Manajemen Pengembangan Kurikulum (2)
Disampaikan: Disampaikan:
Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si. Oleh: Dr. Tita Lestari, M.Pd., M.Si.
Desember 2006 Desember 2006 PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
(2)
2 2
P
R
O
S
E
S
Manajemen Sekolah
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
SISTEM MANAJEMEN SEKOLAH
MASUKAN MENTAH
(Siswa)
Guru & Staf Sarana/prasarana
Keuangan Organisasi Kuriulum
MASU KAN
LINGK UNGA
N
MASUKAN INSTRUMENTAL
Dukungan Orangtua
Dukungan Pemerintah
Dukungan Masyarakat
KELUARAN
Kognitif Afektif Psikomotor Hubungan Personal
HASIL
Melanjutkan Pendidikan
Beker ja
(3)
Apa itu Sekolah
Apa itu Sekolah
Unggul
Unggul
(Ada tiga
(Ada tiga
komponen)
komponen)
Sekolah yang mampu memberikan layanan
Sekolah yang mampu memberikan layanan
optimal kepada seluruh anak dgn berbagai
optimal kepada seluruh anak dgn berbagai
perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar
perbedaan bakat, minat kebutuhan belajar
Mampu meningkatkan secara signifikan
Mampu meningkatkan secara signifikan
kapabilitas yang dimiliki anak didik
kapabilitas yang dimiliki anak didik
menjadi aktualisasi diri yang memberikan
menjadi aktualisasi diri yang memberikan
kebanggaan
kebanggaan
Mampu membangun karakter kepribadian
Mampu membangun karakter kepribadian
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
yang kuat, kokoh dan mantap dalam diri
siswa
(4)
4 4
Sekolah saat ini (bukan sekolah Sekolah saat ini (bukan sekolah Unggul)
Unggul)
1.
1. Dimensi kognitif (Dimensi kognitif (hanya hanya menghafal)
menghafal)
2.
2. Dimensi ketrampilanDimensi ketrampilan (mekanistik)
(mekanistik)
3.
3. Dimensi nilaiDimensi nilai tidak terurus tidak terurus dan tidak mendalam
dan tidak mendalam
4.
4. Dimensi hubunganDimensi hubungan (ranah (ranah interaktif) tidak tergarap.
interaktif) tidak tergarap.
Sekolah saat ini (bukan sekolah
Sekolah saat ini (bukan sekolah
Unggul)
Unggul) 1.
1. Dimensi kognitif (Dimensi kognitif (hanya hanya menghafal)
menghafal)
2.
2. Dimensi ketrampilanDimensi ketrampilan (mekanistik)
(mekanistik)
3.
3. Dimensi nilaiDimensi nilai tidak terurus tidak terurus dan tidak mendalam
dan tidak mendalam
4.
4. Dimensi hubunganDimensi hubungan (ranah (ranah interaktif) tidak tergarap.
interaktif) tidak tergarap.
Sekolah yang Ideal Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) (Sekolah Unggul) Dimensi kognitif Dimensi kognitif (menguasai pengetahuan (menguasai pengetahuan dan bidang studi).
dan bidang studi).
Dimensi ketrampilan: a.l. Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk ketrampilan untuk melakukan pekerjaan, melakukan pekerjaan, pemecahan masalah, pemecahan masalah, berfikir kreatif, dll. berfikir kreatif, dll.
Dimensi nilai: a.l. sikap Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap orang lain, terhadap
lingkungan, dan kepada lingkungan, dan kepada M
Maha aha PPencipta.encipta.
Dimensi hubungan: Dimensi hubungan:
hubungan yang dibangun hubungan yang dibangun oleh luaran pendidik
oleh luaran pendidikanan
(outcome) terutama dunia (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat.
kerja dan masyarakat. Sekolah yang Ideal Sekolah yang Ideal (Sekolah Unggul) (Sekolah Unggul) Dimensi kognitif Dimensi kognitif (menguasai pengetahuan (menguasai pengetahuan dan bidang studi).
dan bidang studi).
Dimensi ketrampilan: a.l. Dimensi ketrampilan: a.l. ketrampilan untuk ketrampilan untuk melakukan pekerjaan, melakukan pekerjaan, pemecahan masalah, pemecahan masalah, berfikir kreatif, dll. berfikir kreatif, dll.
Dimensi nilai: a.l. sikap Dimensi nilai: a.l. sikap terhadap diri, terhadap terhadap diri, terhadap orang lain, terhadap orang lain, terhadap
lingkungan, dan kepada lingkungan, dan kepada M
Maha aha PPencipta.encipta.
