45
rangkaian butuh arus yang cukup besar. Tegangan 12 volt DC langsung diambil dari keluaran 2 buah dioda penyearah.
3.3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Rangkaian ini berfungsi sebagai pusat kendali dari seluruh system yang ada. Rangkaian mikrokontroler ditunjukkan pada gambar berikut ini:
Gbr.3.3.rangkaian mikrokontroller
AT89S52 Pin 31 External Access Enable EA diset high H. Ini dilakukan karena
mikrokontroller AT89S52 tidak menggunakan memori eskternal. Pin 18 dan 19 dihubungkan ke XTAL 12 MHz dan capasitor 33 pF. XTAL ini akan mempengaruhi
kecepatan mikrokontroller AT89S52 dalam mengeksekusi setiap perintah dalam program. Pin 9 merupakan masukan reset aktif tinggi. Pulsa transisi dari rendah ke
tinggi akan me-reset mikrokontroller ini. Pin 32 sampai 39 adalah Port 0 yang merupakan saluranbus IO 8 bit open collector dapat juga digunakan sebagai
Universitas Sumatera Utara
46
P3. 0 AT89S51 Tombol
multipleks bus alamat rendah dan bus data selama adanya akses ke memori program eksternal. Pada port 0 ini masing masing pin dihubungkan dengan resistor 4k7 ohm.
Resistor 4k7 ohm yan dihubungkan ke port 0 befungsi sebagai pull up penaik tegangan agar output dari mikrokontroller dapat mntrigger transistor. Pin 1 sampai
8 adalah port 1. Pin 21 sampai 28 adalah port 2. Dan Pin 10 sampai 17 adalah port 3. Pin 39 yang merupakan P0.0 dihubungkan dengan sebuah resistor 330 ohm dan
sebuah LED. Ini dilakukan hanya untuk menguji apakah rangkaian minimum mikrokontroller AT89S52 sudah bekerja atau belum. Dengan memberikan program
sederhana pada mikrokontroller tersebut, dapat diketahui apakah rangkaian minimum tersebut sudah bekerja dengan baik atau tidak. Jika LED yang terhubug ke Pin 39
sudah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan, maka rangkaian minimum tersebut telah siap digunakan. Pin 20 merupakan ground dihubungkan dengan ground
pada power supplay. Pin 40 merupakan sumber tegangan positif dihubungkan dengan + 5 volt dari power supplay
3.4 Rangkaian Tombol
Rangkaian tombol ini berfungsi sebagai input data. Rangkaian ini terdiri dari 8 buah tombol yang dihubungkan ke mikrokontroler dan dihubungkan ke ground.
Rangkaian tombol menu ditunjukkan oleh gambar berikut ini:
Gambar 3.4 Rangkaian Tombol menu
Universitas Sumatera Utara
47
Pin-pin pada mikrokontroler AT89S52 akan mendapatkan logika high 1 jika tidak ada program yang memberikan logika low 0 pada pin tersebut. Dalam keadaan
seperti ini logika high, pin tersebut dapat digunakan sebagai input. Pin ini kemudian dihubungkan dengan tombol.
Pada rangkaian ini tombol1 dihubungkan ke P3.0. Dalam keadaan normal tombol tidak ditekan, maka P3.0 akan mendapatkan logika high dari mikrokontroler
AT89S52. Namun ketika terjadi penekanan pada tombol tersebut, maka P3.0 akan terhubung ke ground, sehingga logika pada P3.0 akan berubah dari logika high 1
menjadi logika low 0. Perubahan inilah yang dikenali oleh mikrokontroler sebagai indikasi adanya penekanan tombol1.
Cara kerja yang sama juga berlaku untuk tombol-tombol lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada hubungan ke mikrokontroler. Dengan demikian
mikrokontroler dapat mengetahui tombol mana yang ditekan oleh pengguna.
3.5 Display LCD Character 2x16