Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Prakerin Model Pelaksanaan Pelatihan di Industri

20 b Apek Pelaksanaan meliputi: a kesesuaian penempatan dengan bidang studi siswa, b kesesuaian materi pelajaran dengan materi prakerin, c monitoring oleh pembimbing, dan d penjemputan.

d. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Prakerin

Menurut Anwar 2005:50-51 Praktik kerja industri Prakerin sebagai usaha peningkatan kualitas lulusan mempunyai tujuan agar siswa dapat : 1 Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki lapangan yang sesuai dengan program studi yang dipilihnya; 2 Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang diperlukan siswa untuk memasuki lapangan pekerjaan yang sesuai dengan bidang keahlian masing-masing; 3 Meningkatkan pengalaman siswa pada aspek-aspek usaha yang potensial dalam lapangan kerja; 4 Memberikan kesempatan pada siswa untuk memasyarakatkan diri pada suasana lingkungan kerja yang sesungguhnya, baik sebagai pekerja, penerima upah, jenjang karier, manajemen usaha; 5 Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi dari lapangan kerja ke sekolah; 6 Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan; 7 Memberikan peluang masuk penempatan tamatan dan kerja sama.

e. Model Pelaksanaan Pelatihan di Industri

21 Materi pelatihan di industri tidak terlepas dari pertimbangan isi atau materi kurikulum yang berlaku secara utuh yang berupa ; Komponen Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan; berisi materi yang berkaitan dengan pembentukan kemampuan keahlian tertentu sesuai program studi masing-masing untuk bekal memasuki dunia kerja yang sebenarnya, dengan sub komponen yang berupa Praktik Keahlian Produktif; yaitu berupa kegiatan bekerja langsung secara terprogram dalam situasi sebenarnya, untuk mencapai tingkat keahlian dan sikap kerja profesional Majelis Pendidikan Kejuruan Nasional, 1996. Untuk waktu praktik kerja kerja di industri diatur sebagai berikut : 1 minimum 3 bulan kerja, mengikuti minggu dan jam kerja industri; 2 boleh lebih dari 3 bulan kerja jika kegiatan bekerja di industri memberi nilai tambah yang lebih tinggi bagi industri maupun bagi siswa yang bersangkutan; 3 kegiatan di industri dapat dimulai dari tingkat I dengan catatan industri yang bersangkutan mampu memberi keterampilan dasar dan sebaiknya tidak langsung kerja di dunia produksi.

f. Persepsi Terhadap Kemanfaatan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri