Penetapan harga penetrasi menggunakan harga sebagai alat untuk bersaing untuk memperoleh pasar.Mayoritas perusahaan yang menggunakan penetapan
jenis harga ini dalam pemasaran internasional berada di kawasan Pasifik.Pabrik berskala efisien dan rendahnya tenaga kerja membuat perusahaan-perusahaan
ini dapat mengadakan “serangan mendadak” ke pasar.
c. Mempertahankan pasar Market Holding
Strategi mempertahankan pasar seringakali dipergunakan oleh perusahaaan yang ingin mempertahankan pengsa pasar mereka.Dalam pemasaran di suatu
negara, strategi ini seringkali berupa reaksi terhadap penyesuaian harga oleh pesaing.Misalanya, ketika salah satu perusahaan mengumumkan penurunan
harga khusus, sebagian besar perusahaan penerbangan harus menyesuaikan harga.
d. Cost-pluspeningkatan harga.
Perusahaan yang terjun di bidang ekspor seringkali menggunkan strategi yang disebut strategi penetapan harga cost-plus untuk memperoleh pijakan di pasar
global.Terdapat dua metode penetapan harga cost-plus. Metode yang lebih tua adalah metode akunting biaya historis, yang menentukan jumlah semua biaya
proses manufaktur langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi. Sebuah pendekatan yang akhir-akhir ini dipergunakan dikenal
sebagai metode estimated future cost perkiraan biaya d masa depan
e. Pesaing Menurut Michael porter dalam kotler 1997, sifat persaingan menentukan
harga internasional, ada 5 kekuatan dalam bersaing yang berpengaruh, yaitu: 1. Pesaing dalam industry yang sama
2. Pemasok 3. Pembeli
4. Pendatang potensialbaru 5. Produsen substitusi
2.7 Kebijakan Penetapan Harga Global
Kebijakan penetapan harga seperti apa yang harus dipegang oleh perusahaan global, kalau dipandang secara luas tiga posisi alterantif yang dapat diambil oleh
sebuah perusahaan terhadap penetapan harga untuk seluruh dunia. a. PerluasanEtnosentris
Alternatif pertama dapat disebut sebgai kebijakan penetapa harga perluasanetnosentris. Kebijakan ini mengharuskan harga suatu barang sama
diseluruh dunia dan pengimpor menanggung ongkos kirim dan biaya impor.
b. AdaptasiPolisentris
Alternatif kebijakn
penetapan harga
kedua disebutr
adaptasipolisentris.Kebijakan ini mengijinkan manajer anak perusahaan atau afiliasi menetapkan berapapun harga yang mereka rasa paling cocok untuk
situasi yang mereka hadapi.
c. Penemuan baruGeosentris
Pendekatan ketiga pada penetapan harga internasional disebut penemuan barugeosentris.Dengan menggunakan pendekatan ini, sebuah perusahaan tidak
menetapkan satu harga untuk diberlakukan di seluruh dunia dan tidak juga menyerahkan keputusan penentuan harga kepada anak perusahaan, tetapi
mengambil posisi diantara keduanya.
2.8 Pengaruh Lingkungan dalam Penetapan Harga Global a. Menetapkan harga dalam lingkungan yang sedang dilanda inflasi
Inflasi atau perubahan harga yang selalu naik, merupakan fenomena diseluruh dunia.Inflasi memerlukan penyesuaian harga secara periodik penyesuaian ini
dilakukan karena biaya meningkat yang harus dicakup dalam harga jual yang meningkat tadi.Persyaratan yang perlu dari penetapan harga dilingkungan yang
menghadapi inflasi adalah mempertahankan margin operasi.Tidak peduli praktik acounting biaya bila sebuah perusahaan mempertahankan marginnya.perusahaan
itu secara spesifik melindungi dirinya dari pengaruh inflasi. b. Devaluasi dan revaluasi
Dengan kurs sistem tukar mata uang mengambang devaluasi dan revaluasi terjadi ketika nilai mata uang berfluktuasi di pasar mata uang. Devaluasi
merupakan menurunnya dari nilai mata uang terhadap mata uang yang lain. Sebaliknya revaluasi adalah menaiknya nilai mata uang terhadap mata uang yang
lain. c. Kendali dan subsidi pemerintah
Bila tindakan pemerintah membatasi kebebasan menejemen untuk menyesuaikan harga dengan sendiri usaha unutk mempertahankan margin yang
dikorbankan dengan kondisi tertentu, tindakan pemeriuntah merupakan ancaman serius terhadap kemampuan menghasilkan laba dari operasi anak perusahaan
sebuah negara yang mengalami kesulitan keuangan dan berada ditengah krisis
keuangan misalnya kekurangan cadangan mata uang asing yang sebagian karena inflasi, sehingga terjadi pelarian modal berada dalam tekanan untuk melakukan
jenis tindakan. Keadaan ini terjadi dinegara Brasil dalam waktu bertahun tahun dan dalam berbagai keadaan, pemerintah akan mengambil langkah-langkah segera
bukannya mengungkapkan terjadinya inflasi dan kekurangan cadangan mata uang asing. Langkah-langkah seperti ini biasanya menggunakan pengendalian biaya
secara umum atau lebih mungkin menggunakan pengendalian biaya secara selektif, kalau pengendalian harga selektif dipilih perusahaan asing lebih
dikendalikan daripada bisnis lokal apalagi bila perusaahan asing kurang bisa memberikan pengaruh pada putusan politik pemerintah, seperti yang dimiliki oleh
menejer lokal d. Tingkah laku persaingan
Seperti yang telah dikemukakan semua keputusan penetapan harga tidak hanya dipengaruhi oleh biaya tetapi juga oleh permintaan dan tindakan pesaing,
jadi hambatan lain dari fleksibilitas manajemen untuk mempertahankan margin laba kotor dan laba operasional adalah tingkah laku persaingan. Bila persaingan
tidak bisa menyesuaikan harga mereka sebagai respon peningkatannya bahkan bila sudah tepat mengetahui pengaruh naiknya biaya pada laba operasi akan amat
menghambat dalam menyesuaikan harga yang diperlukan, sebaliknya bila pesaing memiliki pabrik dengan upah tenaga kerja yang rendah atau mencari pemasok dari
negara dengan upah yang rendah sepertinya harga perlu diturunkan agar lebih kompetitif.
e. Permintaan pasar