Dimensi hubungan: Dimensi hubungan:
hubungan yang dibangun hubungan yang dibangun oleh luaran pendidik
oleh luaran pendidikanan
(outcome) terutama dunia (outcome) terutama dunia kerja dan masyarakat.
kerja dan masyarakat.
PP. 19
(5)
Model Pengembangan Sekolah Uggul Model Pengembangan Sekolah Uggul 1. Input-ouput approach:
1. Input-ouput approach:bahwa luaran bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui pendidikan unggul dapat diperoleh melalui masukan (input) yang unggul (
masukan (input) yang unggul (Seeley 1988Seeley 1988)) Siswa yang berhasilnya tinggi
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu
dalam kelas atau sekolah tertentu Kelemahannya :
Kelemahannya :
-
- Terlalu esklusifTerlalu esklusif
-
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulanTidak memperhatikan siswa bukan unggulan 2.
2. Proses output approach:Proses output approach:struktur struktur persekolahan, lingkungan dan proses persekolahan, lingkungan dan proses menentukan mutu luaran (Walsk 1990) menentukan mutu luaran (Walsk 1990) Memperhatikan siswa unggulan dan tidak Memperhatikan siswa unggulan dan tidak unggul
unggul
Model Pengembangan Sekolah Uggul
Model Pengembangan Sekolah Uggul
1. Input-ouput approach:
1. Input-ouput approach:bahwa luaran bahwa luaran pendidikan unggul dapat diperoleh melalui
pendidikan unggul dapat diperoleh melalui
masukan (input) yang unggul (
masukan (input) yang unggul (Seeley 1988Seeley 1988)) Siswa yang berhasilnya tinggi
Siswa yang berhasilnya tinggi dikelompokkan ke dikelompokkan ke dalam kelas atau sekolah tertentu
dalam kelas atau sekolah tertentu
Kelemahannya :
Kelemahannya :
-
- Terlalu esklusifTerlalu esklusif
-
- Tidak memperhatikan siswa bukan unggulanTidak memperhatikan siswa bukan unggulan
2.
2. Proses output approach:Proses output approach:struktur struktur persekolahan, lingkungan dan proses
persekolahan, lingkungan dan proses
menentukan mutu luaran (Walsk 1990)
menentukan mutu luaran (Walsk 1990)
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak
Memperhatikan siswa unggulan dan tidak
unggul
unggul
Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan, Kedua model ini sebaiknya dikombinasikan,
dengan memperhatikan
dengan memperhatikan standarisasi minimalstandarisasi minimal (minimun requi
(minimun requirerement) ment) anak didik yang akan anak didik yang akan diterima
diterima dengan kualifikasi/kemampuan guru, dengan kualifikasi/kemampuan guru, kurikulum
kurikulum dan pembelajaran dan pembelajaran,, sarana dan sarana dan prasarana yang memadai,
prasarana yang memadai, S
Sasaran Sistem asaran Sistem Sekolah Sekolah Unggulan: Sejauh mana Unggulan: Sejauh mana keluaran
keluaran sekolah memilikisekolah memiliki kapabilitas
kapabilitas dalam intelektual dalam intelektual, , ketrampilan
ketrampilan, dan moral, dan moral yang yang berguna untuk
berguna untuk masyarakat dan masyarakat dan diri sendiri
diri sendiri
S
Sasaran Sasaran Sistem istem Sekolah Sekolah Unggulan: Sejauh mana
Unggulan: Sejauh mana
keluaran
keluaran sekolah memilikisekolah memiliki kapabilitas
kapabilitas dalam dalam intelektual intelektual, , ketrampilan
ketrampilan, dan moral, dan moral yang yang berguna untuk
berguna untuk masyarakat dan masyarakat dan diri sendiri
(6)
6 6
Siklus Kurikulum
Siklus Kurikulum
Perencanaan
Penilaian
Pengembangan
Implementasi Policy
(7)
Curriculum Engineering
Curriculum Engineering
1.
1.
Merumuskan tujuan yang hendak
Merumuskan tujuan yang hendak
dicapai.
dicapai.
2.
2.
Mengorganisasikan bahan belajar
Mengorganisasikan bahan belajar
untuk mencapai tujuan.
untuk mencapai tujuan.
3.
3.
Memilih cara untuk memudahkan
Memilih cara untuk memudahkan
terjadinya belajar.
terjadinya belajar.
4.
4.
Menetapkan cara untuk menilai
Menetapkan cara untuk menilai
keberhasilan belajar.
(8)
8 8
Hubungan antara Kurikulum dan
Hubungan antara Kurikulum dan
Pembelajaran
Pembelajaran
Rancangan dan
pengaturan belajar mengajar
Pelaksanaan belajar
mengajar dan penilaian hasil
belajar
(9)
Pembelajaran sebagai
Pembelajaran sebagai
sistem
sistem
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
Sistem: kesatuan komponen yang terarah
pada pencapaian tujuan
pada pencapaian tujuan
Sistem pembelajaran
Sistem pembelajaran
Tujuan
Isi/materi
pembelajaran Evaluasi
(10)
10 10
TINDAK LANJUT
STRATEGI PEMBELAJARAN
PENGELOLAAN KELAS
MEDIA DAN SUMBER EVALUASI
TUJUAN
PEMBELAJARAN
MODEL
PEMBELAJARAN EFEKTIF
KOMPONENKOMPONEN
KOMPONENKOMPONEN
MODEL PEMBELAJARAN EFEKTIF
(11)
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Konstelasi Pengembangan Kurikulum
Kebutuhan Anak Aspirasi Masyarakat Ilmu Pengetahuan
Filosofis Psikologis
Tujuan Pendidikan
KURIKULUM
(12)
12 12
Komponen KTSP
Komponen KTSP
Mengacu Pada:
Mengacu Pada:
Standar Isi (Permen 22)
Standar Isi (Permen 22)
Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
Standar Kompetensi Lulusan(Permen 23)
Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
Pedoman Pelaksanaan Permen 22 dan
23( Permen 24)
23( Permen 24)
Panduan KTSP
Panduan KTSP
Model Tubuh Kurikulum (Model Format
Model Tubuh Kurikulum (Model Format
KTSP)
(13)
Perencanaan Kurikulum
Perencanaan Kurikulum
1. Menganalisis kebutuhan
2. Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
3. Menentukan disain kurikulum
4. Membuat rencana induk (master plan):
(14)
14 14
Pengembangan Kurikulum
Pengembangan Kurikulum
1. Perumusan rasional atau dasar pemikiran 2. Perumusan visi, misi, dan tujuan
3. Penentuan struktur dan isi program
4. Pemilihan dan pengorganisasian materi 5. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran 6. Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar 7. Penentuan cara mengukur hasil belajar
I
(15)
Struktur Pengetahuan
Struktur Pengetahuan
Generalisasi
Konsep
Fakta
M
en
in
gk
at
k
an
k
eu
m
u
m
an
M
en
in
gk
at
k
an
k
ek
h
u
su
sa
(16)
16 16
Pelaksanaan Kurikulum
Pelaksanaan Kurikulum
1. Penyusunan rencana dan program pembelajaran (Silabus, RPP: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
2. Penjabaran materi (kedalaman dan keluasan) 3. Penentuan strategi dan metode pembelajaran 4. Penyediaan sumber, alat, dan sarana
pembelajaran
5. Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar
(17)
Penilaian Kurikulum
Penilaian Kurikulum
1. Kekuatan dan kelemahan 2. Formatif dan sumatif
3. Konteks, input, proses, produk (CIPP) 4. Kontingensi – kongruens
(18)
18 18 MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
MODEL CIPP (CONTEXT, INPUT, PROCESS,
PRODUCT): Daniel Stufflebeam
PRODUCT): Daniel Stufflebeam
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
Evaluasi konteks: berfokus pada pendekatan
sistem dantujuan, kondisi aktual,
sistem dantujuan, kondisi aktual,
masalah-masalah dan peluang.
masalah dan peluang.
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
Evaluasi Input: berfokus pada kemampuan
sistem, strategi pencapaian tujuan,
sistem, strategi pencapaian tujuan,
implementasi design dan cost benefit dari
implementasi design dan cost benefit dari
rancangan.
rancangan.
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
Evaluasi proses memiliki fokus yaitu pada
penyediaan informasi untuk pembuatan
penyediaan informasi untuk pembuatan
keputusan dalam melaksanakan program.
keputusan dalam melaksanakan program.
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
Wvaluasi produk berfokus pada mengukur
pencapaian proses dan pada akhir program
pencapaian proses dan pada akhir program
(identik dgn evaluasi sumatif)
(19)
Strategic Planing: ORBEX
(20)
20 20
Dimana kta sekarang ?
Kemana kita akan pergi ?
Bagaimana caranya mencapai kesana ?
Apakah kita sampai
disana?
