Kebijakan Pengembangan Koleksi ELSA SURYANA RISKADEWI D1809017

commit to user 9 g. Fungsi Interpretasi Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan tri dharmanya. Berdasarkan uraian di atas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan dan fungsi yang sama, yaitu mendukung kinerja perpustakaan perguruan tinggi dalam melaksanakan program pendidikan, pengajaran, serta penelitian dengan menyediakan sumber informasi kepada pengguna yang membutuhkan dan menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

D. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Pengembangan koleksi tidak hanya mencakup kegiatan pengadaan bahan pustaka, tetapi juga menyangkut masalah perumusan kebijakan dalam memilih dan menentukan bahan pustaka mana yang akan diadakan serta metode- metode apa yang akan diterapkan. Kebijakan pengembangan koleksi merupakan alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan pengembangan koleksi. Agar kebijakan pengembangan koleksi dapat dilaksanakan secara terarah, kebijakan pengembangan koleksi harus disusun secara tertulis. Tanpa adanya kebijakan tertulis, kesalahpahaman akan terjadi sehingga pengembangan koleksi ke arah koleksi yang relevan tidak akan terpenuhi. Dalam buku yang berjudul Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi 2003:78, kebijakan commit to user 10 pengembangan koleksi tertulis berfungsi sebagai pedoman, sarana komunikasi, dan perencanaan, sebab kebijakan tersebut: a. Menjelaskan cakupan koleksi yang telah ada dan rencana pengembangan selanjutnya, agar diketahui oleh staf perpustakaan, pemakai, administrator, dan dewan pembina perpustakaan. b. Memberi deskripsi yang sistematis tentang strategi pengelolaan dan pengembangan koleksi yang diterapkan di perpustakaan. c. Menjadi pedoman bagi para pustakawan sehingga ketaatan dalam proses seleksi dan deseleksi terjamin, koleksi yang responsive dan seimbang terbentuk, dan dana dimanfaatkan dengan sebijaksana mungkin. d. Menjadi standar atau tolak ukur untuk menilai sejauh mana sasaran pengembangan koleksi telah tercapai. e. Membantu mempertanggungjawabkan alokasi anggaran. Selain fungsi dari kebijakan pengembangan koleksi tertulis di atas, menurut Sudjana 2006:1.19-1.20 mempunyai manfaat lain, di antaranya adalah untuk membantu: a. Menetapkan metode untuk menilai bahan sebelum dibeli. b. Memilih cara terbaik untuk pengadaan, misalnya langsung dari penerbit atau melalui jobber. c. Menghadapi masalah sensor dengan menjelaskan bahan macam apa yang akan dibeli dan menunjukkan bahwa, kebijakan tersebut didukung oleh para administrator lembaga yang bersangkutan. d. Dalam perencanaan anggaran jangka panjang dengan menetapkan prioritas- prioritas dan garis besar sasaran pengembangan. e. Merencanakan bentuk-bentuk kerjasama dengan perpustakaan lain, seperti pinjam antar perpustakaan, kerjasama dalam pengadaan, dan sebagainya; f. Identifikasi bahan pustaka yang perlu dipindahkan ke gedung atau dikeluarkan dari koleksi. Tujuan pengembangan koleksi menurut Departemen Pendidikan Nasional RI 2004:44 perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kebutuhan sivitas akademika di perguruan tinggi agar perpustakaan dapat secara terencana mengembangkan koleksinya. Yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain: program lembaga, model commit to user 11 pembelajaran, kebutuhan pengguna, jenis koleksi, kriteria bahan perpustakaan, jumlah eksemplar, dan bahasa.

E. Pemilihan Bahan Pustaka