Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel (Malus sylvestris Mill.) di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur.

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL
(Malus sylvestris Mill.)
DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG
JAWA TIMUR

BAITURROHMAH
A24051966

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

RINGKASAN
BAITURROHMAH. Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel (Malus
sylvestris Mill.) di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur.
(Dibimbing oleh WINARSO D WIDODO).
Fase pembungaan pada tanaman apel merupakan fase yang paling rentan
selama masa pembuahan apel. Teknik dan manajemen budidaya yang tepat serta
pengetahuan tentang pengelolaan pembungaan dan pembuahan dapat diperoleh
dari kegiatan magang.

Pelaksanaan magang bertujuan untuk memperoleh pengalaman, melatih
keterampilan

kerja,

meningkatkan

kemampuan

manajerial

mahasiswa,

meningkatkan kemampuan profesional dalam budidaya apel dan mempelajari
teknik pengelolaan pembungaan dan pembuahan apel di kebun PT Kusuma
Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur. Selama kegiatan magang penulis bekerja
sebagai karyawan harian lepas selama dua bulan, pendamping pengawas selama
satu bulan, mengikuti kegiatan di departemen trading selama sepuluh hari, dan di
departemen pemasaran agrowisata selama sepuluh hari.
Data yang diperoleh dari kegiatan magang berupa data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan, diskusi dengan staf
dan karyawan, dan hasil kerja penulis. Data sekunder diperoleh dari arsip
perusahaan dan studi pustaka.
Pengamatan dilakukan

pada proses pembungaan sampai pembuahan.

Peubah yang diamati adalah saat bunga mekar serempak, jumlah bunga yang
muncul, jumlah pentil buah, dan diametar buah. Pengamatan pada pembungaan
dan diameter buah dilakukan pada tiga blok dan setiap blok diamati tiga pohon
contoh. Dari pohon contoh dipilih tiga cabang dan dari masing-masing cabang
dipilih dua ranting. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk pembungaan dan
setiap minggu untuk diameter buah.
Kegiatan budidaya apel yang dilakukan selama kegiatan magang adalah
pemupukan, perompesan daun, pemangkasan, pelengkungan cabang, dan panen.
Selain itu dilakukan juga kegiatan pasca panen di departemen trading dan
pemasaran agrowisata di departemen agrowisata.

Pengelolaan pembungaan dan pembuahan apel di Kusuma Agrowisata
meliputi pemupukan, perompesan daun, pelengkungan cabang, pemangkasan,

pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT), pengendalian hama dan penyakit, dan
penjarangan buah.
Selama fase pembungaan dilakukan pengamatan terhadap keadaan bunga
sampai menjadi buah. Pembungaan dan pembuahan apel dipengaruhi oleh kondisi
tanaman, kesuburan lahan dan kondisi iklim terutama curah hujan. Banyaknya
bunga yang muncul diduga dipengaruhi oleh kondisi tanaman. Kerontokan bunga
dan pentil buah dipengaruhi oleh kondisi tanaman dan curah hujan. Sedangkan
perkembangan buah dipengaruhi oleh umur tanaman.
Hasil pengamatan menunjukkan pembungaan pada apel terjadi 3-4 minggu
setelah rompes (MSR). Kerontokan bunga pada tanaman apel mencapai 91.97 %.
Setelah menjadi pentil buah, apel masih mengalami kerontokan. Kerontokan
pentil buah sampai umur 8 MSR adalah 28.88 %, sehingga dari total bunga yang
muncul hanya sekitar 5.72 % yang menjadi buah muda. Terdapat perbedaan
perkembangan buah antar blok yang di amati, karena perbedaan umur tanaman.
Perkembangan buah pada blok 3 lebih cepat dibanding blok 1 dan 2. Pada akhir
pengamatan diperoleh besar buah pada blok 1 dengan umur buah 4.5 bulan setelah
rompes (BSR) adalah 5.2 cm, pada blok 2 dengan umur 4 BSR adalah 4.89 cm
dan pada blok 3 dengan umur buah 3.5 BSR adalah 4.84 cm.

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL

(Malus sylvestris Mill.)
DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG
JAWA TIMUR

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

BAITURROHMAH
A24051966

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 10 Juni 1987.
Penulis merupakan anak ketiga dari Idris dan Nani Yeni.
Tahun 1999 penulis lulus dari SD Negeri Tegalurung II BalonganIndramayu, kemudian pada tahun 2002 penulis menyelesaikan studi di SLTP

Negeri I Balongan. Selanjutnya penulis lulus dari SMA Negeri I Sindang
Indramayu pada tahun 2005.
Tahun 2005 penulis diterima di IPB melalui USMI. Tahun 2006, penulis
memilih Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian sebagai
mayor dan Ekonomi Pertanian sebagai minor dari Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Tahun 2008/2009 dan 2009/2010 penulis menjadi asisten mata kuliah
Dasar-Dasar Agronomi dan pada tahun 2009/2010 penulis menjadi asisten mata
kuliah Pendidikan Agama Islam. Penulis juga aktif di Organisasi Kemahasiswaan.
Tahun 2006 sampai 2009, penulis aktif di Forum Komunikasi Rohis Departemen
(FKRD) yang merupakan Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Fakultas Pertanian
dan pada tahun 2008/2009, penulis menjadi staf Departemen Pertanian Badan
Ekskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas nikmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan magang sebagai bahan penulisan
skripsi.
Skripsi dengan judul “Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel

(Malus sylvestris Mill.) di PT Kusuma Agrowisata Batu, Malang, Jawa Timur” ini
diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir Program Sarjana
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Ir. Winarso D Widodo, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan

pengarahan,

bimbingan,

saran

dan

masukan

hingga


terselesaikannya skripsi ini
2. Dr. Ir. Adiwirman, MS dan Ir. Ketty Suketi, MSi sebagai dosen penguji yang
telah memberikan banyak masukan untuk skripsi ini
3. Ir. Pieter Lontoh, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menjalani perkuliahan ini
4. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura atas ilmu dan
bantuan yang telah diberikan
5. Kedua orang tuaku yang selalu mendo’akan, kedua kakakku dan seluruh
keluargaku atas dukungan dan motivasinya selama ini
6. Ir. Edy Antoro sebagai pemilik perusahaan, Pak Wiyono sebagai kepala
bagian dan Pak Agus Sugiantoro sebagai pengawas lapang Departemen
Budidaya Tanaman Tahunan (BTT) serta seluruh staf dan karyawan PT
Kusuma Agrowisata atas bantuan dan kerja samanya selama penulis magang
7. Teman-teman magang di Malang : Niniek, Rere, dan Mia atas kerjasama dan
kebersamaannya
8. Teman-teman Agronomi dan Hortikultura angkatan 42 serta teman-teman
semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Bogor, Maret 2010
Penulis


DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................................
Tujuan ...................................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Apel ..........................................................................................
Syarat Tumbuh .....................................................................................
Pembungaan dan Pembuahan ...............................................................


