54 Rencana Kerja Dinkominfo 2017
b. Untuk publikasi melalui media cetak dan media luar ruang, penambahan volume berpengaruh pada anggaran yang tersedia,
alternatifnya menggunakan media online. Namun juga terkendala heterogenitas masyarakat di Kabupaten Bojonegoro.
2. Permasalahan dan
hambatan yang
dihadapi dalam
menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Komunikasi dan Informatika didukung kelembagaan yang kuat dengan potensi
SDM dengan tingkat pendidikan tinggi, anggaran yang cukup memadai, sarana dan prasarana kerja yang cukup memadai.
Namun demikian masih terdapat beberapa permasalahan- permasalahan yang dihadapi antara lain:
1. Belum lengkapnya regulasi dan tata kelola TIK terutama dalam tataran petunjuk teknis pengelolaan TIK di tingkat OPD;
2. Terbatasnya kualitas dan kuantitas SDM pengelola dan pengguna TIK;
3. Belum terintegrasinya berbagai aplikasi antar OPD; 4. Belum tersedianya secara lengkap data dan informasi;
Selain permasalahan yang ada terdapat hambatan dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi OPD antara lain:
1. Masih adanya ego sektoral antar satuan kerja perangkat daerah dalam berbagi data dan informasi;
2. Adanya kemungkinan kehilangankerusakan data akibat system errorcrash dan kejahatan dunia maya;
3. Masih terdapatnya pengelolaan media informasi yang belum profesional;
3. Dampak terhadap pencapaian visi dan misi Kabupaten Bojonegoro, terhadap capaian program nasionalinternasional,
seperti SPM dan MDGs Millenium Development Goals
Dengan adanya permasalahan dan hambatan serta tingkat kinerja layanan OPD, mempunyai dampak sebagai berikut:
55 Rencana Kerja Dinkominfo 2017
1. Terhadap visi dan misi Kepada Daerah Dinas Komunikasi dan Informatika melaksanakan misi ketiga
yaitu “Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan
bersih melalui peningkatan pelayanan yang profesional ” dan
sasaran keenam RPJMD yaitu “Meningkatnya Aksesibilitas
informasi bagi masyarakat ” dengan tingkat capaian 98,09.
2. Terhadap capaian program nasional Secara nasional Standard Pelayanan Minimal SPM bidang
Komunikasi dan Informatika berakhir sampai tahun 2014, yang selanjutnya hanya ada 6 Enam SPM dan bidang Komunikasi
dan Informatika tidak termasuk didalamnya. Indikator kinerja disusun sesuai dengan kondisi KabKota
Masing masing, sehingga tiap daerah berbeda. Tingkat capaian SPM melebihi 100, hal ini terjadi karena jika standard
nasional untuk KIM adalah 1 Satu kelompok tiap kecamatan, di Kabupaten Bojonegoro sudah menerapkan 1 Satu
kelompok per desa dan berbasis IT. 3. Terhadap capaian program Internasional
Dalam melaksanakan program MDGs, Dinas Komunikasi dan Informatika
melakukan pemberdayaan
masyarakat dan
aparatur pemerintah melalui pembinaan dan pemberdayaan SDM agar menguasai teknologi informasi.
Untuk nasional Kabupaten Bojonegoro menempati urutan teratas untuk kategori Pemerintahan Terbuka yang penilaian
dilaksanakan oleh Sekretariat Open Government Indonesia OGI, sekaligus mewakili Indonesia dalam ajang internasional
yaitu Open Government Partnership OGP.
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan OPD