DAMPAK MODERNISASI BAHASA DI ERA GLOBAL (Luthfi Anisa PBI FKIP UM Purwokerto) ABSTRAK - DAMPAK MODERNISASI BAHASA DI ERA GLOBAL

DAMPAK MODERNISASI BAHASA DI ERA GLOBAL
(Luthfi Anisa PBI FKIP UM Purwokerto)
ABSTRAK
Perkembangan teknologi dan kebudayaan di zaman modern telah ikut serta
menyebabkan tergesernya suatu nilai-nilai yang berkaitan dengan suatu bangsa.
Salah satunya yaitu bahasa atau lebih tepatnya dalam hal ini bahasa Indonesia.
Apalagi dengan munculnya fenomena bahasa gaul yang sekarang ini sudah
banyak digunakan oleh hampir seluruh orang Indonesia. Tidak hanya karena
adanya bahasa gaul, kebanyakan dari mereka juga terpengaruh oleh budaya luar
dan penggunaan bahasa yang sifatnya universal. Sehingga dengan sendirinya
bahasa Indonesia tersingkirkan secara perlahan. Globalisasi secara tidak langsung
memberikan pengaruh positif dan negatif terhadap perkembangan

bahasa

Indonesia. Salah satu pengaruh positif yang terjadi adalah pemuda-pemudi
sekarang jadi lebih pandai dalam menggunakan bahasa asing. Mereka dapat
berkomunikasi dengan warga negara lain yang bahasanya tidak sama dengan
bahasa indonesia melalui bahasa internasional. Karenanya mereka jadi lebih
berpeluang untuk dapat sukses. Selain dari segi bahasa, pengaruh positif juga
datang dari teknologi yang semakin canggih. Kompetisi di era globalisasi ini

mengharuskan setiap orang ahli atau setidaknya bisa dalam hal pengaplikasian
komputer serta segalanya yang berhubungan dengan hal tersebut di atas.
Sedangkan pengaruh negatif yang ditimbulkan yaitu eksistensi bahasa Indonesia
yang semakin terancam terpinggirkan, dan menurunnya derajat bahasa Indonesia.
Kata kunci: modernisasi, bahasa, dan globalisasi.
THE IMPACT OF LANGUAGE MODERNIZATION IN THE GLOBAL
ERA
ABSTRACT
Development of technology and culture in the modern era has caused a
shift in values pertaining to a nation. One of them is in the field of languages,
1

especially Indonesian. Especially with the advent of slang that is now widely used
by almost all of Indonesian people. Not only because of the slang, most of them
are also influenced by foreign languages and cultures that is universal. So that by
itself, Indonesian gradually eliminated. Globalization is not a direct influence on
the development of Indonesian. In addition to a negative influences, modernizing
the language also brings positive influences. One of the potitive effects that
occurred is young people now become more proficient in using foreign
languages. They can communicate with foreign nationals whose language is not

same as Indonesian using international language. Therefore, they become more
likely to succeed. Apart from the language, the positive influences also come from
increasingly sophisticated technology. Competition in this globalization era
requires that each expert, or at least be able to apply the computer and all of the
matters relating with it. While the negative impacts that the existence of
Indonesian increasingly threatened marginalized and decreasing degrees of
Indonesian.
Keywords: modernization, language, and globalization.
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya zaman khususnya di Indonesia semakin
terlihat pengaruh yang diberikan oleh bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia
dalam penggunaan tata bahasanya. Penggunaan bahasa gaul oleh masyarakat luas
menimbulkan dampak negatif terhadap perkembangan bahasa Indonesia sebagai
identitas bangsa pada saat sekarang dan masa yang akan datang. Dewasa ini,
masyarakat sudah banyak yang memakai bahasa gaul dan parahnya lagi generasi
muda Indonesia juga tidak terlepas dari pemakaian bahasa gaul ini. Bahkan
generasi muda inilah yang banyak memakai bahasa gaul daripada pemakaian
bahasa Indonesia. Untuk menghindari pemakaian bahasa gaul yang sangat luas di
masyarakat, seharusnya kita menanamkan kecintaan dalam diri generasi bangsa

terhadap

bahasa

Indonesia

sebagai

bahasa

nasional.