3
4
5

METODOLOGI
Tempat dan Waktu ...............................................................................
Metode Pelaksanaan .............................................................................
Pengumpulan Data ...............................................................................
Pengamatan Pembungaan dan Pembuahan ..........................................

8
8
8
9

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum PT Kusuma Agrowisata .............................................. 10
Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel .................................. 20
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ........................................................................................... 46

Saran ..................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................... 51

DAFTAR TABEL
Nomor
1.

Halaman
Perkembangan Jumlah Tanaman Apel Produktif dan Produksi Apel
Kota Batu Tahun 2004-2008 .....................................................................

2

2.

Jumlah Karyawan Divisi Agrowisata PT Kusuma Agrowisata ................ 11

3.


Jumlah Karyawan Departemen Budidaya Tanaman Tahunan .................. 12

4.

Jumlah Karyawan Harian lepas (KHL) Departemen Budidaya
Tanaman Tahunan ..................................................................................... 12

5.

Rata-rata Kebutuhan Tenaga Kerja Budidaya Apel per Hektar ................ 13

6.

Luas Areal Budidaya Tanaman Tahunan dan Budidaya Tanaman
Semusim di Kusuma Agrowisata .............................................................. 17

7.

Luas Areal Pertanaman Apel Wisata Petik Masing-masing Blok
di Kusuma Agrowisata .............................................................................. 18

8.

Realisasi Pemupukan Apel di Kusuma Agrowisata ................................. 21

9.

Pedoman Pemupukan Apel Menurut Surachmat Kusumo ........................ 22

10. Pedoman Pemupukan Apel Menurut Sub Balai Penelitian
Hortikultura, Tlekung ................................................................................ 22
11. Waktu Rompes dan Saat Bunga Mekar Serempak .................................... 33
12. Jumlah Bunga dan Persentase Bunga Rontok per Pohon .......................... 33
13. Rata-rata Jumlah Bakal Buah/Pentil dan Persentase Kerontokan
Bakal Buah/Pentil per Pohon sampai 8 MSR ........................................... 34
14. Rata-rata Jumlah Bunga Muncul, Jumlah Buah Muda, dan Persentase
Buah Muda per Pohon sampai 8 MSR ...................................................... 36
15. Waktu Rompes, Waktu Awal Pengamatan, dan Umur Buah Awal
Pengamatan pada Masing-masing Blok ................................................... 37
16. Waktu Panen Beberapa Varietas Apel di Kusuma Agrowisata ................ 42

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Pelaksanaan Pemupukan ZA ..................................................................... 23

2.

Pelaksanaan Perompesan .......................................................................... 25

3.

Pemangkasan Produksi ............................................................................. 27

4.

Pemangkasan Peremajaan ......................................................................... 28

5.

Tanaman Hasil Pelengkungan Cabang ..................................................... 30

6.

Pentil Buah Terserang Hama Ulat ............................................................. 38

7.

Pelaksanaan Pengolesan dengan Nordox .................................................. 40

8.

Pelaksanaan Penyemprotan Pestisida dengan Power Sprayer........................40

9.

Pelaksanaan Panen Apel ........................................................................... 43

10. Pelaksanaan Penyortiran Buah Apel di Kebun ......................................... 44
11. Buah Apel Ana Hasil Pengemasan ........................................................... 45
12. Pelaksanaan Pengepakan Buah Apel ......................................................... 45
13. Grafik Pertambahan Diameter Buah Apel di Tiga Blok
Pertanaman Apel ....................................................................................... 37

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL)
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ........................... 52

2.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Pengawas
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur............................ 55

3.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Staf Trading di PT Kusuma
Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ................................................... 62

4.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Staf Pemasaran Agrowisata
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ........................... 63

5.

Struktur Organisasi PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang,
Jawa Timur ................................................................................................ 64

6.

Struktur Organisasi Divisi Agrowisata PT Kusuma Agrowisata,
Batu, Malang, Jawa Timur ........................................................................ 65

7.

Struktur Organisasi Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)
PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ................................ 66

8.

Peta Lokasi Kusuma Agrowisata .............................................................. 67

9.

Peta Areal Kusuma Agrowisata secara Keseluruhan ................................ 68

10. Data Curah Hujan dan Hari Hujan PT Kusuma Agrowisata
(Daerah Ngaglik) Tahun 1999-2008 ....................................................... 69
11. Peta Areal Pertanaman Apel di Kusuma Agrowisata................................ 70
12. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan Tambahan Unsur Hara yang
Digunakan di Kusuma Agrowisata ........................................................... 71
13. Pestisida yang digunakan di Departemen Budidaya Tanaman
Tahunan (BTT) PT Kusuma Agrowisata .................................................. 73

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL
(Malus sylvestris Mill.)
DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG
JAWA TIMUR

BAITURROHMAH
A24051966

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

RINGKASAN
BAITURROHMAH. Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel (Malus
sylvestris Mill.) di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur.
(Dibimbing oleh WINARSO D WIDODO).
Fase pembungaan pada tanaman apel merupakan fase yang paling rentan
selama masa pembuahan apel. Teknik dan manajemen budidaya yang tepat serta
pengetahuan tentang pengelolaan pembungaan dan pembuahan dapat diperoleh
dari kegiatan magang.
Pelaksanaan magang bertujuan untuk memperoleh pengalaman, melatih
keterampilan

kerja,

meningkatkan

kemampuan

manajerial

mahasiswa,

meningkatkan kemampuan profesional dalam budidaya apel dan mempelajari
teknik pengelolaan pembungaan dan pembuahan apel di kebun PT Kusuma
Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur. Selama kegiatan magang penulis bekerja
sebagai karyawan harian lepas selama dua bulan, pendamping pengawas selama
satu bulan, mengikuti kegiatan di departemen trading selama sepuluh hari, dan di
departemen pemasaran agrowisata selama sepuluh hari.
Data yang diperoleh dari kegiatan magang berupa data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan, diskusi dengan staf
dan karyawan, dan hasil kerja penulis. Data sekunder diperoleh dari arsip
perusahaan dan studi pustaka.
Pengamatan dilakukan

pada proses pembungaan sampai pembuahan.

