LAPORAN PRATIKUM
LAPORAN PRATIKUM
INSTALASI DAN JARINGAN KOMPUTER
Laporan 1 (jobsheet 1)
Topik : Pengantar jaringan komputer
Judul : Memasang kabel jaringan
Oleh
DESI NILAWATI
1102636
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
JURUSAN ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013
(2)
A. Tujuan
Setelah praktikum ini peserta diharapkan dapat :
1. Mengetahui dan menjelaskan mengenai apa saja bahan yang digunakan sebagai media implementasi jaringan.
2. Mengetahui dan dapat memasang konektor jaringan komputer dari berbagai jenis konektor.
B. Alat dan Bahan
a. Tang klem untuk RJ 45 b. Kabel tester (untuk RJ 45) c. Toolset
d. Kabel UTP e. Konektor RJ 45
C. Teori pendukung
Jaringan computer pada dasarnya jaringan kabel yaitu dihubungkannya kabel yang satu dengan lainnya dalam suatu system computer. Masing-masing jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda., untuk itu buatlah penenalan tipe kabel.
Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum, yaitu twisted pair (UTP unshielded twisted pair dan STP shielded twisted pair) dan coaxial cable. Tipe kabel yang lain adalah fiber optic, tipe kabel ini mempunyai kecepatan transfer data cukup tinggi. Dengan demikian harga untuk tipe kabel fiber relative mahal. Dua tipe kabel yang banyak digunakan adalah twisted pair dan koaksial. Kabel twiated pair sendiri terdiri atas 2 jenis yaitu UTP dan STP sedangkan kabel koaksial juga terdiri dari 2 jenis yaitu think koaksial dan sthink koaksial. Untuk menghubungkan antara satu computer dengan computer lainya dapat dihubungkan secara straight kabel dan secara cross kabel. Jika menghubungkan secara straight kabel maka membutuhkan interfafe hub/switch sedangkan secara cross kabel tidak memerlukan hub/switch (untuk PC ke PC).
(3)
Setiap PC dihubungkan kejaringan internet dengan perantaraan Network Interface Card (NIC) yang cocok untuk digunakan dengan kabel coax, twisted pair, atau fiber optic.
Agar dapat digunakan, semua NIC harus memiliki device driver untuk setia system operasi. Device driver ini dapat diperoleh dari pembuat operating system maupun dari pembuat NIC itu sendiri.
Pembahasan mengenai jenis- jenis kabel yang di kenal secara umum : 1. Kabel coaxial
2. Kabel twisted pai 3. Kabel fiber optic A. Kabel coaxial
Kabel koaksial mempunyai beberapa karakteristik, yaitu :
1. Kecepatan dan keluaran 10 - 100 MBps 2. Biaya Rata-rata per node murah
3. Media dan ukuran konektor medium
4. Panjang kabel maksimal yang di izinkan yaitu 500 meter (medium)
Jaringan dengan menggunakan kabel koaksial merupakan jaringan dengan biaya rendah, tetapi jangkauannya sangat terbatas dan keandalannya juga sangat terbatas. Kabel koaksial pada umumnya digunakan pada topologi bus dan ring.
(4)
Coaxial banyak digunakan di jaringan lokal karena biaya pembangunan jaringannya relative murah, biasanya kabel ini digunakan pada ring.
Kabel coaxial menyediakan perlindungan cukup baik dari cross talk dan electrical interference (berasal dari petir dan sistem radio) karena terdapat semacam perlindungan logam/metal dalam kabel tersebut. Kabel coaxial hanya dapat mempunyai transfer rate data maximum 10 Mbps.
Tabel 1: Jenis Cable Coaxial
Type Hambatan Digunakan untuk
RG-8 50 ohm Thick Ethernet
RG-11 50 ohm Thick Ethernet
RG-58 50 ohm Thin Ethernet
RG-59 75 ohm Kabel TV
RG-62 93 ohm ARCnet
Kelebihan : a. Murah
b. jarak jangkauannya cukup jauh.
c. Dapat digunakan untuk menyalurkan informasi sampai dengan 900 kanal telepon
d. Karena menggunakan penutup isolasi maka kecil kemungkinan terjadi interferensi dengan system lain.
