TANTANGAN DAN PENANGANAN CHALLENGES AND SOLUTIONS DALAM PENGEMBANGAN
TANTANGAN DAN PENANGANAN CHALLENGES AND SOLUTIONS DALAM PENGEMBANGAN
OF INFORMATION TECHNOLOGY TEKNOLOGI INFORMASI
DEVELOPMENT
1. Proyek, Investasi, dan Tenggat Waktu
1. Project, Investment, and Time Frame
Pada tahun 2011, KPEI melaksanakan 17 Throughout 2011, KPEI carried out 17 proyek pengembangan Teknologi Informasi dan
Information Technology development projects
20 proyek pengembangan sistem dengan nilai and 20 system development projects with large investasi yang besar dan dalam waktu yang
value of investments and short implementation singkat. Untuk mengatasinya, KPEI melakukan
time frame. In solving this issue, KPEI aktivitas sebagai berikut:
performed the following initiatives:
a. Ensuring that the project scope was being dengan jelas dan melakukan capacity
a. Memastikan cakupan proyek terdefinisi
well defined while performing capacity planning sehingga investasi yang dilakukan
planning so that the ongoing investments tepat sasaran dan sesuai anggaran.
were run on target and on budget.
b. Menentukan prioritasi proyek.
b. Determining project’s priorities.
c. Considering buying a product vs. building produk jadi atau membangun aplikasi dari
c. Menentukan efisiensi antara membeli
from the scratch to optimize efficiency. awal.
d. Optimizing consultant/vendor services
d. Menggunakan jasa konsultan untuk for system development and infrastructure pengembangan sistem dan implementasi
implementation.
infrastruktur.
e. Optimizing HR based on the workload,
e. Mengoptimalkan SDM yang ada tasks, skills, and interests of the persons in dengan mempertimbangkan beban kerja,
charge.
tugas, keahlian, dan minat personil yang bersangkutan.
TEKNOLOGI INFORMASI
2011 ANNUAL REPORT
INFORMATION TECHNOLOGY
2. JTPM Implementation
SRO Single Network (JTPM) is a data communication network that connects the SRO, Bapepam-LK, Clearing Members (CM), Custodian Bank, Payment Banks, Badan Administrasi Efek (BAE), and other capital market stakeholders into a single private, secured and integrated network. Through JTPM system, clearing members can access the applications provided by each SRO. KPEI in particular had been partially topping off more applications that are accessible through JTPM such as e-Clears, Online Reporting Center for Net Adjusted Working Capital, Portfolio reporting, and Member Interface. The implementation of JTPM system encountered several challenges like the need to upgrade KPEI’s and clearing members’ network devices, and to have better coordination with the network or device providers and clearing members throughout the activation process, and limited testing time. To overcome those challenges, KPEI performed the following solutions:
a. Purchasing and implementing the required network devices.
b. Conducting regular coordination meetings with providers and other SROs.
c. Sending questionnaires to determine the readiness of clearing members.
d. Disseminating information and sending notices to all clearing members to urge activation of JTPM.
e. Coordinating with KPEI’s and clearing members’ Board of Directors in order to encourage the clearing members’ Board of Directors to support the successful implementation of JTPM.
f. Adding testing time.
2. Implementasi JTPM
Jaringan Terpadu Pasar Modal (JTPM) adalah jaringan komunikasi data yang menghubungkan SRO, Bapepam-LK, Anggota Kliring (AK), Bank Kustodian, Bank Pembayaran, Badan Administrasi Efek (BAE), dan pemangku kepentingan pasar modal lainnya dalam satu jaringan private, aman, dan terintegrasi. Dengan menggunakan JTPM, AK dapat mengakses aplikasi-aplikasi yang disediakan oleh masing-masing SRO. KPEI khususnya, secara bertahap menambah aplikasi yang dapat diakses melalui JTPM, seperti e-Clears, Situs Pusat Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (SPP-MKBD), pelaporan Portofolio, dan Member Interface. Implementasi sistem JTPM ini menemukan beberapa kendala seperti perlunya pengkinian (upgrade) perangkat-perangkat jaringan di sisi KPEI maupun AK, koordinasi dengan pihak penyedia jaringan atau perangkat dan dengan para AK dalam proses aktivasi, serta waktu pengujian yang terbatas. Untuk mengatasinya, KPEI menjalankan beberapa solusi, antara lain:
a. Membeli dan mengimplementasikan perangkat jaringan yang dipersyaratkan.
b. Rapat koordinasi dengan pihak provider dan SRO lainnya secara rutin.
c. Mengirimkan kuesioner untuk mengetahui kesiapan AK.
d. Melakukan sosialisasi dan mengirimkan pemberitahuan ke semua AK untuk segera mengaktifkan JTPM.
e. Koordinasi Direksi KPEI dengan Direksi AK, agar Direksi AK bisa mendukung suksesnya implementasi JTPM.
f. Menambah waktu pengujian.
LAPORAN TAHUNAN2011
3. Koordinasi proyek di tingkat SRO
3. Project Coordination at SRO Level
Pada tahun 2011, hampir seluruh proyek In 2011, there were many SRO projects that SRO saling berkaitan dan dikerjakan secara
were interrelated and were even carried out bersama-sama, misalnya Rekening Dana
together with SROs, such as Investor Fund Nasabah (RDN), STP, JTPM dan Datawarehouse.