Dalam

pergaulan

internasional, bahasa Indonesia mewujudkan identitas bangsa Indonesia.
2

Salah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan jaman adalah

modernisasi. Dampak dari modernisasi yang paling terlihat adalah gaya hidup,
seperti cara berpakaian, cara belajar, aplikasi teknologi yang semakin maju
maupun cara bertutur kata (pemakaian bahasa). Dilihat dari cara bertutur kata atau
dalam pemakaian bahasa, dewasa ini munculnya bahasa gaul sangat fenomenal
terutama terlihat pada kalangan masyarakat (remaja) khususnya yang ingin diakui
sebagai remaja masa kini. Bahasa gaul adalah dialek bahasa Indonesia nonformal
yang digunakan oleh komunitas tertentu atau di daerah tertentu untuk pergaulan.
Bahasa gaul identik dengan bahasa percakapan (lisan). Kemunculan bahasa gaul
ini dapat menggeser penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
Bagaimana dampak modernisasi terhadap perkembangan bahasa indonesia di era
global sekarang ini?
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Modernisasi
Modernisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah proses
pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup
sesuai dengan tuntutan masa kini; pemodernan. Sedangkan dalam Wikipedia
mengunggapkan modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk

transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah
yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih
maju, berkembang, dan makmur. Dalam makalah ini saya mengangkat tema
mengenai dampak modernisasi terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
Indonesia pada saat ini sudah bisa dibilang mengalami modernisasi dalam bidang
bahasa, yaitu dengan banyaknya penggunaan bahasa asing dalam bidang
pendidikan serta lapangan pekerjaan. Hal itu memang sebuah kemajuan namun
disisi lain kita secara tidak langsung mengalami penjajahan dalam bidang bahasa.
3

B. Pengertian Bahasa
Bahasa adalah suatu lambang bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
yang bersifat arbitrer dan konvensional. Bahasa sebagai lambang bunyi artinya
bentuk-bentuk bahasa selain yang berwujud bunyi bukan termasuk bahasa dalam
arti yang primer. Tulisan, gambar, isyarat gestur, atau semaphore misalnya, bukan
termasuk bahasa sebab tidak berwujud lambang bunyi. Lambang bunyi yang
dimaksud dalam hal itu harus yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bunyi
kenthongan, peluit, ataupun tepuk tangan sekalipun bukan termasuk kategori
bahasa sebab tidak dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa itu bersifat arbitrer
dan konvesional artinya penamaan konsep atau benda tertentu bersifat bebas.

Konsep binatang berkaki empat yang biasa digunakan orang untuk menarik
kereta, oleh orang jawa dinamai jaran; oleh orang Indonesia dinamai kuda, dan
oleh orang Inggris dinamai horse. Penamaan konsep atau benda tersebut bersifat
bebas namun kebebasan yang dikamsud harus konvensional artinya mendapat
kesepakatan para pemakai bahasa yang bersangkutan. (Suroso, 2012:3-4)
C. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa merupakan hal terpenting dalam suatu negara karena melalui bahasa
kita dapat saling berkomunikasi satu sama lain baik secara lisan maupun tulisan.
Kita memiliki bahasa Indonesia sebagai suatu jati diri bangsa kita. Untuk itulah
kita sebaiknya mengetahui tentang peristiwa-peristiwa penting atau sejarah
lahirnya bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa agar kita mampu menghargai
bahasa kita sendiri. Berikut ini pemaparan mengenai peristiwa-peristiwa penting
dalam perkembangan bahasa Indonesia, diantaranya (Badudu, 1985:19):
1.

Pada tahun 1901 disusun ejaan resmi bahasa melayu oleh Ch. A Van
Ophusijen dan dimuat dalam kitab logat melayu.

2.


Pada tahun 1908 pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku bacaan
yang diberi nama commissie voor de volkslectuur (taman bacaan rakyat),
yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi balai pustaka. Balai pustaka
menerbitkan buku-buku novel, seperti Siti Nurbaya dan Salah Asuhan, bukubuku penuntun bercocok tanam, penuntun memelihara kesehatan, yang tidak
sedikit membantu penyebaran bahasa melayu di kalangan masyarakat luas.
4

3.

Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat-saat yang paling menentukan
dalam perkembangan bahasa Indonesia karena pada tanggal 28 Oktober 1928
itulah para pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk
perjalanan bahasa Indonesia.

4.

Pada tahun 1933 secara resmi berdiri sebuah angkatan sastrawan muda yang
menanamkan dirinya pujangga baru yang dipimpin oleh Sutan Takdir
Alisyahbana dan kawan-kawan.


5.

Pada tanggal 2-28 Juni 1938 dilangsungkan kongres bahasa Indonesia I di
Solo. Dari hasil kongres di Solo ini dapat disimpulkan bahwa usaha
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan secara sadar
oleh cendikiawan dan budayawan kita saat itu.

6.

Pada tanggal 18 Agustus 1945 ditandatanganilah Undang-undang 1945, yang
salah satu pasalnya (pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara.

7.

Pada tanggal 19 Maret 1947 diresmikan penggunaan ejaan Republik (ejaan
Soewandi) sebagai pengganti ejaan van Ophuisjen yang berlaku sebelumnya.

8.


Kongres bahasa Indonesia II di Medan pada tanggal 28 Oktober 2 November
1954 adalah juga salah satu perwujudan tekad bangsa Indonesia untuk terus
menerus menyempurnakan bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa
nasional dan ditetapkan sebagai bahasa negara itu.

9.

Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan
penggunaan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan melalui pidato
kenegaraan di depan sidang DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan
presiden no. 57, tahun 1972.

10. Pada tanggal 31 Agustus 1972 menteri pendidikan dan kebudayaan
menetapkan pedoman umum ejaan Indonesia yang disempurnakan dan
pedoman umum pembentukan istilah resmi berlaku di seluruh Indonesia.

D. Bahasa Sebagai Sarana Komunikasi Pendidikan
Pendidikan pada hakikatnya berlangsung dalam suatu proses. Proses itu
berupa transformasi nilai-nilai, pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan. Yang
5


menerima proses adalah siswa atau mahasiswa yang sedang tumbuh dan
berkembang menuju ke arah pendewasaan kepribadian dan penguasaan
pengetahuan. Untuk menjaga agar proses ini berlangsung dengan baik, dituntut
adaya hubungan edukatif yang baik antara pendidik dengan anak didik. Dalam
proses belajar mengajar terjadilah proses timbal balik atau komunikasi dua arah
antara guru dan siswa atau antara siswa dengan siswa. Semua kegiatan yang
terjadi ini merupakan kegiatan berbahasa, maksudnya guru bukan hanya sekedar
menguasai materi yang diajarkannya, tetapi guru juga berperan sebagai guru
bahasa. Melalui bahasa seorang pengajar berusaha melatih anak didiknya
memakai istilah-istilah dalam bidang disiplin ilmu tertentu, membentuk pemikiran
yang logis, dan melatih memahami buku yang digunakan.

Proses belajar

mengajar akan berjalan dengan efektif kalau bahas ayng digunakan betul-betul
berfungsi dalam proses interaksi antara guru dan siswa.
Penerapan berbagai metode dalam proses belajar-mengajar juga banyak
menuntuk keterampilan berbicara. Metode diskusi yang merupakan suatu cara
penyampaian pelajaran melalui sarana pertukaran pikiran untuk menyelesaikan

suatu masalah merupakan salah satu contoh. Diskusi dapat dilaksanakan antara
guru dengan seluruh siswa, antara guru dengan sekelompok siswa, atau antara
siswa dengan seiswa dalam suatu kelas. Dengan demikian, kemampuan serta
kreatifitas berbicara dan berbahasa siswa juga dapat dibina. Dalam hal ini, peran
serta siswa dapat ditingkatkan untuk dapat saling menghargai pendapat orang lain.
(Arsjad & U.S. Mukti, 1988:12)
E. Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi
Setiap bahasa pasti selalu mengalami pertumbuhan dan perkembangan dari
waktu ke waktu. Tingkat perubahan yang dialami tiap bahasa tergantung dari
bermacam-macam faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu kebutuhan untuk menyerap
teknologi baru yang belum dimiliki, tingkat kontak dengan bangsa-bangsa lain
didunia, kekayaan budaya asli yang dimiliki penutur bahasanya, dan macammacam faktor lain. Dengan begitu, akan selalu ada unsur-unsur baru yang
6

