PENGARUH PENJUALAN, LABA OPERASI DAN AKTIVA TETAP TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK PERIODE 2006-2012

PENGARUH PENJUALAN, LABA OPERASI DAN AKTIVA OPERASI
TERHADAP RENTABILITAS PADA PT BUKIT ASAM
(PERSERO) TBK PERIODE 2006-2012

Oleh
PITRI BUDI YANTI

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

ABSTRAK


PENGARUH PENJUALAN, LABA OPERASI DAN AKTIVA TETAP
TERHADAP RENTABILITAS PADA PT. BUKIT ASAM
(PERSERO) TBK PERIODE 2006-2012

Oleh
Pitri Budi Yanti

PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
batu bara. Pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial
Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open
pit mining) di wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Pada
dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba agar
perusahaannya dapat menjaga kelangsungan hidup dimasa yang akan datang dan
dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawannya serta pihak-pihak lain yang
terlibat dalam kegiatan perusahaan.

Rentabilitas merupakan kemampuan modal perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan dan pada umumnya dirumuskan sebagai L/M, dimana L adalah
jumlah laba yang diperoleh dalam periode tertentu dan M adalah modal atau
aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut. Rentabilitas digunakan

untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan baik perkembangan maupun
efisiensinya. Per pencapaian penjualan, laba operasi dan aktiva operasi pada PT

Bukit Asam tiap tahun mengalami fluktuasi. Permasalahan yang diangkat dalam
penulisan ini adalah apakah ada pengaruh penjualan, laba operasi dan aktiva
operasi terhadap rentabilitas pada PT Bukit Asam Tbk tahun 2006-2012.

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui pengaruh laba operasi, penjualan
dan aktiva operasi terhadap Rentabilitas pada PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk
dalam periode yang ditentukan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang sangat
mempengaruhi perkembangan Rentabilitas Ekonomi.

Hasil perhitungan dengan menggunakan analisis regresi linier berganda adalah
sebagai berikut Y= -69.755+11.543X1+7.848X2-2.549X3+e. Hasil pengujian
koefisien determinasi (R2) sebesar 0.772 , nilai tersebut bearti bahwa variabel
independen yaitu laba operasi,penjualan dan aktiva operasi memiliki pengaruh
yang kuat terhadap rentabilitas sebesar 77,2% dan sisanya 22,8% dipengaruhi oleh
vgariabel lain. Dengan demikian terlihat bahwa variabel independen yang di amati
berpengaruh terhadap rentabilitas. Sedangkan hasil penelitian Uji F-statistik (Uji
Simultan) menunjukkan bahwa laba operasi, penjualan dan aktiva operasi secara

bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap rentabilitas. Terlihat dari hasilnya
diperoleh F hitung sebesar 31.413 serta nilai P-value dari F atau tingkat
signifikansi adalah sebesar 0,015, α = 5%. Jadi Fhitung (31.413) > Ftabel (3.01) dan
nilai signifikansi (0.000) yang lebih kecil dari α (0.05).

Kata kunci : Penjualan, Laba Operasi, Aktiva Operasi dan Rentabilitas

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL …………………………………………………………

i

PENDAHULUAN …………………………………………………..

1

1.1 Latar Belakang …………………………………………………..


1

1.2 Permasalahan Penelitian …………………………………………

6

1.3 Tujuan dan kegunaan Penelitian …………………………………

6

1.4 Kerangka Pemikiran ……………………………………………..

6

1.5 Hipotesis …………………………………………………………

8

LANDASAN TEORI ………………………………………………..


9

2.1 Pengertian Rentabilitas …………………………………………...

9

2.2 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rentabilitas……………………....

10

2.3 Macam-macam Rentabilitas ………………………………………

11

I.

II.

2.4 Hubungan antara Rentabilitas Ekonomis dan Rentabilitas Modal


III.

Sendiri ……………………………………………………………..

12

2.5 Analisis Regresi Linier Berganda …………………………………

14

METODE PENELITIAN ……………………………………………..

