Organisasi Pelaksanaan Produksi Peran Produser

stasiun televisi itu sendiri dan siaran langsung yang berasal dari luar area stasiun televisi tersebut, baik di dalam maupun luar kota.

B. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Pada suatu program acara televisi akan melibatkan banyak orang, seperti : pengisi acara, crew, dan fungsionalis lembaga penyelenggara. Agar pelaksanaan produksi dapat berjalan dengan lancar perlu penyusunan organisasi pelaksanaan produksi yang teratur dan serapi – rapinya. Apabila organisasi pelaksanaan produksi tidak teratur, maka akan membuat proses produksi menjadi kurang lancar dan hasil produksi pun menjadi kurang memuaskan. Sebuah organisasi pelaksanaan produksi atau team produksi, terbagi menjadi 2 unit, yaitu unit teknis dan non teknis : 1. Yang ditermasuk unit teknis antara lain : · Kameraman · Petugas VTR Video Tape Recorder · Penata Cahaya · Penata Suara atau Soundman · Penata Artistik · Pengarah Teknis · Switcher atau Video Mixer Operator · VTR Operator 2. Yang termasuk dalam unit non teknis antara lain : · Executive Produser · Produser · Program Director · Floor Director · Penulis Naskah · Unit Manajer · Penata Rias dan Tata Busana · MC atau Pengisi Acara.

