perusahaan dengan mengurangi hutang perusahaan tersebut.
2.1.3 Profitabilitas
Kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari modal yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Semakin besar nilai profitabilitas
perusahaan maka, semakin baik karena dianggap kemampuan perusahaan memperoleh laba semakin tinggi.
Tingkat profitabilitas perusahaan salah satu informasi bagi kreditor untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dalam membayar
pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor. Menurut teori pecking order, perusahaan lebih memilih untuk dibiayai
oleh sumber daya internal mereka modal ekuitas. Hal ini menandakan bahwa pada saat profitabilitas yang dihasilkan tinggi manajemen memutuskan untuk
Universitas Sumatera Utara
menurunkan penggunaan hutang. Sehingga apabila penggunaan utang menurun maka rasio utang pun akan ikut menurun yang akan mengakibatkan struktur
modal pun menurun karena rasio struktur modal dihitung menggunakan rasio utang.
2.1.4 Pertumbuhan Penjualan