Laporan Pratikum Penyearah 3 Phase

   Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

Laporan Pratikum Unit IV Penyearah 3 Phase 1. Tujuan

  Setelah melakukan praktimum ini mahasiswa diharapkan mampu:

  • 2.

  Memahami prinsip kerja dari 3 rectifier

Dasar Teori

  Penyearah 3 ∅ jika dilihat dari pulsanya terbagi menjadi one-way 3 pulse, bridge 6 pulse, cascade 12 pulse. Sama seperti penyearah 1

  ∅, penyearah 3∅ juga terbagi dua yaitu penyearah tidak terkendali dengan menggunakan dioda dan penyearah terkendalikan menggunakan komponen SCR. Penyearah one-way 3 pulse, bridge 6 pulse menggunakan diode. Untuk keperluan beban tinggi, seperti beban yang diperlukan untuk aplikasi industri, arus bolak-balik tiga phase perlu diubah menjadi arus yang searah. Konfigurasi yang paling sederhana adalah penyearah setengan gelombang tiga phase seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Dioda diberi bias maju ketika tegangan masing- masing line menjadi positif dan diberi bias mundur ketika tegangan negative. Karena tegangang dari tiap line tiga phase menjadi positif, arus mengalir melalui beban ke tap pusat trafo, untuk melengkapi rangkaian. Penyearah tersebut mempunyai output tegangan rata-rata lebih tinggi dari riaknya lebih kecil dibandingkan dengan penyearah gelombang satu fasa.

  Gambar 1. Penyearah 3 phase

  Penyearah gelombang penuh 3 phase bahkan mempuntai riak yang lebih rendah dibandingkan dengan penyarah setengah gelombang 3 phase. Penyearah itu tidak memerlukan tap pusat trafo 3 phase hubungan bintang. Penyearah hanya perlu dihubungkan pada daya 3 phase untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu, daya dapat disuplay baik oleh hubungan segitiga.

  

Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

  Gambar 2. Gelombang tegangan input dan output 3.

Alat dan Bahan

  Pada pratikum ini menggunakan alat dan bahan sebagai berikut :

  • Kit 3
  •   ∅ rectifier

    • Jumper  Multimeter  Osciloscope

      

    Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

    4.

      V out (Volt)

       Wiring Rangkaian

      31.81 31.26 15.187 5.

      37.63

      27.31

      3 pulse

      I O (mA) RMS Maks RMS AVE

      V in (Volt)

       Langkah Percobaan 1.

      Gambar 3. Rangkaian percobaan Percobaan

      6. Ulangi langkah 1 s/d 5 untuk gambar 3.

      4. Gambarkan bentuk gelombang V in dan V out 5. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel 1.

      3. Ukurlah tegangan input V in

    dan tegangan output V

    out menggunakankan oscilloscope.

      2. Nyalakan suplay.

      Bangunlah rangkaian seperti gambar 3.

      Gambar 4. Wiring Rangkaian

      

    Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

    6.

       Gambar Gelombang Gambar 5. Bentuk gelombang input dan output 3 phase

       Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A Analisa

      Hitunglah Vo,dc dan Vo,rms menggunakan data Vin Max! Vs L-N = 24 V Vm = Vs L-N x

      √2 Vm = 24 V x

      √2 = 33.91 V Vodc = 0.83 x Vm Vodc = 0.83 x 33.91 V = 28.17 V Vrms = 0.843 x Vm Vrms = 0.843 x 33.91 V = 28.58 V b. Hitunglah P dan S!

      2 P = (Vrms) / R

      2 P = (28.58) /1880 = 0.43 watt

      S = Vsrms x Isrms S = 33.91 V x 0.33 A = 0.018 watt c. Hitunglah Pf !

      Pf = p/s Pf = 0.43 / 11.19 = 0.03 2. Perbandingan hasil teori dan praktek a.

      Hitunglah persentase error dari Vo,dc dan Vo,rms! % error Vodc = hasil perhitungan

    • – hasil pratikum x 100% Hasil perhitungan

      % error Vodc = 28.17 - 31.26 x 100%

      28.17 % error Vodc = 10.96 % % error Vrms = = hasil perhitungan

    • – hasil pratikum x 100% Hasil perhitungan

      

    Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A

      % error Vrms = 28.58

    • – 31.81 x 100%

      28.58 % error Vrms = 11.3 % b. Hitunglah persentase error dari P dan S!

