Jenis lagu yang tepat untuk ibadah Pemuda

semangat dan bisa mempengaruhi emosi dari seorang pemuda tersebut. Tetapi jika dalam ibadah pemuda tidak ada musik yang mengiringnya, maka ibadah tersebut akan terasa hampa dan kurang bersemangat. Menurut penulis, musik bersifat universal dan merangkul semua golongan, terlebih khusus bagi kaum pemuda. Kehadiran musik didalam ibadah pemuda memberikan nuasna yang berbeda, artinya musik dan liturgi yang digunakan menjawab kebutuhan para pemuda dan kontekstual bagi pemuda tersebut. Kehadiran musik juga membantu pemuda untuk mengekspreikan perasaannya, karena melalui musik tersebut dapat mewakili semua bentuk perasaan mereka kepada Tuhan. Jika dilihat dari tahapan mengenai peranan musik, penulis menyimpulkan bahwa peranan tersebut berada dalam tahap mencerahkan, artinya dalam ibadah pemuda dan musik menjadi satu dan saling berkaitan satu dengan yang lain, sehingga dengan kehadiran musik ditengah-tengah ibadah pemuda, bisa menggerakan siapapun untuk melayani dan memuji nama Tuhan. Bermain musik bisa dilakukan oleh siapa saja, asalkan orang tersebut tulus dalam melayani. Musik merupakan salah satu bagian dari ibadah pemuda. tanpa kehadiran musik dalam ibadah, maka ibadah tersebut akan terasa hampa dan kurang bersemangat. Oleh karena itu, kehadiran musik dalam ibadah pemuda sangat dinantikan dan diharapkan oleh semua anak-anak muda, sehingga suasana dalam ibadah pemuda menjadi sukacita. 5.2 Saran Dalam bagian ini, penulis ingin memberikan saran kepada pihak-pihak tertentu. Yang pertama, penulis ingin memberi saran kepada Fakultas Teologi, dalam matakuliah musik gerejawi. Menurut penulis, dalam matakuliah ini harus bisa diperhatikan, sehingga mahasiswa yang mengikuti tersebut bisa membaca not balok dengan baik dan bisa bernyanyi dengan baik, sehingga setelah mendapatkan matakuliah musik gerejawi tersebut mahasiswa tersebut dapat membaca not balok dan dapat bernyanyi dengan baik. Yang kedua, penulis ingin memberi saran kepada pemuda GKJ Salatiga. Menurut penulis, peran musik dalam ibadah pemuda harus selalu ditingkatkan dan diperhatikan, karena ibadah pemuda tersebut identik dengan musik. Seandainya tidak ada pemain musik berhalangan, pengurus pemuda bisa mencari ganti untuk bermain musik, sehingga dalam ibadah pemuda tersebut peran dan kehadiran musik selalu ada. 24 Daftar Pustaka Abineno, J.L.Ch. 1985. Ibadah Jemaat dalam abad Pertama . Jakarta: BPK Gunung Mulia. Ahmadi, Drs.H. Abu dan Sholeh, Drs Munawar Sholeh. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta. Callahan, Kennon L. 1983. Twelve Keys to an Effective church . San Francisco: A Division of Harper Collins Publishers. F.J Monks, A.M.P Knoers, Siti Rahayu Haditono. 1982. Psikologi Perkembangan:Pengantar dalam berbagai bagiannya. Jogjakarta: Gajah Mada University Press. Gunarsa Singgih D. Psikologi Perkembangan . Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1992. Hibbert Mike Viv. Pelayanan Musik . Jogjakarta: ANDI. 1988. Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan . Jakarta: Erlangga. 1980 Komisi Liturgi dan Musik Sinode GKI. Musik dalam ibadah. Jakarta: Grafika KreasIndo. 2012. Lahagu Faoziduhu. Ibadah sebagai Gaya hidup . Yogyakarta: ANDI 2012. Listya, Agastya Rama. 1999. Nyanyian Jemaat dan perkembangannya . Salatiga: Fakultas Teologi UKSW. . 1999. Kontekstualisasi Musik Gereja . Salatiga: Fakultas Teologi UKSW. Majelis Sinode GPIB. 2010. Katekisasi GPIB. Jakarta: Sinode GPIB. Mangunhardjan A.M. 1986. Pendampingan Kaum Muda . Jogjakarta: Kanisius. Redman, Matt. 2003. Menyembah dalam Roh dan Kebenaran . Yogyakarta: ANDI. Ray, David R. 2000. Gereja Yang Hidup: ide-ide segar menjadikan ibadah lebih indah. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Saragih, Winnardo. 2008. Misi Musik: Menyembah atau menghujat Allah?. Yogyakarta: ANDI. Smith, Jane Stuart dan Betty Carlson. 2001. Karunia Musik: Para Komponis Besar dan Pengaruh Mereka . Surabaya: Momentum. 25