bermunculan, ada unsur lama yang lenyap dalam pemakaian, serta ada pula unsur
yang mengalami pergeseran dan perubahan makna. Walaupun demikian, tetap
akan ada bagian kosa kata yang bisa dikenal bersama dan dipakai oleh semua
penutur bahasa.
Ada beberapa hal yang perlu diketahui para penutur bahasa agar kata-kata
yang dipergunakan tidak mengganggu suasana, dan tidak menimbulkan
ketegangan antara penulis dengan pembaca atau antara pembicara dengan para
hadirin, yaitu (Keraf, 2009:103):
1. Hindarilah penggunaan bahasa atau unsur substandard dalam suatu situasi
yang formal.
2. Gunakanlah kata-kata ilmiah dalam situasi yang khusus saja. Dalam situasi
yang umum hendaknya penutur bahasa mempergunakan kata-kata populer.
3. Hindarilah jargon dalam tulisan untuk pembaca umum.
4. Penutur bahasa sejauh mungkin menghindari pemakaian kata-kata slang.
Menurut catatan Koentjaraningrat (1993:3), sebagian besar negara-negara di
dunia adalah multietnik. Dari sekitar 175 negara anggota PBB, hanya 12 negara
yang penduduknya dapat dikatakan homogen. Diantara kedua belas negara yang
multietnik itu masih banyak hingga kini yang belum memiliki bahasa nasional.
Oleh karena itu, bangsa Indonesia yang terdiri atas 250 lebih suku bangsa dengan
tidak kurang 500 bahasa etniknya masing-masing (Djojonegoro, 195:4) harus
bangga dan menjaganya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah masalah
jati diri bangsa. Jati diri bahasa Indonesia memperlihatkan bahwa bahasa
Indonesia adalah bahasa yang sederhana. Tata bahasanya mempunyai sistem
sederhana, mudah dipelajari, dan tidak rumit. Kesederhanaan dan ketidakrumitan
inilah salah satu hal yang mempermudah bangsa asing ketika mempelajari bahasa
Indonesia. Namun, kesederhaan dan ketidakrumitan tersebut tidak mengurangi
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dalam pergaulan dan dunia kehidupan
bangsa Indonesia di tengah-tengah pergaulan antarbangsa. Bahasa Indonesia telah
membuktikan diri dapat dipergunakan untuk menyampaikan pikiran-pikiran yang
rumit dalam ilmu pengetahuan dengan jernih, jelas, teratur, dan tepat. Bahasa
Indonesia menjadi ciri budaya bangsa Indonesia yang dapat diandalkan di tengah7

tengah pergaulan antarbangsa pada era globalisasi ini. Bahkan, bahasa Indonesia
pun saat ini menjadi bahan pembelajaran di negara-negara asing, seperti:
Australia, Belanda , Jepang, Amerika Serikat, Inggris, Cina, dan Korea Selatan.
F. Dampak Modernisasi Bahasa di Era Global
Modernisasi bahasa dapat menimbulkan dampak positif dan negatif terhadap
bahasa Indonesia. Berikut ini dampak negatif dari modernisasi bahasa yaitu:
- Eksistensi bahasa Indonesia terancam terpinggirkan.
Berbahasa sangat erat kaitannya dengan budaya sebuah generasi. Kalau generasi
negeri ini kian tenggelam dalam pembususkan bahasa Indonesia yang lebih
dalam, mungkin bahasa Indonesia akan semakin berat dalam memanggul
bebannya sebagai bahasa nasional dan identitas bangsa. Bahkan, generasi muda
inilah yang paling banyak menggunakan dan menciptakan bahasa gaul di
masyarakat.
- Menurunnya derajat bahasa Indonesia
Motivasi untuk belajar menguasai bahasa asing lebih tinggi daripada belajar dan
menguasai bahasa sendiri. Kenyataan adanya efek sosial yang lebih baik bagi
orang yang mampu berbahasa asing daripada berbahasa Indonesia, hal ini lebih
menurunkan lagi derajat bahasa Indonesia di mata orang awam.
Berikut ini adalah dampak positif dari modernisasi bahasa, yaitu:
-

