kemampuan siswa dalam menentukan model matematika yang digunakan dalam penyelesaian soal.
Dari laporan hasil observasi yang dilakukan disimpulkan bahwa guru telah melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PPMRII
sesuai dengan skenario yang dirancang. Namun demikian, pada pemberian tugas latihan di kelas dan di rumah kepada siswa, guru masih kurang memperhatikan aspek soal cerita
sebagai salah satu bentuk soal latihan di rumah. Guru masih terfokus pada soal-soal latihan yang ada di buku. Hal ini kurang memberi ruang kepada siswa untuk mengembangkan idenya
dalam melatih kemampuannya memecahkan masalah yang ada pada soal matematika berbentuk cerita.
Berdasarkan alasan di atas, maka perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk lebih meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika khususnya soal
berbentuk cerita. Hal ini dapat diwujudkan karena guru telah dapat melaksanakan pembelajaran matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik. Artinya,
guru dan siswa telah memiliki pengalaman dan kemampuan untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan ini dalam pembelajaran matematika.
Pendekatan Matematika Realistik digunakan karena pendekatan ini adalah suatu pendekatan pembelajaran yang mengarahkan siswa pada pembelajaran secara bermakna, sesuai dengan
kemampuan berpikir siswa serta berkaitan dengan kehidupan siswa sehari-hari. Keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari ini akan mengarahkan siswa pada pengertian bahwa
matematika bukan hanya ilmu simbolik belaka tetapi dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu dan mempermudah pekerjaan manusia dalam menyelesaikan
permasalahan hidupnya. Pemberian pembelajaran matematika yang bermakna kepada siswa dan tidak memisahkan belajar matematika dengan pengalaman siswa sehari-hari, siswa akan
dapat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan sehari-hari dan tidak cepat lupa.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, maka disarankan perlu dilaksanakannya penelitian ini yang merupakan kerjasama antara dosen matematika FKIP Unhalu dengan guru matematika kelas
VI SD Negeri 32 Poasia Kendari dengan judul: “Meningkatkan Kemampuan Siswa Kelas VI SD Negeri 32 Poasia Kendari dalam Menyelesaikan Soal Matematika Berbentuk Cerita pada
Pokok Bahasan Faktor dan Kelipatan Bilangan Melalui Pendekatan Matematika Realistik”.
D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH 1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “apakah kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 32 Poasia Kendari dalam
menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita pada pokok bahasan faktor dan kelipatan bilangan dapat ditingkatkan melalui pendekatan matematika realistik?”
2. Pemecahan Masalah
Untuk memecahkan permasalahan di atas, dilakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kaidah penelitian tindakan kelas, yaitu:
1. Mengadakan tes untuk mengetahui kemampuan awal matematika siswa. Hasil tes ini
kemudian menjadi dasar bagi peneliti untuk membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok yang masing-masing beranggotakan 4-5 orang untuk merangsang pertukaran pendapat dan
interaksi antar guru dengan siswa dan antar siswa, saling menghormati pendapat yang berbeda, dan menumbuhkan konsep diri siswa. Pembagian anggota kelompok didasarkan
pada tingkat kemampuan, jenis kelamin, status sosial dan etnis.
2. Memberikan angket untuk diisi oleh siswa sehingga dapat diketahui tanggapan siswa
mengenai pelaksanaan pembelajaran matematika. 3.
Mengadakan pembimbingan pada guru matematika SD Negeri 32 Poasia tentang pendekatan matematika realistik khususnya tentang pembelajaran matematika soal cerita.
4. Menyusun perangkat pembelajaran yang mengacu pada karakteristik PMRI yajng secara
umum meliputi komponen: tujuan, materi, kegiatan belajar mengajar di kelas, dan evaluasi. 5.
Melaksanakan skenario pembelajaran yang mengacu pada pendekatan PMRI untuk tiap-tiap siklus tindakan direncanakan tiga siklus, evaluasi dan refleksi.
6. Tindakan di dalam kelas disesuaikan dengan sintaks implementasi PMRI dalam kegiatan
belajar mengajar di kelas, yaitu: 1.
Melaksanakan skenario pembelajaran melalui penyajian masalah yang kontekstual untuk menghubungkan matematika denga dunia sekitar sebelum siswa masuk pada sistem formal,
terlebih dahulu siswa dibawa ke situasi informal. 2.
Mengusahakan keterlibatan siswa dengan bantuan guru untuk menemukan kembali dan mengkonstruksi konsep sendiri sesuai materi matematika yang dipelajari.
3. Mengaplikasikan konsep yang telah ditemukan ke dalam masalah sehari-hari atau dalam
bidang lain. 7.
Evaluasi dilaksanakan selama dan setelah proses pembelajaran. Evaluasi selama proses pembelajaran dilakukan melalui observasi bagaimana siswa mengkomunikasikan
matematika. Sedangkan setelah pembelajaran dapat dilakukan dengan memberikan pekerjaan rumah untuk mengerjakan soal beserta alasannya dan mengajukan soal kepada siswa untuk
dikerjakan beserta alasannya. Pada akhir setiap siklus tindakan dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemajuan hasil belajar yang telah dicapai siswa. Hasil dari evaluasi pada akhir
setiap siklus akan direfleksi untuk memperbaiki pelaksanaan tindakan.
8. Tindakan pada setiap siklus dikatakan berhasil bila telah minimal 80 siswa mencapai nilai
paling rendah 6,5.
E. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kemampuan siswa kelas VI SD Negeri 32 poasia kendari dalam menyelesaikan soal matematika berbentuk cerita pada pokok bahasan faktor dan kelipatan bilangan melalui
pendekatan matematika realistik.
6. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bererti seperti berikut: 1.
Bagi guru: dengan penelitian ini, 1 guru dapat memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendekatan pembelajaran di kelas, shingga konsep-konsep matematika yang diajarkan guru
dapat dikuasai siswa, 2 guru akan terbiasa untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan merancang pendekatan-pendekatan pembelajaran yang baru guna meningkatkan
prestasi belajar siswanya, dan 3 guru dapat meningkatkan kemampuan meneliti dan menyusun laporan dalam bentuk karya ilmiah yang baku, sehingga dapat meningkatkan rasa
ingin tahu, yang lebih kuat dan mendorong terciptanya disposisi matematika mathematical disposition
2. Bagi siswa: hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi untuk meningkatkan minat,
motivasi, dan kemampuannya dalam memahami konsep-konsep matematika sehingga prestasi belajarnya dapat meningkat.
3. Bagi dosen: dengan melakukan penelitian tindakan kelas dengan sekolah mitra, dosen akan
lebih memahami masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi guru di sekolah yang sangat membantu dosen dalam mendidik calon guru matematika di LPTK.
4. Bagi sekolah: hasil penelitian ini akan memberikan kontribusi positif pada sekolah dalam
rangka perbaikan kualitas proses dan hasil pembelajaran. 5.
Bagi FKIP Unhalu: hasil penelitian ini sangat bermanfaat untuk perbaikan pembelajaran di LPTK, khususnya Program Studi Pendidikan Matematika sebagai lembaga yang mencetak
calon guru matematika.
6. KAJIAN PUSTAKA
1. Proses Belajar Mengajar