BAGIAN KEDUA UAS Paulus__PRINT A4.docx

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

BEBERAPA TEMA BESAR DALAM SURAT PAULUS
1. Budak Dosa
Dosa (hamartia) punya banyak segi. 64x, 48 dlm Rm, di sini Paulus bicara panjang
lebar soal dosa. Paulus pakai dlm arti TUNGGAL: dosa bukan sekedar dosa kejahatan,
melainkan sbg kekuatan yg membelenggu kita. Gambarannya: terjual di bawah kuasa
dosa. Ibarat budak dijual Kpd majikan, perlu dibayar/ditebus kembali. Bahkan Paulus
sendiri menyebut dirinya “tawanan hukum dosa”.
Dosa=ejekan mengerikan, sebab:
 Dosa tak berhak menguasai diri kita (yg dicipta menurut citra Allah)
 Biarpun demikian, dosa telah menguasai kita. Kita yg seharusnya melayani
hukum Allah dg akal budi, malah dlm daging kita melayani hukum dosa.
Mc tunduk pd dosa, & dosa sifatnya universal, dg alasan:
 Orang bukan Yahudi: meski mengenal Allah, tak memuliakan-Nya sbg Allah.
Mereka tak punya HUKUM TAURAT, shg tak dpt dituduh melanggarnya,
tetapi mereka sendiri mjd hukum Taurat bg mereka, krn tingkah laku mereka

dpt membedakan yg benar dg yg salah. Jadi kalau telah berdosa, mrk tak dpt
berdalih.
 Orang Yahudi: punya hukum Taurat, tapi yg penting hrs melaksanakannya,
bukan sekedar mendengar. Orang Yahudi=anggota umat-Nya; artinya
merangkum yg lahiriah & batiniah. Hukum Taurat memberi pengenalan akan
dosa; shg yg punya mengerti apa itu dosa.
 Jadi semua orang berdosa & kehilangan kemuliaan Allah. Dosa mjd bagian
dari kita/dlm anggota tubuh kita; kita hrs kena murka. Itu kodrat kita, yg
membuat kita cenderung buat salah. Solidaritas umat mc: sesam anggota. Kita
tak mampu bebaskan diri, krn kita terjerat dlm kuasa dosa & dlm akibat dr
kejahatan kita. Kita diperbudak.
2. Daging
Kata penting. Daging (Yun. SARK) – macam arti: sangat natural  yang aktif.
- Bagian lunak dari fisik manusia campur darah (netral)
- Tubuh (bisa sakit)  manusiawi
- Manusia biasa. Firman jadi manusia. Netral: manusia lemah, bisa mati.
- Bergeser ke arti negatif: bertentangan dengan Allah. Hidup (berpikir/berjalan)
menurut daging!
Kata SARK = bhs Ibrani: BASAR terj. dalam Yunani: SOOMA & SARK (-)
Kata pneuma VS kata sarka.

3. ALLAH ROH KUDUS
1

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

Hidup dalam ROH. Roh yang diyakini orang kafir: roh dewa  bisa masuk dalam diri
manusia (Yunani). Paulus: RK masuk dalam diri orang Kristen.
Beda:
 Orang kuno kafir percaya roh hanya masuk orang tertentu. Mis, imam, juru
tenung. Kalau dimasuki dewa, orang ini bisa buat aneh!!!
 RK, bukan monopoli orang tertentu, tapi milik semua yang dibaptis! Kalau
dimasukkan RK, tak perlu ada hal yang aneh. Manifestasi RK tak kelihatan,
namun tampak dalam kualitas hidup. Dalam diri orang Xten ini keharusan:
tak mungkin tanpa RK. Roh Allah digambarkan sebagai pribadi, karena Ia
bisa menghendaki. Orang tak boleh menyusahkan RK (kekuatan luar biasa;
beri pengaruh & menjadi pemimpin orang beriman).

4. KARUNIA ROH
Charismata (jamak) semua punya rahmat RK. Karya RK harus dimiliki orang Xten 
punya kebenaran (status benar)  nyata juga! Damai sejahtera juga punya!
Namun karunia menyembuhkan ditentukan. Macam-macam pembagian klp: Gereja
punya banyak fungsi!!! Organisme tubuh! = Gereja [rasul, nabi, pengajar  tak
semua]. Korintus kacau – sombongkan karunia!  perpecahan!  tak tampak
spektakuler!! Mutu hidup!
BAGIAN KEDUA
SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA
Pengantar: banyak ahli: surat ini paling penting – sulit ajaran  muncul bidaah!!!
Tuj. Penulisan: banyak ahli  sebagai persiapan pergi ke Spanyol – tak ada lahan di
Asia Kecil; menyebarluaskan ajarannya. Dalam perjalanan, singgah di Roma; temu
umat beriman.  untuk perkenalan diri & ajaran; supaya tak dicurigai, karena
sebelumnya telah diisukan sebagai penyesat. Maksud: ada yang mengantarkan ke
Spanyol [soal bahasa Latin].  untuk menguatkan iman.
Susunan Surat: skema penting!
I.
Pengantar: salam pembuka [- ay. 15]; ay.16-17 (ringkasan ajaran)
II. Manusia tanpa YX: (1:18 – 3:20); nasib umat tanpa iman akan YX. Paulus
buktikan nasib manusia tanpa keselamatan. Why? Karena mereka tak beriman

(berdosa)! Syukur, Allah tawarkan keselamatan lewat YX.
III. Keadaan Manusia sesudah kenal YX (3:1 – 11:36)
Skema:

 indikatif (warta) = Rm 1-11 [1-4: dogma Paulus & 5-8: hasil pembenaran]
 imperatif/paraneise (ajakan) (perintah)= Rm 12-15 [nasihat]

Tafsiran:
1. Rm 1:1-7 (Salam pembukaan)
Salam pembukaan paling panjang. Skema surat Romawi-Yunani: (4 bag.):
2