Peubah yang diamati adalah saat bunga mekar serempak, jumlah bunga yang
muncul, jumlah pentil buah, dan diametar buah. Pengamatan pada pembungaan
dan diameter buah dilakukan pada tiga blok dan setiap blok diamati tiga pohon
contoh. Dari pohon contoh dipilih tiga cabang dan dari masing-masing cabang
dipilih dua ranting. Pengamatan dilakukan setiap hari untuk pembungaan dan
setiap minggu untuk diameter buah.
Kegiatan budidaya apel yang dilakukan selama kegiatan magang adalah
pemupukan, perompesan daun, pemangkasan, pelengkungan cabang, dan panen.
Selain itu dilakukan juga kegiatan pasca panen di departemen trading dan
pemasaran agrowisata di departemen agrowisata.

Pengelolaan pembungaan dan pembuahan apel di Kusuma Agrowisata
meliputi pemupukan, perompesan daun, pelengkungan cabang, pemangkasan,
pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT), pengendalian hama dan penyakit, dan
penjarangan buah.
Selama fase pembungaan dilakukan pengamatan terhadap keadaan bunga
sampai menjadi buah. Pembungaan dan pembuahan apel dipengaruhi oleh kondisi
tanaman, kesuburan lahan dan kondisi iklim terutama curah hujan. Banyaknya
bunga yang muncul diduga dipengaruhi oleh kondisi tanaman. Kerontokan bunga
dan pentil buah dipengaruhi oleh kondisi tanaman dan curah hujan. Sedangkan
perkembangan buah dipengaruhi oleh umur tanaman.
Hasil pengamatan menunjukkan pembungaan pada apel terjadi 3-4 minggu
setelah rompes (MSR). Kerontokan bunga pada tanaman apel mencapai 91.97 %.
Setelah menjadi pentil buah, apel masih mengalami kerontokan. Kerontokan
pentil buah sampai umur 8 MSR adalah 28.88 %, sehingga dari total bunga yang
muncul hanya sekitar 5.72 % yang menjadi buah muda. Terdapat perbedaan
perkembangan buah antar blok yang di amati, karena perbedaan umur tanaman.
Perkembangan buah pada blok 3 lebih cepat dibanding blok 1 dan 2. Pada akhir
pengamatan diperoleh besar buah pada blok 1 dengan umur buah 4.5 bulan setelah
rompes (BSR) adalah 5.2 cm, pada blok 2 dengan umur 4 BSR adalah 4.89 cm
dan pada blok 3 dengan umur buah 3.5 BSR adalah 4.84 cm.

PENGELOLAAN PEMBUNGAAN DAN PEMBUAHAN APEL
(Malus sylvestris Mill.)
DI PT KUSUMA AGROWISATA, BATU-MALANG
JAWA TIMUR

Skripsi sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor

BAITURROHMAH
A24051966

DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Indramayu, Jawa Barat pada tanggal 10 Juni 1987.
Penulis merupakan anak ketiga dari Idris dan Nani Yeni.
Tahun 1999 penulis lulus dari SD Negeri Tegalurung II BalonganIndramayu, kemudian pada tahun 2002 penulis menyelesaikan studi di SLTP
Negeri I Balongan. Selanjutnya penulis lulus dari SMA Negeri I Sindang
Indramayu pada tahun 2005.
Tahun 2005 penulis diterima di IPB melalui USMI. Tahun 2006, penulis
memilih Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian sebagai
mayor dan Ekonomi Pertanian sebagai minor dari Departemen Ekonomi
Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen.
Tahun 2008/2009 dan 2009/2010 penulis menjadi asisten mata kuliah
Dasar-Dasar Agronomi dan pada tahun 2009/2010 penulis menjadi asisten mata
kuliah Pendidikan Agama Islam. Penulis juga aktif di Organisasi Kemahasiswaan.
Tahun 2006 sampai 2009, penulis aktif di Forum Komunikasi Rohis Departemen
(FKRD) yang merupakan Lembaga Dakwah Fakultas (LDF) Fakultas Pertanian
dan pada tahun 2008/2009, penulis menjadi staf Departemen Pertanian Badan
Ekskutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas nikmat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan magang sebagai bahan penulisan
skripsi.
Skripsi dengan judul “Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel
(Malus sylvestris Mill.) di PT Kusuma Agrowisata Batu, Malang, Jawa Timur” ini
diajukan sebagai salah satu syarat penyelesaian tugas akhir Program Sarjana
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Ir. Winarso D Widodo, MS sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan

pengarahan,

bimbingan,

saran

dan

masukan

hingga

terselesaikannya skripsi ini
2. Dr. Ir. Adiwirman, MS dan Ir. Ketty Suketi, MSi sebagai dosen penguji yang
telah memberikan banyak masukan untuk skripsi ini
3. Ir. Pieter Lontoh, MS sebagai dosen pembimbing akademik yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam menjalani perkuliahan ini
4. Seluruh staf pengajar Departemen Agronomi dan Hortikultura atas ilmu dan
bantuan yang telah diberikan
5. Kedua orang tuaku yang selalu mendo’akan, kedua kakakku dan seluruh
keluargaku atas dukungan dan motivasinya selama ini
6. Ir. Edy Antoro sebagai pemilik perusahaan, Pak Wiyono sebagai kepala
bagian dan Pak Agus Sugiantoro sebagai pengawas lapang Departemen
Budidaya Tanaman Tahunan (BTT) serta seluruh staf dan karyawan PT
Kusuma Agrowisata atas bantuan dan kerja samanya selama penulis magang
7. Teman-teman magang di Malang : Niniek, Rere, dan Mia atas kerjasama dan
kebersamaannya
8. Teman-teman Agronomi dan Hortikultura angkatan 42 serta teman-teman
semua yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Bogor, Maret 2010
Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
PENDAHULUAN
Latar Belakang ......................................................................................
Tujuan ...................................................................................................

1
2

TINJAUAN PUSTAKA
Botani Apel ..........................................................................................
Syarat Tumbuh .....................................................................................
Pembungaan dan Pembuahan ...............................................................

3
4
5

METODOLOGI
Tempat dan Waktu ...............................................................................
Metode Pelaksanaan .............................................................................
Pengumpulan Data ...............................................................................
Pengamatan Pembungaan dan Pembuahan ..........................................