Kekurangan :
a. susah pada saat instalasi
b. mempunyai redaman yang relative besar, sehingga untuk hubungan jauh harus dipasang repeater-repeater
(5)
c. jika kabel dipasang di atas tanah, rawan terhadap gangguan-gangguan fisik yang dapat berakibat putusnya hubungan
B. Kabel twisted pair
Macam - Macam Kabel Twisted Pair 1.UTP (Unshielded Twisted Pair)
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm.
Kabel UTP terdiri dari 8 buah kabel halus yang saling melilit menjadi 4 pasang. Ke empat pasang kabel tersebut adalah :
Pasangan kabel warna hijau dengan Putih lease Hijau
Pasangan kabel warna Orange dengan Putih lease Orange
Pasangan kabel warna Biru dengan Putih lease Biru
Pasangan kabel warna coklat dengan Putih lease Coklat 1.1 Kategori Kabel UTP
Cat 1 : Digunakan untuk perangkat komunikasi, seperti kabel telephon.
(6)
Cat 3 : Biasanya digunakan untuk topologi token ring dengan kecepatan transfer data mencapai 10 Mbps.
Cat 4 : Kecepatan transfer data mencapai 16 Mbps
Cat 5 : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps
Cat 5e : Kecepatan transfer data mencapai 100 Mbps – 1 Gigabits.
Cat 6 : Kecepatan transfer data hingga 2,5 Gigabit Ethernet dalam jarak 100 Meter atau 10 Gigabits dalam jarak 25 Meter.
1.2 Standarisasi Kabel UTP
Pemasangan urutan Kabel UTP umumnya mengikuti aturan standart international yaitu EIA/TIA 568A dan EIA/TIA 568B. Untuk urutan EIA/TIA 568A urutan kabel nya adalah sebagai berikut :
Urutan ke 1 : Putih Hijau Urutan ke 2 : Hijau
Urutan ke 3 : Putih Orange Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru Urutan ke 6 : Orange Urutan ke 7 : Putih Coklat Urutan ke 8 : Coklat
Sedangkan urutan EIA/TIA 568B urutan kabelnya adalah sebagai berikut: Urutan ke 1 : Putih Orange
Urutan ke 2 : Orange Urutan ke 3 : Putih Hijau Urutan ke 4 : Biru
Urutan ke 5 : Putih Biru Urutan ke 6 : Hijau
Urutan ke 7 : Putih Coklat Urutan ke 8 : Coklat
(7)
1.3 Tipe Pemasangan Kabel UTP
Ada 2 jenis tipe pemasangan kabel UTP pada konektor RJ-45 yaitu type straight dan tipe cross.
a. Tipe Straight
Tipe Straight artinya ujung kabel yang satu dengan ujung kabel yang lainnya memiliki urutan kabel yang sama sesuai dengan standart EIA/TIA 568B. Tipe ini digunakan untuk menghubungkan antara PC ke Switch, Router ke Switch,
Router ke Hub dan PC keHub.
b. Tipe Cross
Pada tipe ini ujung kabel yang satu menggunakan urutan standart EIA/TIA 568A dan ujung yang satu nya lagi menggunakan urutan kabel TIS/EIA 568B dan digunkan untuk menghubungkan PC ke PC, Switch/Hub ke Switch/Hub, dan PC
ke Router.
Kelebihan : a. Murah
b. mudah diinstalasi c. ukurannya kecil Kekurangan :
a. rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik b. jarak jangkauannya hanya 100m
(8)
2. STP (Shielded Twisted Pair)
Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
3.S/UTP (Screened Unshielded Twisted Pair)
Yaitu kabel twisted pair yang didalam pelindung kabel (kulit luar) kabel terdapat pelindung berupa kertas logam.
4. S/STP (Screened Shielded Twisted Pair)
S/STP merupakan kabel twisted pair yang dimana terdapat pelindung ganda didalamnya. Yaitu didalam kabel dan disetiap pasangan lilitan. Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak memiliki perlindungan terhadap pengaruh dari gangguan seperti elektromagnetik, crosstalk.