18

3.1 Metode Pengumpulan Data ………………………………………..

18

3.2 Jenis dan Sumber Data ……………………………………………


18

3.3 Variabel Penelitian ………………………………………………...

19

IV.

V.

3.4 Alat Analisis ………………………………………………………

20

PEMBAHASAN ………………………………………………………

30

4.1 Analisis Perkembangan Penjualan …………………………..……


30

4.2 Analisis Perkembangan Laba Operasi ..……………………………

31

4.3 Analisis Perkembangan Aktiva Operasi …………………………...

33

4.4 Analisis Perkembangan Rentabilitas…………………………........

34

4.5 Statistik Deskriptif…………………………....................................

35

4.6 Uji F-Stastistic ……………………………………………………..


36

4.7 Uji t-Stastic …………………………………………………………

37

SIMPULAN DAN SARAN …………………………………………….

42

5.1 Simpulan ……………………………………………………………

42

5.3 Saran ………………………………………………………………..

42

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN


DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1 Data Perkembangan Aktiva Lancar, Aktiva Tetap, dan Total
Aktiva PT Bukit Asam…………………………………………..….

3

1.2 Data Perkembangan Nilai Penjualan pada PT Bukit Asam…. ……..

4

1.3 Data Perkembangan Laba Bersih Pada PT Bukit Asam …………….

5


3.1 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tabel ……. ...…………….

22

3.2 Coefficients………………………………………………………..…

24

3.3 Tabel Dasar Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi …

25

3.4 Model Summary ……………………… …………………………….

25

3.5 Correlations ………………………………………………………….

26

4.1 Tabel Perkembangan Pejualan Batu Bara pada PT Bukit Asam …….

30

4.2 Tabel Perkembangan Laba Operasi Batu Bara pada PT Bukit Asam..

31

4.3 Tabel Perkembangan Aktiva Operasi Batu Bara pada PT Bukit Asam

33

4.4 Tabel Perkembangan Rentabilitas Batu Bara pada PT Bukit Asam….

34

4.5 Descriptive Statistics …………………………………………………

36

4.6 Uji F-Statistic ………………………………………………………...

36

4.7 Uji t-Statistic ………………………………………………………....

37

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memaksimalkan laba agar
perusahaannya dapat menjaga kelangsungan hidup dimasa yang akan datang dan
dapat memberikan kesejahteraan kepada karyawannya serta pihak-pihak lain yang
terlibat dalam kegiatan perusahaan. Setiap kegiatan ekonomi berusaha untuk
memaksimumkan nilai ekonomi yang dimilikinya ( Sutrisno,2003;3).

Laba hanya bisa diperoleh dengan adanya kinerja yang baik dari perusahaan itu
sendiri. Untuk itu penilaian terhadap perusahaan sangat penting dan bermanfaat, baik
bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar perusahaan yang berkepentingan terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Bagi suatu perusahaan kinerja dapat digunakan
sebagai alat ukur dalam menilai keberhasilan usahanya, juga dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan perencanaan dimasa yang
akan datang. Sedangkan bagi pihak luar perusahaan dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi terhadap perusahaan yang
bersangkutan. Untuk itu perlu analisa yang lebih lanjut sehingga akan tergambar
dengan jelas kinerja keuangan perusahaan, yaitu suatu ukuran yang dapat
menggambarkan kesehatan keuangan dari suatu perusahaan pada suatu saat atau pada
satu periode tertentu yang dapat dijadikan indikator permasalahan ataupun dasar

1

untuk membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan masalah keuangan
perusahaan, guna dilaksanakan dimasa yang akan datang.

PT Bukit Asam merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batu
bara. Pertambangan batu bara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda
tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (open pit mining) di
wilayah operasi pertama, yaitu di Tambang Air Laya. Selanjutnya mulai 1923
beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga
1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938.

