Upaya Keluarga dalam Mempertahankan Kesejahteraannya Selama Krisis Ekonomi

UPAYA KELUARGA DALAM
MEMPERTAHANIKAN KESEJAHTERAANNYA
SELAMA KRISIS EKONQMI

Oleh:
MAESTI MARDXHARXNI

PROGRAM J'ASCASARJAWA
INSTXTUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
MAESTI MARDIHANNI:
Upaya K e t u q a daIm Mempertahankan
Kesejahterwnnya S e l m Krisis Ekonomi. Dibimbing oleh UJANG S U W W A N
sebagai kern dm EMMY S. KARSIN sebagai mggota,
Wsis Ekonomi ymg melanda Indonesia sej& Iima tahun lalu, maIcin
rnempersulit upaya keluargil mem@hankan
tkajahteramya, apalagi
upaya pemulihan yang dilakukan pemerintah belum banyak mendatangkan hasil.
Dari kondisi ini menjadi menarik mtuk rnelihat upaya keluarga mengatasi damp&

ktisis, t a t a m a berkaitan dengm pilihan coping strategy serta tingkat kebmhasilan
dm kepuasannya dari pilhan strategi tersebut. Seiain itu dicoba untuk: dilihat
perbedam berbagai karakteristik d m upaya ymg dipilih kelwga perkatam dm
pdesaan, serta dampak program pemerintah daxl sistem sosiaI yang a& dalam di
rnasyarakat.
Tujuan Penelitian adalah: (1) Mengidentifilrasi dampak krisis ekonomi
terhadap tixlgkat tingkat kesejahteraan keluarga di pedesaan dan perkom, sebelum
dm selama krisis ekunomi; (2) Mengidentifikasi pbedaan upaya yang dipilih
kduarga, tingkat keberhasilan dm kepwsannya, serta faktar-faktar y m g
berpengamh; (3) Menginventarisasi pcran pcmerintah d m kelmbagaan lokal dalam
mendukung upaya keluarga menirrgkatkan. kesejahteraannya.
Metade pcelitian yang digunakan adalah studi deskriptif korelasioml dengan
cara survei eksplorasi, dengan menggunakan data sekunder dan primr, Lakasi
penelitian di Dcsa Karacak (Kw,Leuwiliang, Kab.Bogor) mew&li wilayah pedesaan
dan Kelurahan Panaragan (Kec. Bogor Tengah, Ko& Bogor) wilayah perkotaaa
Iurnlah respanden 84 keluarga, dipilih secara acak sederhma. Analisis data dilahkan
secara kuaiitatif dan kuantitatif yaitu dengan cstimasi proprsi, scoring clan analisis
SEM (Siruclural Equation Model).
Hasil peneIitian menunjukkan bahwa Telah bajadi peningkatan secara relatif
jumlah kef uarga miskin di Kabupaten dm Kota Bogor sejak tcrjrtdinya krisis ekonami

hingga saat ini. Dibandingkan sebelum dan saat tejadi puncak Icrisis hhm 1998,
sekitar 48,7 pcrsen keluarga di perkotaan dan 26,7 p s e n di pedesaan merasakm
turunnya pendapatan nominal yang diterima. Secara mum darnpak krisis juga fcbih
dirasakan oleh masyarakat di perkotaan yang sangat tergantung dengan pasar. Di
wilayah pedesaan sektor pertanian menjadi andalan pada saat terjadinya Icrisis,

scdangkan di perkucaan rnengandalkm sektor perdagmgan kwil dan jasdangkutan.
Turumya pendapatan kekaarga secara riil diatasi dengan upayrt membntasi
pengelwan (berhemat) untuk konsumsi pangan dm nan pangan, baik secara
kuantitas (pmurunan frekuensi) dan kualitas (pubahan merek).
Dampak krisis terhadap pola pengelurnan keluarga dilihat dari, p e n m a n
frekuensi konsumsi pangan di pedesaan temtama tajzadi untuEr jeds pangan hewani
(ikan segar, daging sapi &n ayam). Sedandi pdotaan Iebih banyak jenis
pmgan yang dihemat, selain pangan hewani dm m&mm jadi, jenis pmgan pokok
(umbi-umbian, mie dm jagung) minyak dm lmak, s a h s a p r d m buah juga dibatasi
frekuensinya. Perubahan merek prod& sejenis, dmi kategori s&ng/m&aI kc
kategori yang lebih mwah lebih banyak dilakukan aleh keluarga perkotaan,
sedangkan di pedcsaan telah mengkansumssi ipraduk dengan kategori murah sejak
sebelum krisis, sehingga pada saat lrrisis relatif tidak banyak benibah.
Hasil penilaian (scorilag) tingkat keberhasilan &n kepuasan mmunjukkan

