Langkah-langkah dan Prosedur Analytic Hierarchy Process AHP

20 3. Synthesis of Priority Synthesis of Priority dilakukan dengan menggunakan eigen vektor method untuk mendapatkan bobot relatif bagi unsur-unsur pengambilan keputusan. 4. Logical Consistency Logical Consistency dilakukan dengan mengagresikan seluruh eigen vektor yang diperoleh dari berbagai tingkatan hirarki dan selanjutnya diperoleh suatu vektor composite tertimbang yang menghasilkan urutan pengambilan keputusan.

2.5.2 Langkah-langkah dan Prosedur Analytic Hierarchy Process AHP

A. Penyusunan Struktur Hirarki Masalah Setiap elemen yang terdapat dalam hirarki harus diketahui bobot relatifnya satu sama lain. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kepentingan pihak- pihak yang berkepentingan dalam permasalahan terhadap kriteria dan struktur hirarki atau sistem secara keseluruhan. Langkah awal dalam menentukan prioritas criteria adalah sebagai berikut : 1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang digunakan. 2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan. Dimana n menyatakan jumlah kriteria yang dibandingkan, wi bobot untuk kriteria ke-i, dan aij adalah perbandingan bobot kriteria ke-i dan j. 3. Menormalkan setiap kolom dengan cara membagi setiap nilai pada kolom ke-i dan baris ke-j dengan nilai terbesar pada kolom i. 4. Menjumlahkan nilai pada setiap kolom ke-i yaitu: 21 5. Menentukan bobot prioritas setiap kriteria ke-i, dengan membagi setiap nilai a dengan jumlah kriteria yang dibandingkan n, yaitu: 6. Menghitung nilai lamda max eign value dengan rumus : 7. Menghitung konsistensi index CI, perhitungan konsistensi adalah menghitung penyimpangan dari konsistensi nilai, dari penyimpangan ini disebut Indeks Konsistensi dengan persamaan : Dimana : ⋋max = eign value maksimum N = ukuran matriks Perbandingan antar alternatif untuk sub sistem hirarki itu dapat dibuat dalam bentuk matriks n x n, seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 2.2 Matriks Perbandingan Berpasangan Sumber : Saaty, 1996 22 Nilai a11, a22,… amn adalah nilai perbandingan elemen baris Al terhadap kolom Al yang menyatakan hubungan : a. Seberapa jauh tingkat kepentingan baris A terhadap kriteria C dibandingkan dengan kolom Al. b. Seberapa jauh dominasi baris Ai terhadap kolom A1 atau c. Seberapa banyak sifat kriteria C terdapat pada baris A1 dibandingkan dengan kolom A1. Nilai numerik yang dikenakan untuk seluruh perbandingan diperoleh dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan, seperti pada tabel berikut: Tabel 2.3 Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan Tingkat Kepentingan Definisi Keterangan 1 Sama Penting Kedua elemen mempunyai pengaruh yang sama 3 Agak lebih penting yang satu atas lainnya Pengalaman dan penilaian sangat memihak satu elemen dibandingkan dengan pasangannya 5 Cukup Penting Pengalaman dan keputusan menunjukan kesukaan atas satu aktifitas lebih dari yang lain 7 Sangat Penting Pengalaman dan keputusan menunjukan kesukaan yang kuat atas satu aktifitas lebih dari 23 Tingkat Kepentingan Definisi Keterangan yang lain 9 Mutlak lebih penting Satu elemen mutlak lebih disukai dibandingkan dengan pasangannya, pada tingkat keyakinan tertinggi

2, 4, 6, 8

Nilai tengah diantara dua nilai keputusan yang berdekatan Bila kompromi dibutuhkan Resiprokal Kebalikan Jika elemen i memiliki salah satu angka dari skala perbandingan 1 sampai 9 yang telah ditetapkan oleh Saaty ketika dibandingkan dengan elemen j, maka j memiliki kebalikannya ketika dibandingkan dengan elemen i Sumber : Lidya Merry, Meriastati Ginting dan Budi Marpaung 2014 Indeks konsistensi CI; matriks random dengan skala penilaian 9 1 sampai 9 beserta kebalikannya sebagai indeks random RI. Berdasarkan perhitungan saaty dengan menggunakan 500 sampel, jika “judgement” numerik diambil secara acak dari skala 19, 18, ... , 1, 2, ... 9, akan diperoleh rata-rata konsistensi untuk matriks dengan ukuran yang berbeda, pada tabel 2 Kadarsyah, 1998. 24 Tabel 2.4 Nilai Indeks Random n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 RI 0,58 0,9 1,12 1,24 1,32 1,41 1,45 1,49 1,51 1,48 1,56 1,57 1,59 Sumber : Ngatawi dan Ira Setyaningsih 2011 Perbandingan CI dan RI untuk suatu matriks didefinisikan sebagai rasio konsistensi , Matriks perbandingan dapat diterima jika nilai rasio konsistensi CR ≤ 0,1

2.6 Penelitian Terdahulu