Dalam rangka meningkatkan pengembangan industri batubara di Indonesia, pada
1990 Pemerintah menetapkan penggabungan Perum Tambang Batubara dengan
Perseroan. Perseroan menjalankan strategi pemasaran yang meliputi komitmen
jaminan kualitas produk, pelayanan pelanggan, koordinasi dan implementasi Supply
Chain Management System . Untuk menjamin pelayanan pada pelanggan, Perseroan
membuka layanan pengaduan dengan menyediakan saluran telpon, email maupun
surat kepada pelanggan.

Dalam pencapaian laba bersih dari tahun ke tahun PT Bukit Asam (Persero), Tbk
selalu mengalami fluktuasi. Perkembangan total aktiva perusahaan yang terdiri dari
aktiva lancar dan aktiva tetap dapat dilihat pada tabel 1.

2

Tabel 1.1 Perkembangan Aktiva Lancar, Aktiva Tetap, dan Total Aktiva PT
Bukit Asam (Persero), Tbk Tahun 2007-2011.
Tahun Aktiva Lancar

(%)

(Jutaan Rp)

Aktiva Tetap
(Jutaan Rp)

(%)

898.831 -

Total Aktiva
(Jutaan Rp)

(%)

2007

3.080.350 -

3.979.181 -

2008

4.949.517 60,68

1.156.875 28.71

6.106.392 53,46

2009

6.783.391 37,05

1.295.187 11,96

8.078.578 32,30

2010

6.645.953 -2,03

2.076.746 60,34

8.722.699 8,00

2011

8.859.260 33,30

2.647.844 27,50

11.507.104 31,92

Rata2

6.063.694 32,25

1.615.097 32,13

7.678.791 31,42

Sumber : PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk

Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan rata-rata aktiva lancar dan aktiva tetap. Dari
tabel diatas dapat dilihat perkembangan rata-rata aktiva lancar sebesar 32,25 persen
dan perkembangan rata-rata aktiva tetap sebesar 32,13 persen tiap tahunnya. Secara
rata-rata perkembangan rata-rata total aktiva sebesar 31,42 persen tiap tahunnya.
Besar kecilnya total aktiva yang ada dapat mempengaruhi rentabilitas pada PT Bukit
Asam.

Penjualan dalam PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk tiap tahunnya mengalami
perubahan. Perubahan perkembangan nilai penjualan tersebut dapat mempengaruhi
jumlah pendapatan perusahaan. Apabila penjualan PT Bukit Asam menurun maka
rentabilitasnya yang didapat akan menurun dan sebaliknya apabila penjualan batu
bara PT Bukit Asam meningkat maka rentabilitasnya pun akan meningkat.

3

Perkembangan penjualan PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 1.2 Perkembangan Nilai Penjualan pada PT Bukit Asam (PERSERO),
Tbk Tahun 2007-2011.
Tahun
2007

Nilai Penjualan Bersih
(dalam jutaan rupiah)
4.123.855

Perubahan Penjualan
Bersih (%)
-

2008

7.216.228

0,75

2009

8.947.854

0,24

2010

7.909.154

-0,12

2011

10.581.570

0,34

Rata-Rata

7.755.732,2

1,21

Sumber : PT Bukit Asam PERSERO,Tbk

Tabel 1.2 menunjukkan perkembangan nilai penjualan bersih yang diterima PT Bukit
Asam Tbk, dari tabel tersebut dapat dilihat adanya fluktuasi dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2007 ke 2008 terjadi peningkatan dengan perubahan penjualan sebesar 0,75.
Tahun 2008 ke 2009 terjadi peningkatan lagi dengan perubahan sebesar 0,24. Dan
dari tahun 2009 ke 2010 terjadi penurunan sebesar -0,12. Kemudian dari tahun 2010
ke 2011 terjadi peningkatan kembali sebesar 0,34. Dan rata-rata perubahan penjualan
bersihnya sebesar 1,21 persen.

Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Laba bersih
yaitu laba akhir sesudah semua biaya-biaya, baik biaya operasi maupun biaya hutang
dan pajak dibayar. Jumlah laba bersih tiap tahunnya pada PT Bukit Asam
(PERSERO) Tbk dapat dilihat pada Tabel 3.

