Efektivitas penggunaan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS) dalam

2. Efektivitas penggunaan bahan ajar lembar kerja siswa (LKS) dalam

pembelajaran pendidikan agama Islam kelas VII di SMP Negeri 3 Malang

Efektivitas merupakan suatu tahapan untuk mencapai tujuan sebagaimana yang diharapkan. Digunakannya bahan ajar LKS diharapkan pembelajaran PAI di sekolah dapat membantu pendidik dan peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan agama Islam. Adapun kegiatan belajar mengajar yang dapat dikatakan efektif jika mencakup hal-hal tersebut:

1. Penguasaan siswa terhadap bahan-bahan ajar yang dipelajari

Bahan adalah isi atau materi yang akan disampaikan kepada peserta didik. Oleh karena itu bahan yang akan diberikan kepada anak didik harus diseleksi. Bahan apa yang akan diterima oleh peserta didik harus sesuai dengan tingkat penguasaannya. Menurut pemaparan dari Guru PAI Kelas VII.

Dengan memanfaatkan bahan ajar LKS siswa lebih mudah dalam menguasai materi karena LKS yang dipergunakan merupakan karangan dari MGMP PAI Kota Malang yang disusun sesuai dengan tingkat penguasaan peserta didik, Dengan memanfaatkan bahan ajar LKS siswa lebih mudah dalam menguasai materi karena LKS yang dipergunakan merupakan karangan dari MGMP PAI Kota Malang yang disusun sesuai dengan tingkat penguasaan peserta didik,

Dalam kegiatan belajar mengajar tersebut, diharapkan peserta didik mampu untuk menguasai materi yang ada pada bahan ajar yang dipergunakan di SMP Negeri 3 Malang khususnya dalam pembelajaran PAI untuk itu bahan ajar yang akan dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar harus disesuaikan dengan tingkat penguasaan peserta didik.

2. Siswa merasa senang dalam proses belajar Guru sebagai pemeran utama harus berupaya semaksimal mungkin dalam menciptakan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa supaya dalam kegiatan belajar mengajar siswa tidak merasa bosan. Selain itu juga bahan ajar yang digunakan juga sangat mendukung dalam menciptakan suasana belajar sebagaimana wawancara dengan guru PAI :

Dalam kegiatan belajar mengajar siswa lebih menyukai belajar dengan menggunakan LKS hal ini terlihat selama kegiatan belajar mengajar berlangsung karena dengan menggunakan LKS siswa tidak merasa bosan, jenuh, dan ngantuk. Siswa merasa senang karena akan lebih sering mengerjakan latihan soal dengan begitu hasil belajar siswa akan baik karena materi yang paling banyak keluar dalam

ujian kebanyakan dari bahan ajar LKS. 90

Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 19 Maret 2010 90 Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 23

Maret 2010

Hal ini diungkapkan juga oleh beberapa siswa kelas VII 1,

2, 3, 4, 5, dan 6 diantaranya: Febrian Bagus Ramadana, Zachya Islamia, Pun Jung Rahmadanu, Frita Alif Rahmanti, Meidy Binarrasitha Aisyi, dan Larasati Prabowo mereka berpendapat bahwa :

Pembelajaran PAI dengan menggunakan bahan ajar LKS sangat menyenangkan karena dapat membantu memahami materi dengan mudah dan dengan LKS bisa banyak mengerjakan soal latihan di sekolah maupun di rumah. Bahan ajar LKS juga dapat menarik perhatian dalam kegiatan belajar mengajar sehingga tidak merasa jenuh/

bosan pada pelajaran yang telah disampaikan oleh guru” 91 Hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada siswa

mengatakan bahwa siswa merasa senang dalam kegiatan belajar mengajar karena guru tidak hanya menerangkan saja tetapi juga menggunakan bahan ajar LKS yang terdapat rangkuman materi yang mudah dimengerti dan latihan soal yang bisa di kerjakan sebagai latihan.

3. Siswa menjadi senang terhadap sekolah Rasa senang terhadap sekolah akan tertanam kuat di dalam diri siswa. Apabila di sekolah siswa masih mempunyai batasan- batasan yang dapat merugikan pihak sekolah dan pihak masyarakat sekitar. Dalam kegiatan belajar mengajar guru tentu mengharapkan suatu perubahan yang ada pada siswa untuk melakukan suatu perubahan tersebut guru harus meningkatkan prestasi belajar.

Wawancara dengan Febrian Bagus Ramadana, Siswa Kelas VII.1, tanggal 18 Maret 2010

Meningkatkan prestasi belajar merupakan bukan pekerjaan yang mudah, guru disini harus kreatif dan inovatif membimbing siswa agar terus tetap bersemangat dalam melaksanakan proses belajar mengajar siswa karena dengan prestasi yang baik dalam belajar secara otomatis kecintaan siswa terhadap sekolah akan tumbuh dan siswa akan merasa bangga terhadap sekolah.

