Kemampuan Berbahasa Asing Inggris sebagai Akses terhadap Inovasi Iptek dan Seni.

Inggris ditunjukkan oleh kenyataan bahwa 1 kemampuan berbahasa Inggris merupakan akses terhadap inovasi Iptek dan 2 media bagi pengenalan dan apresiasi lintas budaya.

2.1 Kemampuan Berbahasa Asing Inggris sebagai Akses terhadap Inovasi Iptek dan Seni.

Adanya tuntutan akan pengalihan informasi dan alih ilmu pengetahuan dan teknologi dari bahasa sumber bahasa asing menjadikan kemampuan berbahasa Inggris dan kegiatan penerjemahan sesuatu yang penting dan perlu. Dalam lingkup yang lebih kecil, fenomena ini bisa diilustrasikan dengan mengambil Bali sebagai contoh. Sebagai daerah pariwisata, Bali sangat terbuka dengan interaksi lintas budaya dan mensyaratkan ketrampilan berbahasa asing untuk bisa berpartisipasi dan mengambil manfaat ekonomi dari aktivitas pariwisata tersebut. Dalam situasi seperti Bali, profesi penerjemah dan interpreter akan sangat diperlukan. Bahasa Inggris telah berkembang menjadi medium komunikasi internasional yang penting.Hal ini terasa khususnya di kalangan masyarakat akademik. Berdasarkan survai terhadap 1776 mahasiswa dari 21 program S1 di Indonesia, 86persen dari mahasiswa menyatakan bahasa Inggris sangat penting dalam pendidikan mereka Kweldju, 2001:36dalam jurnal ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesia, Linguistik Indonesia, Februari 2001, Tahun 19, Nomor 1.Pentingnya peranan bahasa Inggris tidak saja terletak pada jumlah pemakaiannya sebagai bahasa ibu serta luas penyebaran pemakaiannya secara geografis, tetapi juga akibat pengaruh politik dan ekonomi dari negara yang memakai bahasa Inggris itu sebagai bahasa ibu. Lebih menarik daripada ketiga fakta tersebut, Quirk et.al 1972:2 melihat pentingnya bahasa Inggris dewasa ini terletak pada beban wahana vehicular load yang dimilikinya, yakni sampai di mana bahasa Inggris itu berfungsi sebagai media bagi ilmu pengetahuan, kesusastraan atau manifestasi kebudayaan yang di pandang agung lainnya. Diungkapkan bahwa bahasa Inggris merupakan lingua franca dalam ilmu pengetahuan dan masyarakat ilmiah pada abad XX.Pernyataannya didukung oleh data-data statistik yang menunjukkan kecenderungan masyarakat terpelajar atau ilmiah di negara-negara besar Eropa, seperti misalnya di Perancis, Italia dan Jerman di mana bahasa Inggris bukan merupakan bahasa ibu untuk membaca buku teks berbahasa Inggris dan menerbitkan hasil penelitian atau artikelnya ke dalam bahasa Inggris sehingga bisa dinikmati oleh kolega mereka yang berada di luar lingkungannya sendiri dan yang menganggap bahasa Inggris bukan bahasa ibu. Walaupun kenyataan empiris menunjukkan bahwa di satu sisi, sebagian besar buku-buku acuan yang digunakan dalam lingkungan perguruan tinggi di Indonesia masih ditulis atau diterbitkan dalam bahasa asing khususnya bahasa Inggris namun, di sisi lain, keadaan perpustakaan dan kemampuan membaca teks-teks berbahasa Inggris para sarjana dan mahasiswa di Indonesia kurang memadai. Hal ini tentu saja diakibatkan kurangnya kemampuan bahasa Inggris mereka..Keadaan ini telah menjadikan kemampuan berbahasa Inggris menjadi kebutuhan masyarakat akademik dan sehingga kegiatan penerjemahan dari bahasa asing, khususnya bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia, menjadi semakin penting di masa-masa mendatang bagi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di Indonesia. Dari perspektif ekonomi, kemampuan berbahasa Inggris menjadi kegiatan yang penting karena dunia semakin menyatu yang dibangun atas berbagi informasi dan kecanggihan komunikasi. Kemampuan berbahasa Inggris dan Penerjemah akan memainkan peran yang vital dalam interaksi antar perusahanan internasional dan Negara dan pemerintah. Banyak kasus kegagalan hubungan usaha akibat kesalahpengertian dan kegagagalan komunikasi sehingga kemampuan berbahasa Inggris tidak lagi semata sebagai pengalihan kata-kata tetapi juga menyangkut transformasi makna dan keinginan. Bagi perusahan yang beroperasi di berbagai Negara, kegiatan kemampuan berbahasa Inggris akan tak bisa dihindarkan baik untuk menyebarkan informasi atau negosiasi. Dari perspektif politik dan budaya kemampuan berbahasa asing Inggris dan profesi penerjemah juga sangat diperlukan. Dewasa ini diplomasi internasional menjadi bagian dari ususan eksternal suatu Negara termasuk Indoinesia. Kesuksesan dialog internasional sangat tergantung pada kemampuan berbahasa Inggris dan penerjemah yang sukses. Kemampuan berbahasa Inggris berbagai karya seni seperti musik, film dan sastra suatu daerah sangat diperlukan untuk kepentingan pemahaman global terhadap daerah tersebut beserta kehidupan sosial budayanya. Dengan demikian kemampuan berbahasa Inggris telah menjadi media pertukaran budaya atau diplomasi kebudayaan. Dari segi hukum pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dan perlunya penerjemah yang handal semakin menjadi tuntutan masyarakat. Kemampuan berbahasa Inggris dan menerjemahkan dokumen legal yang berimplikasi hukum sangat diperlukan. Tuntutan sebagian negara tujuan yang mengharuskan diterjemahkannya dokumen resmi ke dalam bahasa setempat juga memerlukan adanya penerjemah resmi yang tersumpah.

2.2 Kemampuan Berbahasa Asing Inggris sebagai Media Membangun Citra Intelektual