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

1) Pembuka: [nama pengirim, nama si penerima dan salam pembukaan].
2) Ucap Syukur:

3) Isi surat:
4) Salam penutup:
Paulus secara kreatif menambah keterangan (mengenai jatidiri-rasul, misteri Yesus
Kristus, dll). Salam Yunani singkat, "chairein" (="Bersukacitalah"), dia ganti corak
kristen-Yahudi: "kasih-karunia (charis) dan damai (eirene)." Mirip berkat dalam Bil
6:25-26, "TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih
karunia. TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai
sejahtera"
Ayat 1:
- Hamba (doulos): 2 konsep [gelar hormat - pilihan diri bebas & budak YX – pelayan].
Paulus & para penginjil=hamba Allah/YX/Injil. Spiritualitas Paulus: menjadi kristen =
menjadi hamba/budak Kristus mengabdi (douleuein) sepenuh hati; seluruh hidup
dipersembahkan kepada Kristus.
" Dipanggil menjadi rasul': inisiatif Allah; rahmat=dipilih Tuhan sendiri (para rasul jemaat). RASUL:  apostolos (Yun) [tak begitu cerminkan makna kristiani]. 
shaliah (Ibrn): duta; utusan raja.
"Dikuduskan': "dikhususkan"  rujuk status sebelum ia lahir seperti Yeremia & pada
status sebelum tobat: orang Farisi (disendirikan, elite).
" Injil Allah” = asal-usul. "Injil Anak-Nya"= kabar gembira keselamatan Allah - YX.
Ayat 2: kesinambungan/penggenapan PL dan/dalam PB. Penting pahami misteri
keselamatan Allah (Rm 4, 9). Kontras # Marcionisme tolak PL: Allah PL beda.

Ayat 3-4: Anak Allahmanusia. 2 eksistensi:
 "menurut daging" ( kata sarka)  Yesus-manusia, keturunan Daud.
 "menurut Roh (kekudusan)" (kata pneuma). YX sudah bangkit (Anak Allah).
SULIT:
1. Horisthentos (kk. horizein); bisa diterjemahkan:
a. diungkap, dinyatakan, digelar (=manisfested, displayed)
b. ditentukan sejak semula (=predestined)
c. diangkat, ditunjuk (= appointed, installed)  OK! problem – salah paham:
seakan baru setelah bangkit= Anak Allah (adoptionisme). Anak Allah,
bukan tentang hakikat-Nya (Allah Tritunggal), tapi bersifat fungsional.
2. Problem: frase en dunamei (harafiah: dalam kuasa) kaitan dengan?:
a. KK. “ditentukan” (horisthentos)  frase berfungsi adverb; terj: ditentukan
dengan kuasa/luar biasa sebagai Anak Allah.
b. Menerangkan "Anak Allah"; fungsi frase kata sifat (adjective). Terj:
"Anak Allah yang berkuasa" (terj LAI benar).  OK!  jika YX sebagai
3

Ringkasan

Eksegese


Paulu s

MANUSIA & sebagai ANAK ALLAH, perbandingan dikontraskan; benar
versi ini.
Ayat 5-7: Atas dasar kasih karunia & jabatan rasul;Paulus kerja mati-matian dan
berhak menasihati jemaat. "supaya mereka percaya dan taat kepada nama-Nya"
(harafiah: "ketaatan iman"). ketaatan = iman, (artinya iman kepada Yesus Kristus itu
sama dengan taat kepada-Nya). Jemaat Roma: banyak bukan-Yahudi. Paulus sebut
orang Israel: "saudaraku - kaum sebangsaku."
2. Ucapan syukur (Rm 1:8-15): ada unsur: maksud penulisan - persiapan kunjung ke
sana; [Rm 1:16-17 sebenarnya bagian integral dari sini]. Jelas bahwa ucapan syukur
fungsi sebagai pengantar ke dalam seluruh surat.
Ungkapan "pertama-tama" tidak diikuti "yang kedua" bersemangat – kadang jalan
pikir terputus; terjadi beberapa kali.
"Allah yang kulayani..adalah saksi" (semacam sumpah): Paulus=hamba "menyembahNya" (latreuein). Niat berkunjung selalu ada penghalang=kesibukan (bukan setan).
"Berhutang": arti Paulus wajib wartakan Injil pada mereka.
3. Ringkasan isi Surat Roma (1:16-17)
Lih. tema-temanya: kebenaran Allah/keselamatan berkat iman kepada Yesus Kristus!
Injil bukanlah pertama-tama ajaran, tapi kabar tindakan (penyelamatan) Allah. 2 segi

tindakan Allah:
a. berikan keselamatan kepada yang dinyatakan benar
b. berikan hukuman kepada mereka yang bersalah.
"Aku tidak malu akan Injil" (berita sengsara dan kematian YX: kebodohan & batu
sandungan). Paulus bangga akan Injil + salib.
"Pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani" Injil itu dipersiapkan dalam
PL; ditawarkan pertama pada Yahudi, tetapi kenyataannya justru orang Yunani yang
menerima.
Dalam Injil nyata "kebenaran Allah" (dikaiosunē theou).  "keadilan Allah" [kesan:
Allah hukum orang bersalah]. Perbandingan: cocok: karya penyelamatan Allah
terhadap Israel.
kebenaran [milik Allah] keselamatan
1)
2)

"Keselamatan-Ku akan berlangsung selama-lamanya, kebenaran-Ku tak akan berakhir" (Yes 51:6)
TUHAN telah memperkenalkan keselamatan yang dari pada-Nya, telah menyatakan kebenaran-Nya di depan
mata bangsa-bangsa"

Logika: orang benar (dikaios) jika setia janji. Jika Tuhan menyelamatkan umat-Nya,

berarti Dia setia pada janji-Nya; jadi, Dia benar.
Istilah dikaiosynē theou (kebenaran Allah) amat penting dalam teologi Paulus!!!
Banyak pendapat ahli tentang kata ini; 1x: "Righteousness"= kata PL yang berarti:
4

