Kadar Gula Darah Puasa Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Kadar Gula Darah

Tabel 5.8. Klasifikasi PLT Berdasarkan Jenis Kelamin Subjek Penelitian Jenis Kelamin Persentase Lemak Tubuh Total Obesitas Non Obesitas Laki-Laki 3 5.9 6 11.8 9 17.6 Perempuan 14 27.5 28 54.9 42 82.4 Total 17 33.3 34 66.7 51 100.0 Dari penelitian diketahui angka kejadian obesitas berdasarkan jenis kelamin dan perhitungan persentase lemak tubuh PLT lebih tinggi pada perempuan yaitu sebanyak 14 orang 27,5 dibandingkan laki-laki sebanyak 3 orang 5,9.

5.1.4. Kadar Gula Darah Puasa

Tabel 5.9. Deskripsi Kadar Gula Darah Puasa Subjek penelitian Karakteristik KGD Puasa Nilai mgdl Nilai Minimum 64 Nilai Maksimum 220 Mean 105.92 Standar Deviasi 24.130 Data menunjukkan dari 51 subjek penelitian kadar gula darah KGD puasa terendah adalah 64 mgdL dan tertinggi adalah 220 mgdL. Rata-rata KGD puasa subjek penelitian ini adalah 105,92 mgdL dengan standar deviasi 24.13. KGD puasa dinyatakan meningkat apabila hasil pemeriksaan gula darah puasa 100 mgdL. Berikut merupakan distribusi peningkatan KGD pada subjek penelitian : Universitas Sumatera Utara Tabel 5.10. Distribusi Peningkatan Kadar Gula Darah Subjek penelitian Penelitian KGD Jumlah Orang Persentase Normal 20 39.2 Meningkat 31 60.8 Total 51 100.0 Data menunjukkan terjadi peningkatan KGD puasa pada subjek penelitian sebanyak 31 orang 60.8 . Tabel 5.11. Klasifikasi KGD Berdasarkan Usia Subjek Penelitian Usia tahun Kadar Gula Darah Total Meningkat Normal 20-29 0 0 2 3.9 2 3.9 30-39 3 5.9 1 2.0 4 7.8 40-49 20 39.2 9 17.6 29 56.9 50-59 8 15.7 8 15.7 16 31.4 Total 31 60.8 20 39.2 51 100.0 Dari penelitian diketahui angka tertinggi kejadian peningkatan kadar gula darah berdasarkan usia adalah pada kelompok umur 40-49 tahun yaitu 20 orang 39,2 .

5.1.5. Hubungan Obesitas dengan Peningkatan Kadar Gula Darah

Tabel 5.12..Kejadian Obesitas dan Kejadian Peningkatan Kadar Gula Darah KGD Puasa Persentase Lemak Tubuh Peningkatan KGD Puasa Total Meningkat Normal Obesitas 15 2 17 Non Obesitas 16 18 34 Total 31 20 51 Universitas Sumatera Utara Dari hasil penelitian diketahui bahwa pada subjek penelitian dengan berat badan normal sebanyak 18 orang dimana 16 orang mengalami peningkatan KGD. Pada subjek penelitian yang mengalami obesitas ditemukan peningkatan kadar gula darah pada 15 orang subjek penelitian dan KGD normal pada 2 orang subjek. Pada hasil uji Chi-Square, didapat nilai p value adalah 0,005. Confidence interval yang digunakan adalah 95. Karena faktor peluang kurang dari 5 α = 0,05, maka hasil ini bermakna jika nilai pα p = 0,005 yang berarti terdapat hubungan antara obesitas dengan peningkatan kadar gula darah.

5.2. Pembahasan

Penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI 2003 dalam Desky 2011 di 12 kota besar di Indonesia memperlihatkan bahwa 3,7 penduduk menderita obesitas. Dari penelitian ini didapatkan bahwa sejumlah 17 orang 33,3 mengalami obesitas dari 51 subjek penelitian Tabel 5.6. dan 42 subjek yang mengalami obesiatas adalah perempuan Tabel 5.2.. Tingginya persentase ini mungkin terjadi karena tingginya jumlah subjek penelitian berusia 40-49 tahun sebanyak 56.9 tabel 5.1.. Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Depkes RI 2003 dalam Desky 2011 di 12 kota besar di Indonesia yang menyatakan bahwa obesitas mencapai puncaknya pada kelompok umur 40-49 tahun dengan hasil penelitian kejadian obesitas terjadi pada 23,0 pada laki-laki dan 43,0 pada wanita. Umur merupakan faktor risiko yang tidak dapat diubah pada kejadian obesitas. Kantachuvessiri et al. 2005 menyatakan bahwa pada umur 40-59 tahun seseorang cenderung obesitas dibandingkan dengan umur yang lebih muda. Hal ini diduga karena lambatnya metabolisme, kurangnya aktivitas fisik, dan frekuensi konsumsi pangan yang lebih sering. Selain itu, orang tua biasanya tidak begitu memperhatikan ukuran tubuhnya. Universitas Sumatera Utara