4

Tabel 1.3 Perkembangan Laba Bersih pada PT Bukit Asam (PERSERO), Tbk
Tahun 2007-2011.
Tahun

Laba Bersih
(dalam jutaan rupiah)

2007

726.812

2008

1.714.617

2009

2.729.327

2010

1.998.937

2011

3.088.067

Rata-Rata

2.051.552

Sumber : PT Bukit Asam (PERSERO),Tbk

Tabel 3 menunjukkan perkembangan laba bersih PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk
tiap tahunnya. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan laba bersih
terjadi peningkatan dari tahun 2007 sampai tahun 2009, pada tahun 2009 ke 2010
terjadi penurunan dan pada tahun 2010 ke 2011 terjadi peningkatan laba bersih
kembali.

Aktiva, penjualan dan laba bersih pada PT Bukit Asam tiap tahunnya mengalami
perubahan-perubahan. Dalam perubahan tersebut baik meningkatnya atau
menurunnya akan mempengaruhi besar kecilnya rentabilitas yang di dapat PT Bukit
Asam tiap tahunnya.

5

1. 2 Permasalahan

Berdasarkan data-data dan uraian tersebut, maka permasalahan yang diangkat dalam
penulisan skripsi ini adalah :
“Apakah laba operasi, penjualan dan aktiva operasi berpengaruh terhadap rentabilitas
modal sendiri pada PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk ?”.
1.3 Tujuan dan kegunaan penulisan

Tujuan dan kegunaan penulisan ini adalah :
1.3.1

Untuk mengetahui pengaruh laba operasi, penjualan dan aktiva operasi
terhadap Rentabilitas pada PT Bukit Asam (PERSERO) Tbk dalam periode
yang ditentukan.

1.3.2

Untuk mengetahui faktor-faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan
Rentabilitas.

1.3.3

Sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen perusahaan dalam menganalisis
dan menentukan kebijaksanaan usaha dimasa yang akan datang.

1.4 Kerangka Pemikiran

Rentabilitas digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan suatu perusahaan baik
perkembangan maupun efisiensinya. Rentabilitas merupakan kemampuan modal
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan pada umumnya dirumuskan sebagai
L/M, dimana L adalah jumlah laba yang diperoleh dalam periode tertentu dan M

6

adalah modal atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut
(Bambang Riyanto 1995;28).

Laba bersih operasi yaitu laba yang diperoleh semata-mata dari hasil aktivitas
operasional perusahaan sehari-hari, yang merupakan hasil yang diperoleh dari hasil
penjualan setelah dikurangi semua biaya yang terjadi selama suatu periode tertentu
sebelum dikenakan beban bunga dan pajak. Hasil penjualan adalah pendapatan yang
diperoleh dari transaksi penjualan secara tunai atau kredit kepada para langganan
untuk suatu periode tertentu. Jumlah yang diterima dari hasil penjualan tersebut tidak
termasuk pajak penjualan atau pajak pertambahan nilai yang dipungut berdasarkan
petunjuk kantor pajak.

Mengenai definisi aktiva Operasional Bambang Riyanto (2001 : 30) mengemukakan
pendapatnya sebagai berikut “Modal atau aktiva operasi(operating capital atau
operating assets) adalah seluruh modal atau aktiva yang bekerja di dalam perusahaan,
baik yang berasal dari modal sendiri maupun modal asing yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba”. Sedangkan menurut Munawir (2004 :87), yang dimaksud dengan
“Operating assets adalah semua aktiva kecuali investasi jangka panjang dan aktivaaktiva lain yang tidak digunakan dalam kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan
yang rutin atau usaha pokok perusahaan”.

7

1.5 Hipotesis

Variabel Independen
Laba Operasi (X1)
Variabel Dependen
Penjualan (X2)

Rentabilitas (Y)

Aktiva Operasi (X3)
Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu kesimpulan yang masih harus diuji
kebenarannya, hal ini demikian tersebut sesuai pendapat (Hermawan Wasito, 1992:
40) yang menyatakan bahwa hipotesis dalam jawaban masalah yang bersifat
sementara yang mungkin benar atau salah.