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

kebijaksanaan, keadilan, pembenaran, kejujuran. [iman-perjanjian-kewajiban] – Israel
dituntut: setia, mencintai & taat.
Orang dibenarkan (diselamatkan) Allah oleh iman, dan bukan oleh perbuatan/jasanya
sendiri. Kontras: Yahudi anggap keselamatan=berhasil memenuhi tuntutan HT. Paulus
wartakan: kebenaran Allah dialami manusia bila ia beriman. Ay. 17a "kebenaran Allah,
yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman." secara harafiah berbunyi "dari
iman kepada iman."
SULIT: Ada 3 terjemahan:
a. dari kesetiaan Allah menuju iman manusia

b. dari iman yang lebih rendah (PL) ke iman yang lebih besar (PB)
c. dari awal hingga akhir iman itu perlu.  OK; Artinya: dari dahulu sampai
selama-lamanya, manusia dibenarkan hanya karena imannya. buktinya: orang
benar akan hidup oleh iman.
4. Situasi manusia bila tanpa iman kepada Kristus (1:18-3:20)
Tanpa YX seluruh umat manusia [bukan-Yahudi & Yahudi]=dosa – tanpa kecuali perlu
YX.
Awal: kata "sebab"(Yun: gar) kata sambung pelancar praktis tak punya arti. 
penting; karena tunjukkan hubungan erat 1:18-32 dan ayat sebelum. Kata "dinyatakan"
(Yun: apokaluptetai) sama-sama (ay.17,18) bentuk presens. Apa hubungan?
a) di satu sisi kebenaran itu dinyatakan (keselamatan)
b) di sisi lain, murka Allah juga dinyatakan. Kalau murka Allah dapat dibuktikan
(diyakini Paulus), maka penyataan kebenaran Allah pun dapat .
Jadi, murka=tanda pewahyuan kebenaran Allah. Cara pikir berbelit. Kata
"karena" (ay.18): bagaimana keadaan manusia kalau tidak menerima iman.
[Bebas: "Sebab tanpa iman kepada YX, beginilah keadaan umat manusia].
a. Orang bukan-Yahudi = pendosa (1:18-32)
Awal: gambaran Non-Yahudi tidak kenal Taurat, kemudian situasi orang Yahudi.
Kesimpulan: semua patut dihukum karena tak ada benar di hadapan Allah!
Ay. 18: Murka Allah sedang dinyatakan (=apokaluptetai) dari surga. [Yun] orgē arti:

kemarahan, balas dendam, penghukuman. Murkareaksi-Nya atas dosa manusia:
@ kefasikan (tak beragama, hidup tak sesuai hukum Tuhan) &
@ kelaliman (ketidakadilan, kejahatan)menindas kebenaran, artinya tak hidup
sesuai kebenaran yang dikenalnya, lakukan hal-hal bertentangan dengan
kebenaran. Kebenaran apa itu?alētheia, (not dikaiosunē)= kenyataan,
kebenaran (kebenaran di sini=kecocokan dengan kenyataan). So, kebenaran
yang ditindas Non-Yahudi: pengetahuan alami tentang Allah. Dari alam
5

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

ciptaan akal budi harusnya mencapai pengetahuan mendasar dan terbatas
tentang Allah. Yang dapat diketahui manusia (tanpa bantuan wahyu Allah)
adalah:
1) kekuasaan-Nya yang kekal
2) keilahian-Nya [yang ciptakan segalanya Allah (ay. 20)].
Orang Non-Yahudi tak dapat cari alasan benarkan diri; bertanggung jawab atas dosa
mereka, sebab tahu adanya Allah dan kekuasaan-Nya, namun gagal memuliakan Allah
benar - malah gantikan Allah dengan berhala buatan atau hewan.
Ayat 24-32: akibat berhala  jatuh; bobrok moral  istilah akatharsia
(ketidakbersihan/kecemaran moral) & istilah epithumia (keinginan dosa-seksual) (Keb
2:16; 4:12). Paulus: Allah menyerahkan mereka kepada keinginan hati (epithumia)
mereka akan kecemaran (akatharsia) bagi non-Yahudi=hukuman Allah.
Menyerahkan (ay. 24, 26 dan 28); Allah aktif hukum manusia [bukan penyebab
langsung; tapi hanya membiarkan; biarkan manusia alami akibat dosa]. Setiap dosa
akhirnya berupa pertentangan dengan Allah. So, hukuman atas dosa bukan sekedar
akibat alami dari dosa, juga diberikan Allah. NB: Allah tak menghendaki/buat orang
berdosa.
b. Orang Yahudi pun berdosa (Rm 2:1 - 3:20)
Sulit – soal kesatuan literer. Identitas “hai manusia”= Siapa?
 semua orang yang menghakimi sesamanya; bisa Yahudi, bisa juga bukan Yahudi
 {manusia secara umum}
 dia itu orang Yahudi; yang suka menghakimi sesama = orang Yahudi. Bangga
diri, lebih baik dari orang. Problem: Mengapa pada ayat 9 & 12-16, Paulus masih
bicara tentang orang Yahudi dan bukan-Yahudi? Jawabannya: ay.1-16 baru
persiapan, tapi sudah menyapa orang Yahudi!
"Maka dari itu" (Yun. dio) – pergantian ide. Kritik bagi orang Yahudi, suka
menghakimi tetapi mereka sendiri melakukan hal-hal sama. Menghakimi= tahu hukum
Allah (yang benar & tidak) sebenarnya menghakimi diri karena mereka lakukan hal
sama.
Daftar kejahatan bukan-Yahudi mirip Keb.14. Persamaan: ide kesabaran dan
kemurahan Allah. Allah tak pandang muka. Setiap orang diadili menurut perbuatan; Di
sini Paulus tidak menerangkan hubungan ajaran ini dengan ajaran (manusia dibenarkan
melulu karena iman, bukan karena perbuatannya).
Inti: orang Yahudi pun layak dihukum! Punya HT diadili menurut Taurat; sedang yang
tidak punya HT diadili menurut "dorongan dirinya sendiri" (alam/kodrat; Yun. physei)
dan "hati nuraninya". Soal:"prinsip-prinsip susila HT".