8
8
8
9

HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Umum PT Kusuma Agrowisata .............................................. 10
Pengelolaan Pembungaan dan Pembuahan Apel .................................. 20
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ........................................................................................... 46
Saran ..................................................................................................... 47
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 48
LAMPIRAN ................................................................................................... 51

DAFTAR TABEL
Nomor
1.

Halaman
Perkembangan Jumlah Tanaman Apel Produktif dan Produksi Apel
Kota Batu Tahun 2004-2008 .....................................................................

2

2.

Jumlah Karyawan Divisi Agrowisata PT Kusuma Agrowisata ................ 11

3.

Jumlah Karyawan Departemen Budidaya Tanaman Tahunan .................. 12

4.

Jumlah Karyawan Harian lepas (KHL) Departemen Budidaya
Tanaman Tahunan ..................................................................................... 12

5.

Rata-rata Kebutuhan Tenaga Kerja Budidaya Apel per Hektar ................ 13

6.

Luas Areal Budidaya Tanaman Tahunan dan Budidaya Tanaman
Semusim di Kusuma Agrowisata .............................................................. 17

7.

Luas Areal Pertanaman Apel Wisata Petik Masing-masing Blok
di Kusuma Agrowisata .............................................................................. 18

8.

Realisasi Pemupukan Apel di Kusuma Agrowisata ................................. 21

9.

Pedoman Pemupukan Apel Menurut Surachmat Kusumo ........................ 22

10. Pedoman Pemupukan Apel Menurut Sub Balai Penelitian
Hortikultura, Tlekung ................................................................................ 22
11. Waktu Rompes dan Saat Bunga Mekar Serempak .................................... 33
12. Jumlah Bunga dan Persentase Bunga Rontok per Pohon .......................... 33
13. Rata-rata Jumlah Bakal Buah/Pentil dan Persentase Kerontokan
Bakal Buah/Pentil per Pohon sampai 8 MSR ........................................... 34
14. Rata-rata Jumlah Bunga Muncul, Jumlah Buah Muda, dan Persentase
Buah Muda per Pohon sampai 8 MSR ...................................................... 36
15. Waktu Rompes, Waktu Awal Pengamatan, dan Umur Buah Awal
Pengamatan pada Masing-masing Blok ................................................... 37
16. Waktu Panen Beberapa Varietas Apel di Kusuma Agrowisata ................ 42

DAFTAR GAMBAR
Nomor

Halaman

1.

Pelaksanaan Pemupukan ZA ..................................................................... 23

2.

Pelaksanaan Perompesan .......................................................................... 25

3.

Pemangkasan Produksi ............................................................................. 27

4.

Pemangkasan Peremajaan ......................................................................... 28

5.

Tanaman Hasil Pelengkungan Cabang ..................................................... 30

6.

Pentil Buah Terserang Hama Ulat ............................................................. 38

7.

Pelaksanaan Pengolesan dengan Nordox .................................................. 40

8.

Pelaksanaan Penyemprotan Pestisida dengan Power Sprayer........................40

9.

Pelaksanaan Panen Apel ........................................................................... 43

10. Pelaksanaan Penyortiran Buah Apel di Kebun ......................................... 44
11. Buah Apel Ana Hasil Pengemasan ........................................................... 45
12. Pelaksanaan Pengepakan Buah Apel ......................................................... 45
13. Grafik Pertambahan Diameter Buah Apel di Tiga Blok
Pertanaman Apel ....................................................................................... 37

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor

Halaman

1.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Karyawan Harian Lepas (KHL)
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ........................... 52

2.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Pendamping Pengawas
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur............................ 55

3.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Staf Trading di PT Kusuma
Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ................................................... 62

4.

Jurnal Kegiatan Magang sebagai Staf Pemasaran Agrowisata
di PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ........................... 63

5.

Struktur Organisasi PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang,
Jawa Timur ................................................................................................ 64

6.

Struktur Organisasi Divisi Agrowisata PT Kusuma Agrowisata,
Batu, Malang, Jawa Timur ........................................................................ 65

7.

Struktur Organisasi Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)
PT Kusuma Agrowisata, Batu, Malang, Jawa Timur ................................ 66

8.

Peta Lokasi Kusuma Agrowisata .............................................................. 67

9.

Peta Areal Kusuma Agrowisata secara Keseluruhan ................................ 68

10. Data Curah Hujan dan Hari Hujan PT Kusuma Agrowisata
(Daerah Ngaglik) Tahun 1999-2008 ....................................................... 69
11. Peta Areal Pertanaman Apel di Kusuma Agrowisata................................ 70
12. Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) dan Tambahan Unsur Hara yang
Digunakan di Kusuma Agrowisata ........................................................... 71
13. Pestisida yang digunakan di Departemen Budidaya Tanaman
Tahunan (BTT) PT Kusuma Agrowisata .................................................. 73

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peranan buah-buahan cukup besar dalam upaya peningkatan gizi dan
kesehatan masyarakat. Sejalan dengan semakin meningkatnya pengetahuan
masyarakat akan pentingnya gizi bagi tubuh, permintaan buah-buahan terus
meningkat. Menurut Rukmana (2008), buah-buahan merupakan penyumbang
keanekaragaman dan

kecukupan

gizi

yang cukup besar. Buah-buahan

mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, asam, minyak yang
mudah menguap, pektin, air, serat, dan gula.
Salah satu jenis buah yang digemari masyarakat Indonesia adalah apel.
Apel merupakan buah temperate yang dapat dikembangkan di Indonesia. Di
daerah tropika buah ini dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 800-1200 m
dpl. Apel banyak digemari karena memiliki nilai gizi yang tinggi, rasa, aroma, dan
kerenyahan yang khas. Setiap 100 gr buah apel mengandung 85 gr air, 10-13.5 gr
karbohidrat, 10 mg kalsium, 10 mg fosfor, 0.2 mg besi, 150 mg kalium, 10 mg
vitamin A, B1, B2, B6, dan vitamin C. Kandungan protein dan lemaknya sangat
rendah dan nilai energinya 165-235 KJ (Kusumo dan Verheij, 1997).
Buah