bahwa upaya penghematan untuk kunsumsi pmganlnan pangan serta pengembangan
usaha praduktif mmpunyai tingkat efektivitas tinggi. S&n&n
upaya mengwangi
biaya kesehatan dan pendidih mcmpunyai tingkat efektivitas sedang dan rend&.
Faktor karakteristik keluafga yang berpengarvh ayata dm pasitif daXm upaya
mengatasi krisis t
~ addah~jumlahaanggob mhtanggst. Sedangkan Cin&t
efektivitas upaya yang dilakukan keluarga selain dipengaruhi oleh jumlah angguta
keluarga juga sangat nyata dipengaruhi uleh tingkat padapatan d m dukungan pihak
Iuar. Dukungan pemerintah berupa bmtuan beras (Raskin), banban kesebtan (KB
rnurah) Ban beasiswa pendidikan serta dukungan kerabat/masyarakat, dirasakan
sangat bemanfaat bagi responden (kwfrsien regresi juga positif).
Program-program pemerintah dirnasa mmdatang akan lebih efektif dan
efisien bila cliarahkan ke kcgiatan pengembangan usaha produktif, karena upaya
keluarga ke arak ini mmpunyai tingkat efektivitas tinggi. Program tersebut dapat
berupa penciptaan lapangan usaha barn y m g padat tenaga kerjja maupun berupa
bantuan modal dengm bunga rendah, Program pemerintah lainnya dapat dikaikan
dengan upaya keluarga dalam rnembatasi pengeluaran pangan, seperti Raskin
misalnya, yang dimasa ~ncndatangmungkin dapat diupayakan untuk kebuhihan
pokok lainnya (rninyak gareng, telur, gula pasir, dsb) yang dijual dcngan hstrga

terjangkau untuk keluarga miskin.

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang bejudul:
UPAYA KELUARGA DALAM MEMPERTAHANKAN

KESEJAHTERAANNYA SELAMA KRXSlS EKONOM'f
adalah benar hmil karya sendiri dan belum pmah dipublikasi. Semua sumber data
dm infomasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dm dapat ddiperikssa

kebenwannya.

Bogor, Desember 2002

Maesti Mardiharini
NRP. P2 1500007

UPAYA IKELUARGA DALAM
MEMPERTAHANKAN KESEJAHTERAANNYA

SELAMA KRISIIS EKUNUML

Tesis
Sebagai salah satu sywat untuk rnemperoleh gelar
Magister Sains pa&
Program Studi Gizi Mztsyarakat dm Sumkrdaya Keluarga

PROGRAM PASCASARJANA
IMT$TUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judul Tesis

:

Nama
:
NRP
:
Program Shrdi :


Upaya Kelwrga dalam klempmtahmkan Kesejahtemya
Selama Krisis Ekonomi
Maesti Mardihaxini
P 21500007
Girsi Masyardcat dan Sumkrdaya Keluafga

Dr.IT, U-ian~Sumanvan, MSc.

2. Ketua Program Studi GMK

Prof, Dr.Ali Khomsan, MS.

RIWAYAT HZDUP

Penut is ditahixkan cfi Semarang pa& tangga1 16 Mei 1962 sebagai anak keriga

d m enam krsaudara &ri pasangan Martono dzbn Suryati. Penulis menyelesaikan
pendidih Sarjana di Program Studi Penfluhim, Jurtlsaxl Sosial Ekonomi, Fakdtas
Pertanian P B tahun 1988. Sejak tzthun 1988-1995 pnutis menjab pneliti pada

Puslitbang Tanaman Pangan, Balitbang Departernen Perhian, dan sejak d u n 1995
bekerja sebagai penellti di Puslitbang Sosid Ekonomi Pertanian,

sampai se-g

Balitbang Departemen Pertanian.

Pada tahw 1991 penulis menikah dengan k ErizaI Jam&, Mi, dan dikamiai
dua orang an&

Emthy Firdaus dm Diyandaru Adbitya. k
j
a
k tahun 2000 penulis

berkesempabn mengikuti pendidikrtn lanjutan pada Suh Program Ilmu Keluarga dan
Konsumen, Program Studi Gizi Masymkat &n Smberdaya Keluarga, Program

Pttscasarjana IPB.


Krisis multidimensional yang melanda Indonesia sejak hhun 1997 telah

menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kchidupan masyarakat, sefiingga
banyak kaIangm mempunyai prediksi yang swam tentang upaya-upaya yang

mungkin &pat dilakukan dalam menghadapi situasi di atas. Berbagal prediksi tentang

upaya ymg mugkin dapat diIaIcW umumnya masih twbatas pada prakiraanprakiraan dengan melihat berbagai vmiabel ymg terkait dengan aktivitas lcesehxian
masyarakat, d m sangat terbatas pada kajian lmgsung tentang upaya rr'il yang

dilakukan keluarga. Penelitian hi mencoba mengiden@&asi upaya riil tersebut dm
mencaba melihat:keterkaitan antarit berbagai variabel sebagai suaiu sistem.
Ucapan terima kasih dan penghargaan penulis s a m p a i h kepada:
1, Bapak Dr. Ir. Ujang Sumanvan, MS. selaku Ketua Komisi Pembimbing dm Ibu

Ir, Emmy Sulasmi Karsin, MS. selaku anggota Komisi Pembimbing yang telah

banyak membantu penulis dengan memberdcan arahstn, rnasukaxg bimbingan,
dorungan serta kesabarannya sehingga tulisan ini &pat diselesaikm.
2. Bapak Dr. Ir. Martoyo, MS. atas kesdaannya sebagai penguji lux Kamisi, yang

telah rnemberikan ar&m dm masukan.