Keberhasilan didalam perencanaan bahasa, khususnya dalam kedudukannya

bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa negara.
-

Berbagai aspek kehidupan tertuang dalam berbagai tulisan di media cetak dan

elektronik, wawancara, dialog, ataupun gelar wicara.
-

Dapat berkomunikasi dengan warga negara lain yang bahasanya tidak sama

dengan bahasa indonesia melalui bahasa internasional.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Salah satu dampak dari pembangunan dan perkembangan jaman adalah
modernisasi, di mana segala hal yang ada di lingkungan kita harus selalu ter8

uptodate (mengikuti perkembangan zaman). Dampak dari modernisasi yang
paling terlihat adalah gaya hidup, entah itu cara berpakaian, cara bertutur kata,
cara belajar, aplikasi teknologi yang makin maju, maupun cara berbahasa. Bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional dan warisan budaya yang harus kita jaga
karena perkembangan bahasa Indonesia terletak di tangan pemakai bahasa
Indonesia sendiri. Baik buruknya, maju mundurnya, dan teratur kacaunya bahasa
Indonesia merupakan tanggung jawab setiap orang yang mengaku sebagai warga
negara Indonesia yang baik. Terutama setelah kita mengetahui sejarah
perkembangan bahasa Indonesia serta perkembangan bahasa Indonesia di era
globalisasi ini ada yang berdampak positif dan ada pula yang berdampak negatif
namun sebagai masyarakat yang memiliki jiwa nasionalisme kita sebaiknya
mempertahankan dampak-dampak positif yang ada serta dampak memperbaiki
dampak negatif yang ada demi menjaga eksistensi bahasa Indonesia di mata dunia
saat ini.
B. Saran
Setelah kita memahami perkembangan bahasa Indonesia dan dampak
modernisasi di era globalisasi ini sebaiknya Bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional yang menunjukkan jati diri bangsa Indonesia dijaga terutama oleh kita,
para kalangan remaja yang akan menjadi penerus bangsa. Kita juga sebaiknya
sebagai kalangan yang terpelajar, harus belajar untuk membiasakan diri
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Serta pandai-pandailah kita
dalam bersikap selektif, untuk memilih mana budaya luar yang membawa
pengaruh positif, dan mana yang membawa pengaruh negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Muslih, Masnur & Ngurah Oka, I.G. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era
Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.
Keraf, Gorys. 2009. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
9

Arsjad, M.G. & Mukti, U.S. 1988. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Suroso, Eko. 2012. Modul Bahasa Indonesia dan Fungsinya. Purwokerto: PBSI
FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Halim, Amran. 1981. Politik Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Badudu, J.S. 1985. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima
DATA PRIBADI

8.

1.

Nama Lengkap

: Luthfi Anisa

2.

NIM : 1501050118

3.

Status

4.

Tanggal Lahir

: 09 November 1996

5.

Tempat Lahir

: Cilacap

6.

Jenis Kelamin

: Perempuan

7.

Agama

: Mahasiswa

Perguruan Tinggi

: Islam
: Universitas Muhammadiyah
Purwokerto

9.

Fakultas/ Jurusan

: KIP/ Pendidikan Bahasa Inggris

10. Alamat Perguruan Tinggi

: Jl Raya Dukuhwaluh Purwokerto

11. Telp/Fax

: 0281-636751

12. Status Perkawinan

: Belum Menikah

13. Alamat

a. Jalan

: Kakap

b. Kelurahan/Desa

: Adipala

c. Kecamatan

: Adipala

d. Kabupaten

: Cilacap

e. Propinsi

: Jawa Tengah

a. Rumah

:-

b. HP

: 085600595964

c. e-mail

: [email protected]

14. Telp

15. Riwayat Pendidikan

:

10

a. SD/MI

: SD Negeri 3 Adipala

b. SMP/MTs

: SMP Negeri 1 Adipala

c. SMA/MA/SMK

: SMK Negeri 1 Cilacap

11