BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan di era globlasasi ini menuntut setiap orang untuk mempersiapkan diri untuk bisa bersaing di
tengah persaingan yang semakin ketat. Perguruan tinggi menjadi institusi formal pendidikan terakhir yang di tempuh sebelum nantinya terjun ke dunia
kerja. Dengan itu pula, maka ketika mahasiswa menjalani pendidikan di kampus, orientasinya adalah setelah lulus kelak dapat memasuki dunia kerja
sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari di bangku kuliah. Bekal untuk masuk ke dunia kerja sudah yang selama ini diharapkan dan diperoleh di
perguruan tinggi.Kenyataan keadaan di lapangan menunjukan jumlah lapangan pekerjaan semakin sedikit, namun jumlah orang yang membutuhkan
pekerjaan semakin banyak sehingga persaingan menjadi semakin ketat dalam memperebutkan lapangan pekerjaan.Saat ini beberapa bidang sedang
berkembang, diantaranya yaitu dunia
Broadcasting
penyiaran,
Advertising
periklanan, dan
Publik Relation.
Maka banyak permintaan untuk tenaga kerja di bidang tersebut.
Dalam hal ini, bidang komunikasi lebih dipersempit lagi, yaitu bidang Penyiaran atau Broadcasting atau media massa elektronik. Televisi memang
menyajikan informasi dan hiburan dalam dua rupa yaitu, video gambar dan
audio suara. Televisi secara teknis dan prosedur lebih luas dan lebih komplit di banding media lain. Untuk menyampaikan suatu program acara agar
nyaman dilihat dan berkualitas perlu di siapkan prasarana dan keikutsertaan crew dalam artian perlu
Team Work
yang bagus. Dalam suatu program acara misalnya, talk show atau formal education memerlukan proses yang tidak
mudah, mulai dari perencanaan produksi, penentuan tema dan gagasan hingga ke proses tayang. Begitu pula pada suatu proses peliputan sebuah program
acara, diperlukan juga sebuah
Team Work
yang harus bisa bekerja sama dengan bagus, Produser, Kameraman, Lightingman, Audioman, Reporter,
Penata Grafis, Editor, Pem,buat Naskah, serta Master Control MCR perlu menjalankan kekompakan agar saling mengerti tugas yang harus dilakukannya
dan acaranya pun menjadi berkualitas. Produser mengatur segala sesuatu mulai dari masa Pra Produksi, Produksi dan yang terakhir Pasca Produksi.
Selain itu produser juga bertanggung jawab atas hasil produksinya, maka tugas seorang produser acara Televisi bukanlah suatu hal yang mudah.
Produser harus mampu mengkoordinasi Talent, Kameraman, Crew dan seluruh anggota yang berada di suatu program acara.
Program Diploma III Komunikasi Terapan memiliki 3 kosentrasi yaitu Broadcasting, Advertising dan Public Relation. Program D3 Komunikasi
Terapan mempersiapkan mahasiswa menjadi Ahli Madya A.Md dibutuhkan sebagai tenaga ahli di bidang komunikasi yang saat ini sedang tumbuh dan
berkembang.
Kemunculan media-media lokal baik cetak maupun elektronik adalah salah satu bukti dari adanya otonomi daerah yang pada pelaksanaannya masih
belum maksimal. Diantara perkembangan dan kemunculan media-media lokal yang ada, keberadaan televisi-televisi lokal menjadi fenomena tersendiri
sekaligus mewarnai dunia komunikasi bukan hanya era otonomi, namun juga pertelevisian Indonesia.
Televisi lokal mempunyai peluang membawa nilai-nilai budaya daerah, dengan mengangkat budaya dan kearifan lokal yang hidup dan
berkembang di masyarakat. Televisi lokal lah yang mengangkat budaya daerah, dikhawatirkan budaya itu akan semakin luntur dan tidak di kenal
generasi muda JOGJA TV merupakan salah satu stasiun televisi lokal yang berada di
kota Yogyakarta. Suatu stasiun televisi yang bisa sukses apabila program- program acara tersebut diminati dan mendapat sambutan yang sangat baik
oleh para pemirsanya. Dan sebaliknya, suatu stasiun televisi yang dinyatakan tidak berhasil apabila program – program acara yang ditayangkan kurang
begitu menarik dan diminati oleh para pemirsanya. Program acara yang ditawarkan bermacam-macam dan juga bervariatif. Mulai dari program
pemberitaan, talk show, dialog interaktif, hiburan, feature, sampai tayangan live di studio. Semua dikemas dengan berbagai variasi agar dapat menarik
perhatian audience. Proses pelaksanaannya di lakukan secara bertahap dari mulai perencanaan sampai dengan penayangan. Semua dilakukan dengan rapi
agar dapat menghasilkan suatu liputan atau program yang berkualitas.
Untuk mengembangkan kreativitas pihak pengelola stasiun televisi tentunya memiliki cara atau tekniknya masing-masing. Dan tentunya dalam
hal ini pihak internal dalam suatu stasiun televisi yang bertanggung jawab akan keberhasilan suatu acara dalam menjaring minat penonton dan menjaring
pemasukan bagi pengelola stasiun adalah Produser acara televisi.
Tugas dari seorang Produser adalah untuk mengkoordinasikan dan mengontrol semua aspek produksi, dimulai dari pembuatan dan
pengembangan ide, mengawasi pemain yang akan di-casting dan melakukan segala pengecekan saat pre-produksi, produksi dan setelah produksi. Sudah
menjadi hal yang wajar jika seorang produser juga bertanggung jawab secara general pada kualitas dan diminati atau tidaknya suatu acara, meski peranan
tersebut tidak menjadi suatu keharusan atau tergantung pada kondisi. Seorang produser yang baik harus mampu membuat program – program acara yang
bermutu dan mempunyai nilai pendidikan yang tinggi. Misalnya seperti membuat acara yang bertemakan Pendidikan yang bisa berguna dan layak
ditonton oleh pemirsanya. Latar belakang inilah yang mendorong penulis untuk menjadikan
alasan Kuliah Kerja Media KKM di salah satu stasiun televisi lokal yang berada di Yogyakarta, yaitu di PT. Tugu Televisi atau JOGJA TV. Selama
KKM, penulis memilih salah satu program acara “DUPEN” atau Dunia Pendidikan yang ada di stasiun JOGJA TV untuk dijadikan sebagai Laporan
Tugas Akhir, karena penulis tertarik dengan acara yang berhubungan dengan Pendidikan dan khususnya untuk meliput sebuah sekolah – sekolah yang ada
di Yogyakarta dan sekitarnya dan selain itu penulis juga ingin belajar menjadi seorang produser yang baik untuk menjalankan sebuah program acara
tersebut. Oleh karena itu, penulis mengambil judul “PERAN PRODUSER DALAM PROGRAM ACARA “DUPEN” DUNIA PENDIDIKAN
SEBAGAI BENTUK SAJIAN FEATURE”
B. Tujuan