Pengertian Ibadah Pemuda GKJ SALATIGA DAN IBADAH PEMUDA 3.1 Profil GKJ Salatiga

Menurut penulis teori ini tepat bahwa musik merupakan ungkapan isi hati seseorang. Dengan adanya musik, seseorang dapat menyalurkan perasaan mereka, diantaranya sedih, senang, sukacita. Sebagai pemain musik, ia mengetahui lagu-lagu yang melibatkan sebuah perasaan, diantaranya terharu, sukacita, bersemangat. Di antara lagu-lagu rohani, tidak semua lagu memiliki tempo cepat, tetapi ada tempo yang lambat. Di antara lagu-lagu, tidak semua lagu sedih, tetapi ada lagu yang bersemangat dan sukacita. Dalam ibadah pemuda, diharapkan merasakan lagu-lagu yang sesuai dengan tema Firman, sehingga lagu-lagu tersebut dapat menjadi inspirasi dalam ibadah tersebut. mendapatkan sesuatu dalam ibadah, bukan hanya dari Frman, tetapi pujian yang dinyanyikan bisa menjadi membangun dan berkat bagi semua orang. Oleh karena itu musik memiliki pengaruh yang kuat bagi semua orang, terkhusus anak-anak muda. Berkaitan dengan judul penelitian, penulis memiliki teori peranan musik yang dicetuskan oleh Martin Luther. Ia menggunakan 3 tahap yaitu tahap mengajar, tahap menggerakan dan tahap mencerahkan. Setelah penulis melakukan penelitian dalam ibadah pemuda GKJ tersebut, peranan musik terhadap berada dalam tahap ketiga yaitu mencerahkan. Tahap mencerahkan berarti pemain musik sudah menjiwai dan menjadi satu dengan musik dalam ibadah pemuda sehingga suasana dan penghayatan dalam ibadah tersebut menjadi sukacita dan menyenangkan bagi pemuda-i. Menurut penulis, dalam ibadah pemuda tersebut, musik dan pemuda sudah menjadi satu kesatuan dan sangat berkaitan, sehingga dalam mengikuti ibadah pemuda di GKJ, suasana yang terjadi ialah sukacita dan mempunyai ciri khas dari pemuda-i. Hal tersebut dapat terlihat dari wawancara penulis dengan semua nara sumber, bahwa peranan musik dalam ibadah pemuda penting dan saling berkaitan, sehingga suasana ibadah yang dirasakan menjadi penuh sukacita.

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Melihat pengelolaan serta perhatian pemuda-pemudi GKJ Salatiga sangat kuat dan berpengaruh dalam bidang musik, serta penelitian yang sudah dilakukan tersebut, menurut penulis peranan musik dalam ibadah pemuda di GKJ sangat penting dan saling berkaitan. Jika dalam ibadah pemuda ada pemain musik yang mengiringi, maka ibadah tersebut akan menambah 23 semangat dan bisa mempengaruhi emosi dari seorang pemuda tersebut. Tetapi jika dalam ibadah pemuda tidak ada musik yang mengiringnya, maka ibadah tersebut akan terasa hampa dan kurang bersemangat. Menurut penulis, musik bersifat universal dan merangkul semua golongan, terlebih khusus bagi kaum pemuda. Kehadiran musik didalam ibadah pemuda memberikan nuasna yang berbeda, artinya musik dan liturgi yang digunakan menjawab kebutuhan para pemuda dan kontekstual bagi pemuda tersebut. Kehadiran musik juga membantu pemuda untuk mengekspreikan perasaannya, karena melalui musik tersebut dapat mewakili semua bentuk perasaan mereka kepada Tuhan. Jika dilihat dari tahapan mengenai peranan musik, penulis menyimpulkan bahwa peranan tersebut berada dalam tahap mencerahkan, artinya dalam ibadah pemuda dan musik menjadi satu dan saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dengan kehadiran musik ditengah-tengah ibadah pemuda, bisa menggerakan siapapun untuk melayani dan memuji nama Tuhan. Bermain musik bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan orang tersebut tulus dalam melayani. Musik merupakan salah satu bagian dari ibadah pemuda. tanpa kehadiran musik dalam ibadah, maka ibadah tersebut akan terasa hampa dan kurang bersemangat. Oleh karena itu, kehadiran musik dalam ibadah pemuda sangat dinantikan dan diharapkan oleh semua anak-anak muda, sehingga suasana dalam ibadah pemuda menjadi sukacita. 5.2 Saran Dalam bagian ini, penulis ingin memberikan saran kepada pihak-pihak tertentu. Yang pertama, penulis ingin memberi saran kepada Fakultas Teologi, dalam matakuliah musik gerejawi. Menurut penulis, dalam matakuliah ini harus bisa diperhatikan, sehingga mahasiswa yang mengikuti tersebut bisa membaca not balok dengan baik dan bisa bernyanyi dengan baik, sehingga setelah mendapatkan matakuliah musik gerejawi tersebut mahasiswa tersebut dapat membaca not balok dan dapat bernyanyi dengan baik. Yang kedua, penulis ingin memberi saran kepada pemuda GKJ Salatiga. Menurut penulis, peran musik dalam ibadah pemuda harus selalu ditingkatkan dan diperhatikan, karena ibadah pemuda tersebut identik dengan musik. Seandainya tidak ada pemain musik berhalangan, pengurus pemuda bisa mencari ganti untuk bermain musik, sehingga dalam ibadah pemuda tersebut peran dan kehadiran musik selalu ada. 24