- Analisis lingkungan eksternal
- Analisis lingkungan internal
Profil Sekolah
Isu-isu strategis Kebijakan Pendidikan
Profil sekolah yang diharapkan
- Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, dan Program
Strategi pelaksanaan
Formulasi Strategi Pelaksanaan
Alokasi Sumberdaya
Saran/
Rekomendasi Evaluasi
Pengumpulan & Pemaparan
Data
KERANGKA DASAR PENYUSUNAN KTSP MELALUI ACTION PLAN SEKOLAH
(21)
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
8 langkah dalam melakukan penyusunan perencanaan
S
Strategi trategi SekolahSekolah 1.
1. Renungkan misi; Renungkan misi; Apa saja yang menjadi tujuan Apa saja yang menjadi tujuan dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
dasar yang melatarbelakangi pendirian organisasi?
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
Misi menguraikan maksud keberadaan usaha. Demi
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
kepentingan siapa, kehadiran organisasi di lapangan.
2.
2. Lengkapi data Lengkapi data position auditposition audit; Apa yang sudah kita ; Apa yang sudah kita lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
lakukan di masa lalu? Berada di mana organisasi ini
sekarang?
sekarang? Cara-cara apa saja yang digunakan untuk Cara-cara apa saja yang digunakan untuk mencapai tujuan?
mencapai tujuan?
3. Lakukan
3. Lakukan environmental scanningenvironmental scanning; Peluang seperti ; Peluang seperti apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
apa yang ada? Ancaman seperti apa yang sedang
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
dihadapi? Bagaimana dengan peluang dan ancaman
di masa yang akan datang?
(22)
22 22 4.
4. Lakukan Lakukan organizational diagnosisorganizational diagnosis; Apa yang ; Apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
menjadi kekuatan dan kelemahan kita bila
dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
dibandingkan dengan negara lain? Apa saja faktor
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
kunci keberhasilan dalam menjalankan organisasi
ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
ini? Apa yang menjadi tantangan dan hambatan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan
yang dapat kita hadapi dalam mencapai tujuan
yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
yang kita inginkan? Apa saja ukuran kunci kinerja
untuk mengukur keberhasilan kita dalam
untuk mengukur keberhasilan kita dalam
mengelola organsiasi ini?
mengelola organsiasi ini?
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
5. Renungkan visi; Kondisi apa saja yang ingin
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
diwujudkan di masa yang akan datang? Bila diukur,
ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
ukuran kinerja kunci yang sudah ditetapkan pada
tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
tahap sebelumnya menunjukkan nilai berapa saja?
Secara bertahap, repelita demi repelita,
Secara bertahap, repelita demi repelita,
tonggak-tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan
tonggak apa yang dapat mengukur kemajuan
upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang
upaya organisasi mendekatkan ke kondisi yang
diinginkan tersebut?
(23)
6.
6. Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka Lengkapi renstra jangka panjang; Dalam rangka mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
mendekatkan kondisi usaha ke arah yang telah
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
ditetapkan sebelumnya, perubahan apa saja yang
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
perlu diterapkan dalam renstra yang pertama?
Perubahan apa yang akan diusahakan?
Perubahan apa yang akan diusahakan?
7.
7. Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Rumuskan renstra sekolah jangka menengah; Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
Langkah-langkah besar apa saja yang dituntut
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
dalam situasi yang sedang ditelaah, renop demi
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
renop, program, kegiatan, organisasi, dan SDM?
Teknologi apa yang akan diusahakan?
Teknologi apa yang akan diusahakan?
8.
8. Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara Rumuskan kegiatan dan program tahunan; Secara rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
rinci, langkah-langkah apa saja yang dituntut untuk
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
dilaksanakan dari tahun ke tahun, di program,
kegiatan, organisasi, dan manusia?
kegiatan, organisasi, dan manusia?
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
Khusus untuk tahun pertama, langkah tindakan apa
saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
saja yang dibutuhkan? Prioritasnya? Nilai
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
investasinya? Keuntungan apa saja yang dapat
membenarkan investasi tersebut?
membenarkan investasi tersebut?
