3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana implementasi pelayanan publik bagi pemenuhan hak-hak difabel diterapkan di Kota Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1.
menganalisis penerapan pelayanan publik di Kota Yogyakarta khususnya aksesibilitas pelayanan khusus bagi difabel.
2. Mengidentifikasi alternatif solusi yang dapat diterapkan dalam pemberian
pelayanan publik yang adil dan tidak diskriminatif di Kota Yogyakarta
D. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat teoretis:
a. memberikan sumbangan bagi pengembangan teori pelayanan publik
b. mengembangkan teori formulasi dan implementasi kebijakan publik
2. Manfaat praktis: menjadi bahan masukan bagi pemerintah daerah khususnya
Pemerintah Kota Yogyakrta dalam rangka menberikan pelayanan publik yang adil, tidak diskrimatif serta efektif dan efisien.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Teori tentang Pelayanan Publik B.
Teori tentang Kelompok Difabel a.
Pengertian Difabel b.
Difabel dalam Angka c.
Kebijakan-Kebijakan Mengenai Pemenuhan Hak Difabel di Indonesia d.
Aksessibiltas Difabel
e. Hambatan Arsitektural bagi Difabel
BAB III METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif, dimana peneliti bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa penerapan pelayanan publik berkaityang
diberikan kepada difabel baik pelayanan fisik maupun non-fisik. Penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor Moleong, 1990 adalah
sebuah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang yang diamati. Sedangkan penelitian kualitatif
menurut Hadari Nawawi1998, 63 pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan dan melukiskan keadaan subyek dan atau obyek penelitian pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya.
B. Pemilihan Lokasi Penelitian
Penelitian ini difokuskan di Kota Yogyakarta dengan beberapa pertimbangan.
Pertama
, Kota Yogyakarta merupakan salah satu
pusat pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terkenal sebagai Kota Pendidikan. Kota Yogyakarta merupakan
kota pendidikan, dimana berbagai perguruan tinggi, ilmuwan, dan aktivis pemerhati masalah-masalah sosial kemasyarakatan berada dan berani memberikan penilaian
kritis terhadap sebuah kebijakan pemerintah khususnya bagi difabel. Kedua,
4
Pemerintah Kota Yogyakarta termasuk dalam kategori
the best
dalam memberikan pelayanan kepada publik. Peneliti akan menganalisis apakah pelayanan yang baik
tersebut juga sudah diterapkan bagi kaum berkebutuhan khusus.
Ketiga
, pertimbangan praktis, yaitu kemudahan akses bagi peneliti.
C.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta dinas-dinas lain berkaitan dalam pemberian pelayanan bagi
difabel yaitu Dinas Pendidikan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah. Selain itu wawancara dengan kaum difabel juga menjadi sumber
data utama dalam penelitian ini.
D.
Jenis Data
Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder.
a. Data Primer, merupakan data yang diperoleh secara langsung dari sumber data
tanpa melalui perantara. Untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini digunakan teknik wawancara. Data primer berkaitan dengan pendapat para kepala
dinas dan pemberi pelayanan publik di Kota Yogyakarta khususnya bagi difabel. Selain itu informasi langsung dari kaum difabel juga menjadi sumber utama dalam
penelitian ini.
b. Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber
data. Untuk mengumpulkan data sekunder dalam penelitian ini digunakan teknik dokumentasi. Data sekunder yang dibutuhkan berupa jumlah difabel di Kota
Yogyakarta, jenis pelayanan kepada kaum difabel, program-program penyokong kemandirian dan kesejahteraan kaum difabel dan hal-hal lain yang mendukung
tentang pelayanan kepada difabel di Kota Yogyakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data