3. Aparat dm Masyarakat Desa Kwacak (Kscamatan Leuwiliang, Kabupnten
Bagor) dm Kelurahan Pariaragan (Kecamatan B o p r Tmgah, Kadya Bogor) atas

banturn d a l m bent& infomasi dan data,
4. Bapak Ir, Made Sumertajaya, MS dm Ibu fr. Nerien Puspitawati, MSc. atas
bantuan dan sarannya dalam pngolahan data.

5 . Kepala Pusat Penelitian dm Pengembangan Sosial Ekonomi, Balitbang Pertaniaxl
atas izin yang diberikan untuk mengikuti program pendidikan Pascasarjana.

6 , Pimpinan Proyek PAATP dan Komisi Pembinaan Tenaga Badan Litbang
Pertmian, atas bantuan dana penelitian.

7. Suami dan anak-anakku tercinta, Papa, Ibu, kakak dan adik tersayang serta rekanrekan kantor dan kuliah, yang telah membcrikan masukan, dorangan serta daa.

4.5.

Pengolahm dan Analisis Data ............................................


4.6.

Batasan Studi dan Definisi Qperasional ................................. 34

V . GAMBAMN UMUM W'fLAYAH PENELITIAN............................

5.1.

28

37

Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Sebclum dan Sesudah Krisis

Ekonami (Tinjauan terhadap Data Sekunder di hbupaten
dan Kudya Bogor) .........................................................

37


5.2.

Karak-teristikLakasi Penelitian...........................................

44

5.3.

Karakteristik Rmahtangga Responden

....................,
.........

50

.

VI DAMPAK KEUSIS EKONOMl TEWADAP K E S E J A H T E W N

KELUARGA ....................
................................................. 57

.......................................
6 . I . X . Surnber dm Besamya Pendapatm............ ,
.
.
,
........ ,...
6.1.2. Perubahan Pendapatm Selama Krisir, Ekonomi ...............

6.1. Tingkat Pendapatan Rmahtangga

6.2. Pengduargan Rum&tangga ...........................

57
57
59

,
.
62

6.2.1. Pala Pengeluaran dan Konsurnsi ................................ 62

............

67

6.2.3. Perubahan Merek .................................................

70

6.2.2. Perubahan Pengeluaran d m Frekuensi Konsumsi

VIX . UPAYA

KELUARGA DALAM

MEMPERTAHANKAN

KESEJAMTERAANNYA ...................................................... 74
7 . .1 . Upaya yang Dipilih Keluarga. tingkat Keberkasilan dan

Kepuasannnya............................................................... 74
7.2. Faktar-Faktor yang Mtmpcngaruhi Upaya Keluarga

................ 83

VIH . PERANAN KELEMBAGLUN LQKAL DAN PEMERINTAH

......... 92

9.2. Saran ........................................................................
98

*

DAF'SAR PUSTAKA

........................................................

98

DAFTAR TABEL

5.2.

Persmtase keluarga berdasarbn tahapan keturtrga sejahtera di
Desa Karstcak (Pedesaan) dm Kelur&an Panaragm (Perkutaan),
tahun 1997 - 2201 ..................................
.................

5.3.

Keadaan umum wilayah penelician di Desa Karacak dm
Kelurahan Panaragan, Tahun 2001 ..............,........ ,,.........

5.4.

Karaktcristik dernagrafi wilayah penelitian, kertdaan tahun 2000.

5.5.

Jumlah pmduduk menurut jenis mata pencaharian urama di
wilayah pmelitian, keadaan tahun 2002 ...........................

5.6.

Karakteristik nunahtangga responden di Pedesnan dan Perkotaan,
tahun 2002 ................................................................

5.7.

Kqala Keluarga (KK) dan istainya berdasarkan kelompok umur
dan tingkat pendidikan raponden di Pedesaaxl d m Perkmaan,
tahun 2002 ..............................................................

5.8.

Persentase responden berdasarkan jenis pekerjaarx utama sebelum
dan saat krisis di Pedesan dan Perkotaan, tafrw 2002 ..............

5.9. Penguasaan aset oleh respanden di Pedesaan dan Pcrkotmn,
tahun 2002 .............................,..................................
5.10. Kondisi ternpat tinggal responden di Pdesaan dim Peckutaan,

tahun 2002 ............................... .
.
...........................

6.1.

Sumber dan besarnya pendapatan keluarga di Desa Karacak dan
Kelurahan Panaragan, tahun 2002 ..................................

6.2. Sebaran pendapatan per kapita per bulan berhsarkan keXarnpok
pendapatan di Desa Karacak dan Kelurahan Panaragan, tahun
2002

6.3.

...........................
...........................................

Perubahan pendapatan yang dirasakan respanden selama krisis
ekonomi di Desa Knracak dan Kelurahan Pimaragan, periode
talxun 1997 - 2002 (dalam persen) .................................