      % error P = hasil perhitungan

    • – hasil pratikum x 100% Hasil perhitungan

      % error P = 0.43

    • – 0.41 x 100%

      0.43 % error P = 4.65 %

      % error S = hasil perhitungan

    • – hasil pratikum x 100% Hasil perhitungan

      % error P = 11.19 – 9.01 x 100%

      11.19 % error P = 19.48 %

      Pertanyaan 1.

    Jelaskan prinsip kerja dari penyearah tiga phase tiga pulsa dan enam pulsa ?

      Prinsip kerja penyearah 3 phase dengan 3 pulsa yaitu dioda diberi bias maju ketika tegangan masing-masinh line menjadi positif dan diberi bias mundur ketika tegangan negative. Karena tegangan dari tiap line tiga phase menjadi positif, arus mengalir melalui beban ke tap pusat trafo untuk melengkapi rangkaian. Penyearah tersebut mempunyai output tegangan rata-rata lebih tinggi dari riaknya lebih kecil dibandingkan dengan penyearah gelombang satu phase. Penyearah 3 phase dengan 6 pulsa bahkan mempuntai riak yang lebih rendah dibandingkan dengan penyarah 3 phase dengan 3 pulsa. Penyearah itu tidak memerlukan tap pusat trafo 3 phase hubungan bintang. Penyearah hanya perlu dihubungkan pada daya 3 phase untuk mengoperasikannya. Oleh karena itu, daya dapat disuplay baik oleh hubungan segitiga. penyearah 3 phase dengan 6 pulsa memerlukan 6 dioda. Dua diode harus terus menerus menghantarkan untuk menyediakan lintasan output DC yang lengkap. Dioda dengan tegangan katoda yang sebagian besar positif akan dihantarkan. Dioda dengan tegangan negative juga akan dihantarkan. Dioda dengan tegangan katoda yang sebagian besar negative juga akan dihantarkan. Penyearah jenis jembatan, tiga fasa, karena penyearah jembatan merubah baik setengah positif atau setengah negative dari tegangan AC menjadi tegangan DC.

       Tugas 4 / 10-10-2014 Puji Iswandi 4211301025 Mekatronika 3A 2.

    Jelaskan perbedaan penyearah gelombang tiga phase tiga pulsa dan enam pulsa?

      Pada penyearah gelombang 3 phase dengan 3 pulsa menggunakan 3 dioda dan mempunyai output tegangan rata-rata lebih tinggi dari riaknya lebih kecil dibandingkan dengan penyearah gelombang satu phase sedangkan penyearah gelombang 3 phase dengan 6 pulsa menggunakan 6 dioda dan memiliki riak lebih kecil dibandingkan penyearah gelombang 3 phase dengan 3 pulsa.

      Kesimpulan Penyearah 3

      ∅ jika dilihat dari pulsanya terbagi menjadi one-way 3 pulse, bridge 6 pulse, cascade 12 pulse. Sama seperti penyearah 1 ∅, penyearah 3∅ juga terbagi dua yaitu penyearah tidak terkendali dengan menggunakan dioda dan penyearah terkendalikan menggunakan komponen SCR. Penyearah one-way 3 pulse, bridge 6 pulse menggunakan diode. Untuk keperluan beban tinggi, seperti beban yang diperlukan untuk aplikasi industri, arus bolak- balik tiga phase perlu diubah menjadi arus yang searah. Konfigurasi yang paling sederhana adalah penyearah setengan gelombang tiga phase seperti yang diperlihatkan pada gambar dibawah ini. Dioda diberi bias maju ketika tegangan masing-masing line menjadi positif dan diberi bias mundur ketika tegangan negative. Karena tegangang dari tiap line tiga phase menjadi positif, arus mengalir melalui beban ke tap pusat trafo, untuk melengkapi rangkaian. Penyearah tersebut mempunyai output tegangan rata-rata lebih tinggi dari riaknya lebih kecil dibandingkan dengan penyearah gelombang satu fasa. Output DC berpulsa dari rangkaian tidak

      cukup halus untuk mengopersikan sebagian alat elektronis dengan baik. Rangkaian tersebut tidak menghasilkan arus searah murni. Output suplai daya masih mempunyai komponen AC yang disebut ripple/riak. Dari hasil pratikum nilai tegangan rms output lebih besar daripada tegangan rms input.