C. Peran Produser

Produser adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide gagasan kreatif ke dalam konsep yang praktis dan dapat dijual. Produser harus memastikan adanya dukungan keuangan bagi terlaksananya produksi program TV serta mampu mengelola keseluruhan proses produksi termasuk melaksanakan penjadwalan. Produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya produser executive . Produser harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para pendukung modal investor , klien, atasan, dan juga audience melalui proses produksinya. Morissan, 2008 : 274 PROSEDUR KERJA PRODUSER Prosedur kerja yang akan dibahas lebih menitik beratkan pada apa yang harus dilakukan oleh department produksi atau formulir produksi apa yang harus dibuat sebagai kelengkapan sebuah produksi. Formulir yang dimaksud adalah berbagai catatan, lembaran, serta perihal surat menyurat di atas yang memungkinkan untuk produksi yang akan dilaksanakan sesuai dengan apa yang direncanakan. 1. Membuat Working Schedule. Tugas utama produser adalah mengatur mekanisme kerja yang akan dilaksanakan pada tahap produksi sesuai waktu dan biaya yang telah ditentukan. Oleh karena itu, produser perlu membuat Working Schedule atau jadwal kerja agar pelaksanaan kerja terkoordinasi dan terkontrol dengan baik. 2. Membuat Script Breakdown Sheet. Asisten Sutradara I dan Manajer produksi bekerja sama membuat scenario menjadi Script Breakdown, yakni dengan formulir produksi yang berisi uraian mengenai segala hal yang dibutuhkan dalam sebuah scene. 3. Membuat Script Breakdown. Script Breakdown merupakan hasil pengumpulan script breakdown yang secara urut dirangkap kembali scene demi scene dengan mencerminkan informasi – informasi terpenting sebagai pertimbangan untuk membuat rundown produksi. 4. Membuat Production Rundown. Setelah menyelesaikan script breakdown Produser dan Sutradara I kembali memakai scene by scene yang dikelompokan sesuai dengan lokasi yang sama dan waktu yang berhubungan. Data dan informasi itu disebut rundown produksi dan digunakan sebagai data bantu untuk membuat Shooting Schedule. 5. Membuat Breakdown Budget. Masing – masing Departement dalam produksi biasanya membutuhkan biaya. Oleh karena itu, disusunlah perincian biaya per Departement yang diajukan oleh clien masing – masing Departement dalam bentuk Breakdown Budget. 6. Merekap Budget Produksi. Rekapan Budget Produksi disusun oleh produser atau bagian keuangan di Departement Produksi. Fungsi merekap budget produksi adalah mengetahui total biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah film atau liputan dan segera menyediakan dana tersebut. Rekap budget diperoleh dari laporan kebutuhan masing – masing Departement secara rinci yang dicantumkan dalam breakdown budget. Pada rekapan budget produksi perincian yang dibutuhkan adalah total biaya per Departement tanpa menuliskan kembali rincian kebutuhannya. 7. Melengkapi Perizinan Produksi. Perihal perizinan, terutama lokasi shooting dan perjanjian keamanan tidak boleh diabaikan karena itu bisa berakibat fatal. Jika pada saat produksi berjalan tidak ada izin pengambilan gambar di lokasi, maka waktu produksi akan menjadi terhambat. 8. Membuat Kontrak Kerja. Kontrak kerja adalah hal yang penting karena di dalamnya sebagai ikatan kerja yang setidaknya mengatur bagaimana bekerja secara professional. Kontrak kerja memberikan gambaran job description yang akan menjadi tanggung jawab masing – masing kru produksi. 9. Memesan Logistik. Dalam script breakdown sheet telah dikupas secara rinci kebutuhan di lapangan. Dalam data tersebut tercantum antara informasi kebutuhan mengenai perangkat produksi dan perangkat pendukungnya. Dengan demikian adalah tugas produser dibuat oleh bagian perlengkapan dan department terkait. 10. Menyiapkan Transportasi. Transportasi berperan penting dalam sebuah produksi film. Termasuk lengkap kerjanya yaitu, menjemput artis, membawa perlengkapan produksi, mengirim hasil produksi ke laboratorium prosesing film atau tempat editing serta keperluan lain yang perlu dilakukan secara baik dengan jarak yang bisa dijangkau oleh alat transportasi. 11. Mengadakan Casting. Untuk kegiatan casting tersebut, produser sebenarnya hanya berperan sebagai indicator yang memadai proses pencarian pemeran film tersebut. 12. Menyiapkan Call Sheet. Call sheet berfungsi sebagai undangan dan pemberitahuan kepada seluruh kru pelaksana produksi dari Sutradara hingga drive maupun pendukung produksi lain. 13. Melengkapi Properti dan Set. Untuk penyewaan maupun pembelian kelengkapan produksi seperti perangkat kerja menjadi tanggung jawab tim property dan artistic yang ditangani oleh produser. Widagdo Gora S, 2007 : 11 - 15 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PRODUSER · Pra Produksi 1. Mengembangkan konsep gagasan 2. Membuat rencana biaya produksi. 3. Menentukan pengarah acara. 4. Mengadakan pembicaraan dengan penulis naskah. 5. Menyetujui berbagai saran dari pengarah acara, penata lampu dan penata dekorasi. 6. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh rencana produksi. Persiapan dan Latihan : 1. Mengawasi kegiatan produksi secara keseluruhan. 2. Memperhatikan latihan-latihan dan membuat catatan-catatan yang diperlukan sebagai bahan pengembangan tanpa penambahan anggaran. 3. Menyetujui perubahan waktu akibat pengembangan. · Produksi 1. Dalam siaran langsungbila diperlukan membantu pengarah acara. 2. Dalam rekaman bekerja sama dengan pengarah acara untuk memastikan gambar-gambar yang akan digunakan. 3. Sebagai pimpinan pelaksana produksi. · Pasca Produksi 1. Menyetujui hasil akhir sesuai rencana yang telah ditentukan. 2. Mengadakan koordinasi dengan stasiun penyiaran untuk promosi atau publikasi. http: bloghendrigmail.com PERAN PRODUSER Meskipun di atas telah diuraikan secara garis besar tugas seorang produser, masih harus dijelaskan secara rinci seberapa jauh peran seorang produser. 1. Di dalam melaksanakan tugasnya seorang produser akan selalu berusaha mengembangkan program siarannya, serta akan mengawasi segala bentuk produksi sejak dari pre production meeting sampai dengan editing video tape dan sebagai seorang yang mempunyai pertanggungjawaban penuh untuk setiap unsur, baik unsur tehnik dan perekayasan, yang semuanya dituangkan kedalam bentuk produksi. 2. Pada teater actor merupakan mediumnya di film bioskop sutradara merupakan mediumnya, sedang pada televisi mediumnya adalah produser. 3. Tugas dan tanggung jawab atau peran seorang produser pada televisi sudah kita ketahui bersama bahwa tugas pada televisi merupakan tugas kolektif, tetapi meskipun demikian tentu dibutuhkan adanya pimpinan, yang mempunyai wewenang, tanggungjawab, dan mempunyai bakat untuk merencanakan operasional serta dengan penuh pertimbangan sebelum memutuskan sesuatu, meskipun hal ini tidak dapat ditafsirkan sebagai bertele-tele, dan itulah peran seorang produser Televisi. 4. Hal yang tidak boleh diabaikan adalah sebagai seorang produser mempunyai daya reka dan daya cipta yang tinggi, sehingga tidak berlebihan kiranya kalau sebagai seorang produser harus mempunyai jiwa “ showmanship “ 5. Akhirnya sebagai seorang produser dalam melakukan tugas memproduksi, disamping harus bertindak sebagai seorang komunikator, Ia harus mampu pula menyampaikan gagasannya serta mendorong dan membangkitkan semangat kerja teamnya, dalam arti mampu memberikan motivasi, Inspirasi membimbing dan memimpin satuan kerja tadi , dimana semua itu merupakan upaya untuk dapat menghasilkan suatu karya produksi yang memenuhi selera, keinginan serta kebutuhan khalayak siaran. Sesuai dengan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan hal tersebut diatas, dalam hubungannya dengan kepentingan khalayak maka produser harus melakukan upaya-upaya tertentu agar dapat melakukan pendekatan dengan selera keinginan serta kebutuhan khalayak tadi, dengan jalan melakukan penelitian khalayak. 6. Salah satu alasan mengapa seorang produser mempunyai wewenang dan pertanggungjawaban yang penuh, semata-mata hanya karena alasan Business, sebab bagaimanapun Televisi memerlukan suatu sumber yang terus menerus atau tetapi bagi bahan acaranya dan banyak orang yang terlibat kedalam produksi acara, dan hampir setiap anggota team tadi ikut kedalam kegiatan apabila mereka mempunyai bakat yang diperlukan, kemudian meninggalkan kegiatannya apabila andilnya telah selesai.setelah itu hanya seorang produser dan kemungkinan masih ada juga beberapa anggota pelaksana masih mendampinginya sampai selesainya penyiaran dari acara yang telah dikerjakan tadi. http: bloghendrigmail.com

D. Proses Pembuatan Sebuah Program Acara