5
Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach: bahwa luaran
pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan input yang unggul Seeley 1988
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya : - Terlalu esklusif
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. Proses output approach: struktur persekolahan, lingkungan dan proses
menentukan mutu luaran Walsk 1990
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach: bahwa luaran
pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan input yang unggul Seeley 1988
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya : - Terlalu esklusif
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2. Proses output approach: struktur persekolahan, lingkungan dan proses
menentukan mutu luaran Walsk 1990
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, dengan memperhatikan standarisasi minimal
minimun requirement anak didik yang akan diterima dengan kualifikasikemampuan guru,
kurikulum dan pembelajaran, sarana dan prasarana yang memadai,
managemenorganisasi sekolah,
S
asaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana
keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual,
ketrampilan, dan moral yang berguna untuk masyarakat dan
diri sendiri
S
asaran Sistem Sekolah Unggulan: Sejauh mana
keluaran sekolah memiliki kapabilitas dalam intelektual,
ketrampilan, dan moral yang berguna untuk masyarakat dan
diri sendiri
6
Siklus Kurikulum
Perencanaan
Penilaian Pengembangan
Implementasi Policy
7
Curriculum Engineering
1. Merumuskan tujuan yang hendak dicapai.
2. Mengorganisasikan bahan belajar untuk mencapai tujuan.
3. Memilih cara untuk memudahkan terjadinya belajar.
4. Menetapkan cara untuk menilai keberhasilan belajar.
8
Hubungan antara Kurikulum
dan Pembelajaran
Rancangan dan
pengaturan belajar-
mengajar Pelaksanaan
belajar- mengajar dan
penilaian hasil belajar
dua sisi koin uang logam
9
Sistem: kesatuan komponen yang terarah pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran
Tujuan
Isimateri pembelajaran
Proses pembelajaran Evaluasi
10
TINDAK LANJUT
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS
MEDIA DAN SUMBER
EVALUASI TUJUAN
PEMBELAJARAN
MODEL PEMBELAJARAN
EFEKTIF
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
11
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan
Filosofis Psikologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM Sosiologis
12
Komponen KTSP
Mengacu Pada: • Standar Isi Permen 22
• Standar Kompetensi LulusanPermen 23 • Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23 Permen 24 • Panduan KTSP
• Model Tubuh Kurikulum Model Format
KTSP
13
Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk master plan: pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian
14
Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran
2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Penentuan struktur dan isi program
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi
5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
7. Penentuan cara mengukur hasil belajar I
II
15
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Konsep
Fakta M
e n
in g
ka tk
a n
ke u
m u
m a
n
M e
n in
g ka
tk a
n
ke kh
u su
sa n
16
Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran Silabus, RPP: Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
2. Penjabaran materi kedalaman dan keluasan
3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran
4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
6. Setting lingkungan pembelajaran
17
Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan
2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk CIPP
4. Kontingensi – kongruens
5. Diskrepansi
18 MODEL CIPP CONTEXT, INPUT, PROCESS,
PRODUCT: Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan sistem dantujuan, kondisi aktual, masalah-
masalah dan peluang. Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan, implementasi design dan cost benefit dari
rancangan. Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
penyediaan informasi untuk pembuatan keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur pencapaian proses dan pada akhir program
identik dgn evaluasi sumatif
19
Strategic Planing: ORBEX
20
Dimana kta sekarang ?
Kemana kita akan pergi ?
Bagaimana caranya
mencapai kesana ?
Apakah kita sampai
disana?
- Analisis lingkungan eksternal
- Analisis lingkungan internal
Profil Sekolah
Isu-isu strategis Kebijakan
Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program
Strategi pelaksanaan
Formulasi Strategi Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Saran Rekomendasi
Evaluasi Pengumpulan
Pemaparan Data
ACTION PLAN SEKOLAH
Evaluasi Kontrol
21 8 langkah dalam melakukan penyusunan
perencanaan Strategi Sekolah
1. Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi? Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan. 2. Lengkapi data position audit; Apa yang sudah kita
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk
mencapai tujuan? 3. Lakukan environmental scanning; Peluang seperti
apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang?
22 4. Lakukan organizational diagnosis; Apa yang
menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
untuk mengukur keberhasilan kita dalam mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
Secara bertahap, repelita demi repelita, tonggak- tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan
upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang diinginkan tersebut?
23 6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama? Perubahan apa yang akan diusahakan?
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan? 8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia? Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut? Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
berjalan sesuai harapan?
24
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di masa depan
– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah
– Dalam koridor pembangunan pendidikan nasional – Realistik sesuai harapan masyarakat
Visi Sekolah
25
Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator:
– Unggul dalam peningkatan skor GSA UAN – Juara dalam berbagai lomba KIR
– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris – Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian – Unggul dalam kegiatan keagamaan
26
Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi sekolah
– Bentuk layanan untuk memenuhi tuntutan visi
– Rumusan tindakan sebagai arahan untuk mewujudkan visi
27
Contoh Misi Sekolah
• Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua guru dan siswa
• Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam berkarya
• Mendorong siswa mengenali potensi dirinya untuk meningkatkan motivasi
berprestasi
• Menumbuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut
28
• Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi dalam jangka waktu tertentu 3 th
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki: • Rata-rata peningkatan Scor GSA + 1,50
• Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi • 20 siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik • Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupatenkota • 80 siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama yang dianut.
29
• Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah •
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal Penyelenggaraan dll
• Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
• Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khaspotensi keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran tersendiri;
• Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
• Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester •
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
•
Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis
Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
30 KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
• Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis Kegiatan, Mekanisme dan Strategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
• Bukan mata pelajaran dan tidak perlu dibuatkan silabus
• Penilaian dilakukan secara kualitatif deskripsi bukan kuantitatif
• Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan ekstrakurikuler
• Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
kehidupan pribadisocial, kesulitan belajar,karir, atau kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan kreativitaskepribadian siswa
seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
• Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS. •
Dipasilitasidibimbing oleh konselorguru BK, Guru MP atau tenaga kependidikan yang kompeten.
31
KETUNTASAN BELAJAR
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
•
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100, dengan batas criteria ideal
minimum 75
•
Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal KKM per MP dengan
mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung
•
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat
mencapai criteria ketuntasan ideal.
32
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
•
Berisi tentang program kecakapan hidup yang diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya. Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal sbb:
•
Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan vokasional
•
Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat disajikan secara terintegrasi danatau berupa
paketmodul yang direncanakan secara khusus dan terintegrasi.
•
Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang bersangkutan danatau dari satuan pendidikan
formalnon formal lain, apabila sekolah yang bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
yang memadai.
33
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
• Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan
global misalnya: Program SBI yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
• Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya,
Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik
• Dapat merupakan bagian dari semua MP
• Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan
formal lain danatau satuan pendidikan nonformal
34
Pemetaan SKKD
Merupakan gambaran hasil pengkajian Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan: •
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu danatau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI; •
keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
• keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran. •
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran concept maping
35
Nilai-nilai masukan input values, dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi:
1.
Amanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban kepercayaan
2. Profesional