Penyebab terjadinya peningkatan pendapatan menurut
responden selama b s i s ekon~midi Desa Karacak dan
KeIwahan Panaragan, periode tahun 1997 - 2002
(jumah orang) .......................................................
Penyebab terjadinya p e n m a n penclapatan menurut
responden selama krisis ekonumi di Desa Karacak dan
Kelurahan Panaragan, periode tahun 1997-,2002
(jumlah orang) ..,....................................................
Pengelwran rumahtangga berdasarkanjenisnya di Desa
Karacak dan Keturahan Pawagan, tahm 2002 ..................
Sebaran pengeluaran per kapita per bufan berdasarkan
kelompk pengeluaran di Desa Karacak dm Kelurahan
Panaragan, tahun 2002 ...............................,..............

Pengeluaran m a h t m g a untuk konsumsi pangm bedasarkan
kelampok j enisnya Bi Desa Karacak &n Kelurahan Pansagan,
tahun 2002 ................... .,........,,,................................

66

Pengduaran rumahtangga untuk konswnsi nun pangan
bedasarkan kefompok jenisnya di Desa Karac& dm Kelurahm
.........
Panaragan, tahun 2002 ..................................... ,

67

Penlbahan rnerek prod& pangan sebelm dan saat krisis ekonomi
di pedesaan dan pcrkotaan, tahun 2002 ........................ .,...

72

Perubahan merek prod& non pangan scbclum dan saat krisis
ekonorni di pedcsaan dan perkutaan, cahun 2002 ..................

73

Uji beda (Uji-t) wilayah pedesaan dan perkotaan ..................

76

Kri teri a keberhasilan dan kepuasan dalam metakukan upayrt
rnmpertahankan kesejahteraan keluarga menurut responden
di pcdesaan dan perkutaan ........................................

77

Tfngkat efektivitas upaya keluarga mempertalrankan kescjahTeraiannya berdasarkan skor keberhasilan dan kepuasan, di
Pedesaan dan perkotaan ...........................................

81

Dukungan pemerincall, kcrabat dan rnasyarakat saat krisis
Ekonorni serta man faat yang dirasakan responden di pedesaan
dan perkotaan ......................................................

vii

DAFTAR GAMBAR

3.1. Kerturgka konseptual suatu sistem keluarga menghadapi krisis
ekonami ...............................................................
3.2. Kerangka operasional upaya kcluarga dalam menghadapi

Krisis ekonomi

.......................................................

4.1. Kerangka dan metoda penarikan contoh dalam penelitian ......
4.2. Model hubungan upaya keluarga datam mmpertahankan

kesejahteraannya, menggunakan analisis SEM ...................

7.1. Model Parsial upaya keluarga menghadapi krisis ekonomi
dihubungkan d q a n tingkat keberhasilan dan kepuaannya.,

7.2. Model lengkap upya keluarga menghadapi bsis ekonomi
dihubungkan dengan tingkai keberhasilan ........................

7.3. Mudel lengkap upaya keluarga menghadapi ksisis ekanorni
dihubungkan dengm tingkat kepuasannya.. .......................

..

DAFTAR LAMPTRAN

1.

feta Desa Karacak, Ksamatan Leuwiliang, Kabupaten
Bogor ..................................................................

2.

Pcta Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tcngah,
Kodya Bogor .........................................................

3.

Persentase keluarga hrdasstrkan fiekumsi konsumsi pangan
sebelum dm selama krisis ekonomi di Pedesaan,cahm 2002
(dalm pers-scn) .......................................................

4.

Persentase keluarga berdasarkan fiehemi kansumsi pangan
scbelum dan seiama krisis ekonomi di Pcrkotaan, tahun 2002
(dalam persen) .......................................................

5.

f ersentase kefwrga berdrtsarkan frekuensi konsumsi non pangan
sebelum dan selma krisis ekonomi di Pdesaan, tahuxl2002
(dalam persen) .......................................................

6.

Persentase keluarga berdasarkan frekuensi konsumi nun pangan
sebelurn dart selarna krisis ekonarni di Perkotaan, tahun 2002
(drtlam persen) .......................................................

7.

Jenis merek produk pangan dm non pangan menunrt kisaran
Harga scbelum dm saat Iuisis ......................................

I. PENDAHULUAN
1.1, Latar ZIeIakrtng

Krisis Ekonomi yang melanda Indonesia sejak bulan Juli hhun 1997 atau

sekitar lima tahun yang lalu, rnasih terasa dampaknya hinud sekarang. Kondisi ini
narnpaknya belum &pat segera pulih. Salah satv kendala &lam upaya pemulihan

ekonomi ini antara lain karena kinerja pemerintah ymg belum kondusif, sehingga
masyankat lebih banyak dituntut untuk berjuang sendiri.
Terjadinya h s i s tersebut telah meningkatkanjuml& penduduk miskin secara

drastis. Menurut data BPS (1 999a), jumiah pnduduk miskin pa& &hir t&un f 998
sckitar 49,5 juta (24,23 %) dari total penduduk, sementaa tahun 1996 tercatat seksm

