Pendapatan Keluarga Ekonomi Keluarga Dampingan

4

1.1.1 Pendapatan Keluarga

Jika ditinjau dari pendapatan, keluarga Bapak I Gusti Ngurah Hariana tergolong dalam ekonomi rendah karena penghasilan yang diperoleh lebih kecil daripada pengeluaran yang harus dikeluarkan sehingga beberapa kebutuhan Bapak I Gusti Ngurah Hariana tidak bisa terpenuhi. Penghasilan Bapak I Gusti Ngurah Hariana sebagai buruh bangunan yang dimana rata-rata yang diperoleh Rp. 80.000,- per hari, sedangkan menjadi buruh bangunan tidak menetap dan tidak menentu penghasilan yang diperoleh, sedangkan sang istri ibu Dewa Ayu Rai yang baru saja bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan Rp. 50.000,- per hari dimana penghasilan perhari yang diperoleh digunakan langsung oleh keluarga I Gusti Ngurah Hariana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Disamping itu anak pertama dari keluarga bapak I Gusti Ngurah Hariana sudah bekerja dan mendapat penghasilan Rp. 1.500.000,- tiap bulannya, namun penghasilan dari anak pertama hanya membantu sedikit kebutuhan sehari-hari dari keluarga I Gusti Ngurah Hariana karena anak tersebut sudah mempunyai tanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan pribadi. Seperti yang sudah dinyatakan bahwa pendapatan yang diperoleh dari bapak I Gusti Ngurah Hariana dan ibu Dewa Ayu Rai tidak menentu. Hal ini diakibatkan karena hasil dari pendapatan yang diperoleh tergantung dari borongan bangunan. Bapak I Gusti Ngurah hariana selain menjadi buruh bangunan, untuk menambah pengasilan biasanya membantu salah satu warga untuk mengurus dan memberi pakan ternak sapi yang bukan miliknya. Kesibukan Bapak I Gusti Ngurah Hariana berangkat pada pukul 08.00 pagi jika langsung ke tempat buruh bangunan yang dijalankan, namun apabila beliau akan memberi pakan ternak sapi akan berangkat lebih awal yaitu pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore, sedangkan Ibu Dewa Ayu Rai menyiapkan makanan dan langsung menuju tempat kerja, biasanya beliau mulai bekerja dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.

1.1.2 Pengeluaran Keluarga