Kapan dapat memastikan bahwa pelaksanaannya
(24)
24 24
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
Gambaran sekolah yang dicita-citakan di
masa depan
masa depan
– Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan Sebagai imajinasi moral untuk menumbuhkan
inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah
inspirasi, semangat, dan komitmen warga sekolah – Dalam koridor pembangunan pendidikan nasionalDalam koridor pembangunan pendidikan nasional – Realistik sesuai harapan masyarakatRealistik sesuai harapan masyarakat
Visi Sekolah
(25)
Contoh Visi Sekolah
Contoh Visi Sekolah
Menuju sekolah yang unggul dan
Menuju sekolah yang unggul dan
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
berprestasi berdasarkan iman dan taqwa
Indikator:
Indikator:
– Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN Unggul dalam peningkatan skor (GSA) UAN
– Juara dalam berbagai lomba KIRJuara dalam berbagai lomba KIR
– Berprestasi dalam lomba pidato bahasa InggrisBerprestasi dalam lomba pidato bahasa Inggris
– Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan Berprestasi dalam berbagai lomba olahraga dan
kesenian
kesenian
(26)
26 26
Misi Sekolah
Misi Sekolah
Tindakan untuk mewujudkan visi
Tindakan untuk mewujudkan visi
sekolah
sekolah
–
Bentuk layanan untuk memenuhi
Bentuk layanan untuk memenuhi
tuntutan visi
tuntutan visi
–
Rumusan tindakan sebagai arahan
Rumusan tindakan sebagai arahan
untuk mewujudkan visi
(27)
Contoh Misi Sekolah
Contoh Misi Sekolah
Melaksanakan pembelajaran yang efektif
Melaksanakan pembelajaran yang efektif
bagi semua guru dan siswa
bagi semua guru dan siswa
Menumbuhkan semangat keunggulan
Menumbuhkan semangat keunggulan
warga sekolah dalam berkarya
warga sekolah dalam berkarya
Mendorong siswa mengenali potensi
Mendorong siswa mengenali potensi
dirinya untuk meningkatkan motivasi
dirinya untuk meningkatkan motivasi
berprestasi
berprestasi
Menumbuhkan penghayatan terhadap
Menumbuhkan penghayatan terhadap
ajaran agama yang dianut
(28)
28 28
Tujuan Sekolah
Tujuan Sekolah
Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
Tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
dalam jangka waktu tertentu (3 th)
dalam jangka waktu tertentu (3 th)
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
Contoh: Pada tahun 2009 sekolah memiliki:
Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
Rata-rata peningkatan Scor (GSA) + 1,50
Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
Kel KIR menjadi finalis tingkat provinsi
20% siswa mampu berkomunikasi dengan
20% siswa mampu berkomunikasi dengan
bahasa Inggris dengan baik
bahasa Inggris dengan baik
Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
Tim Kesenian yang dapat tampil dalam acara
setingkat kabupaten/kota
setingkat kabupaten/kota
80% siswa mampu melaksanakan ibadah
80% siswa mampu melaksanakan ibadah
dengan benar sesuai dengan ajaran agama
dengan benar sesuai dengan ajaran agama
yang dianut.
(29)
MUATAN LOKAL
MUATAN LOKAL
Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
Berisi tentang program muatan lokal yang diselenggarakan oleh
sekolah
sekolah
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Memnacakup: Jenis, Mekanisme Pemilihan, Jadwal
Penyelenggaraan dll
Penyelenggaraan dll
Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
Dalam pengembangan programnya memperhatikan hal-hal sbb:
Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
Jenis Mulok disesuaikan dengan cirri khas/potensi/ keunggulan
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
daerah yang substansinya tidak sesuai menjadi Mata Pelajaran
tersendiri;
tersendiri;
Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
Merupakan kegiatan kurikuler yang terstruktur dan sistemik
Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
Setiap sekolah dapat melaksanakan mulok lebih dari satu jenis
dalam setiap semester
dalam setiap semester
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
Siswa boleh mengikuti lebih dari satu jenis mulok pada setiap
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
semester, sesuai dengan kemampuan sekolah.
Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus
Sekolah harus menyusun SK, KD dan Silabus untuk setiap jenis untuk setiap jenis Mulok yang diselenggarakan oleh sekolah
(30)
30 30 KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
Berisi tentang penjelasan program Pengembangan Diri yang
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup:
diselenggarakan oleh sekolah yang mencakup: Jenis KegiatanJenis Kegiatan, , Mekanisme
Mekanisme dan dan Strategi PelaksanaannyaStrategi Pelaksanaannya. Dalam menyusun . Dalam menyusun programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
programnya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Bukan mata pelajaran dan
Bukan mata pelajaran dan tidak perlutidak perlu dibuatkan silabus dibuatkan silabus Penilaian dilakukan secara
Penilaian dilakukan secara kualitatif (deskripsi)kualitatif (deskripsi) bukan kuantitatif bukan kuantitatif Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
Berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengekspresikan diri
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
sesuai bakat, minat, dan kebutuhan siswa melalui kegiatan
ekstrakurikuler
ekstrakurikuler
Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
Dapat dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling
(kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
(kehidupan pribadi/social, kesulitan belajar,karir), atau kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa
berkaitan dengan pengembangan kreativitas/kepribadian siswa
seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
seperti: kepramukaan, Kepemimpinan, KIR dll.
Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
Perlu dibuat program kerja yang sistematis dan komprehensif sebagai
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
bagian dari program kerja sekolah dan atau program kerja OSIS.
Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
Dipasilitasi/dibimbing oleh konselor/guru BK, Guru MP atau tenaga
kependidikan yang kompeten.
(31)
KETUNTASAN BELAJAR
KETUNTASAN BELAJAR
Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Berisi tentang kriteria dan mekanisme penetapan Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang
Ketuntasan Minimal Per Mata Pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah dengan
ditetapkan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: mempertimbangkan hal-hal sbb:
Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator Ketuntasan belajar ideal untuk setiap indikator adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal adalah 0 – 100%, dengan batas criteria ideal minimum 75%
minimum 75%
Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan Sekolah harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM) per MP dengan
minimal (KKM) per MP dengan
mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, mempertimbangkan: kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas, dan sumber daya pendukung
kompleksitas, dan sumber daya pendukung
Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas Sekolah dapat menetapkan KKM dibawah batas criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat criteria ideal, tetapi secara bertahap harus dapat mencapai criteria ketuntasan ideal.
(32)
32 32
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP
Berisi tentang program kecakapan hidup yang
Berisi tentang program kecakapan hidup yang
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
diselenggarakan oleh sekolah, yang mencakup: Jenis
Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya.
Program, mekanisme dan strategi pelaksanaannya.
Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal
Dalam menyusun program memperhatikan hal-hal
sbb:
sbb:
Mencakup kecakapan
Mencakup kecakapan pribadi, sosial, akademik dan pribadi, sosial, akademik dan vokasional
vokasional
Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
Menjadi bagian integral dari semua MP yang dapat
disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
disajikan secara terintegrasi dan/atau berupa
paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
paket/modul yang direncanakan secara khusus dan
terintegrasi.
terintegrasi.
Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
Dapat diperoleh dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan
formal/non formal lain, apabila sekolah yang
formal/non formal lain, apabila sekolah yang
bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
bersangkutan tidak memiliki sumber daya pendukung
yang memadai.
(33)
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan Berisi penjelasan tentang program keunggulan lokal dan global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, global (misalnya: Program SBI) yang mencakup: Jenis, Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun Mekanisme dan Strategi pelaksanaan di sekolah, disusun dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:
dengan mempertimbangkan hal-hal sbb: Substansinya mencakup aspek:
Substansinya mencakup aspek: Ekonomi, Budaya, Ekonomi, Budaya, Bahasa, TIK, ekologi
Bahasa, TIK, ekologi, dan lain-lain yang semuanya , dan lain-lain yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik
didik
Dapat merupakan bagian dari semua MP Dapat merupakan bagian dari semua MP
Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan Dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau satuan pendidikan nonformal
(34)
34 34
Pemetaan SK/KD
Pemetaan SK/KD
Merupakan gambaran hasil pengkajian
Merupakan gambaran hasil pengkajian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
setiap MP berdasarkan:
setiap MP berdasarkan:
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu
dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
dan/atau tingkat kesulitan materi, tidak harus
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
selalu sesuai dengan urutan yang ada di SI;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
kompetensi dasar dalam mata pelajaran;
keterkaitan antara standar kompetensi dan
keterkaitan antara standar kompetensi dan
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
kompetensi dasar antarmata pelajaran.
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
Model pemetaan SK dan KD dapat berupa
matriks atau diagram alur atau bentuk peta
matriks atau diagram alur atau bentuk peta
pikiran (
(35)
Tata Nilai Depdiknas
Tata Nilai Depdiknas Nilai-nilai masukan
Nilai-nilai masukan ((input valuesinput values),), dalam rangka mencapai dalam rangka mencapai
keunggulan, meliputi:
keunggulan, meliputi:
1.