22,5 j utrt ( X t ,34 %), atau telah terjadi kenaikan sebesar 27 jub. Namun tidak seluruh
kenaikan ini disebabkan oleh adrtnya krisis, karma s e k i t ~112 juta terjadi akibat

perubahm standax dari standar f 996 ke 1998. Data BPS ini juga menunjukkan bahwa
damprtk b s i s dari tahun 1996 ke £998 lebih terasa di dmah perkotaan yang

meningkat sebanyak 83,3 persen, semen& di pedesaa.n meningkat 28,1 penen.
Tahun 1999 menunjuiclran banyak perbai kan dibmdingkan tzthun 1938,

jumlsth penduduk miskin tclah berkurang menjadi 37,5 jub (l8,17 %). Namun

dcmikian, prbaikan tersebut beium dapat diartikan sebagai telah danya prnuXihan
(recovery). Walaupun sudah banyak menurun, tingkat kerniskinan

sun

I999

kondisinya masih lebih tinggi dan cingkat kcdalaman serta keparahannya rnasih Xebi h
buruk dibanding hhun 1996 (BPS, t 999b).

Salah satu dampak negatif adanya krisis ekunomi yang rnasih dirasakan
sarnpi saat ini, adafah semakin meningkatnya tingkat pnganggum tenaga kerja di

sehor luar prtanian, terutztma bagi golongan masyaakat: dengan tingkat ekonomi

mmmgatx dan rendah. Kesempatrtn kerja sernakin hrkmmg secara signifilran, &us
Pernutusan Hubungan Kerja ( P W ) cendenrng rneningkat sejdan dengan sernakin

membwuknya perekonomian di Indanmia. Menurut Kmwies et.d. ($9991, p d a
awaI fuisis ekanomi (1997-1998) terjadi p e n m a n jurnlah temstga kerja di sektor

kom&i

dart rnanufaac;tur masing-masing sehsar 15,9

dan 9,8 persen.

Dampak lainnya, yang menjadi ciri drui krisis ekonorni a&l& melmbungnya

hmga bmmg-barang temasuk sembilan Wan kebutuhan pakak. HaI ini rnempakan
dampak lanjutan dari tingkat inflasi yang terns meningkat. Akibatnya terjadi

pen-

pndapatan riil atau daya beli masymkat, sehingga konsmsi

rumahtangga pun mengalami penunman. Menurunnya daya bell rnzlsymkit yang

diakibatirm aleh rneningkatnya h a r e k g - b m g d m jasa, menurut S m a r j a n
(1998) dirasakm dengm daya tahan yang berlmh-beda untuk keluarga dengan

berbagai golongan tingkat pendaptan. Tidak hanya itu, menwtnya sernakin banyak
dm sernakin lama adanya krisis ckonomi makin berat dampak sosialnya. Masywakat

a h mengalami kemunduran atau menmmaya tixlgkat kesejahtem, b ~ skw a m
materi, fisik maupun mental.
tfntuk mengatasi masalah tersebut, salah satu u p y a yang telah dilakukan

pemerintah adalah dengan menel apkan prowdm J wing Pengaman Sosial (3 PS).

Kebijakan JPS diimplementasikan &lam' f 7 sektor pmbangumn dengm akumulasi
dana scbesar Rp t 7,25 triliun f Sumodiningrat, 1999). Namun dalam pelaksmmnya

program ini menpfami banyak rnasalah, beberap peneiitian (Nurmanaf, 2000; LIPI,
200 1) rnengunglqkan bahwa rnasih banyak kelompok mam (masyamkat misk~n)

yang kXum &pat akses &lam p r m m tersebut. Artinya bahwa setiap keluarga
&lam rnasyarakat miskin harus lebih banyak h p y a sendiri agar mereka &pat

rnemenwhi kebutuhan hidup selama krisis ekonomi krlmgsung.

1.2. Perurnusan M a ~ h h
U s i s ekonumi yang berkepjmgan kIah menimbuikm krbagai dam&

negatif, dimtarmya ddah turunnya daya k l i masyarakat &bat rnelonjaknya hsga
p g m sem b

g konsumsi lainnya, termasuk obat-obtm

dan jasa playanan

maqarakat. BPS (20UUb) melaporkan bahwa gejolak harga felah meningkatkan garis

kerniskinan yang sangat berarti dari &un

19% ke 1998. Demikian juga tin&&

pndaptm nominal mengalmi pewbahan &bat luisis, walaupun tid& sedrastis
gejdak haxga. Dampak Msis ini terlihat nyata di cfaerah ~o~

dihdingkm

pedesaan, dm ini dianggap k-onsisten dengm pendapai mum bahwa daerah

perkotmn lebih mat berasosiasi d e n w &tor formal ymg memang Iebih terpukul.
Pen&

lrrisis pada aspek pendidikan tam&

pada menurunnya tingkat

partisipmi sekolah paria semua jenjmg pertdidikan. Ada indikasi b t bahwa krisis

Icbih mernufrul anak-an& SLTA dibmdingkm mak-mak SD dan SLTP (BPS,
1999b). Data BPS tersebut juga rnenyebutkan bahwa pengaruh krisis pada aspek

kesehatan antara lain ditunjukkan dengan menurunnya pmanfaatan fasil itas
kesehatan. Tingkat kontak berobat ke Rumah Sakit Swasta, prak-tek dokter dan
Puskesmas menurun antara O,0 l sarnpai 0,08 selama periode tahun 1996- 1998.

