i. pemantauan kadar obat dalam darah PKOD
Pemantauan kadar obat dalam darah dilakukan untuk menginterpretasikan hasil pemeriksaan kadar obat tertentu atas permintaan dari dokter yang merawat
karena indeks terapi yang sempit atau atas usulan dari apoteker kepada dokter. Tujuan pemantauan kadar obat dalam darah PKOD meliputi: mengetahui kadar
obat dalam darah, memberikan rekomendasi pada dokter yang merawat Kegiatan yang dilakukan meliputi: memisahkan serum dan plasma darah,
memeriksa kadar obat yang terdapat dalam plasma dengan menggunakan alat TDM, membuat rekomendasi kepada dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: alat therapeutic drug monitoringinstrument untuk mengukur kadar obat dan reagen sesuai obat yang
diperiksa.
1.3.7 Instalasi Central Sterilized Supply Department CSSD
Central Sterilization Supply Department CSSD atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unitdepartemen dari rumah sakit yang
menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan dan sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril Depkes RI, 2001.
Tugas CSSD di rumah sakit adalah menurut Depkes RI
a
2009 adalah melakukan proses sterilisasi alatbahan, mendokumentasikan setiap aktivitas
pembersihan, disinfeksi maupun sterilisasi sebagai bagian dari program upaya pengendalian mutu, melakukan penelitian terhadap hasil sterilisasi dalam rangka
pencegahan dan pengendalian infeksi bersama dengan panitia pengendalian infeksi nosokomial, memberikan penyuluhan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan sterilisasi dan mengevaluasi hasil sterilisasi.
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang dari ruang kotor ke ruang bersih, maka ruangan CSSD dibagi menjadi 5 bagian Depkes RI
a
a. ruang dekontaminasi: terjadi proses penerimaan barang kotor, melakukan
dekontaminasi dan pembersihan. , 2009:
b. ruang pengemasan alat: untuk melakukan pengemasan dan penyimpanan
alatbarang bersih. c.
ruang produksi dan prossesing d.
ruang sterilisasi e.
ruang penyimpanan barang steril
1.3.8 Instalasi Gas Medis
Penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan diatur berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1439MenkesSKXI2002.
Instalasi gas medis adalah salah satu instalasi penunjang di rumah sakit yang memiliki seperangkat sentral gas medis. Gas medis adalah gas dengan spesifikasi
khusus yang digunakan untuk pelayanan medis pada sarana kesehatan. Instalasi pipa gas medis adalah seperangkat prasarana perpipaan beserta peralatan yang
menyediakan gas medis tertentu yang dibutuhkan untuk penyaluran gas medis ke titik outlet ke ruang tindakan dan ruang perawatan. Sentral gas medis adalah
seperangkat prasarana peralatan dan atau tabung gasliquid yang menyimpan beberapa gas medis tertentu yang dapat disalurkan melalui pipa instalasi gas
medis. Outlet adalah keluaran gas medis melalui dinding. Sesuai dengan SK MenKes No. 1439MenkesSKXI2002 tentang
penggunaan gas medis pada sarana pelayanan kesehatan antara lain Gas Oksigen tabung 1m
3
, 2m
3
, 6m
3
, Oksigen cair tangki, Gas N
2
O tabung 25 kg, Gas
Universitas Sumatera Utara
CO
2
, Udara Tekan UT, Siklopropana C
3
H
6
, Helium, Vaccum suction, dan Mixture gas yang terdiri dari O
2
+ N
2
; O
2
+ CO
2
;He + O
2
; N
2
O + O
2
+ N Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.
1439MenkesSKXI2002, distribusi gas medis dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah sebagai berikut : Distribusi gas medis dilayani dengan
menggunakan troly yang biasanya ditempatkan dekat dengan pasien, pemakaian gas diatur melalui flowmeter pada regulator, regulator harus dites dan dikalibrasi,
Penggunaan gas medis sistem tabung hanya bisa dilakukan 1 tabung untuk 1 orang, tabung gas beserta troly harus bersih dan memenuhi syarat sanitasi
Depkes RI, 2002.
2
BAB II
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 1.4
Definisi Rumah Sakit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
1.4.1 Tugas dan Fungsi Rumah Sakit