2.2 Kemampuan Berbahasa Asing Inggris sebagai Media Membangun Citra Intelektual
dan Budaya Bangsa.
Selama ini sumber belajar lebih banyak berasal dari tulisan berbehasa Inggris dan ditulis oleh ahli orang asing. Bahkan pengetahuan tentang budaya daerah kita sendiri kitaharus belajar
dari buku-buku atau tulisanorang asing. Para peneliti dan ahli asing datang ke wilayah kita menlititentangmanusia dankebudayaandaearah nusantara dankembali ke negaranya dituangkan
ke dalam bahasaInggris yang selanjutnya dinikmatiolehmasyarakat internasionaldan bahkan menjadi acuanbagikita untukbelajar tentang diri danbudayakita sendiri. Ini tentu sebuahironi dan
menjadi tantangan
kita bersamaterutamamasyarakat
akademisi. Seharusnya
kita bisamerubahkeadaandanparadigma kita objek dari menjadi objek studi beralih menjadi sumber
belajar. Seharusnya orangasing belajartentang diri danbudayakita daripara ahlikita yang sudahbanyakmumpuni di berbagai daerah. Hanya saja kebiasaandan ketrampilan menulis para
ahlikita dalam bahasa Inggris sebagaibahasainternasionalsangat terbatassehingga hasil- hasilpenlitian,capaian dan inovasi intelektual paraahli kita tidak terdiseminasikansecara luas atau
secara internasionaldankurang
bergaung dan
takterdengar. Olehkarenaitu
peningkatankemampuanberbahasaasing Inggrisbagi akademisi menjadi suatu kebutuhanyang tidak bisa ditawar-tawar kalauinginmensejajarkandiridikancah internasional.
Seiring dengan era globalisasi yang bercirikan keterbukaan akses terhadap informasi, rasa ingin tahu dunia luar akan Indonesia dengan segala aspek manusia dan kebudayaan bisa
terpenuhi. Dengan kemampuan dwibahasa yaknibahasaasingInggris dan bahasa Indonesiaatau daerah dimungkinkan kegiatan penerjemahan. Berangkat dari rasa ingin tahu dan keinginan
memperkenalkan budaya lokal, berbagai karya tulis terutama karya sastra berbahasa Indonesia dan bahasa daerah yang menonjol telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing terutama bahasa
Inggris. Secara budaya karya-karya terjemahan ke dalam bahasa asing ini tentu saja nantinya bisa menjadi sumbangan pada peradaban, dunia. Dengan demikian dalam rangka pengenalan dan
apresiasi lintas budaya, penerjemahan karya ilmiah maupun sastra semakin diperlukan. Dan ini hanya dimungkinkan dengan kemampuan berbahasa asing Inggris.
3. Implikasi kehadiran Bahasa Asing terhadap situasi Kebahasaan di Tanah air