Seberapa jauh darnpak krisis setelah lima tahun yang diraakan rumahkngga

dan apabh sudah mutai terlihat gejala pmulihan, baik di p e d e m maupun di
prko4aan, menlpakan ha1 yang rnenarik untuk ditdaah. Almnnya, karena dalam
rnenghadapi sitwi Iuisis tersebut setittp keluarga rnempunyai jdm keluar yang
berbeda-beda. Di sisi fain sebapi kgian, dari suatu keiwga besar (Ehtended
i;umily) dm mggota masyarakat ymg masih ada

rasa kebersammya, tentu ini

sernua mempngaruhi efelrtivitas upaya kelwga dalam rnemperhhankm tingkat
kesejahteraamya, aplagi bila dik;aitkan dengm upaya ymg diIak-.ukan prnerintafx
meIalui berbagai program Jaringrin P e n w a n Sosial (JPS).

Keputusm apzt yang diambil keluarga dan bagaimma berbagai ha1 di Iuar
keluarga inti rnempengauhi keputusan yang diambil, rnerupak-m ha1 yang menarik

untuIc ditclaah. Sefain ikr identifrkasi tentang krbagai upaya yang eelah dimbil,
aka memberikan i n f o m i yang sangat hrharga bagi pihak-pihak yang

hrkepentingan untuk memuskm program pmberdaym yang lebih spesifik agar
keluarga dapat m m e p e h m k a n kesejahtemnya.

Penulis merasa tertaik melakularl penelitian tentang upaya EreIuarga &lam

mernprtahankan kescjahtermya selama hisis ekunomi, terutama bagi mayardcat

di wilayah pedesaan dan perkotmn. Pernilihan kedw lakasi in1 karena keduanya
rnernili ki karakteristik yang b a s , wilayah perkotaan merupakan kelompok
rnasyarakat paparing rawan terhahp krisis karena berbagai keterbatrtsan yang dimi1iki

&an rasa kebersamaan yang sudnh rnufai luntur. Sernentara rnasyarakat pcdesaan

relatif lebi h tahan arhadap krisis, karma rnasih kuatnya rasa kebersmaan diantara
mereka dan kuatnya kaitan produk yang dihas1kan dengan kebutuhn pokuknya.

f -3. Tujuan Penelftian

Tujuan penelitim m

am
u
m adalah mengtnalisis tingkat kesejahteraan

kelwga di wilayah pedesaan dan perkotaan selama Irrisis dan upaya ymg dilakukan
&lam memp&hnkm/meni.ngkatkan Iresejahtemmya, serta f&br-fEiktor a p mja
y

q mempengarutiinya, Swam teprinci, tujuan yang d m dicapai addah:

1. Mewdentifihi dtampak Ksis ekonomi t e W p eingkat kesejahteman kelluarga
di pdesaan dan perkom, sebelum dan setama W i s ekoraomi.
2. Mengadisis pbedam upaya yang dipilih kelwga, tinght kebdmilan dan

k-epuasannya, serta faktor-faktor yang berpengaruh.
3. Menginventarisasi perm pemhntah dan kelembagmn lokd &lam mendukung

upaya ketuarga rneningkatkan kesejahkraannya.

1.4. Kegunaan Penelithn

1. Melalui penelitian ini &pa$ d i k w u i ti-

kesejafxteram masyamkt @emin

dan perkotaan mat krisis ekonomi cfan upaya ketuarga mempr&hankm tingkat
kwjahtemya.
2. Bih kegsttan penelitian ini dapat d i t h a k a n seperti yang direncanakan, a h

didapat pengetahuan baru yang krkai-tan dengan upaya pemberdayaan

masyarakat miskin yang berkelanjuhn, dm ini &pat dijadikzln acuan bagi
berbagai pi hak terkait dalam program pemberdayaan masyardcat.

2.1. Definisi Keluarga

Unhg-U-g

Na.10 tahun 1992 tentang Pefkembangan Kependudukan

dm Fernbangunan Keluarga Sejahtera, menyebukan bahwa keluargn (keluarga inti)

adatah unit wsial terkecil Mam masyankat yang Wdiri dari individu-individu ymg
teriknt oleh perkawinan (suami-istri), darah afau adopsi (arangm-an&). Dalam

berbagai budaya masyardat Indonesia, selain kelwga inti juga dikenal keluarga tuas
(exbe~ded
fumily), yaitu suatu keluarga yang terdiri dari kerbagai orang yang teri kat

dalam b e r m pola hubungan, seperti adik, kakak, nenek, Mek &in ntau paman d m

bibi dm sebagainya. Para ahli &lam ilmu kelwga m e n y a w bahwa keluarga
merupakan tempat susiaiisasi dari an& clan juga orang tua, swhnghn ahli ekunomi
melikat bahwa keluarga sebagai unit ekonomi dimma setiap orang rnempunyai ttak
dan kemjiban bemama &lam hubungan ekonomi.