H1 : Laba operasi berpengaruh positif terhadap rentabilitas pada PT Bukit Asam Tbk
pada tahun 2006-2012.
H2 : Penjualan berpengaruh positif terhadap rentabilitas pada PT Bukit Asam Tbk
pada tahun 2006-2012.
H3 : Aktiva operasi berpengaruh positif terhadap rentabilitas pada PT Bukit Asam
Tbk pada tahun 2006-2012.

8

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Rentabilitas

Perusahaan yang mempunyai tujuan margin keuntungan akan selalu berusaha untuk
meningkatkan jumlah laba yang akan diperoleh, namun laba yang besar belum tentu
merupakan ukuran bahwa perusahaan telah bekerja secara efisien.

Efisien atau tidaknya suatu perusahaan baru dapat diketahui dengan membandingkan
antara laba yang diperoleh dengan modal yang digunakan untuk mendapatkan laba
tersebut atau dengan kata lain dengan cara menghitung rasio rentabilitasnya.

Menurut Bambang Riyanto (1995;28):
Rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu dan umumnya dirumuskan sebagai L/M, dimana L adalah jumlah
laba yang diperoleh dalam periode tertentu dan M adalah modal atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

Kriteria penilaian yang dianggap baik dan valid dengan menggunakan rentabilitas
yang digunakan sebagai alat ukur tentang hasil pelaksanaan operasional perusahaan,
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

9

1. Rentabilitas merupakan alat pembanding pada berbagai alternatif investasi atau
penanaman modal yang sudah tentu sesuai dengan tingkat risikonya masingmasing. Secara umum dapat dikatakan semakin besar risiko suatu investasi maka
dituntut rentabilitas yang semakin tinggi, demikian pula sebaliknya.
2. Rentabilitas menggambarkan tingkat laba yang dihasilkan menurut jumlah modal
yang ditanamkan karena rentabilitas dinyatakan dalam angka relatif.

2.2 Tujuan dan Kegunaan Analisis Rentabilitas

Pengertian rentabilitas sebagai kriteria penilaian hasil operasi perusahaan mempunyai
tujuan pokok dan dapat digunakan sebagai berikut :
1. Sebagai indikator tentang efektifitas manajemen
Tinggi rendahnya rentabilitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan tergantung
pada kemahiran dan motivasi dari manajer. Rentabilitas merupakan salah satu
faktor yang menarik perhatian para analis, karena mampu menggambarkan
kriteria yang sangat diperlukan untuk menilai sukses tidaknya suatu perusahaan.
2. Suatu alat untuk membuat proyeksi laba perusahaan
Rentabilitas menggambarkan korelasi antara tingkat laba dengan jumlah dengan
jumlah modal yang ditanamkan, maka sangat membantu bagi para analis untuk
membuat proyeksi laba pada berbagai tingkat jumlah modal yang ditanamkan
pada jenis usaha yang bersangkutan.
3. Sebagai alat pengendalian bagi manajemen.
Bagi pihak intern (manajemen khususnya), rentabilitas dapat digunakan sebagai
alat pengendalian. Rentabilitas dipakai sebagai alat untuk menyusun rencana
10

budget pelaksanaan operasi perusahaan, kriteria penilaian alternatif dan dasar
pengembalian keputusan penanaman modal (Suprapto, 1994;353).
2.3 Macam-macam Rentabilitas

Rasio rentabilitas merupakan salah satu alat ukur untuk menilai efisiensi atau
tidaknya suatu perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu rentabilitas
ekonomis dan rentabilitas modal sendiri.

2.3.1 Rentabilitas Ekonomis (RE)
Rentabilitas Ekonomis adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri
dan modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan
dalam persentase.
(Bambang Riyanto, 1995;28).

RE

=

Oleh karena itu pengertian rentabilitas sering dipergunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan modal didalam suatu perusahaan, maka Rentabilitas Ekonomis sering
dimaksudkan sebagai kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja
didalamnya untuk menghasilkan laba.