C. Kabel fiber optic
Fiber Optic adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam serat optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser
(9)
karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Kabel fiber optic (fiber optik) adalah kabel jaringan yang dapat mentransmisi data melalui media cahaya. Dibandingkan dengan jenis kabel lainnya, kabel fiber optic (fiber optik) ini jauh lebih mahal. Namun, kabel fiber optic (fiber optik) memiliki jangkauan yang lebih jauh dari 200 meter sampai ratusan kilometer, kabel fiber optic (fiber optik) juga tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik dan dapat mengirim data pada kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis kabel lainnya. Kabel fiber optic (fiber optik) tidak membawa sinyal elektrik listrik, seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga yang relatif rawan terhadap serangan petir. Sebagai gantinya, sinyal dari kabel fiber optik (fiber optik) yang mewakili bit tersebut diubah ke bentuk cahaya.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan : 1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:
Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang
sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding). Bahagian inti serat optik single-mode terbuat dari bahan kaca silika (SiO2) dengan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2) untuk meningkatkan indeks biasnya. Untuk mendapatkan performa yang baik pada kabel ini, biasanya untuk ukuran selongsongnya adalah sekitar 15 kali dari ukuran inti (sekitar 125 mikron). Kabel untuk jenis ini paling mahal, tetapi memiliki pelemahan (kurang dari 0.35dB per kilometer), sehingga memungkinkan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Standar terbaru untuk kabel ini adalah ITU-T G.652D, dan G.657.
(10)
Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
2. Berdasarkan indeks bias core :
o Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang
homogen.
o Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel Fiber Optic tidak membawa signal elektrik,seperti kabel lainnya yang menggunakan kabel tembaga. Sebagai gantinya, signal yang mewakili bit tersebut di ubah ke bentuk cahaya.
Kelebihan dari Fiber Optic di banding media kabel lainnya adalah dalam hal kecepatan transfer datanya yang sangat tinggi. Selain itu, Fiber Optic mampu mentransfer data pada jarak yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat Repeater, kabel ini tahan terhadap panas, ukuran kecil dan ringan. Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interfensi dari frekuensi – frekuensi liar yang ada di sepanjang jalur instalasi.
Kelemahan Fiber Optic ada pada tingginya tingkat kesulitan proses instalasinya dan mahalnya harga kabel Fiber Optic ini, Mengingat media ini menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmissikan data maka Fiber Optic tidak dapat di install dalam jalur yng berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus di buat belokan yang melengkung.
Spesifikasi Pemakaian Fiber Optik : * Indoor Cable
- Menggunakan LED sebagai sumber daya cahaya.
- Attenuetion 3,5 dB/km (kehilangan 3,5 dB perkilometer signal). - Panjang gelombang cahaya yang di gunakan 850 nM (nano meter). - Menggunakan Multimode, dapat melewatkan berbagai cahaya.
(11)
* Outdoor Cable :
- Menggunakan Laser sebagai sumber cahaya. - Attenuetion 1 dB/Km.
- Panjang gelombang 1170 nM (nano meter). - Monomode (single mode).
* Open Wire :
a). Biasa di gunakan untuk distribusi listrik.
b). Tidak punya perlindungan terhadap gangguan noise, pada komunikasi data.
c). Hanya dapat di gunakan untuk komunikasi data bila jaraknya kurang dari 20 ft.(6,1 m).
Struktur Dasar Fiber Optik
Kabel fiber di buat kaca yang di bungkus oleh penebat. Fiber optik menggunakan cahaya untuk menghantar sugnal, berbeda dengan kabel tembaga yang menggunakan signal elektronik. Informasi di transmisikan menggunakan gelombang cahaya dengan cara mengkonversi signal listrik menjadi gelombang cahaya. Transmitter yang banyak di gunakan adalah LED atau Laser. Oleh karena itu fiber dapat menahan gangguan elektromagnet. Kabel fiber Optik sesuai di gunakan di kawasan yang banyak gangguan elektromagnet dan jarak yang jauh.