Menurut Fitzsimmans (1950), kelwga j u g merupakan lembaga untuk

memenuhi fungsi biologis, ekonomi dan sosial. Sdmgkan Suhardjo (1989), setain
ketiga fungsi tersebut, juga rnenehnkan bahwa keluarga mempakan lembaga untuk

memenuhi fungi edukatif. Disisi lain, Sumardjan (1 993) menjabarkan la@ bahwa
setidaknya a& lima fungsi dari keluarga di dalarn kehidupan masyarakat, yaitu: f 1)

fungsi rnekanisme procreation, yakni memberikm ketrrntnan manusia yang
selanjutnya akan melestarikan eksistensi masyarakat; ( 2 ) fungsi sebagai kesatuan
masyarakat; (3) fungsi pemersatu dan pelindung bagi warganya; (4) fungsi sosialisasi

anak-anak rnelalui pendidikan; dan ( 5 ) fungs:si sebagai unit produksi di dalam

maswakat.
Dari behagai definisi di atas, dapat disimpulh M w a keluarga didalam

Icehidupan di masyarakat dianggap sebagai suatu sistem sosial, karena memiliki
unsur-unsur sistern sosiat yang didalamnya rnencahp kepercayam, prasaan, tujuan,
kaidah-kadah, kedudukan dan perman, tingka&n ataujenjang, sanksi, kekuasaan dm
failitas.

2 2 , Pendebtan Teocitis tentang Keluargw

rlalarn rnengkaji keluaxgq prlu bertitik tolak dari asumsi-asumsi tertentu,

konsepkomep tertentu dan pendekatan-pendebtan yang tepat sebagai upaya

memkri penjdasan tentang fenomena ymg dikaji.

terutama teori sosiolagi (klasik mupun modern) &pat &@an

Beberap landasan teori,
mtuk m e n j n t > d

konsep kelwga. Menurut Boss et.a1 (1 9931, twri kelwga yang krkembang sejak
awal abad 1900-an merupakan apiikasi tmri sasiologi &lam institusi keiuarga.
Urntan teori keluarga yang berkembang tersebut dimulai derigan Teori
Interhi Simbolik (symbolic interucdionl;sm) s
j
a
k tafiun 19 1 8, Teori StrukturaI
Fungsional (structurud funcr iomlism) sejak tahun 1930, Teori Keluarga sejak. Mun
1946, Teori Sistem, "Teori Konflik Sosial (social confltct), Teori Pertulcaran Sosial
(socrul excbrunge), dan Teori Ekologi Manusia ( h u m n e c o l y ) sejak tahun 1960,
serta Teori Kunstmksi Sosial (social construction of gender) sejak tahun f 980.

Untuk mernbangun kerangka pemikiran secara konseptual dalam penelitian

ini, digunakan dua pendekatan teori y a h : Teon' StmktmI-Fungsional dan Teori
Sistem. Masing-masing dapat dijabarkan sebagai beri kut:
(1) Tmri StraktumI-FungsiomaI, dikembangkm oleh para anboplog dan sosiolog
patfa pernulam abad ke-20. William F. Ogbum dan Talcott Parsons ac?lafah para

sosiofug &mama yang mengembangh pndekatan str&mI-fungsianal dalam
kehidupan keluarga, dm pemikiran mereka banyak dipengaruhi oleh teori

Dwkheim. Dalam kemgka pendebtan ini, masyaxakat dipdang sebagai suatu
sistern yang dinamis, ymg terdifi dari berbagai bagian atau subsistem yang saling
krhuburigan. %lain itu jugs tercipta suatu ketertiban sasial melaIui common
values ymg dipegmg aleh meseka ahu masyardat (Hamifton, 1983).

h i a m menganalisis sistern tersebut, yang dikaji addah aptxlrah konsekuemi

dari setiap bagian dari sistern wtuk setiap bagan lainnya dm untuk sistem
sebagai keselunrhan. Sistem dalam pendekatan stmkiud-Eungional ini be&

baik berada pada lapisan individual (perkernbangan kepribadian), lapisan
institusionai (keluarga) dan pa&

lapisan rnasyaraIrat. Apabila dianalogkan

sebagai suatu tubuh atau organisme, maka sistem tersebut terdiri dari suatu
h p u l a n berbagai satuan, yang terangkai &lam suatu stnrk-tw. Selama suatu

organisme lestlui hidupnya, maka suatu kontinuitas tertentu dari stwknrrnya akan

beikelanjutan.
Menunrt Parsonian yang mengembangkan pendekabn tersebut &lam

kehidupan keluarga sseperti dikutip Megawangi ( 19991, rnengibaratkan kel uarga

sebagai seekor hewan kc&rah panas yang &pat memelihara tempratur

tubuhnya, agar fetap konstan walaupun kondisi lingkungan berubah. Kefuarga
dianggap selalu dapt beradaptasi secara muXw menghadapi penrbahan

lingkungan. Kondi si ini di sebut sebagai "keseimbangan dinamis" (dynamic
equilibrium).
Dari,

a s p k stwktwaI, penerapan twri tersebut dapat dijelaskan bahwa

strulctur dalm keluarga dimggap dapt menjadikm imtitusi keluarga sebagai

sistem kesatum, yang lebih lanjut dijhrkm oleh Kingsbury and Scanzoni
(1993) dan Megawangi (1999) bhwa a& tiga elmen uhma dalam struZrtur

internal kelwga, yaitu yang mengacu pa&: (a) status soslat (b) fungsi sosial dan
(c) noma sosial, di mana ketiganya addah saling h i t mengkait.