Laba yang diperhitungkan dalam Rentabilitas Ekonomi adalah laba yang berasal dari
hasil operasional perusahaan yang sering disebut laba operasi atau usaha. Laba yang
diperoleh dari usaha-usaha diluar operasional perusahaan atau efek seperti dividen,
kupon dan lain-lain tidak dimasukkan dalam perhitungannya.
11

2.3.2 Rentabilitas Modal Sendiri
Rentabilitas Modal Sendiri adalah kemampuan perusahaan dengan modal sendiri
yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. (Bambang Riyanto,
1995;37)

Dengan rentabilitas modal sendiri perusahaan akan mengetahui beberapa tingkat
keuntungan yang diperoleh dari modal-modal yang ditanamkan. Laba yang
diperhitungkan untuk menghitung rentabilitas modal sendiri adalah laba bersih yaitu
laba operasi setelah dikurangi dengan bunga modal asing dan pajak penghasilan atau
earning after tax, sedangkan modalnya adalah modal sendiri.

Rumus :

2.4 Hubungan antara Rentabilitas Ekonomis (RE) dan Rentabilitas Modal
Sendiri

Hasil perhitungan dan perbandingan laba dengan modal pada Rentabilitas Ekonomis
dimana modal yang digunakan merupakan penjumlahan dari modal asing dan modal
sendiri yang menyebabkan perubahan Rentabilitas Ekonomis pada berbagai tingkat
penggunaan modal asing yang berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.

Saat kondisi baik, perubahan Rentabilitas Ekonomis pada berbagai tingkat
penggunaan modal asing akan berpengaruh terhadap rentabilitas modal sendiri.

12

Semakin tinggi Rentabilitas Ekonomis dengan tingkat penggunaan modal asing yang
besar akan mengakibatkan naiknya tingkat rentabilitas modal sendiri dengan asumsi
bunga tetap. Sebaliknya pada kondisi yang buruk dimana Rentabilitas Ekonomisnya
turun, perusahaan yang mempunyai modal asing yang lebih tinggi akan mengalami
penurunan rentabilitas modal sendiri yang lebih besar.
(Bambang Riyanto, 1995;41)

Keadaan dimana perusahaan memerlukan tambahan modal yang akan dipergunakan
untuk perluasan usaha, seperti usaha untuk meningkatkan volume produksi dan lainlain, maka penambahan modal tersebut dapat dibiayai dengan modal sendiri atau
dengan modal asing atau keduanya.

Suatu penambahan modal yang dibiayai dengan penarikan modal asing akan
memberikan efek yang menguntungkan terhadap modal sendiri, apabila tingkat
pengembalian (rate of return) dari penambahan modal sendiri dengan modal asing
tersebut lebih besar dibandingkan dengan biaya bunganya. Sebaliknnya penambahan
modal asing memberikan efek merugikan terhadap modal sendiri apabila tingkat
pengembalian dari penambahan modal asing tersebut lebih kecil dibandingkan
dengan biaya modal atau biaya bunganya. Dengan kata lain bahwa tambahan modal
asing tidak dibenarkan apabila rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal
asing lebih kecil daripada rentabilitas modal sendiri dengan tambahan modal sendiri.

Tingkat bunga modal asing apabila sama dengan tingkat pengembalian dan tambahan
modal asing tersebut tidak menimbulkan efek yang merugikan maupun

13

menguntungkan terhadap rentabilitas modal sendiri. Jadi penambahan modal tersebut
sama saja, baik dibiayai dengan modal sendiri atau dengan modal asing.
2.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Salah satu tujuan analisis data adalah untuk memperkirakan atau memperhitungkan
besarnya efek kuantitatif dari perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya.

Untuk keperluan evaluasi atau penilaian suatu kebijaksanaan, efek kuantitatif dari
perubahan suatu kejadian terhadap kejadian lainnya dapat dinyatakan didalam
perubahan nilai variabel, baik variabel bebas dan variabel terikat. Apabila dua
variabel atau lebih mempunyai hubungan, maka perubahan nilai variabel yang satu
akan mempengaruhi variabel yang lain. Hubungan antar variabel ini dapat
dinyatakan dalam bentuk fungsi linier.