Account (RDN), STP, JTPM, and Datawarehouse. Salah satu kendala dalam pelaksanaan proyek
During the project implementation, KPEI had to tersebut adalah koordinasi antar SRO, baik
deal with several obstacles relating to internal hal yang menyangkut tentang cakupan
coordination with SROs, particulary on issues proyek, tenggat waktu, ataupun pelaksanaan
concerning scope of work, the required project di lapangan. Dengan adanya pertemuan rutin
implementation time frame, and on-the-field yang dilaksanakan secara berkelanjutan, semua
job mechanism. On top, weekly meetings were isu yang ada dapat dibahas dengan baik.
also held to address and dicuss highlighted issues properly.
4. Pararel run MKBD
Salah satu inisiatif yang akan mulai diterapkan
4. Parallel Run MKBD
pada tahun 2012 adalah perubahan format pelaporan MKBD. Untuk itu, sejak November
Among other future programs, one of their 2011 KPEI melakukan pararel run antara sistem
implementations will be commencing in 2012, pelaporan MKBD yang lama dengan yang baru.
that is the changing MKBD reporting format. Beberapa hal yang perlu ditindaklanjuti dalam
To that, KPEI has performed parallel running kegiatan ini termasuk:
of its old MKBD reporting system with the new system since November 2011. Some of the key
a. Penyempurnaan sistem dan
issues that need to be followed up include:
infrastruktur.
a. System and infrastructure improvement
KPEI akan menyediakan sistem yang bisa diandalkan dengan tetap memperhatikan
KPEI has been striving to provide a reliable investasi, high availability, dan utilisasi sistem
system that puts high concern on investment, sehingga infrastruktur yang dibangun sesuai
high availability, and system utilization in dengan kebutuhan. Selain itu, KPEI juga akan
order to fulfill various infrastructure needs. On menyediakan mekanisme back up/alternatif
the other hand, KPEI also provided a back up pelaporan jika sistem pelaporan MKBD sedang
reporting mechanism, should difficulties arise mengalami gangguan.
with the MKBD reporting system.
b. The new system security. baru.
b. Meningkatkan keamanan sistem yang
Along with the parallel run initiative of the Bersamaan dengan pararel run sistem MKBD
new MKBD system, KPEI performed penetration yang baru, KPEI melakukan penetration test
test to the overall system to find vulnerabilities terhadap sistem tersebut untuk mengetahui
that can be penetrated by hackers. Based on the celah keamanan yang dapat ditembus oleh
results of the penetration testing, KPEI made para hacker. Berdasarkan hasil penetration
some adjustments to the system in order to test tersebut, kemudian dilakukan beberapa
assure more security.
penyesuaian sehingga sistem tersebut menjadi lebih aman.
TEKNOLOGI INFORMASI
2011 ANNUAL REPORT
INVESTASI DI BIDANG TEKNOLOGI INVESTMENT IN INFORMATION INFORMASI
TECHNOLOGY
Sepanjang 2011 KPEI memfokuskan investasi di As of year 2011, IT investments were allocated bidang TI untuk penyempurnaan arsitektur dan
for completing the IT architecture and infrastruktur yang telah dimulai sejak 2010.
infrastructure that have been initiated since Investasi tersebut dikelompokkan menjadi 4
2010. The investments were classified into 4 (empat), yaitu:
(four) groups, namely:
a. Application development worth Rp 11 miliar.
a. Pengembangan aplikasi sebesar
Rp 11 billion.
b. Pembelian perangkat server Rp 2.3 miliar.
b. Purchase of server worth Rp 2.3 billion.
c. Pembelian perangkat jaringan Rp 3 miliar.
c. Purchase of network devices worth
d. Pembelian perangkat kantor dan lisensi
Rp 3 billion.
Rp 1.1 miliar.
d. Purchase of office equipment and license worth Rp 1.1 billion.
Pengembangan arsitektur dan infrastruktur TI juga melibatkan konsultan eksternal
The development of IT architecture and yang tujuannya untuk mendukung proses
infrastructure also involved external pengembangan dan pemeliharaan aplikasi,
consultants, with purpose to support pemeliharaan server dan jaringan, serta jasa
application development and maintenance, konsultasi lainnya.
server and network maintenance, as well as other consulting services.
RENCANA KE DEPAN
FUTURE PLAN
Pengembangan TI ke depan tentunya akan Going forward, IT development initiatives diselaraskan dengan strategi bisnis Perusahaan
will certainly be aligned with the company’s dan berpedoman pada rencana strategis
overall business strategy and be driven by the TI, dengan tetap berperan aktif dalam
IT strategic planning. However, the company pengembangan infrastruktur pasar modal.
will remain active in the capital market Khusus untuk area internal, pada tahun 2012,
infrastructure development. As for internal KPEI akan fokus pada peningkatan keamanan
purpose, in 2012, KPEI will focus on improving sistem TI, pengembangan DRC untuk sistem
security of the IT system, the development of pendukung utama, koneksi aplikasi yang
DRC to support the core system, porting the masih menggunakan arsitektur lama, serta
applications that still utilize old architectures, mempersiapkan implementasi MKBD baru dan
while also preparing the implementation of the STP.
new MKBD and STP system.
INFORMATION TECHNOLOGY
LAPORAN TAHUNAN 2011