Secara garis besar fiber optik memiliki 3 struktur dasar, yaitu : a. Core (Inti)
Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu ujung ke ujung yang lain. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas yang sangat tinggi, merupakan bagian utama dari fiber optic karena terjadi permabatan cahaya di sini. Diameternya adalah 10-50(simbol(mu)m), ukuran core sangat mempengaruhi fiber optik.
b. Cladding (Lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indexs bias lebih kecil dari core, merupakan selubung dari core, sangat mempengaruhi sudut kritis.
c. Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode warna. Terbuat dari bahan plastic, berfungsi melindungi serat optic dari kerusakan.
(12)
Kode warna pada kabel serat optik Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:
Konektor
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor, biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain,
akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
(13)
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil: 1. LC
2. SMU 3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Kelebihan Fiber optic :
Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial. Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh
dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
(14)
Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan. Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Kekurangan :
Biaya yang mahal untuk peralatannya.
Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
D. Langkah kerja pratikum
1. Untuk memulai pratikum siapkan selutuh alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan yaitu dengan cara (membuan) mengupas bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel.
(15)
3. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah kabel dipergunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straight dan crosh.
Susunan Kabel Straight
(16)
Susunan Kabel Cross
Keterangan Susunan Kabel Cross
4. Urutkan pemasangan kabel pada konektor.5. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
6. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.
7. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengesetan dengan kabel tester, rapikan peralatan dan bahan yang telah digunakan.
(17)
E. Hasil Praktikum
Pada praktikum ini hasil yang didapat yakni,hasil pembuatan kabel LAN Straight maupun Cross,adapun yang baik seperti pada gambar dibawah.
F. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP?
Perbedaan paling besar dari kabel UTP dan STP ini adalah pada material kabel dan bahan pembungkus kabel. pada UTP, material logam maupun isolator lebih lunak juga material pembungkusnya juga lunak. berbeda dengan UTP, STP material logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit. isolatornya pun lebih keras. sehingga waktu proses crimping, tangan sampai lecet-lecet. istimewanya adalah material pembungkusnya, pertama terdapat pembungkus plastik bening tipis. kedua alumunium foil dan ada satu kawat yang fungsinya untuk ground. paling luar lapisan pembungkus mirip dengan UTP, tetapi lebih tebal dan lebih liat, warnanya pun bukan abu-abu tetapi putih.
bukan hanya masalah kabel, STP konektornya pun berbeda dengan UTP. konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. harganya pun sekitar 10x lipat harga konektor UTP. untuk lebih mbois, pake jacket. selain mbois/keren juga mencegah air/ kelembapan masuk lewat celah konektor yg berakibat mempercepat korosi.
sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP. sambungan kabel (I connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus ground. diluarnya terdapat jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.
2. Kenapa pada kabel UTP/STP kabel berjumlah 8, sedangkan yang dipasang / yang digunakan (seperti pada gambar 5) hanya sebanyak 4 terminal?
(18)
Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran utama hanya 4 terminal saja yaitu Fx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).
Pada jaringan komputer, termasuk LAN, terjadi proses komunikasi. Pada sistem komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal yaitu : (1)Pemancar (Tx), (2)Penerima (Rx) dan (3)media transmisi. Menurut cara kerja aliran listrik pada kabel, agar arus dapat mengalir maka setidaknya dibutuhkan dua kabel (anggap aja untuk titik positif dan negatif), sehingga arus listrik (yang merepresentasikan data komputer) dapat mengalir dari positif misalnya ke negatif. Maka agar dapat terlaksana proses komunikasi lengkap (full-duplex), yaitu bisa mengirim (TX) dan menerima data (RX), tentu dibutuhkan 2 pasang (4 kabel), pasangan pertama untuk fungsi pemancaran dan pasangan kedua untuk fungsi penerimaan. Jadi, dari 8 kabel (4 pasang) yang ada pada UTP kategori ‘LAN’, hanya 4 kabel saja yang akan digunakan (2 pasang).
3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan. Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
Ada 2 tipe pengelompokkan urutan warna pada pin yaitu pengelompokkan Straight dan Cross dapat dilihat pada teori singkat .
Kabel tipe Straight digunakan untuk menghubungkan di client ke sub atau dari node yang memilki IP dengan node yang tidak memiliki IP,sedangkan kabel Cross digunakan untuk menghubungkan Client to Client atau penghubung node yang memliki IP.