6

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

Kecaman Paulus: menghakimi orang, juga lakukan yang mereka kutuk. 3 dosa Israel:
mencuri, berzinah dan penyembahan berhala  simbolis; karena perbuatan mereka,
Allah Israel dinistakan bangsa lain.
Ayat 25-29  SUNAT: tanda perjanjian – dihargai = merasa tidak bisa masuk neraka.
KONTRAS: non-Yahudi tak bersunat, lakukan tuntutan HT (=bersunat) mengadili
orang Yahudi (tak jalankan HT). Sunat hati=rohani [Gagasan PL].
Paulus menyakitkan hati orang Yahudi. Pertanyaan: "Jika demikian, apakah kelebihan
orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?" logikanya, tentu jawaban negatif (Tidak
ada). Namun tak terduga Paulus jawab, "Banyak sekali" sebab PL: bangsa Israel
banyak privilegi dari Allah; yakni memperoleh firman-firman Allah.
Ketidaksetiaan sebagian orang tak batalkan kesetiaan Allah. Masalah ini diuraikan
panjang-lebar; kutip Mzm 51:6, "Supaya engkau ternyata benar dalam segala firmanMu, dan menang, jika engkau di hakimi"  kata "supaya" obyeksikan: kalau
kebohongan Yahudi tujuan tunjukkan kebenaran Allah= berjasa? Kalau berjasa, maka
Allah tak adil hukum mereka [berlaku juga untuk dunia]. Kalau dosa dunia akhirnya
tunjukkan kebenaran, maka Allah tak pernah akan mengadili dunia [tak masuk akal
bagi orang Yahudi]. Kesimpulan keliru!!!
PROBLEM: karena dosa manusia kemuliaan Allah semakin nyata, maka baik kalau
berbuat dosa  logika keliru & tak masuk akal. Paulus tegas menolaknya, "Orang
semacam itu sudah selayaknya mendapat hukuman."
Rm 3:9 membingungkan; pada 3:2 (orang Yahudi banyak lebihnya); Mengapa di sini
tidak punya kelebihan? Maksudnya: dalam hal punyai Kitab Suci, Yahudi YA! tapi
dalam hal jatuh dalam dosa, TIDAK sama! INTI: semua berdosa.
Gambaran: dosa meresapi seluruh kepribadian manusia, [dari atas - bawah, dari kepala
– kaki].
Kesimpulan: tak ada yang mampu penuhi tuntutan Taurat yang banyak. Jadi, ternyata
KS Yahudi beri kesaksian bahwa tidak ada orang yang benar di hadapan Allah karena
melakukan hukum. Inilah situasi suram seluruh umat manusia!
c. Orang dibenarkan melulu karena iman (Rm 3:21-31)
Babak baru: pembenaran cuma-cuma [lewat iman kepada Yesus].  semuanya – tak
beda – berdosa, hilang kemuliaan Allah  oleh kasih dibenarkan YX!
Keadaan manusia: sesudah Kristus wafat & bangkit. Pembandingan keadaan "dahulu"
 "sekarang". "Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Kamu telah
beri dirimu disucikan, dikuduskan, dibenarkan dalam nama YX dan Roh Allah".
"Iman dalam YX" aslinya (Yunani): pistis Iesou Christouhurufiah "iman Yesus
Kristus." 2 persoalan dari frasa:
1) Problem makna pistis; bisa berarti:
 iman kepercayaan (faith)
7

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

 kesetiaan (fidelity), atau "sifat bisa dipercaya/diandalkan."
2) Soal fungsi genitif dari "Iesou Christou":
 iman (milik) YX  genitif subyektif
 iman akan YX  genitif obyektif
Alasan mendukung tafsirkan Iesou Christou genitif subyektif:
@ dari sudut tata bahasa Yunani hal itu mungkin
@ yang penting dalam proses penyelamatan manusia adalah iman YX,
sebab kalau yang menyelamatkan, iman manusia, maka keselamatan
tergantung pada perbuatan manusia[imanku]; padahal Paulus meragukan
kemampuan manusia.
@ kata pistis berlatar belakang kata Ibrani 'aman dan 'emunah yang makna
dasarnya: sifat bisa dipercaya, kokoh dsb. Nah sifat itu hanya cocok
dikenakan pada Allah. Terj. iman ganti “kesetiaan”.
@ Abraham percaya pada Tuhan, yang dapat berkat Israel & bangsa-2.
Idenya: iman A selamatkan yang lain.
Yesus Kristus adalah sasaran atau obyek dari iman manusia lebih masuk akal,
(tinjauan gramatikal-sintaksis & konteksnya). Alasan ikut tafsir Iesou Christou sebagai
genitif obyektif:
@ jika Paulus mau katakan pemilik (GS), pasti caranya lain, yakni misal:
iman milik Abraham= pistis tou Abraam, kesetiaan (milik) Allah= pistis
tou Theou. Kalau tak ada kata “tou” = GO. Sebab dalam surat lainnya,
Paulus banyak pakai kata “tou”!
@ kata aman dan emunah juga dikenakan pada manusia. Jika hanya
menekankan iman/kesetiaan YX; Apa peranan manusia? Ini
meremehkan peran manusia dalam karya keselamatan.
@ Gal 2:16 = frasa pistis Iesou Christou paralel/sejajar dengan frasa "kami
pun telah percaya kepada YX" - argumen paling meyakinkan! So, bisa
terj. dengan GO!
@ dari segi ekesegetis, logis jika iman itu milik manusia, bukan dimiliki
YX. Ingat: kebenaran lewat pelaksanaan hukum VS kebenaran diperoleh
lewat iman. Jadi, istilah "iman" di sini milik manusia yang percaya
kepada YX.
@ Dalam seluruh PB kata kerja pisteuein (akar kata sama dengan pistis)
tidak pernah dipakai untuk Yesus sebagai subyek. Ada satu perkecualian,
yaitu Yoh 2:24, "Yesus tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka
karena ia mengenal mereka semua." Namun sasaran kata "percaya"
adalah manusia, bukan Allah; lagi pula bentuknya negatif, artinya
(Yesus) tidak percaya kepada manusia.
8

