28 bersemangat, sedangkan permainan merupakan sesuatu yang digunakan untuk
bermain itu sendiri. Jadi permainan merupakan alat untuk bermain seperti yang diungkapkan
Conny Semiawan 2008: 20 berpendapat bahwa permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak ia kenali sampai yang ia ketahui dan
dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya. Diana Mutiah 2012: 113 juga berperpendapat bahwa permainan merupakan alat pendidikan
karena memberikan rasa kepuasan, kegembiraan, dan kebahagiaan. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa permainan
adalah aktivitas serta alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya sehingga mereka memperoleh informasi, kesenangan, dan mengembangkan imajinasi anak.
Permainan juga berfungsi untuk mengembangkan otot-otot anak dan menyalurkan energi mereka.
2. Faktor yang Mempengaruhi Permainan
Beberapa faktor yang mempengaruhi permainan anak menurut M. Fadillah, dkk 2014: 38-39 diantaranya:
a. Kesehatan Semakin sehat anak maka semakin banyak energinya untuk bermain aktif
seperti olahraga. b. Perkembangan motorik
Permainan anak pada setiap usia melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu permainannya bergantung pada
29 perkembangan
motorik mereka.
Pengendaian motorik
yang baik
memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif. c. Intelegensi
Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukkan kecerdikan. Dengan bertambahnya
uisa mereka lebih menunjukkan perhatian dalam permainan kecerdasan, dramatik, konstruksi, dan membaca.
d. Jenis kelamin Anak laki-laki bermain lebih kasar dibandingkan dengan anak perempuan.
Anak laki-laki lebih menyukai permainan yang menantang, sedangkan anak perempuan menyukai hal-hal yang sederhana dan kelembutan.
e. Lingkungan Lingkungan yang kurang mendukung akan dapat mempengaruhi anak dalam
bermain. Lingkungan yang sepi dari anak-anak akan menjadikan anak kurang minat untuk bermain berbeda jika lingkungan terdapat banyak anak.
f. Status sosial-ekonomi
Anak dari kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi menyukai kegiatan permainan yang mahal, sedangkan dari golongan menengah ke bawah lebih
menyukai permainan-permainan yang sifatnya sederhana. g. Jumlah waktu bebas
Jumlah waktu bermain tergantung pada waktu bebas yang dimiliki anak. Anak yang memiliki waktu luang banyak lebih dapat memanfaatkannya
untuk bermain, dibandingkan dengan anak yang tidak cukup memiliki waktu
30 luang sebab ia sudah kehabisan tenaga untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
didapatkannya. h. Peralatan bermain
Peralatan bermain yang dimiliki anak mempengaruhi permainannya. Misalnya, dominasi boneka atau kartun lebih mendukung pada permainan
pura-pura. Kemudian balok kayu, cat air lebih mendukung pada permainan konstuktif dan imajinasi.
3. Jenis Permainan