Hasil Uji Kecocokan Model

b. Hasil Uji Kecocokan Model

1. Uji t test Uji ini digunakan untuk melihat signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara individu. Berikut merupakan tabel koefisien untuk melihat nilai t hitung yang akan dibandingkan dengan nilai t tabel.

Tabel 4.6.

Coefficients a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized t Sig. Coefficients

B Std. Error

,287 4,146 ,000 a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014)

Dari tabel coefficient, dapat dibuat model persamaan regresi sebagai berikut :

Y= β 0 +β 1 K+β 2 M+β 3 R

Y= - 44,504 + 0,290 K + 1,070 M + 0,270 R Dimana : Y = KepuasanKerja

K = Kepemimpinan

M = Motivasi

R = Religiusitas

Artinya :

1. K (kepemimpinan) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y)

2. M (motivasi) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y)

3. R (religiusitas) berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja (Y) Nilai constant (β 0 ) : -44,504, diartikan bahwa ketika variabel K, M,

dan R konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka Y akan mengalami penurunan sebesar 44,504 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

Nilai signifikansi variabel kepemimpinan (K) adalah sebesar 0,042 lebih kecil dari nilai α (0.05), dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan nilai koevisien variabel kepemimpinan (K) sebesar 0,290, yang artinya setiap variabel kepemimpinan (K) mengalami Sedangkan nilai koevisien variabel kepemimpinan (K) sebesar 0,290, yang artinya setiap variabel kepemimpinan (K) mengalami

Nilai signifikansi variabel motivasi (M) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0.05) sehingga H2 diterima, dengan kata lain terdapat

pengaruh yang signifikan antara motivasi terhadap kepuasan kerja. Sedangkan nilai koevisien variabel motivasi (M) sebesar 1,070, yang artinya setiap variabel M mengalami peningkatan 1 satuan angka sedangkan variabel lain (K dan R) konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 1,070 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

Berdasarkan pada tabel di atas nilai signifikansi variabel religiusitas (R) adalah sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (0.05), dengan kata lain terdapat pengaruh yang signifikan antara religiusitas terhadap kepuasan kerja.

Sedangkan nilai koevisien variabel religiusitas (R) sebesar0,270, yang artinya setiap variabel R mengalami peningkatan 1 satuan angka sedangkan variabel lain (K dan M) konstan atau tidak ada atau sebesar 0, maka kepuasan kerja (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0.270 satuan, dengan asumsi cateris paribus.

2. Uji F test Uji F test dilakukan untuk mengukur seberapa jauh variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Uji

F test dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.7.

ANOVA a

Model

F Sig. Regression

Sum of Squares df Mean Square

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), R, K, M

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014) Dengan melihat tabel di atas, nilai F hitung sebesar 59,292. F tabel dapat dicari dengan melihat kolom df, yaitu dengan df pembilang 3 dan

df penyebut 96 sedangakan α : 5%, maka nilai F tabel adalah 2,699. Berdasarkan nilai F hitung dan F tabel, maka F hitung > F tabel, sehingga

dapat diambil kesimpulan bahwa variabel independen secara bersama- sama mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.

3. Uji R 2 (Koefisien Determinasi)

Koefisien determinasi menunjukkan sejauh mana kontribusi variabel-variabel independen (K,M, dan R) terhadap variabel dependen

(Y). Nilai R 2 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 4.8.

Model Summary

Std. Error odel

R Square

of the Estimate

a. Predictors: (Constant), R, K, M

Sumber : Data Primer yang Diolah (2014) Tabel di atas menjelaskan bahwa variasi variabel independen mampu menjelaskan variasi variabel dependen sebesar 63,9 % sedangkan sisanya sebesar 36,1 % dijelaskan variasi variabel lain diluar model.