Apabila bentuk fungsinya tidak diketahui, maka dengan mengetahui nilai dari suatu
variabel lainnya dapat diperkirakan atau diramalkan. Data hasil ramalan yang dapat
menggambarkan kemampuan untuk jangka waktu yang akan datang sangat berguna
bagi dasar perencanaan. Untuk membuat ramalan, maka kedua variabel harus
mempunyai hubungan dan pengaruh yang kuat. Kuat tidaknya hubungan tersebut
dapat diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi. Sedangkan besarnya
pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya diukur dengan koefisien regresi.

Hubungan antar variabel terikat dan variabel bebas dalam regresi linier berganda
adalah sebagai berikut:

14

Y = a +b1X1+b2X2+b3X3+…..bkXk
Keterangan :
Y

= Rentabilitas (Prosentase), tahun 2006-2012

a

= Intersep/konstan

b

= Koefisien Regresi Variabel

X1

= Laba Operasi (Rupiah), PT Bukit Asam tahun 2006-2012

X2

= Penjualan (Rupiah), PT Bukit Asam tahun 2006-2012

X3

= Aktiva Operasi (Rupiah), PT Bukit Asam tahun 2006-2012

Terdapat beberapa asumsi penting didalam regresi linier berganda,yaitu :
1. Nilai setiap faktor pengganggu sama dengan nol untuk semua hasil observasi.
2. Faktor pengganggu yang satu tidak berkorelasi (bebas) terhadap faktor
pengganggu lainnya, akan tetapi mempunyai varian yang sama.
3. X1, X2,..,Xk merupakan bilangan riil, tanpa mengandung kesalahan. Dengan kata
lain matriks merupakan himpunan angka-angka konstan (fixed number).
4. Matriks X mempunyai rank k < n (ada k kelompok dari matriks X yang bebas
linier). Banyaknya observasi n harus lebih banyak dari banyaknya variabel atau
lebih banyak dari koefisien regresi parsial yang akan diestimasi.
(J.Suprapto, 1994;271)

2.5 Hasil Laba Operasi, Penjualan, dan Aktiva Operasi
2.5.1 Laba Operasi

15

Laba operasi adalah perbedaan antara pemasukan dan biaya serta pengeluaran terkait
dari suatu bisnis, kecuali pendapatan yang berasal dari sumber-sumber diluar kegiatan
normal bisnis perusahaan dan sebelum pengeluaran pendapatan. Pengeluaran
pendapatan adalah suatu golongan pos yang terdiri dari atas seksi akhir laporan
pendapatan suatu perusahaan, yang meskipun diperlukan dalam perjalanan bisnis dan
biasanya dibebankan sebelum sampai pada pendapatan bersih, lebih banyak bersifat
biaya yang dipaksakan dari luar dari pada biaya yang dapat dikendalikan dalam
operasi sehari-hari. Didalamnya terdapat bunga, diskonto dan pengeluaran atas
obligasi yang diamortisasi, pajak pendapatan, kerugian atas penjualan mesin, divisi
dan pos-pos property utama, penyesuaian untuk tahun yang lampau, sedangkan
menurut bahasa bisnis laba sebelum bunga dan pajak atau EBIT (Earning Before
Interest and Tax). (Sutrisno,2003;26).

2.5.2 Penjualan

Hasil penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari transaksi penjualan secara
tunai atau kredit kepada para langganan untuk suatu periode tertentu. Jumlah yang
diterima dari hasil penjualan tersebut tidak termasuk pajak penjualan atau pajak
pertambahan nilai yang dipungut berdasarkan petunjuk kantor pajak. Hasil yang
diterima tidak seluruhnya merupakan pendapatan karena hasil jual yang ditetapkan
tidak semua dibebankan kepada pembeli dan ini harus dikurangkan dari hasil
penjualan. Biaya angkut barang yang dijual dan dibebankan kepada pembeli tidak

16

termasuk sebagai hasil penjualan, maka biaya tersebut merupakan elemen biaya
penjualan. ( Sutrisno,2003;46).