1. AmanahAmanah
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
Memiliki integritas, bersikap jujur dan mampu mengemban
kepercayaan
kepercayaan
2. Profesional
2. Profesional
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta
Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang memadai serta
memahami bagaimana mengimplementasikannya
memahami bagaimana mengimplementasikannya
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
3. Antusias dan Bermotivasi Tinggi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
Menunjukkan rasa ingin tahu, semangat berdedikasi serta berorientasi
pada hasil
pada hasil
4. Bertanggung Jawab
4. Bertanggung Jawab
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
Memahami resiko pekerjaan dan berkomitmen untuk
mempertanggung-jawabkan hasil kerjanya
jawabkan hasil kerjanya
5. Kreatif
5. Kreatif
Memiliki pola pikir,
Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan
terhadap setiap permasalahan
6. Disiplin
6. Disiplin
Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu mengajak
orang lain untuk bersikap yang sama
orang lain untuk bersikap yang sama
7. Peduli
(36)
36 36
Nilai-nilai proses (
Nilai-nilai proses (
process values
process values
)
)
Depdiknas,
Depdiknas,
Visioner dan Berwawasan
Visioner dan Berwawasan
Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
Bekerja berlandaskan pengetahuan dan informasi
yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
yang luas serta wawasan yang jauh ke depan
Menjadi Teladan
Menjadi Teladan
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk
Berinisiatif untuk memulai dari diri sendiri untuk
melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh
melakukan hal-hal baik sehingga menjadi contoh
bagi pihak lain
bagi pihak lain
Memotivasi (Motivating)
Memotivasi (Motivating)
Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak
Memberikan dorongan dan semangat bagi pihak
lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
lain untuk berusaha mencapai tujuan bersama
Mengilhami (Inspiring)
Mengilhami (Inspiring)
Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
Memberikan inspirasi dan memberikan dorongan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan
karya terbaiknya
(37)
Memberdayakan (
Memberdayakan (Empowering)Empowering)
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
Memberikan kesempatan dan mengoptimalkan daya
usaha pihak lain sesuai kemampuannya
usaha pihak lain sesuai kemampuannya
Membudayakan (
Membudayakan (Culture-formingCulture-forming))
Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
Menjadi motor dan penggerak dalam pengembangan
masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
masyarakat menuju kondisi yang lebih berbudaya
Taat Azas
Taat Azas
Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
Mematuhi tata tertib, prosedur kerja, dan peraturan
perundangan
perundangan
Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
Koordinatif dan Bersinergi dalam Kerangka Kerja Tim
Bekerja bersama berdasarkan komitmen,
Bekerja bersama berdasarkan komitmen,
kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan
kepercayaan, keterbukaan, saling menghargai, dan
partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
partisipasi aktif bagi kepentingan Depdiknas
Akuntabel
Akuntabel
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
Bekerja secara terukur dengan prinsip yang standar
serta memberikan hasil kerja yang dapat
serta memberikan hasil kerja yang dapat
dipertanggungjawabkan.
(38)
38 38
Nilai-nilai keluaran (
Nilai-nilai keluaran (output valuesoutput values), ),
Produktif (Efektif dan Efisien)
Produktif (Efektif dan Efisien)
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik Dapat Dipercaya (Andal)
Dapat Dipercaya (Andal)
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas Responsif dan Aspiratif
Responsif dan Aspiratif
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
berubah
berubah
Antisipatif dan Inovatif
Antisipatif dan Inovatif
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan
terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata Pembelajar Sepanjang Hayat
Pembelajar Sepanjang Hayat
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
(39)
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara
untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia
Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan
yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang
proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
selalu berubah.
Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA
tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA
CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan
CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan
Paripurna)
(40)
40 40
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Cerdas spiritual
Cerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional & sosial
Cerdas emosional & sosial
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
serta kompetensi untuk mengekspresikannya.
serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri Beraktualisasi diri
melalui interaksi sosial yang:
melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal membina dan memupuk hubungan timbal
balik;
balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi
manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Cerdas intelektual
Cerdas intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetis
Cerdas kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
sehat, bugar, berdaya-tahan, sigap, terampil, dan
trengginas;Aktualisasi insan adiraga.
(41)
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
Kompetitif :
Kompetitif :
Berkepribadian unggul dan gandrung akan
Berkepribadian unggul dan gandrung akan
keunggulan
keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Mandiri
Pantang menyerah
Pantang menyerah
Pembangun dan pembina jejaring
Pembangun dan pembina jejaring
Bersahabat dengan perubahan
Bersahabat dengan perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Produktif
Produktif
Sadar mutu
Sadar mutu
Berorientasi global
Berorientasi global
Pembelajar sepanjang hayat
(42)
42 42
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
menetapkan Misi sebagai berikut:
menetapkan Misi sebagai berikut:
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MAMPU MEMBANGUN INSAN
MAMPU MEMBANGUN INSAN
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
DAN KOMPETITIF DENGAN
DAN KOMPETITIF DENGAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
NASIONAL.
NASIONAL.