Untuk pengetesan kabel UTP menggunakan LAN tester. Terdapat perbedaan antara kabel tipe Straight dan Cross. Pada Kabel Straight LED akan menyala Sesuai urutan (1-8) dan saling berpasangan antara ujung 1 dengan ujung lainnya. sedangkan pada kabel Cross atau penyilangan yaitu led no 1dengan led no 3, led no 2 dengan led no 6, led no 3 dengan led no 1 dan yang terakhir led no 6 dengan led no 1,sisanya akan menyala secara berturut.
(1)
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200
Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil: 1. LC
2. SMU 3. SC-DC
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Kelebihan Fiber optic :
Berkemampuan membawa lebih banyak informasi dan mengantarkan informasi dengan lebih akurat dibandingkan dengan kabel tembaga dan kabel coaxial. Kabel fiber optic mendukung data rate yang lebih besar, jarak yang lebih jauh
dibandingkan kabel coaxial, sehingga menjadikannya ideal untuk transmisi serial data digital.
Kebal terhadap segala jenis interferensi, termasuk kilat, dan tidak bersifat mengantarkan listrik. Sehingga tidak berpengaruh terhadap tegangan listrik, tidak seperti kabel tembaga yang bisa lossing data karena pengaruh tegangan listrik.
(2)
Sebagai dasarnya seratnya dibuat dari kaca, tidak dipengaruhi oleh korosi dan tidak berpengaruh pada zat kimia, sehingga tidak tidak akan rusak kecuali kimia pada konsentrasi tertentu.
Karena yang dikirim adalah signal cahaya, maka tidak ada kemungkinan ada percikan api bila serat atau kabel tersebut putus. Selain itu juga tidak menyebabkan tegangan listrik dalam proses perbaikannya bila ada kerusakan. Kabel fiber optic tidak terpengaruh oleh cuaca.
Kabel fiber optic walaupun memiliki banyak serat pada satu kabel namun bila dibandingkan terhadap kabel coaxial dan kabel tembaga akan lebih kecil dan lebih bercahaya bila diisi dengan muatan informasi yang sama. Lebih mudah dalam penanganan dan pemasangannya.
Kabel fiber optic lebih aman digunakan dalam sistem komunikasi, sebab lebih susah disadap namun mudah di-monitor. Bila ada gangguan pada kabel – ada yang menyadap sistem – maka muatan informasi yang dikirim akan jauh berkurang sehingga bisa cepat diketahui dan bisa cepat ditangani.
Kekurangan :
Biaya yang mahal untuk peralatannya.
Perlu konversi data listrik ke Cahaya dan sebaliknya yang rumit.
Perlu peralatan khusus dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya. Untuk perbaikan yang kompleks perlu tenaga yang ahli di bidang ini.
Selain merupakan keuntungan, sifatnya yang tidak menghantarkan listrik juga merupakan kelemahannya, karena musti memerlukan alat pembangkit listrik eksternal.
Bisa menyerap hidrogen yang bisa menyebabkan loss data.
D. Langkah kerja pratikum
1. Untuk memulai pratikum siapkan selutuh alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Potonglah kabel sesuai dengan panjang yang diperlukan yaitu dengan cara (membuan) mengupas bagian pelindung luar kabel, kemudian bersihkan dan rapikan kedua ujung kabel.
(3)
3. Susunlah warna urutan kabel sesuai dengan kebutuhan apakah kabel dipergunakan pada hub/switch ke PC atau untuk pemasangan dua buah computer saja. Untuk keperluan pemasangan kabel berikut urutan warna kabel untuk keperluan straight dan crosh.
Susunan Kabel Straight
(4)
Susunan Kabel Cross
Keterangan Susunan Kabel Cross
4. Urutkan pemasangan kabel pada konektor.
5. Setelah kabel dimasukkan ke konektor, lalu klem (jepitlah) konektor dengan tang klem hingga terminal-terminal menjepit kabel dengan kuat.