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

JADI: lebih cocok kalau pistis Christou itu diartikan “iman akan Kristus”.
2 hal menarik dalam Rm. 3:24, yaitu:
a) Kata “kasih karunia” (Yun. Charis), dari (Ibrani) “hen”(KK) “khinnan” arti:
membungkuk/mengasihani, menolong! Gambaran: seorang ibu membungkuk
menolong anaknya. Allah terdorong kasih keibuan.
b) Frase: “dengan cuma-Cuma”, Ibrani dorean=gratis (Yunani: dōrea); punya
arti sama dengan “kasih karunia”; membungkuk (Ibrani=khinnan)  tanpa
imbalan. Pembenaran "oleh kasih karunia [semua orang] telah dibenarkan
dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus
ditentukan Allah  jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya."
Karya keselamatan Allah dijelaskan dengan 3 metafora/kategori:
 Pembenarandunia pengadilan (istilah forensik)
 penebusan  dunia perdagangan atau dunia perang
 pendamaian - "jalan pendamaian" (kaitannya dengan "darah")  dunia kultisliturgis.
Catatan:
"Jalan pendamaian" ada problem. Yun: hilasterion bisa diterjemahkan:
1)
"jalan pendamaian" (Inggris: means of propitiatio), arti cara meredakan amarah
Allah atau mendamaikan Allah dengan manusia. Dalam arti ini hilasterion
="kurban pendamaian."
2)
tempat terjadinya pendamaian itu (Inggris: place of propitiation), yakni tempat
yang dianggap takhta kerahiman Allah, tempat terjadi pendamaian. Allah
mendamaikan manusia dengan diri-Nya dengan jalan menjadikan Kristus
pembayar "hutang" manusia; artinya, manusia "berhutang" pada Allah, dan
Allah yang berinisiatif membayar hutang tersebut. Sejauh YX manusia, maka
dikatakan korban-Nya itu silih/pembayar hutang manusia. Oleh Kristus dan
berkat kurban-Nya terjadilah pendamaian antara Allah dan manusia yang terjadi
di dalam diri Kristus. Maka tepatlah kalau Kristus disebut "Imam, altar dan
kurban."
Masalah terjemahan/gagasan hilasterion
Hilasterion aslinya berarti pendamaian. Kata kerja: hilaskesthai ="meredakan amarah,
mendamaikan" (to propiatiate, kata bendanya: propitiation).
Dalam LXX kata hilaskestai terjemahan dari kata Ibrani kipper ["menghapus,
menutupi, menyucikan"]. Kalau hilaskesthai dikaitkan dengan dosa, maka terj. lebih
tepat: "memberi silih atas dosa" (to expiate), praktis berarti "menghapus dosa." Dalam
terj. ini juga terkandung gagasan "pendamaian" (propiatiation).
9

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

Macam-macam makna istilah "kebenaran"
Manusia yang beriman dibenarkan Allah secara cuma-cuma; itu berarti kebenaran itu
diberikan kepadanya (bukan arti moral).
Istilah "kebenaran":
 Arti moral=keutamaan-keutamaan moral/rohani seseorang. Keutamaan rohani
tidak diberikan secara cuma-cuma kepada seseorang. Allah tidak begitu saja
memberikan kesucian/keutamaan kepada seseorang. Manusia harus berusaha
suci dengan usaha sendiri. Kebenaran moral tidak bisa dirampas dari
seseorang. Bagaimana orang bisa merampas kepandaian, kesabaran, kesucian
seseorang?
 "kebenaran" itu dianugerahkan oleh Allah, dalam arti yuridis-forensik, yakni
status hukum sebagai orang benar. Seseorang bisa berstatus hukum "orang
bersalah" atau "orang benar," sesuai dengan vonis yang dijatuhkan oleh
hakim. Kebenaran dalam arti yuridis-forensik ini bisa diberikan kepada
seseorang, tetapi bisa juga dirampas dari seseorang.
Allah membenarkan manusia dengan jalan "membiarkan dosa-dosa" yang telah terjadi
dahulu. Dalam bahasa Yunaninya ungkapan itu berbunyi dia ten paresin, suatu
ungkapan yang bisa diterjemahkan dengan:
 pengampunan
 "tindakan tidak mengacuhkan sesuatu".  OK, kalau maksud Paulus adalah
pengampunan, mengapa tidak pakai kata biasa, yakni aphesis?
Allah menunjukkan kebenaran-Nya dengan jalan tidak memperhitungkan dosadosa manusia di masa lalu. Manusia yang percaya divonis sebagai orang yang
benar di hadapan Allah, meskipun sebenarnya pada saat vonis itu dijatuhkan dia
itu orang berdosa.
Pembenaran orang yang beriman itu terjadi melulu karena kebenaran Allah (TB-LAI:
keadilan-Nya (kurang konsisten) karena kata yang sama diterjemahkan dengan
"kebenaran [Allah]").

