23 Pola  emosi  pada  remaja  bersifat  abstrak  dan  berbeda-beda  di
setiap  individu,  akan  tetapi  secara  garis  besar  memiliki  kesamaan  cara mengekpresikannya. Seperti yang diungkapkan oleh Hurlock 2000: 213
bahwa  remaja  tidak  lagi  mengungkapkan  amarahnya  dan  dengan  cara gerakan  amarah  yang  meledak-ledak,  melainkan  dengan  menggerutu,
tidak  mau  bicara,  atau  dengan  suara  keras  mengkritik  orang-orang  yang menyebabkan  amarah.  Berdasarkan  beberapa  pendapat  ahli  tentang
remaja  dan  meskipun  emosi  yang  dimiliki  oleh  remaja  agat  kuat,  tidak terkendali  dan  tampak  irasional,  akan  tetapi  pada  umumnya  akan  selalu
ada perbaikan perilaku emosional yang dilakukan oleh remaja dari tahun ke  tahun  hingga  menuju  kematangan  kedewasaan.  Berdasarkan
perkembangan  psikologis  yang  telah  dikemukakan,  atlet  pada  usia  ini sudah  mulai  dapat  berpikir  yang  rasional  akan  tetapi  memiliki  tingkat
sensitifitas  yang  cukup  tinggi,  hal  ini  akan  berdampak  pada  motivasi latihan yang akan diikuti oleh anak didik pada usia ini.
B. Penelitian yang Relevan
Manfaat  dari  penelitian  yang  relevan  yaitu  sebagai  acuan  agar penelitian  yang sedang dilakukan menjadi  lebih jelas. Penelitian  yang relevan
dengan penelitian ini, yaitu: 1.
Penelitian  oleh  Nurul  Jazimah  2015  yang  berjudul  “Faktor-faktor Penghambat  Belajar Aktivitas Ritmik  dalam Penjasorkes Siswa Kelas V  di
Sekolah  Dasar  Negeri  Kaliurang  1  Kecamatan  Srumbung  Kabupaten Magelang
”.  Penelitian  ini  merupakan  penelitian  deskriptif.  Metode  yang
24 digunakan  adalah  survei  dengan  teknik  pengumpulan  data  menggunakan
angket. Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di Sekolah Dasar  Negeri  Kaliurang  1,  Kecamatan  Srumbung,  Kabupaten  Magelang
yang  berjumlah  23  siswa.  Teknik  analisis  data  menggunakan  analisis deskriptif kuantitatif yang dituangkan dalam bentuk persentase. Berdasarkan
hasil  penelitian  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  penghambat  belajar aktivitas  ritmik  dalam  penjasorkes  bagi  siswa  kelas  V  di  Sekolah  Dasar
Negeri  Kaliurang  1,  Kecamatan  Srumbung,  Kabupaten  Magelang  berada pada  kategori
“sangat  menghambat”  sebesar  4,35  1  siswa,  kategori “menghambat”  sebesar  30,43  8  siswa,  kategori  “cukup  menghambat”
sebesar 26,09 6 siswa, kategori “tidak menghambat” sebesar 34,78 7
siswa, “sangat tidak menghambat” sebesar 4,35 1 siswa. 2.
Asmoro  Hadi  2004  yang  berjudul  “Faktor-faktor  penghambat  belajar permainan bolavoli siswa kelas III SMA YPKK 2 Sleman”. Populasi yang
digunakan  adalah  seluruh  siswa  kelas  III  SMK  YPKK  2  Sleman  sebanyak 147  siswa.  Hasil  penelitianya  adalah  terdapat  2  faktor  penghambat  yang
terjadi,  yaitu  faktor  intrinsik  dan  ekstrinsik.  Faktor  intrinsik  menyebabkan siswa  mengalami  hambatan  belajar  dalam  pembelajaran  bola  voli  yaitu
sebesar 36,86 . Faktor intrinsic siswa terdiri dari 2 indikator, yaitu faktor fisik  dan  faktor  psikis.  Besarnya  masing-masing  faktor  adalah  faktor  fisik
sebesar  52,65  dan  faktor  pisikis  sebesar  23,70.  Sedangkan  faktor Ekstrinsik sebesar 24,43. Faktor Ekstrinsik terdiri dari 3 indikator yaitu
25 faktor  guru  sebesar  9,54,  faktor  alat  dan  fasilitas  sebesar  21,57  dan
faktor lingkungan sebesar 48,59.
C. Kerangka  Berpikir