2.5.3 Aktiva Operasi

Aktiva merupakan jumlah uang yang dinyatakan atas sumber-sumber ekonomi yang
dimiliki oleh perusahaan, baik yang berupa uang, barang dan hak-hak yang dijamin
oleh undang-undang atau pihak-pihak tertentu yang timbul dari transaksi-transaksi
atau peristiwa-peristiwa lalu.

Dengan demikian aktiva merupakan syarat mutlak yang harus ada agar perusahaan
dapat beroperasi karena setiap kegiatan perusahaan memerlukan aktiva. Aktiva yang
digunakan dalam perhitungan ROA merupakan keseluruhan aktiva yang terdapat di
dalam neraca, sedangkan aktiva yang digunakan dalam perhitungan rentabilitas dan
ROI adalah aktiva usaha, dimana aktiva-aktiva yang tidak produktif seperti aktiva
yang masih dalam kontruksi, biaya tanam dan sebagainya tidak di gunakan, begitu
pula dengan hak paten dan hak cipta yang merupakan komponen dari aktiva tidak
berwujud.

17

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1.1 Penelitian Kepustakaan ( Library Research)
Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku literatur
manajemen keuangan dan tulisan ilmiah lainnya yang ada kaitannya dengan
penulisan skripsi ini.

3.1.2 Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian dengan mengumpulkan data melalui istansi yang berkaitan dan
website yang relevan dengan pokok bahasan.

3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah :
1. Data Primer, yaitu data hasil penelitian lapangan yang sumbernya di dapat
dengan cara melakukan pengumpulan data di Bursa Efek Indonesia.
2. Data Sekunder, yaitu data hasil penelitian kepustakaan yang sumbernya
diperoleh melalui buku-buku literatur yang relevan dengan pokok bahasan
serta laporan keuangan perusahaan.

18

3.3 Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi
variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a.

Laba Operasi (X1)

Rentabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan antara
keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan dengan
kekayaan atau assets yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut
(operating assets). Yang dimaksud dengan operating assets adalah semua aktiva
kecuali investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan. Rumus perhitungannya adalah :

Operating income

b.

=

Penjualan (X2)

Pengukuran pada variabel ini digunakan untuk mengetahui efisiensi perusahaan.
Penjualan

= Penjualan Rupiah

19

c.

Aktiva Operasi
Pengukuran ini menunjukkan seberapa jauh aktiva telah dipergunakan di dalam
kegiatan perusahaan.
Aktiva Operasi

= Aktiva Operasi Rupiah

3.3.2 Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

a.

Rentabilitas Modal Sendiri =

3.4 Alat Analisis
3.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh penulis.
Hubungan antar variabel terikat dan gariabel bebas dalam regresi linier berganda
adalah sebagai berikut:

Y RE = a + bX1 (laba operasi) + bX2 (penjualan) + bX3 (aktiva operasi ) + Et
Keterangan:
Y

= Rentabilitas (persentase)

a

= konstanta

b

= Koefisien Regresi Variabel

20

X1

= Laba Operasi (Rupiah)

X2

= Penjualan (Rupiah)

X3

= Aktiva Operasi (Rupiah)

Et

= Error Term

3.4.2 Uji Asumsi Klasik.


Uji Normalitas.

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat
dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi
yang baik adalah apabila keduanya mempunyai distribusi normal atau mendekati
normal. Seperti yang diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai
residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid.

Untuk megetahui apakah suatu data tersebut normal atau tidak secara statistik maka
dilakukan uji normalitas menurut Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisis grafis.
Uji Kolmogorov-Smirnov dua arah menggunakan kepercayaan 5 persen.
Dasar pengambilan keputusan normal atau tidaknya data yang akan diolah adalah
sebagai berikut:
(1) Apabila hasil signifikansi atau rentabilitas lebih besar (>) dari 0,05 maka data
terdistribusi normal.
(2) Apabila hasil signifikansi atau rentabilitas lebih kecil (