apel

merupakan

buah dengan permintaan impor terbesar

dibandingkan buah-buah impor lainnya. Volume impor apel Indonesia pada tahun
2003 sebesar 72 244 642 kg dan terus mengalami peningkatan sampai tahun 2005
menjadi sebesar 126 972 770 kg (Direktorat Jenderal Hortikultura, 2008 dan
Komarudin, 2005). Meningkatnya impor setiap tahunnya merupakan indikator
produksi dalam negeri belum dapat memenuhi permintaan buah apel yang terus
meningkat.
Pertanaman apel di Kota Batu, Malang, Jawa Timur (merupakan daerah
sentra apel di Indonesia) selama kurun waktu 5 tahun terakhir terus mengalami
penurunan. Jumlah pohon yang produktif pada tahun 2004 sebanyak 2 603 086
pohon dan mengalami penurunan sampai tahun 2008 menjadi 1 595 772 pohon
(Tabel 1). Sedangkan untuk produksi apel dari tahun 2004 sampai 2007 terus
meningkat dari 919.01 ton menjadi 1 425.12

ton. Namun pada tahun 2008

2

mengalami penurunan produksi menjadi 868.10 ton (Dinas Pertanian Kota Batu,
2009).
Tabel 1. Perkembangan Jumlah Tanaman Apel Produktif dan Produksi
Apel Kota Batu Tahun 2004-2008
Tahun
2004
2005
2006
2007
2008

Jumlah Tanaman Produktif
(pohon)
2 603 086
2 204 800
2 102 113
2 401 346
1 595 772

Produksi
(Ton)
919.01
1 235.57
1 255.45
1 425.12
868.10

Sumber: Dinas Pertanian Kota Batu, 2009

Dengan demikian, perlu adanya upaya untuk meningkatkan kembali
produksi apel yang sudah ada. Teknik budidaya yang tepat dan manajemen
budidaya yang baik dapat meningkatkan produksi tanaman. Salah satu tahap yang
menentukan produksi adalah fase pembungaan. Fase pembungaan pada tanaman
apel merupakan fase yang paling rentan selama masa pembuahan apel.
Menurut Untung (1994), gagalnya pembuahan dapat disebabkan oleh
gugurnya bunga. Penyebab gugurnya bunga antara lain kandungan nitrogen dalam
tanah sedikit, kekeringan, hujan, dan penyemprotan pupuk daun saat tanaman
sedang berbunga. Kusumo dan Verheij (1997) menyatakan pembungaan pada
tanaman apel hasilnya rendah dari bunga yang muncul dan pembentukan buahnya
jelek pada musim hujan sedangkan pembungaan pada musim kemarau
menghasilkan pembentukan buah yang baik.
Teknik dan manajemen budidaya yang tepat serta pengetahuan tentang
pengelolaan pembungaan dan pembuahan dapat diperoleh dari kegiatan magang.

Tujuan
1. Memperoleh pengalaman dan melatih keterampilan kerja serta meningkatkan
kemampuan manajerial mahasiswa dalam pengelolaan perkebunan apel
2. Meningkatkan kemampuan profesional dalam memahami proses kerja secara
nyata dalam budidaya apel berdasarkan keadaan di lapangan
3. Mempelajari pengelolaan pembungaan dan pembuahan apel

TINJAUAN PUSTAKA
Botani
Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah
menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina, Amerika Serikat, Turki, Jepang, Iran, Australia,
dan Argentina (Ashari, 1995).
Menurut sistematikanya, tanaman apel diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi

: Spermatophyta

Sub division : Angiospermae
Klas

: Dicotyledone

Ordo

: Rosales

Family

: Rosaceae

Genus

: Malus

Spesies

: Malus sylvestris Mill

Apel berasal dari silangan Malus sylvestris Miller, Malus dasyphylla Borkh.,
Malus pumila Miller, dan beberapa jenis asal Asia. Lebih dari 1 000 kultivar
ditanam di seluruh dunia, terutama di daerah beriklim bukan tropik (Kusumo dan
Verheij, 1997)
Tanaman apel merupakan tanaman tahunan dengan tinggi dapat mencapai
10 m, tetapi sekarang dibentuk semak yang tingginya hanya 2-4 meter (Kusumo
dan Verheij, 1997). Tanaman mempunyai akar tunggang dan akar samping tidak
terlalu banyak, tetapi sistem perakaran kuat dan dalam. Apel berdaun tunggal,
berbulu kasar, dan tersebar melingkar di sepanjang cabang. Bentuk daun lonjong
dengan ujung meruncing dan warnanya hijau muda (Sunarjono, 2005). Pohon apel
berkayu keras dan kuat, kulit kayunya cukup tebal, warna kulit batang cokelat
muda sampai cokelat kekuning-kuningan dan setelah tua berwarna hijau
kekuning-kuningan sampai kuning keabu-abuan (Soelarso, 1997).
Bunga apel temasuk bunga sempurna. Bunga ini mempunyai bagianbagian yang lengkap yaitu putik, benangsari, mahkota, dan kelopak (Untung,
1994). Bunga berbentuk tunggal atau berkelompok dengan penyerbukan silang

4

(Sunarjono, 2005). Bunga apel muncul secara berkelompok. Dalam satu tunas
terdapat 3-7 kuntum bunga yang bergerombol (Ashari, 1995; Mansyur, 2008).
Bunga apel bertangkai pendek, menghadap ke atas, dan bertandan. Bunga
tumbuh pada ketiak daun, mahkota bunganya berwarna putih sampai merah jambu
berjumlah 5 helai, menyelubungi benangsari pada badan buah, dan di tengahtengah bunga terdapat putik atau bakal buah (Soelarso, 1997). Pada semua
varietas, jumlah tangkai benangsari dan tangkai putik adalah sama yaitu antara 1520 dan 5 sedangkan panjang tangkai benangsari dan panjang tangkai putik
bervariasi antara 0.5-1.2 cm dan panjang tangkai bunga antara 1.0-4.0 cm
(Sugiyatno dan Yuflosponto, 2007).
Buah apel berbentuk bulat hingga bulat telur, keras tetapi renyah, dan
kandungan air sedikit (Sunarjono, 2005). Kulit apel agak kasar dan tebal dengan
pori-pori buah kasar dan renggang, tetapi setelah tua menjadi halus dan mengkilat.
Warna buah hijau kemerah-merahan, hijau kekuning-kuningan, hijau berbintikbintik hingga merah tua. Warna kulit ini tergantung dari varietasnya (Soelarso,
1997).
Menurut Ashari (1995), bakal buah apel terbagi menjadi lima
kompartemen, masing-masing mengandung dua ruang bakal biji, dengan
demikian maksimal 10 biji akan terbentuk bila persarian dan dan pembuahan
terjadi dengan normal. Menururt Soelarso (1997), biji apel ada yang berbentuk
panjang dengan ujung meruncing, berbentuk bulat berujung tumpul, dan
gabungan dari keduanya.