6. Abraham bukti & contohnya: dibenarkan karena iman (Rm 4)
Ajaran tentang iman sebagai jalan pembenaran untuk semua orang  Adakah HT
dibatalkan karena iman? TIDAK! Justru HT tegaskan ajaran Paulus ini bahwa manusia
itu dibenarkan melulu karena iman, bukan karena perbuatan. Abraham & Daud sama
tak punya jasa, sebagai perhitungan kepada Tuhan ini secara gratis.
Abraham, bapa iman bangsa Israel dan semua orang – tak sombong di hadapan Tuhan.
Abraham tidak berbuat apa-apa, hanya percaya  “diperhitungkan Tuhan sebagai
10

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

kebenaran”. Kebenaran dihubungkan dengan Abraham, maka artinya: Allah memberi
vonis bahwa Abraham itu orang benar di hadapan-Nya, bukan karena Abraham dari
dirinya sendiri sudah benar!
Abraham dibenarkan sebelum disunat, maka menjadi bapa semua yang tak sunat
maupun yang bersunat [demikian YX=Tuhan bagi yang hidup & mati Logika
JELAS]. A=bapa (orang beriman): bapa jasmani (tak sunat) & rohani (yang sunat).
Syarat: beriman seperti Abraham ketika ia belum disunat! Janji Allah bahwa bapa
bangsa besar tidak berdasarkan jasa atau perbuatan Abraham, melainkan janji cumacuma. Karena itu, bukan hanya orang Yahudi, tapi semua orang diselamatkan.
HT mendatangkan hukuman, [membuat tahu mana yang baik dan yang jahat] tapi tak
mampu menolong manusia untuk selalu memilih yang baik. Jadi, malah membuat
pelanggaran manusia bertambah. Sebelum Taurat, dosa-dosa tertentu belum
diperhitungkan Allah.
Pada ay. 17 dan 23-24 tema ini disinggung kembali secara sedikit lain, karena iman
sudah dihubungkan dengan YX. Iman Abraham tampak: ketekunan harap janji Allah.
Usia 100 tahun: anak? Secara manusiawi NO, apalagi isteri tua & mandul. NO HOPE!
Namun ternyata dalam kepercayaan teguh kepada janji Allah. Itulah yang membuat
Allah menganggap benar Abraham.
Sekarang, pembenaran kita terjadi berkat wafat dan kebangkitan YX. Itu yang
membuat hidup Paulus berubah total.
7. Rm 5:1-11 (Hasil pembenaran)
Bagian baru: ide baru – peralihan! Buah pembenaran dinikmati orang beriman.
Berkaitan dengan Rm 8: hasil/buah pembenaran (karya Roh Kudus).
Ay.1: Karena dibenarkan karena iman, hidup dalam damai. Ide damai (eirene) = berkat
Allah yang luar biasa! Ide damai sejahtera dalam Ef. 2 [hubungan dengan sesama].
Arti dulu berseteru rekonsiliasi!!!
Ay.2: jalan masuk kepada kasih karunia = jalan/kemungkinan untuk dinyatakan benar,
didamaikan dan dipersatukan dengan Allah.
Ay.3-4-5: tentang bermegah dalam pengharapan bahkan di tengah penderitaan, bdk.
Rm 12:12  pengharapan dan kesabaran dalam deritasebagai nasihat. Kasih Allah
sebagai sumber atau dasar pengharapan dan penghiburan.
Ay.6-11 =kasih Allah yang sudah nyata pada saat masih berdosa, akan bertambah
besar dan nyata lagi ketika kita sudah didamaikan dengan-Nya oleh Kristus! Cara
pikir Paulus khas: oleh dosa satu orang, maut berkuasa, VS oleh satu orang, menerima
kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran. Oleh pelanggaran mereka [bangsa
Israel], keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain, supaya mereka cemburu. Jika

11

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

pelanggaran & kekurangan mereka =kekayaan bagi dunia & bangsa-bangsa lain,
lebih-lebih lagi kesempurnaan mereka".
Secara negatif: menyingkirkan murka Allah & secara positif: menghasilkan damai.
8. Rm 5:12-21 Tipologi Adam - Kristus
SULIT: jadi perdebatan DOSA ASAL (dogma).
Dosa= hamartia (tunggal: bukan tindak lawan hukum) tapi belenggu/kekuatan jahat.
Adam =gambaran Kristus yang akan datangdalam arti bertentangan:
Dosa/mati 1 # 1benar/hidup bagi semua
Sebelum HT, sudah ada dosa. Ketika HT ada, maut sudah berkuasa; dosa tambah
banyak. Sulit: kontras dengan dosa yang diperhitungkan sebelum adanya HT 
bagaimana orang non-Yahudi bisa dihukum, padahal tidak mengenal Taurat? Jadi pada
perikop ini fungsi Taurat itu ganda:
a. karena adanya Taurat manusia malah mengetahui bahwa perbuatannya selama ini
adalah dosa; dan sejak itu dosanya memang dihitung. Jadi, dalam arti ini Taurat
"menambah" dosa orang. Kalau manusia belum pernah melakukan dosa, larangan
Taurat malah menimbulkan ide dan dorongan melakukannya.
b. karena itu Taurat pada akhirnya mau menyadarkan manusia akan
ketidakberdayaannya akan dosa, supaya manusia menyerahkan diri melulu pada
kasih YX. Hidup kekal adalah hasil terakhir keselamatan yang dibawa Kristus.
9. Rm 6:1-14 (Mati dan bangkit bersama Kristus)
Misteri persatuan orang Kristen dengan Kristus  terjadi waktu pembaptisan. Kata
“membaptis”(=menenggelamkan mencelupkan). Konteks ini sebagai peneggelaman. Lelaki dilayani lelaki,
perempuan dilayani perempuan. Dramatisasi baptis; lepas pakaian – ganti pakaian baru (hidup baru).
Ditenggelamkan supaya mati terhadap dosa, hidup untuk Allah.
Kalau orang mati  dosa dihapus  kawin lagi  hidup untuk Allah.
Konsekuensi: dosa tak boleh berkuasa lagi; sudah cerai! Putus hubungan dosa = tak boleh balik! Tubuh 
senjata kebenaran, di bawah kasih karunia (bukan HT)

10. Rm 6:15-23 (dua macam perhambaaan) - Cukup jelas/mudah!
11. Fungsi Hukum Taurat (Rm 7:1-25)
Skema:
1. sifat HT: baik, benar, suci/kudus, rohani, dll.
2. Prinsip/cara kerja HT: penting melaksanakannya (yang dibenarkan!)
3. Fungsi HT:





Tunjukkan kehendak Allah (mana baik, mana jahat)
Kurangnya: tak berikan kekuatan pada manusia untuk menjalankan HT (hanya mengajar)!
Beri kepandaian (teologi moral)
Mengenalkan dosa

12

Ringkasan

Eksegese

Paulu s


Merangsang dosa dalam diri manusia

Menambah dosa, sebab banyak dosa tak diperhitungkan sebelum HT

Akibat MAUT
HT mengawal (mengurung/menuntun) kita sampai pada iman akan YX!