(43)
(1)
Nilai-nilai keluaran (
Nilai-nilai keluaran (
output values
output values
),
),
Produktif (Efektif dan Efisien) Produktif (Efektif dan Efisien)
Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui Memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah yang optimal melalui
pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien pelaksanaan kerja yang efektif dan efisien
Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence Gandrung Mutu Tinggi/Service Excellence
Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik Menghasilkan dan memberikan hanya yang terbaik
Dapat Dipercaya (Andal) Dapat Dipercaya (Andal)
Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil Mampu mengemban kepercayaan dan memberikan bukti berupa hasil
kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas kerja dalam usaha pencapaian visi dan misi Depdiknas
Responsif dan Aspiratif Responsif dan Aspiratif
Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu Peka dan mampu dengan segera menindaklanjuti tuntutan yang selalu
berubah berubah
Antisipatif dan Inovatif Antisipatif dan Inovatif
Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan Mampu memprediksi dan tanggap terhadap perubahan yang akan
terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru terjadi, serta menghasilkan gagasan dan pengembangan baru
Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif Demokratis, Berkeadilan, dan Inklusif
Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata Terbuka atas kritik dan masukan serta mampu bersikap adil dan merata
Pembelajar Sepanjang Hayat Pembelajar Sepanjang Hayat
Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas Berkeinginan dan berusaha untuk selalu menambah dan memperluas
wawasan, pengetahuan dan pengalaman. wawasan, pengetahuan dan pengalaman.
(2)
39 39
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
VISI PENDIDIKAN NASIONAL
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
Terwujudnya sistem pendidikan sebagai
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
pranata sosial yang kuat dan berwibawa
untuk memberdayakan semua warga negara
untuk memberdayakan semua warga negara
Indonesia berkembang menjadi manusia
Indonesia berkembang menjadi manusia
yang berkualitas sehingga mampu dan
yang berkualitas sehingga mampu dan
proaktif menjawab tantangan zaman yang
proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.
selalu berubah.
Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada
tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA
tahun 2025 menghasilkan: INSAN INDONESIA
CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan
CERDAS DAN KOMPETITIF(Insan Kamil / Insan
Paripurna)
Paripurna)
(3)
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Makna Insan Indonesia Cerdas Komprehensif
Cerdas spiritualCerdas spiritual
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
Beraktualisasi diri melalui olah hati/kalbu untuk menumbuhkan dan
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
pekerti luhur dan kepribadian unggul.
Cerdas emosional & sosial
Cerdas emosional & sosial
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
Beraktualisasi diri melalui olah rasa untuk meningkatkan sensitivitas
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
dan apresiasivitas akan kehalusan dan keindahan seni dan budaya,
serta kompetensi untuk mengekspresikannya.
serta kompetensi untuk mengekspresikannya. Beraktualisasi diri Beraktualisasi diri melalui interaksi sosial yang:
melalui interaksi sosial yang:membina dan memupuk hubungan timbal membina dan memupuk hubungan timbal balik;
balik;demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi demokratis;empatik dan simpatik; menjunjung tinggi hak asasi manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
manusia;ceria dan percaya diri; menghargai kebhinekaan dalam
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
bermasyarakat dan bernegara; serta berwawasan kebangsaan dengan
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
kesadaran akan hak dan kewajiban warga negara.
Cerdas intelektual
Cerdas intelektual
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
Beraktualisasi diri melalui olah pikir untuk memperoleh kompetensi dan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan teknologi; Aktualisasi insan
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif;
Cerdas kinestetis
Cerdas kinestetis
Beraktualisasi diri melalui olah raga untuk mewujudkan insan yang
(4)
41 41
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
MAKNA INSAN INDONESIA KOMPETITIF
Kompetitif :
Kompetitif :
Berkepribadian unggul dan gandrung akan
Berkepribadian unggul dan gandrung akan
keunggulan
keunggulan
Bersemangat juang tinggi
Bersemangat juang tinggi
Mandiri
Mandiri
Pantang menyerah
Pantang menyerah
Pembangun dan pembina jejaring
Pembangun dan pembina jejaring
Bersahabat dengan perubahan
Bersahabat dengan perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Inovatif dan menjadi agen perubahan
Produktif
Produktif
Sadar mutu
Sadar mutu
Berorientasi global
Berorientasi global
Pembelajar sepanjang hayat
(5)
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
MISI PENDIDIKAN DEPDIKNAS
Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
Depdiknas untuk tahun 2005 – 2009
menetapkan Misi sebagai berikut:
menetapkan Misi sebagai berikut:
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG
MAMPU MEMBANGUN INSAN
MAMPU MEMBANGUN INSAN
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
INDONESIA CERDAS KOMPREHENSIF
DAN KOMPETITIF DENGAN
DAN KOMPETITIF DENGAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
MELAKSANAKAN MISI PENDIDIKAN
NASIONAL.
NASIONAL.
(6)
43 43