Syarat Tumbuh
Tanaman apel di daerah tropika dapat menghasilkan buah yang baik pada
ketinggian 700-1200 m dpl. Tinggi tempat yang ideal adalah 1000-1200 m dpl.
Kondisi lingkungan yang memberi pengaruh baik adalah dataran tinggi kering
(Soelarso, 1997). Di daerah beriklim basah, pertumbuhan tanaman mengalami
banyak kendala dan rasa buah kurang manis. Di dataran rendah, tanaman tidak
dapat berbunga (Sunarjono, 2005).

5

Menurut Untung (1994), ketinggian tempat berhubungan erat dengan suhu
udara. Suhu maksimal tanaman apel adalah 27 oC dan suhu minimum sekitar 16
o

C, dengan kelembaban udara berkisar 75 % - 85 %.
Curah hujan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman apel berkisar

antara 1 000-2 600 mm/tahun, dengan 3-4 bulan kering dan 6-7 bulan basah
(Kusumo, 1986). Curah hujan yang tinggi saat bunga mekar menyebabkan banyak
bunga gugur dan dan tidak dapat menjadi buah (Soelarso, 1997).
Intensitas sinar matahari sangat tergantung pada letak geografis, yaitu
ketinggian tempat dan cerah tidaknya cuaca (Untung, 1994). Tanaman apel
memerlukan sinar matahari yang cukup untuk pembungaan dan untuk
mendapatkan mutu buah yang baik. Cahaya yang dibutuhkan antara 50 % - 75 %
setiap harinya (Soelarso, 1997).
Tipe tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman apel adalah yang
mempunyai bahan organik tinggi dan porositas baik (Sunarjono, 1990). Soelarso
(1997) menambahkan tanah tersebut harus mempunyai aerasi dan penyerapan air
baik sehingga pertukaran oksigen, pergerakan hara, dan kemampuan menyimpan
airnya optimal. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan tanaman apel adalah
latosol, andosol, dan regosol dengan pH 6-7.

Pembungaan dan Pembuahan
Kemampuan tanaman buah untuk berbunga dan berbuah dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain musim, lingkungan tumbuh, dan keadaan internal
tanaman. Faktor musim meliputi intensitas cahaya, lama penyinaran, kelembaban
dan suhu udara, angin, dan curah hujan. Lingkungan tumbuh meliputi unsur hara,
kadar air dalam tanah, dan mikroorganisme dalam tanah. Keadaan internal
tanaman meliputi umur tanaman, asal bibit, kesehatan tanaman, serta distribusi
karbohidrat dan hormon dalam jaringan tanaman (Rukmana, 2008).
Bunga tanaman buah-buahan dapat berbentuk bunga jantan, bunga betina,
atau bunga sempurna. Jika sudah masak, bunga jantan akan mengeluarkan serbuk
sari yang cukup banyak dari kepala sarinya. Satu kepala sari bunga apel,
mengandung sekitar 3 500 butir serbuk sari (Kalie, 1992).

6

Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncupkuncup bunga, bunga, buah dan biji. Fase ini berkaitan dengan proses (1)
pembuatan sel-sel yang secara relatif sedikit, (2) pendewasaan jaringan-jaringan,
(3) penebalan serabut-serabut, (4) pembentukan hormon-hormon yang diperlukan
untuk perkembangan kuncup bunga (primordia), (5) perkembangan kuncup
bunga, bunga, biji, dan alat-alat penyimpanan, (6) pembentukan koloid-koloid
hidrofilik (bahan yang dapat menahan air) (Harjadi, 1989).
Pembungaan merujuk pada kejadian-kejadian fisiologi dan morfologi.
Dalam kejadian fisiologi, transformasi primordia batang vegetatif menjadi
primordial bunga, yaitu suatu proses merubah diferensiasi dari daun, tunas, dan
jaringan batang ke jaringan yang membentuk organ reproduktif (pistil dan stamen)
dan bagian-bagian bunga tambahan (petal dan sepal). Proses transformasi dari
keadaan vegetatif menjadi reproduktif, prosesnya tidak dapat kembali dan bagianbagian bunga akan terus berkembang sampai anthesis (saat bunga mekar penuh).
Saat anthesis, meosis terjadi dan perkembangan tepung sari dan kantung embrio
sempurna. Kemudian terjadilah proses pembentukan buah (Harjadi, 1989).
Pembuahan adalah proses bersatunya inti sperma dari serbuk sari dengan
sel telur (Kusumo, 1986). Perkembangan buah dibagi atas empat fase yaitu (1)
inisiasi jaringan buah, (2) perkembangan pra-penyerbukan, (3) perkembangan
pasca-penyerbukan, dan (4) pematangan, pendewasaan, dan senescence (Harjadi,
1989).
Pembungaan dan pembuahan pada tanaman apel terjadi setelah proses
perompesan daun. Hasil penelitian Sugiyatno dan Yuflosponto (2007)
menyebutkan bahwa munculnya kuncup bunga apel manalagi yaitu 21 hari setelah
rompes (HSR) dan saat muncul kuncup bunga sampai bunga mekar membutuhkan
waktu 8 hari. Dari bunga mekar penuh sampai menjadi bakal buah membutuhkan
waktu 8 hari. Pertumbunhan dari bakal buah menjadi pentil buah membutuhkan
waktu 7 hari. Sedangkan masa pentil buah sampai menjadi buah siap panen
dibutuhkan waktu dua sampai tiga bulan.
Hasil penelitian Mansyur (2008) menyebutkan bahwa bunga apel di
wilayah Batu rata-rata muncul 21 hari setelah dilakukan perontokan daun secara

7

buatan (rompes). Sebagian besar bunga muncul dan tumbuh dengan baik pada
bagian tajuk yang terkena cahaya matahari secara langsung.
Fase pembungaan pada tanaman apel merupakan fase yang paling rentan selama
masa pembuahan apel. Menurut Untung (1994), gagalnya pembuahan dapat disebabkan
oleh gugurnya bunga. Penyebab gugurnya bunga antara lain kandungan nitrogen dalam
tanah sedikit, kekeringan, hujan, dan penyemprotan pupuk daun saat tanaman sedang
berbunga. Sedangkan penyebab utama gagalnya bunga menjadi buah adalah curah

hujan yang terlalu tinggi. Menurut Kusumo dan Verheij (1997), pada musim hujan
pembungaan pada tanaman apel hasilnya rendah dari bunga yang muncul dan
pembentukan buahnya jelek sedangkan pembungaan pada musim kemarau menghasilkan
pembentukan buah yang baik.