Apakah arti "hukum"? Ada beberapa pendapat:
a. hukum Romawi
b. hukum pada umumnya atau semua hukum
c. hukum Taurat  OK
Apa yang dapat diketahui oleh hati nurani sebagai jahat dihitung sebagai
pemberontakan dan pelanggaran formal karena hukum Taurat.
"suami kedua" atau laki-laki lain =Kristus.
Kematian orang kristen terhadap dosa sekarang diterangkan dengan gambar yang
"dipinjam" dari dunia hukum. Istri hanya terikat pada suaminya selama suaminya
masih hidup. Orang kristen bebas dari hukum Taurat karena telah mati bersama
Kristus. NB: Yang mati adalah orang kristen, bukan Taurat.
Keadaan orang kristen sebelum dibaptis itu suram – mati. Nafsu dosa dirangsang
hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh, agar berbuah bagi maut.
Mengapa? Sebab " yang hidup dalam daging, tidak berkenan pada Allah."
Setelah mati terhadap dosa, orang kristen hidup kembali bersama Kristus. Menjadi
milik Kristus, menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginan. Setelah
dibaptis orang kristen=hamba Roh Kudus. Taurat fungsi ganda.
Ay. 7-25: debat; kata "aku"  tidak mengacu pada Paulus sendiri melainkan pada
Adam (semua keturunan Adam).
Hukum & peraturan Tuhan memberi hidup.
Hukum Taurat in se sebenamya baik, benar, kudus dan juga rohani.
Di satu sisi manusia hendak menaati hukum dan peraturan Allah; di sisi lain tidak
berdaya melakukannya. Nasib"tawanan hukum dosa” atau "terjual di bawah kuasa
dosa" dan budak dosa "melayani" hukum dosa. Kuasa dosa begitu memperbudak.
Namun tanggung jawab pribadi tentu tidak disangkal. Paulus tidak menyangkal dirinya
yang hidup dan tetap bertanggung jawab pada Tuhan. Ditekankan: pengaruh Kristus
dalam hidupnya. Dosa begitu menguasai manusia sehingga perbuatan jahatnya seakanakan dilakukan bukan oleh dirinya sendiri, melainkan oleh dosa yang menguasai
dirinya.
Fungsi Hukum Taurat menurut surat Galatia
Gal. 2:16 "Kamu tahu, bahwa tidak seorang pun yang dibenarkan oleh karena
melakukan hukum Taurat, tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus."
Sebagai Yahudi, Paulus tahu tujuan HT? Menurut Gal. 3:19, HT "ditambahkan karena
pelanggaran sampai datang keturunan yang dimaksud janji itu & disampaikan dengan
13

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

perantaraan malaikat ke tangan seorang pengantara." Frasa "oleh karena pelanggaran"
diterjemah"untuk (hasilkan) pelanggaran." Fungsi HT (KS): "mengurung segala
sesuatu di bawah kekuasaan dosa", mengawal dan menuntun kita sampai Kristus
datang. Fungsi HT sebagai penuntun atau penjaga (negatif), yakni menjadikan orang
budak atau mengikat orang.
"Roh-roh dunia" disejajarakan (tetapi tidak berarti disamakan) dengan "Taurat";
hidup menurut daging disejajarkan (tetapi tidak disamakan) dengan hidup di bawah
hukum Taurat.
12. Rm 8:1-39
Sekarang [keadaan orang benar karena iman] tidak ada penghukuman bagi yang ada
dalam Kristus. Menjadi Putera Allah=mati terhadap dosa – bangkit bagi Allah (tak
dihukum lagi). 3 kata kunci Rm 8: "hukum", "dosa" dan "maut").
2 Hukum:
 hukum dosa: cara hidup penuh dosa.
 hukum maut: cara hidup penuh maut.
Hukum di sini=HT. Kata "hukum" dalam frasa "hukum Roh kehidupan" tidak diartikan
hukum/peraturan, maka hukum=prinsip, cara hidup (way of life, religion).
HT tidak mahakuasa, tak berdaya; bisanya hanya memerintah. Ibarat seorang lumpuh
diajak senam. Begitu HT, manusia telah dikuasai dosa! Allah utus Anak-Nya dalam
daging serupa.mirip dengan daging yang dikuasai dosa. 2 problem:
1) Kata daging, arti macam-macam?
a. Daging sesungguhnya
b. Manusia yang bisa mati
c. Manusia yang dikuasai dosa (makna bergeser!)
2) Frase “dikuasai dosa karena dosa”; ada terj. ‘menjadi persembahan dosa’;
terj. baik: “untuk menangani dosa”
Tidak hidup menurut daging, hidup dalam ROH mampu penuhi HT.
Hidup menurut daging: tak berkenan pada Allah, karena pikir hal-hal daging (amarah,
dengki). Dagingmaut; ROHhidup, damai sejahtera.
Tak mungkin orang Kristen tanpa RK! Semestinya dibimbing ROH! (ide RK campur
aduk Roh X). Roh=Dia yang bangkitkan Yesus; juga bangkitkan manusia!
Kita punya hutang (pada Roh) =wajib bayar! Dibimbing ROH=anak Allah. Kontras
dengan roh perbudakan (di bawah HT).
Menjadi anak=ahli waris [co-heirs]  kita diadopsi/diangkat; kalau resmi=sah menjadi
anak/ahli waris. Kita terima kemuliaan, juga penderitaan bersama RK sebagai
jaminan kemuliaan bersama-Nya!