B e r d w h n status susial, kelwrga nulctir biasanya dibaxlgun oleh tiga
struktur utama yaitu bapaklsuami, ibdistri dan an&-an&.

Fungsi sosial

menggamtrstrkan ~ r a ndari masing-masing individu atau kelompok menunrt
status sosialnya d a t a sebuaXx sistem sosial. Sedangkan noma sosial adalah

sebuah pmturan ymg menggambark-aix W m a n a xbaiinxya sewrang
bertingkah laku dalam kehidupan sosialnya. Aspek fungsional suIit dipisahkan

dengan s p e k simktml h e n a kduaxtya saling krkaim. Seseorang &lam
sebuah sistern dengm status sosial tertentu, ti&

fepas dari p e m y a yang

diharaph kaxena status sasialnya. Sernuanya hrfungsi wt& kelangsungan
hidup atau pencapaim keseimbangan pada sistern ternbut.

Secara umum,teori-teori klasik seperti Teori Stwktwal Fungsional ini
rnempunyai bebecapa kelemahan. Salak satu keiernahannya adalah tidak adanyst
rnetodalogi ymg jelas dafam menjabarkan kunsep-konsep di atas, sehingga tidak

ada acuan baku untuk rnenenipkan tear1 tersebut bila dihubungkan dengsn
fenornew yang terjadi dalam masyardat.

( 2 ) Teori Sistem (Systems Theory), diturunkan dari General Sysrsms Theoly f GST),

yang banyak cfikembmgkan oleh Ludwig von Sertalmfly. Untuk menjelaskm

kelmrga & f a

teori sistem ini,

Whitchurch dm Constantine (1993)

rnenggmtraxkm bhwa ketwga dapat dilifiat wbagai sasalah satu sistem dari

berbagai sistern dalarn masymht. Sistem keluaga juga tidak akan Iepas dari
intaksinya d
e
w sistem-sistem lainnya ymg a&, seperti : sistem ekanami,

pulitik, pendidikan, kesehatan dm agma. Dalam interaksinya dengan sistemsistem tersebut, kcluarga juga &pat b e h g s i d a h memelihara keseirnbangan

sosial rnasyamkat (equrlibrium state).

Deacon dan Firebaugh (1988) menjdwlran bahwa sisbm keluarga ini

dipenganrhi oleh Xinghgan mikro (fisik d m sosial) dm makm (biolagi,
ekonomi, sosial-budaya, tehnalugi, dan poiitik), yang kesemuanya saling
berinteraksi. Di dalm sistem kelumga itu sendiri terdiri dari sub sistem persona1

dan sub sistem manajerial. Dalm sub sistern personal akan diproses
perkembangan tujuan kel urga ymg di sesuaikan dengan nilai-nilai yang dianut

dan sumkrdaya yang dimiliki aleh kelwga. S&ngkm

&tam sub sistem

manajerial dapat dijelaskan sebagai berikut, bahwa setiap keluarga mernpunyai
tujum atau rencana yang

akan dicapai (ou&pur), dengan syarat adanya

ketersediaan sumberdaya keluarga (inpul) baik manusia, rnateri, energi, waktu
dan informasi.

Agar keluarga dapat mencapai tujuannya, dan dapat menjaladm fungsi-

fmgsi keluarga dengan menggumkan sumkxrfaya yang bersifat tehabs,
dibutuhkan suatu manajemen surnberdaya keluarga, melalui proses (!roughput)
yang hanrs ditempuh, dari mulai pencanam sampai kepada pettaJcsanaan a&u

implementasi. Menurut Guhardja et.:t.d. (1 9931, apabila dalam upaya mencapai
tujw yang diinginkan keluarga ti&

sesuai deqm nilai-nilai ketersdiaan

swnberdaya yang dimi1iki7m&a tujuan yang tel& ditetapkan sebelumnya &an
disesuaikan &tau dirubah total, Konsep opportunity cost adakalanya juga haus
diterapkan dalm pengelotaan swmberdaya keluarga. Artinya, bahwa penggunaan

suatu sumberdaya tertentu akan mengarbankan sumberdaya knnya, ~ E u k
mewujudkan tujuan keluarga.

2.3. Dampak KrGi Ekonami terbadap Skitem Keluarga

Krisis rnoneter di Indonesia alah

berkernbang menjadi lcrisis ekonomi.

Dampak pentie yang dapat dimskan a&I& krtambahnya pnduduic: miskin di

Indonesia. Pertarnbahan pendud& miskin tersebut disebabh oleh menuwnnya
pndapatm nil masymkat dm dengm adanya pyesuaian naiknya harga-harga

b m g , maka terjadi juga kenaikan batas garis kerniskinan saat terjadinya hisis.
Menurut data BPS (1 9981, batas garis kernikinan di desa dm kota pada tahun 1996
krturut-turut 38.246