6. Pasang kedua ujung kabel dengan konektor, lalu lakukan pengujian dengan menggunakan kabel tester.
7. Setelah berhasil melakukan pemasangan kabel pada konektor dengan pengesetan dengan kabel tester, rapikan peralatan dan bahan yang telah digunakan.
(5)
E. Hasil Praktikum
Pada praktikum ini hasil yang didapat yakni,hasil pembuatan kabel LAN Straight maupun Cross,adapun yang baik seperti pada gambar dibawah.
F. Evaluasi
1. Jelaskan perbedaan kabel UTP dan STP?
Perbedaan paling besar dari kabel UTP dan STP ini adalah pada material kabel dan bahan pembungkus kabel. pada UTP, material logam maupun isolator lebih lunak juga material pembungkusnya juga lunak. berbeda dengan UTP, STP material logamnya lebih keras dan secara ukuran lebih besar sedikit. isolatornya pun lebih keras. sehingga waktu proses crimping, tangan sampai lecet-lecet. istimewanya adalah material pembungkusnya, pertama terdapat pembungkus plastik bening tipis. kedua alumunium foil dan ada satu kawat yang fungsinya untuk ground. paling luar lapisan pembungkus mirip dengan UTP, tetapi lebih tebal dan lebih liat, warnanya pun bukan abu-abu tetapi putih.
bukan hanya masalah kabel, STP konektornya pun berbeda dengan UTP. konektornya berlapis logam sebagai konektor ground. harganya pun sekitar 10x lipat harga konektor UTP. untuk lebih mbois, pake jacket. selain mbois/keren juga mencegah air/ kelembapan masuk lewat celah konektor yg berakibat mempercepat korosi.
sambungan STP pun berbeda dengan sambungan kabel UTP. sambungan kabel (I connector) ini memakai lapisan logam sebagai penerus ground. diluarnya terdapat jacket untuk melindungi sambungan dari cuaca.
2. Kenapa pada kabel UTP/STP kabel berjumlah 8, sedangkan yang dipasang / yang digunakan (seperti pada gambar 5) hanya sebanyak 4 terminal?
(6)
Karena prinsip kerja yang digunakan oleh saluran utama hanya 4 terminal saja yaitu Fx(+), Tx(-), Rx(+), Rx(-).
Pada jaringan komputer, termasuk LAN, terjadi proses komunikasi. Pada sistem komunikasi dasar dijelaskan bahwa setidaknya harus ada 3 hal yaitu : (1)Pemancar (Tx), (2)Penerima (Rx) dan (3)media transmisi. Menurut cara kerja aliran listrik pada kabel, agar arus dapat mengalir maka setidaknya dibutuhkan dua kabel (anggap aja untuk titik positif dan negatif), sehingga arus listrik (yang merepresentasikan data komputer) dapat mengalir dari positif misalnya ke negatif. Maka agar dapat terlaksana proses komunikasi lengkap (full-duplex), yaitu bisa mengirim (TX) dan menerima data (RX), tentu dibutuhkan 2 pasang (4 kabel), pasangan pertama untuk fungsi pemancaran dan pasangan kedua untuk fungsi penerimaan. Jadi, dari 8 kabel (4 pasang) yang ada pada UTP kategori ‘LAN’, hanya 4 kabel saja yang akan digunakan (2 pasang).
3. Buatlah kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan. Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa :
Ada 2 tipe pengelompokkan urutan warna pada pin yaitu pengelompokkan Straight dan Cross dapat dilihat pada teori singkat .
Kabel tipe Straight digunakan untuk menghubungkan di client ke sub atau dari node yang memilki IP dengan node yang tidak memiliki IP,sedangkan kabel Cross digunakan untuk menghubungkan Client to Client atau penghubung node yang memliki IP.
Untuk pengetesan kabel UTP menggunakan LAN tester. Terdapat perbedaan antara kabel tipe Straight dan Cross. Pada Kabel Straight LED akan menyala Sesuai urutan (1-8) dan saling berpasangan antara ujung 1 dengan ujung lainnya. sedangkan pada kabel Cross atau penyilangan yaitu led no 1dengan led no 3, led no 2 dengan led no 6, led no 3 dengan led no 1 dan yang terakhir led no 6 dengan led no 1,sisanya akan menyala secara berturut.