Sebagaimana hasil wawancara dengan guru PAI kelas VII yang mengatakan bahwa : Siswa yang tidak pernah bermasalah di sekolah dan selalu

berprestasi maka secara tidak langsung kecintaan siswa terhadap sekolah akan tumbuh. Dengan digunakannya bahan ajar LKS nilai yang dicapai siswa khususnya dalam mata pelajaran PAI nilainya baik. Dengan nilai yang baik dalam belajar kecintaan siswa terhadap sekolah akan tumbuh karena siswa akan merasa bangga dengan

prestasinya di sekolah. 92

Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan salah satu siswa kelas VII. 1 bahwa: Saya merasa senang terhadap sekolah karena nilai yang saya

peroleh khususnya mata pelajaran PAI hasilnya baik hal ini juga di dukung dengan adanya bahan ajar LKS yang dapat membantu saya dalam belajar.” 93

Wawancara pada guru PAI kelas VII di SMP Negeri 3 Malang dan salah satu siswa menunjukkan bahwa siswa tersebut menyukai pelajaran yang disampaikan oleh guru apalagi

Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 19 Maret 2010 93 Wawancara dengan Febrian Bagus Ramadana, Siswa Kelas VII.1, tanggal 18 Maret 2010 Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 19 Maret 2010 93 Wawancara dengan Febrian Bagus Ramadana, Siswa Kelas VII.1, tanggal 18 Maret 2010

4. Siswa menjadi taat terhadap berbagai aturan yang ada di masyarakat

Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.

Sebagaimana hasil wawancara dengan guru PAI Kelas VII yang mengatakan bahwa : Nilai agama tidak hanya dari prestasi tapi ada nilai

penerapan yakni akhlaq karena kalau teori mudah dipelajari tetapi penerapannya juga harus diperhatikan. Dengan begitu siswa akan menjadi patuh dan akan tercipta adanya disiplin. Dengan berdisiplin siswa akan terbiasa tertib dan teratur, penerapan yakni akhlaq karena kalau teori mudah dipelajari tetapi penerapannya juga harus diperhatikan. Dengan begitu siswa akan menjadi patuh dan akan tercipta adanya disiplin. Dengan berdisiplin siswa akan terbiasa tertib dan teratur,

menjadi patuh terhadap peraturan dan norma yang ada. 94

Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya dari segi prestasi dalam belajar saja tetapi penerapannya juga dinilai. Kepatuhan tersebut, bukan karena siswa takut kepada guru, tetapi atas kesadaran siswa itu sendiri. Maka dari itu, siswa harus memiliki kesadaran yang tinggi akan kebutuhan dan kedudukannya dalam proses pendidikan, agar peserta didik mampu mengamalkan materi yang didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

5. Mengajar itu menghasilkan semua yang diinginkan untuk tercapai Guru dituntut untuk berperan secara terus menerus mengikuti hasil belajar yang dicapai oleh siswa dari waktu ke waktu. Dengan demikian, proses pembelajaran akan senantiasa ditingkatkan terus menerus untuk memperoleh hasil belajar yang optimal serta siswa akan mencapai kompetensi harapannya.

Usaha yang saya lakukan supaya tercapai hasil yang diinginkan dalam kegiatan belajar mengajar yaitu: memilih bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sehingga mudah dimengerti, meciptakan suasana yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa merasa senang dalam kegiatan belajar mengajar, menumbuhkan kecintaa terhadap sekolah, dan menjadikan

siswa untuk taat terhadap berbagai aturan yang ada. 95

Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 24 Maret 2010 95 Wawancara dengan Utien Kustianing, Guru PAI SMP Negeri 3 Malang, tanggal 18

Maret 2010

Dari hasil wawancara dengan guru PAI tersebut menyatakan bahawa untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam kegiatan belajar mengajar usaha yang dilakukan oleh guru yakni memilih bahan ajar yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa sehingga mudah dimengerti, meciptakan suasana yang kondusif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa merasa senang dalam kegiatan belajar mengajar, menumbuhkan kecintaa terhadap sekolah, dan menjadikan siswa untuk taat terhadap berbagai aturan yang ada.

Dari hasil wawancara mulai dari pemanfaatan bahan ajar LKS PAI sampai efektivitas penggunaan bahan ajar LKS yang ada di SMP Negeri 3 Malang sangatlah efektif dapat membantu guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar khususnya mata pelajaran PAI. Selain itu juga nilai siswa yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan oleh guru PAI.