14

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

Ay.19: Paulus lihat seluruh ciptaan dalam kaitan dengan manusia! karena itu ketika
manusia berdosa, alam juga ikut rasa dampaknya (mungkin ikut dihukum). So, seluruh
alam ikut nantikan SAAT bersama manusia (ide persatuan).
Gara-gara dosa manusia, seluruh alam berada dalam ke sia-siaan! Perlu disatukan
dengan Xtus sebagai kepala! Manusia berdosa karena kehendak bebas. Alam=tempat
manusia! Alam menderita bukan karena kehendak sendiri! Alam juga punya harapan
(kehendak kuat) – akan dimuliakan bersama Anak Allah (akhir zaman).
Karunia sulung ROH: panenan terakhir [buah pertama:jaminan keselamatan akhir].
Karunia bahasa roh (gift of tongues); secara keseluruhan yang dimaksud: komunikasi
dengan Allah yang tak terungkapkan dengan kata.
Ay.28: Menurut NJB Commentary, ada 3 kemungkinan terjemahan:
a. Allah bekerja sama dalam segala hal dengan mereka yang mengasihi-Nya"
b. Allah membuat segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang
mengasihi-Nya"
c. "Segala-galanya bekerja sama demi kebaikan mereka yang mengasihi Allah"
(kata Allah dalam beberapa manuskrip tidak ada).
13. Rm 12:1-21
Kata sambung "karena itu" (Yunani: oun) punya dua arti:
 arti yang sesungguhnya, yakni menunjukkan hubungan sebab-akibat
 kata pelancar saja (semacam basa-basi), yang tidak mempunyai banyak arti.
"Tubuh" diartikan secara sempit (nasihat menjauhi percabulan & perawatan tubuh
secara berlebihan), diartikan secara luas dalam arti keseluruhan pribadi manusia.
"Persembahan yang hidup" (aslinya logike latreia)"persembahan rohani". Gagasan
persembahan rohani yang kontras dengan persembahan lahiriah sudah lama dikenal
dalam PL.
Oun di sini dalam arti sesungguhnya. Hal ini cocok dengan kata "oleh kerahiman
Allah" (TB-LAI: "demi kemurahan Allah"), meringkas isi seluruh Rm 1-11. Jadi,
tingkah-laku yang baik atau etika kristen benar-benar berdasar pada keselamatan
(anugerah kerahiman Allah).
Rm 12:1 menunjukkan bagaimana iman yang menyelamatkan manusia tidak lepas dari
cara hidup baik [dituntut Allah]. Ketaatan=unsur hakiki dari iman. Jika demikian,
keselamatan =hasil kerja sama antara Allah dan manusia. Keselamatan itu anugerah
cuma-cuma dari Allah, namun begitu manusia diselamatkan, Allah menuntut kerja
sama pihak manusia, caranya berusaha baik.
Cukup sering orang katolik dicurigai sebagai penganut paham "keselamatan melalui
perbuatan" dan bukan "keselamatan melalui iman saja" seperti nyata dari tulisantulisan Paulus! Bagaimana hubungan iman dan perbuatan? Siapa yang menyelamatkan
15

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

manusia: imannya atau perbuatannya? Jawabannya t.a pokok-pokok penting secara
lebih lengkap:
IMAN SEJAUH MERUPAKAN ANUGERAH (KARYA ALLAH)
a. Allah lebih dahulu mengasihi manusia. la mengasihi dan menebus kita pada
waktu kita ini masih musuh-Nya. Keselamatan anugerah cuma-cuma yang
diberikan Allah dari kelimpahan kasih-Nya, bukan karena jasa kita.
b. Allah mendorong kita beriman kepada Putra-Nya. Paulus berkata, "Tidak ada
seorang pun yang dapat mengaku, "Yesus adalah Tuhan," selain oleh Roh
Kudus". Jadi, iman = syarat terima keselamatan, itu pun anugerah Allah.
c. Bahkan mengamalkan iman dalam hidup sehari-hari orang perlu dibimbing Allah.
Jadi, beriman adalah anugerah Allah.
IMAN SEJAUH MERUPAKAN KARYA MANUSIA (KERJASAMA DARI PIHAK
MANUSIA)
a. Iman=kepercayaan manusia kepada Allah, penyerahan diri kepada-Nya sebagai
jawaban kepada panggilan Allah. Jadi, didorong oleh rahmat Allah, manusia bisa
beriman.
b. Iman itu, diamalkan dalam hidup sehari-hari, perbuatan nyata. Perbuatan manusia
tetapi berkat bantuan rahmat Allah. Manusia bekerja-sama dengan Tuhan, tanpa
memaksa. Tuhan memberi iman yang menyelamatkan, sedang manusia berjuang
untuk menerima dan menghayati iman. Dalam arti ini, keselamatan =GANJARAN
ATAU UPAH atas perjuangan manusia yang sedia bekerja sama dengan Allah.
Injil penuh dengan paham tentang upah atau ganjaran. Pada hari penghakiman
orang akan diadili sesuai dengan perbuatannya. Dalam arti ini keselamatan
manusia itu harus diperjuangkan.
Jelas bahwa manusia harus berjuang untuk bisa selamat. Keselamatan itu jerih
payahnya sendiri. Tetapi manusia tidak pernah boleh sombong. Mengapa? Sebab
sebelum manusia bisa berjuang menyelamatkan diri sendiri, Allah lebih dahulu
menebusnya, Allah lebih dahulu mendorong manusia beriman dan Allah telah lebih
dahulu membantu manusia untuk menghayati iman. JADI, PERTAMA-TAMA DAN
TERUTAMA KESELAMATAN ITU ADALAH KARYA ALLAH, BARU SESUDAH
ITU KERJA-SAMA DARI PIHAK MANUSIA.
"Budi baru" = budi/pikiran disesuaikan dengan pikiran Kristus.

16

Ringkasan

Eksegese

Paulu s

17