METODOLOGI
Tempat dan Waktu
Kegiatan magang dilaksanakan di kebun PT. Kusuma Agrowisata, Batu,
Malang, Jawa Timur. Kegiatan magang dilaksanakan selama empat bulan mulai
dari tanggal 12 Februari 2009 sampai tanggal 12 Juni 2009.

Metode Pelaksanaan
Selama kegiatan magang penulis bekerja di lahan sebagai karyawan harian
lepas (KHL) selama dua bulan dan sebagai pendamping pengawas selama satu
bulan. Selain bekerja di lahan, penulis juga mengikuti kegiatan di departemen
trading selama sepuluh hari, dan di departemen pemasaran agrowisata selama
sepuluh hari.
Sebagai KHL, penulis bekerja secara langsung dalam kegiatan
pemupukan, perompesan daun, pemangkasan, pewiwilan, dan pelengkungan
cabang. Selain kegiatan perawatan dilakukan panen dan kegiatan pasca panen.
Kegiatan pasca panen dilakukan di departemen trading. Sebagai pendamping
pengawas penulis melakukan pengawasan dan mengorganisasikan pelaksanaan
kerja karyawan. Selama mengikuti kegiatan di departemen trading penulis
melakukan kegiatan penyortiran, pengemasan, pengepakan, dan penjualan produk
perusahaan. Sedangkan di departemen pemasaran agrowisata, penulis melakukan
kegiatan memasarkan agrowisata melalui telepon, membuat paket wisata, menjadi
penerima tamu, dan menjadi pemandu wisata. Selama kegiatan berlangsung
penulis mengisi jurnal harian magang yang dapat dilihat pada Lampiran 1 sampai
Lampiran 4.

Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan dalam kegiatan magang menggunakan
metode langsung (data primer) dan metode tidak langsung (data skunder). Data
primer diperoleh melalui pengamatan di lapangan, mengadakan diskusi dengan
staf dan karyawan kebun serta hasil kerja yang dilakukan penulis selama kegiatan

9

magang. Data sekunder diperoleh dari arsip laporan manajemen perusahaan dan
dari hasil studi pustaka. Data yang diperoleh dari kegiatan magang dianalisis
dengan metode analisis deskriptif.

Pengamatan Pembungaan dan Pembuahan
Pengamatan dilakukan pada fase pembungaan sampai dengan pembuahan.
Pengamatan pembungaan dilakukan setiap hari sedangkan pengamatan diameter
buah dilakukan setiap minggu. Peubah yang diamati adalah saat bunga mekar
serempak, jumlah bunga yang muncul, jumlah pentil buah dan diametar buah.
Pengamatan pada pembungaan dan diameter buah masing-masing dilakukan pada
tiga blok dan setiap blok diamati tiga pohon contoh. Dari pohon contoh dipilih
tiga cabang dan dari masing-masing cabang dipilih dua ranting.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan metode statistika menggunakan uji
t taraf 5% untuk membandingkan keragaman fase pembungaan dan pembuahan
antar blok.

HASIL DAN PEMBAHASAN
KONDISI UMUM PT KUSUMA AGROWISATA
Sejarah Perusahaan Kusuma Agrowisata
Kusuma Agrowisata dirintis pada tahun 1989. Pertama kali dikembangkan
budidaya apel sebagai lahan produksi yang kemudian hasilnya dipasarkan ke luar
kota. Namun, dalam hal pemasaran mengalami kendala sehingga mendorong
pemilik untuk mengupayakan suatu cara untuk meningkatkan nilai jual produk
dengan memperpendek rantai pemasaran. Pemilik mencoba untuk menjual secara
langsung kepada konsumen melalui sistem agrowisata.
Kusuma Agrowisata didirikan pada tanggal 20 Mei 1990. Nama Kusuma
Agrowisata berasal dari nama perusahaan PT Kusuma Satria Dinasasri
Wisatajaya. Kusuma Agrowisata adalah suatu obyek wisata yang memanfaatkan
komoditas pertanian sebagai obyek utamanya.
Awalnya Kusuma Agrowisata memiliki areal kebun seluas 8 hektar yang
ditanami apel dan jeruk. Pada tahun 1996, untuk menambah objek wisata agro
dibangun green house untuk tanaman hias dan menanam kopi jenis arabika seluas
9 hektar. Selanjutnya Tahun 1998-2000 menambah jenis tanaman untuk wisata
agro yaitu stroberi dan membangun green house untuk tanaman sayur yang
dibudidayakan secara hidroponik diantaranya kangkung, sawi hijau, sawi daging,
baby kailan, dan sawi putih. Tanaman lain yang diusahakan di Kusuma
Agrowisata meliputi jambu biji merah, buah naga, rosella, paprika, dan tomat ceri.
Pada tahun 2002 didirikan Klinik agribisnis yang bertujuan sebagai pusat kajian
agribisnis untuk memberdayakan petani Indonesia. Klinik agribisnis bergerak
dalam bidang pelatihan-pelatihan, studi banding, seminar, kajian-kajian dan
memasyarakatkan wisata agro dikalangan masyarakat. Disamping itu klinik
agribisnis juga mengembangkan pertanian organik.

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan
Kusuma Agrowisata berada di bawah PT Kusuma Satria Dinasasti Wisata
Jaya yang merupakan suatu badan usaha milik perorangan. Kusuma Agrowisata
dipimpin oleh seorang direksi yang merupakan pemilik dari perusahaan. Dalam

11

menjalankan tugasnya direksi dibantu oleh seorang general manager. Divisi yang
ada di Kusuma Agrowisata ada empat yaitu divisi Agrowisata, hotel, villa
Kusuma Agrowisata, dan agroindustri. Masing-masing divisi dipimpin oleh
seorang manager yang bertanggung jawab terhadap kelancaran kerja divisi
(Lampiran 5). Dalam menjalankan tugasnya, manager dibantu oleh kepala bagian
yang membawahi setiap departemen yang ada dalam divisi tersebut. Masingmasing divisi terbagi dalam beberapa departemen.
Divisi agrowisata terbagi menjadi tujuh departemen diantaranya
departemen keuangan dan administrasi (KUA), Budidaya Tanaman Tahunan
(BTT), Budidaya Tanaman Semusim (BTS), Klinik Agribisnis dan Agrowisata
(KAA), Pemasaran Agrowisata, Food and Beverage dan Entertainment (F & B
dan ENT), dan trading. Setiap departemen yang ada di divisi agrowisata dipimpin
oleh seorang kepala bagian dan seorang kepala bagian dibantu oleh seorang
asisten (Lampiran 6).
Setiap departemen yang ada di divisi agrowisata, memiliki jumlah
karyawan yang

berbeda-beda. Pada departemen keuangan dan administrasi

(KUA) karyawan berjumlah 35 orang, budidaya tanaman tahunan (BTT) sebanyak
53 orang, budidaya tanaman semusim (BTS) sebanyak 20 orang, klinik agribisnis
dan agrowisata (KAA) sebanyak 14 orang, pemasaran agrowisata sebanyak 16
orang, Food & Beverage dan Entertainment sebanyak 25 orang, dan trading
sebanyak 15 orang (Tabel 2).
Tabel 2. Jumlah Karyawan Divisi Agrowisata PT Kusuma Agrowisata
Departemen
Keuangan dan Administrasi (KUA)
Budidaya Tanaman Tahunan (BTT)
Budidaya Tanaman Semusim (BTS)
Klinik Agribisnis dan Agrowisata (KAA)
Pemasaran Agrowisata
Food & Beverage dan Entertainment
Trading
Total

Jumlah karyawan
35
53
20
14
16
25
15
178

Sumber: Arsip Departemen Keuangan dan Administrasi 2009, diolah

Departemen budidaya tanaman tahunan yang menangani budidaya
tanaman apel, jeruk, buah naga, jambu biji merah, dan kopi yang ada di lokasi

12

wisata berjumlah 53 orang dengan sebaran mulai dari kepala bagian, pengawas
kebun, staf administrasi, dan karyawan harian lepas (Tabel 3 dan Lampiran 7).
Tabel 3. Jumlah Karyawan Departemen Budidaya Tanaman Tahunan
Jabatan
Kepala bagian
Pengawas
Staf administrasi
KHL

Laki-laki
1
3
1
44
49

Jumlah
Perempuan
0
0
0
4
4

Total
1
3
1
48
53

Sumber: Arsip Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT), 2009, diolah

Kepala bagian bertanggungjawab penuh terhadap manajemen pengelolaan
budidaya tanaman tahunan. Pengawas memiliki peran dalam membuat
perencanaan budidaya apel bersama kepala bagian dan melakukan pengawasan
terhadapa kerja karyawan di lapang. Staf administrasi berperan dalam perekapan
data karyawan, banyaknya pupuk dan pestisida yang masuk dan digunakan,
merekap gaji karyawan setiap minggunya, dan membuat laporan keuangan setiap
bulan.
Tabel 4. Jumlah Karyawan Harian Lepas (KHL) Departemen Budidaya
Tanaman Tahunan
Kelompok Tenaga
Apel dan jeruk kebun dalam
Jambu
Jeruk kebun luar
Kopi Kingsoe
Kopi Karang ploso
Kopi Serruk
Apel Junggo
Banpam (tenaga keamanan)

Laki-laki
13
1
5
4
5
3
8
5
44

Jumlah
Perempuan
2
2
0
0
0
0
0
0
4

Total
15
3
5
4
5
3
8
5
48

Sumber: Arsip Departemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT), 2009, diolah

Karyawan harian lepas dibagi dalam delapan kelompok tenaga kerja
diantaranya tenaga apel dan jeruk kebun dalam, tenaga jambu, tenaga jeruk kebun
luar, tenaga kopi Kingsoe, tenaga kopi Karang Ploso, tenaga kopi Serruk, tenaga
apel Junggo, dan tenaga banpam (Tabel 4). Setiap kelompok tenaga kerja

13

mempunyai peranan masing-masing. Kelompok tenaga kerja apel dan jeruk kebun
dalam bertanggungjawab atas pekerjaan di budidaya apel dan jeruk yang ada di
dalam kebun agrowisata. Tenaga jambu bertanggungjawab atas pekerjaan
budidaya jambu, tenaga kopi Kingsoe, kopi Karang Ploso, dan kopi

Serruk

bertanggungjawab atas pekerjaan budidaya kopi yang ada di Kingsoe, Karang
Ploso, dan Serruk. Tenaga kerja apel Junggo bertanggungjawab atas pekerjaan
budidaya apel yang ada di kebun Junggo. Sedangkan untuk tenaga bampam
adalah tenaga keamanan kebun.
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan budidaya tanaman apel
terbagi dalam masing-masing kegiatan budidaya yaitu dari pembuatan lubang
tanam sampai panen. Banyaknya tenaga kerja yang diperlukan dalam setiap
kegiatan budidaya ditentukan berdasarkan standar kerja perusahaan (Lampiran 1).
Rata-rata kebutuhan tenaga kerja per hektar dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Rata-rata Kebutuhan Tenaga Kerja Budidaya Apel per Hektar
Kegiatan Budidaya
Pembuatan Lubang Tanam
Penanaman
Pemupukan
Pengapuran
Perompesan
Pemangkasan
Penelungan
Pengendalian gulma
PHPT
Penyiraman
Pengolahan tanah
Panen
Total

Kebutuhan Tenaga Kerja per Hektar (HOK)
55
22
25
5
110
110
39
10
100
20
6
16
518

Pengelolaan tenaga kerja tingkat staf
Pengelolaan manajemen Budidaya Tanaman Tahunan (BTT) dipimpin
oleh seorang kepala bagian yang dibantu oleh seorang pengawas dan seorang staf
administrasi. Kepala bagian bertanggungjawab penuh terhadap manajemen
pengelolaan budidaya tanaman tahunan. Pelaksanaannya dibantu oleh pengawas
kebun dan staf administrasi. Tugas dan tanggung jawab kepala bagian adalah
membuat dan melaksanakan anggaran pendapatan dan belanja yang telah

14

disetujui, membuat rencana kerja tahunan, bulanan, dan harian, mengontrol
seluruh kegiatan kebun setiap hari dan memeriksa hasil laporan harian, dan
bertanggungjawab terhadap semua pelaksanaan kerja di kebun. Kepala bagian
juga mengarahkan pengawas dan staf administrasi dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya.
Pengawas kebun seb